a.
Proses Kejadian Alam
Yang dimaksud dengan Alam adalah semua yang maujud selain
Allah, karena itu dalam langkah pertama agar memudahkan pemahaman, Alam itu
dibagi menjadi dua bahagian: Alam gaib (alam abstrak) dan Alam Syahadah
(alam konkrit), yang keduanya mewujud dari NUUR-ILAHI.
Firman ALLAH:
اللَّهُ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ
مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ
الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ
زَيْتُونَةٍ لَا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ
لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ نُورٌ عَلَى نُورٍ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ يَشَاءُ
وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Allah itu NUUR (cahaya) yang menjadi sebab terjadinya tujuh langit
ghaib dan bumi jagat raya. Perumpamaan Cahaya (NUUR) Allah itu seperti sebuah
ruang yang didalamnya ada lampu, lampu itu ada dalam semprong kaca, kaca itu
(bercahaya) bagai bintang cemerlang, (dimana lampu itu) dinyalakan dari suatu
batang yang berminyak yang diberkati, yang tidak ada di timur atau barat dan
(batang berminyak itu) rela terbakar sendiri walau tidak disentuh api,
cahayanya berlapis-lapis. Allah menghidayahi dengan cahaya-Nya itu bagi siapa
saja yang menghendekinya, dan sengaja Allah membuat permisalan ini untuk manusia
dan Allah atas tiap-tiap sesuatu Maha Mengetahui” (Q.S. NUUR/24 : 35).
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ
شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
“Sesungguhnya perintah-Nya,apabila dia menghendaki sesuatu hanya
berkata: “jadilah! Maka menjadilah ia”
(Q.S.36/ Yasin : 82)
Dengan
perintah “ “ KUN !”, NUUR dipadatkan menjadi NAAR ( api ) sehingga terjadi arus gelombang api dalam semesta yang panasnya semakin tinggi menggelegak-gelegak, sehingga, tejadilah
letupan dalam alam jagat raya yang dikenal dengan istilah BIG-BANG. Menempuh
waktu jutaan tahun alam semesta terbentuk dengan wujud materi halus hanya merupakan debu angkasa hingga
Galaksi-galaksi yang tak terhitung
banyaknya yang nanti akan diuraikan pada fasal berikut. Begitulah asal mula
kejadian Alam syahadah, alam nyata, alam konkrit yang kita sebut namanya dengan
: Alam-Jagat-Raya.
3.1. Kejadian Alam Syahdah
Ketika Ruh Jamadi melepaskan
energinya maka energi itupun memadat membentuk atom Hidrogen inilah atom yang
paling duluan mewujud didalam jagat yang
dalam Al-Quran disebut : “ Al-Maa’ “
lalu terbentuk atom yang beratnya 4 x Hidrogen. Netron atom ini melepaskan dua
elektronnya dan tinggal dalam inti dua proton, maka jadilah atom Helium. Ruh
Jamadi terus menerus bekerja tidak pernah berhenti, memadatkan energi yang 6
x berat H, 9 x H, 10 x H, 12 x H, 14 x H, 16 x H, 19 x H, 20
x H, dan seterusnya, (
seperti dalam tabel nama unsur atom dihalaman 10 s/d 13 ) sehingga terbentuklah
atom Lithium, Brillium, Karbon,
Nitrogen, Oksigen, Fluor, Neon, sampai unsur yang beratnya 253 x
berat Hidrogen yaitu Nobelium .Dengan terwujudnya unsur-unsur itu maka
terciptalah bahan dasar materi alam semesta, yang bersenyawa satu dengan
lainnya yang kesemuanya berbentuk GAS yang Al-Qur’an meyebutnya dengan istilah “Dukhan”,(Gas panas) sebagaimana
yang telah difirmankan Allah dalam Surah Fush-shilat ayat: 11
ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ
دُخَانٌ ............"
“Kemudian Allah mengarahkan kudrat-Nya ke
langit yang masih berbentuk dukhan (gas panas )………...(Q.S. Fush-shilat /
41: 11).
Lengkapnya Al-Qur’an menyatakan :
قُلْ أَئِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي
خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَنْدَادًا ذَلِكَ رَبُّ
الْعَالَمِينََجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ
فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاءً لِلسَّائِلِينَ>ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى
السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ اِئْتِيَا طَوْعًا أَوْ
كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ>فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَوَاتٍ
فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا
وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ
الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
“Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang
menciptakan bumi jagat raya dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu
bagi-Nya?, demikian itulah Tuhan semesta alam.(9). Dan Dia menciptakan di jagat
raya itu Rawasia ( pasak ) yang kokoh di atasnya dan Dia memberkahinya dan Dia
menentukan padanya kadar (
ukuran-ukuran ) periodiknya dalam empat masa. (Penjelasan ini sebagai ) jawaban
bagi orang-orang yang bertanya (10). Kemudian Dia menuju langit dan langit itu
masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepada langit dan juga bumi jagat raya: "Datanglah kamu keduanya kepada-Ku dengan
thaat ( patuh ) atau dengan rasa enggan “ Keduanya menjawab: "Kami datang berdua
dengan patuh ( kepada hukum sunnatu’llah ) (11) Maka Dia menjadikannya tujuh
langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan
Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami
memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa
lagi Maha Mengetahui”.(12)
Ayat 9 dan 10 Surat
41/ Fush-silat menjelaskan bahwa Allah menginformasikan tentang kejadian alam
semesta (bumi-jagat-raya), yang penulis simpulkan sebagai berikut:
a.
Jagat raya
mewujud.
Rasulullah
bersdabda : “ Yang ada hanya Allah dan belum ada sesuatupun juga selain Dia,
dan ketika itu adalah “’Arasy-Nya diatas air dan ditetapkan-Nya pada Zdikri
segala sesuatui dan dijadikannya langit dan bumi”. Dalam Al-Quran dikatakan :
Dan Dialah yang telah menjadikan Langit dan bumi dalam enam hari dan
adalah’Arasy-Nya diatas air ( QS.11/Hud
: 7 )
Setelah
dikaji secara mendalam, bahwa kalimat “adalah ‘Arasy-Nya diatas air” bukan
menjelaskan bahwa ‘Arasy Allah itu terapung diair, tetapi menurut nalar ilmiah
bahwa Al-Maa’ yang diterjemahkan dengan air tidak mengena pada maksud ayat.
Berat dugaan bahwa kata air yang dimaksudkan adalah Zat-air yaitu Hidrogen
yang hanya memilki satu proton dan satu elektron
Hidrogenlah yang terbanyak
didalam alam disamping atom atom lain sebagai unsur dasar kejadian alam,
perbandingannya satu banding seribu, mengalir dalam pusaran alam yang hanya
berisi energi dan gaya
bobot. Gaya
bobot berfungsi menarik partikel parikel gas yang berada disekeliling gumpalan
gas yang melekat sehingga akibatnya proses pembesaran gumpalan gas semakin
cepat. Ketika kecepatan arus pusaran alam yang semakin mendapat dengan tekanan
dan temperatur yang sangat tinggi maka arus pusaran alam ini menjadi panas menyala
dan menggelegak. Pusaran gas ini semakin lama semakin besar dan semakin
padat dan terjadilah gumpalan menyala yang
besarnya tidak ada ukuran untuk mengungkapkannya lalu meletup ( BIG-BANG). Gumpalan itupun bertabur keseluruh jagat. Setelah menempuh
masa yang sangat panjang dari api maha besar yang meletup dan menyembur
kesemesta alam itu mewujudlah matahari-matahari yang tidak terhitung banyaknya.
Arus pusaran itu juga menyebabkan matahari itu berkelompok-kelompok dengan
jumlah trilliunan lalu menjadi galaksi-galaksi yang banyaknya juga tak
terhitung, galaksi galaksi itupun mengelompok dalam kelompok, yang Al-Quran
menyebutnya Al-Buruj maka mewujudlah “ bumi jagat-raya “. Yang semua benda langit ini berotasi
mengelilingi poros semesta alam ( ‘Arasy )
وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الرَّجْعِ
“Dan langit yang mempunyai rotasi ( raj’i )” ( QS 86/ Ath-Thariq : 11 )
Ayat diatas biasanya diartikan : “ Dan langit yang mengandung hujan
“ karena kata : “.الرجع “ artinya : Kembali , lalu
diartikan bahwa kata “ kembali “ maksudnya adalah air yang naik kelangit
lalu kembali kebumi. Makna yang lebih tepat bahwa langit itu beredar
mengelilingi poros alam kemudian kembali lagi, yang makna ilmiahnya ialah berotasi. Ketika yang bersifat NAAR berproses
melalui pemadatan menjadi alam semesta ( bumi jagat raya ) yang bersifat
materi, maka yang tinggal adalah unsur NUUR yang immateri ( bersifat gaib ),
yang dengan proses penguraian menjadi
alam gaib dan tercipta tujuh langit alam gaib. Langit ini tidak materi jadi
tidak ada didalamnya Pelanet, Matahari, Galaksi yang ada hanya Intelegensi, yang
dalam Hadits disebut namanya Al-Qolam atau Al-‘Aql maka jadilah ia merupakan pusaran intelegensi-universal,
itulah sebabnya langit bisa menerima wahyu Allah.
b.
Alam jagat mengalami
evolusi dan terus mengembang.
Dengan
intelegensi universal yang memiliki kecerdasan alam, langit menyambut panggilan
Allah dan thawaflah langit dan bumi jagat raya mengelilingi poros semesta alam yang
disebut ‘Arasy. Thawafnya langit dan bumi ini merupakan ibadah ( manasik )
yang bersifat Universal maka ketika ummat terpanggil melaknakan
ibadah Haji thawaf inipun dilakukan oleh umat Islam sebagai jawaban ketaatan
terhadap panggilan Allah .
Alam
yang berisi gaya bobot dan gravitasi yang ada disebabkan
tabrakan energi netrino dan anti netrino, gaya
bobot dan gravitasi itu didalam alam seolah-olah membungkus alam jagat yang sedang berekspansi
terus hingga sekarang sampai alam
semesta memulai arus balik kerena energinya ditarik Allah..
Pelanet-pelanet yang ada didalam jagat mulai
mengalami peroses pendinginan maka jadilah benda benda langit yang dengan patuh
pada hukum Sunnatu’llah mengitari matahari-matahari didalam jagat dan menunggu
sampai suhunya stabil dan bisa menjadi tempat makhluk hidup. Setelah tahapan
itu sampai maka tumbuhlah dibumi itu tumbuh-tumbuhan dan hewan hewan sementara
perut bumi dalam menjalani waktu yang panjang
itu telah terjadi endapan, sehingga dalam perut bumi ada migas, ada arang-batu,
emas, perak, tembaga, perunggu dan lain lain yag tak tersebutkan. Maka bumi jagat
raya telah dilimpahi berkah Allah, ( dalam ayat tadi dikatakan : wabaaroka
fiha ) dan hukum qadar alampun bekerja
membentuk alam menempuh periode zaman
yang bertingkat tingkat kearah kemajuan. Keadaan ini berlaku pada semua bumi
yang ada dijagat raya ( pada ayat diatas dikatakan : waqoddaro fiha aqwaataha
= ditetapkan ukuran ukuran waktunya ), yang akan dibicarakan ketika
membahas “bumi kita yang molek”, begitupan masih ada pelanet baru, masih ada
galaksi yang baru kerena alam berkembang terus tidak berhenti sampai kekuatan
berkembang itu ditarik Allah:
وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا
لَمُوسِعُونَ
“Dan langit itu Kami Yang membangunnya dengan kekuasaan dan Kami
yang meluaskannyai” ( Q.S51/ Adz-Dzariyat :47 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar