Rabu, 29 Agustus 2012

Misteri Alam dan Manusia XIX


                   BAB TIGA   :  DIMENSI-DIMENSI ALAM
1.      Pengertian dimensi Menurut Matematika
Perkataan dimensi berarti ukuran ruang. Dalam karya ini penulis mencoba membahas pengertian “dimensi” agar kita dapat memahami tentang ukuran ruang, baik ruang yang ada dialam nyata maupun  ruang yang ada dialam gaib.
Dengan Matematika khususnya Ilmu ukur ruang, dimensi dapat dibedakan kedalam tujuh (7) dimensi, (disingkat D) yaitu: D0, D1, D2, D3, D4, Dh ( Hight-Dimensi/ Dimensi tinggi) dan Dimensi tak terhingga (. D~  )
Dimensi nol (D0) hanya memiliki satu titik, D1 mempunyai dua titik, D2 tiga titik, D3 empat titik, D4 lima titik, Dh dan D~ tidak lagi ditandai dengan titik. Dimensi satu    
 ( D-1 ) yang punya dua titik kalau kedua titik dihubungkan akan terwujud “garis”.
D2 dengan tiga titik, kalau dihubungkan akan tercipta “muka”. D3 yang memiliki empat titik, kalau dihubungkan akan tercipta “ruang”. Itulah ruang tiga dimensi. D4 memiliki lima titik kalau dihubungkan akan tercipta: 2 (D3) yang hasilnya akan menjadi 5 (D3). Inilah ruang empat dimensi. Hasil perhitungan ini tidak cocok dengan perhitungan matematik, tapi kalau kita kaji secara cermat memang hasilnya demikian. Semestinya D3 + D3 = 2 D3, tapi nyatanya 5 D3.  Mari kita turunkan uraian ini dalam bentuk gambar.
Titik adalah menjadi syarat terwujudnya garis, dan garis menjadi syarat untuk terwujudnya muka, dan muka menjadi syarat untuk terwujudnya ruang. Titik-titik yang ada pada garis, muka atau ruang itu kita beri nama:T1, T2, T3, T4, T5.
 1
0

D1 = T1
                                                               
                                                                                            3
                                                                                   
                                                                      


        0                             0
                                                                                1                          2
            D1 = T2                               
                                                                                                                                        D2 = T3



 


                        D3 = T4

Ruang empat dimensi itu sebenarnya adalah Ruang tiga dimensi yang dipadukan atau dua buah D3  ditangkupkan, satu mukanya berlapis sehingga seperti dua buah kerucut yang dilengketkan, yang tadinya dasarnya terdinding oleh satu muka dengan terpadu itu muka itu menjadi hilang sehingga tembus keruang tiga dimensi lain, tapi hasilnya bukan dua ruang tiga dimensi yang diperoleh melainkan lima ruang tiga dimensi . Itulah sebabnya maka ada rumus 1D3 + 1D3 = 5D3 = D4

Titik (T) 1, 2, 3, 4, adalah empat muka yang dipakai untuk membentuk D4, dengan T5-nya (sebuah D3 sebagai sub 1 dari D4) berbatasan dengan Sub 5. D4 yaitu T. 1, 2, 3, 5. Demikian pula D3 dengan T. 5, 2, 3, 4 berbatasan dengan D3 (T. 5, 4, 1, 2) yang kedua D3 ini berbatasan pula dengan D3 (T. 5, 4, 1, 2). Sehingga dengan demikian ada empat (H) hijab yang telah terbuka yaitu:   H. 1, 2, 3;  H. 3, 4, 5  H. 5, 4, 2; H. 5, 4, 1

T. 5,2,3,4, adalah D3 sebagai sub 2, D4

T. 5,4,3,1 adalah D3 sebagai sub 3, D3

T. 5,4,1,2 adalah D3 sebagai sub4 dari D4

T. 1,2,3,5, adalah D3 sebagai

Apakah makna tersembunyi yang terkandung dalam Filsafat Matematika ini ?. Karena matematik hanya terikat dengan ukuran-ukuran dalam dua dimensi maka sulit untuk memahami gambar yang menterjemahkan keadaan tiga dimensi apalagi yang empat dimensi.
            Marilah kita baca makna dimensi ini dari sudut pandang metafisika

2.      Pengertian Dimensi dalam kajian Metafisika.

Alam dimensi 0 ( D-0 )
Alam dimensi 0 adalah Alam dimana tidak ada gerak, adalah alam sebuah titik yang mengambil tempat sebesar dirinya, kalau diumpamakan titik itu makhluk hidup, maka si titik tidak mengenal sekelilingnya dan juga dirinya sendiri sebab alam titik, seluruhnya tertutup dinding (hijab). Tapi pada hakikatnya tidak ada makhluk hidup dialam D-0

            Alam dimensi satu (D1)
Alam dimensi satu adalah Alam gerak satu arah, arah maju atau mundur. Alam ini adalah alam dua titik yaitu sebuah garis. Kalau diumpamakan titik-titik itu makhluk hidup maka dalam garis itu sang makhluk hanya dapat bergerak maju atau mundur, berarti dia dapat mengenal titik didepannya dan titik yang dibelakangnya.
Titik-titik lain yang ada dalam garis tidak dikenalnya lagi sebab sudah terdinding oleh titik-titik didepannya atau dibelakangnya. Namun tidak semua titik mempunyai kecakapan yang sama. Titik paling belakang hanya dapat melihat yang didepannya dan titik paling akhir hanya dapat melihat yang dibelakangnya. Supaya semua titik mempunyai kecakapan yang sama maka garis itu harus menjadi garis lingkaran, sehingga semua titik-titik itu mempunyai kecakapan sama.

             Dimensi dua (D2)
Alam dimensi dua adalah alam yang digambarkan dengan tiga titik dengan tiga garis, sehingga mewujudlah sebuah bidang atau muka. Jika titik dalam bidang ini adalah makhluk hidup dia dapat mengetahui titik-titik yang ada didepan, dibelakang serta titik disampingnya, namun ia tidak mengenal apa arti atas dan bawah, jadi dia dapat bergerak dalam bidang satu muka yang memiliki tiga garis. Ini artinya alam dua dimensi memiliki wawasan tiga kali lipat dari dimensi satu dengan wawasan yang jauh berbeda, karena alamnya mempunyai keluasan. Itu kalau bidang itu datar lain halnya kalau bidang itu ditegakkan maka mahkluk yang ada pada bidang itu mengenal atas dan bawah. Maka dialam dua dimensi hidup tumbuh-tumbuhan yang mngenal dirinya sendiri yang tidak mengenal tumbuhan lain.
             Dimensi tiga (D3)
Alam dimensi tiga adalah alam yang memiliki ruang empat titik, empat muka akan tetapi memiliki enam garis berarti makhluk yang berada pada alam tiga dimensi memiliki kecakapan enam kali mahluk penghuni D1 dan empat kali penghuni D2 artinya makhluk hidup yang ada dalam alam tiga dimensi mampu mengenal lingkungannya mampu berpindah tempat mengambil bidang lain yang disukainya tapi hidupnya masih dalam ruang yang terbatas dimana ia tidak mengetahui asal usulnya, masa depannya, tidak mengetahui pilihan. Ia hidup dalam alam qadar yang mengisi alam tiga dimensi itu, dengan qudrat miliknya yang mampu pula menundukkan alam dimensi 2, dan 1 dan tidak mengenal D0 dan hanya sedikit sekali mengenal D4. Di Alam D3 ini hidup binatang, didimensi dua hidup tumbuh-tumbuhan dan dimensi satu adalah alam benda mati dan dimensi 0 adalah bagian dari dimensi satu (tak berpenghuni).

             Alam empat dimensi (D4)
Alam dimensi empat  adalah ruang dimana penghuninya punya kemampuan dengan pandangan tembus karena dinding-dinding yang membatasi ruang tiga dimensi  sebahagian besar sudah terbuka sehingga makhluk yang menghuni alam D4 dapat menembus dinding materi ia dapat melewati alam tiga dimensi dua dimensi malah sampai satu dimensi. Melihat kepada gambar hasil perhitungan matematik, D4 = 5 x D3, itu artinya ada empat dinding yang telah tembus : terbuka dinding sebelah belakang itu artinya makhluk D-4 dapat masuk kedunia D-3, D-2 dan D-1, terbuka kekiri dan kekanan artinya ia mengenal lingkungannya , terbuka kedepan artinya makhluk ini bisa memperhitungkan kemasa depan tapi tidak terbuka keatas jadi mereka tidak mengetahui yang gaib. Alam D-4 dihuni Jin dan Manusia,  tetapi secara fisik Manusia menbempati lama tiga dimensi bersama hewan . Jin dapat membuat perkampungan dialam D-4 yang bagi kita melihatnya  hanya sebuah hutan kecil, malah kadang kadang hanya sebatang pohon besar tapi kiranya merupakan perumahan kaum Jin.  Dimanakah Alam Manusia ? Manusia memiliki fisik/badan yang butuh ruang gerak sama dengan hewan maka sebagai makhluk yang berfisik manusia ada dalam ruang tiga dimensi D-3. Tapi manusia bukan hanya makhluk berfisik tapi juga punya badan Rohani maka Rohaninya menempati ruang empat dimensi D-4, jadi Manusia menempati dua ruang alam yang berdimensi tiga ( D-3 ) dan berdimensi empat ( D-4 ) karena itu manusia dapat menguasai dimensi tiga dan seterusnya kebawah dan mengetahui sebagian alam empat dimensi itulah kelebihan manusia dari Jin. Sekiranya  manusia hidup hanya dikuasai hawa nafsu maka setaralah manusia dengan hewan yang hanya mengenal ruang tiga dimensi dan dimensi dibawahnya dan tidak mengenal empat dimensi itu artinya manusia itu hanya mengenal yang materi tidak mengenal/ tidak percaya dengan yang gaib. Kerena Jin menempati alam empat dimensi maka tubuhnya tidak kelihatan ( bukan kerena dia tak bertubuh ) kecuali ia masuk kealam tiga dimensi maka mau tak mau ia harus memakai tubuh walaupun sekedar tiruan atau pinjaman. Tapi manusia yang masuk kedalam dimensi empat tidak perlu memakai tubuh baru, atau tubuh-lain cukup dengan menanggalkan jasadnya untuk sementara atau dengan cara  meleburkan jasadnya  menjadi tubuh bioplasmik (tubuh energi ), otomatis ia sudah berada di Dimensi empat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar