Minggu, 12 Agustus 2012

Misteri Alam dan Manusia XI


      Asal usul /Malaikat dan Jin.
Kerena alam sudah terbentuk perlu penataan, perkembangan dan pertumbuhan alam jagat raya ini maka Allah menugaskan Malaikat yang memiliki intelegensi murni untuk memantau peroses evolusi kehidupan dibumi   ( bukan hanya bumi yang kita tempati ini saja tapi semua bumi yang ada dijagat raya ) . Allah menciptakan Malaikat dari NUUR. Ketika qudrat Allah melepaskan energi NUUR ( seperti Neutron melepaskan elektronnya ) maka dengan energi NUUR ( cahaya ) dijadikan  Allah para Malaikat yang sifatnya seperti netron, yang ketika energi NUUR itu terlepas ikut pula terpelanting energi Nar ( api ) -nya dan ini sebagai asal kejadian   Jin.
 Malaikat adalah makhluk rohani yang diberi intelegensi yang amat dahsyat kerena tugas mereka juga amat berat. Diantara Malaikat itu ada yang punya tugas tertentu diantaranya :
   Jibril petugas yang memantau Alam Rabbani, alam Ruh yang berisi qodrat dan iradat Allah, karena itulah para Fuqaha mengatakan Jibril adalah Malaikat “pengantar wahyu”.
  Ridwan/Malik petugas memantau Alam Rahmani, yaitu alam Ruh yang berisi Rahman-Nya Allah. Alam Rahmani menyimpan dua keadaan yaitu Kebahagiaan dan Penderitaan. Bagi orang yang beramal sholeh disana ia akan merasakan Kebahagiaan yang tiada tara disebut dengan istilah Jannah (sorga) dan bagi para pendosa dia akan merasakan penderitaan yang bagi mereka tempat itu merupakan  N a a r  ( Neraka )..
  Izrail petugas memantau Alam Ruhani (Ruh kekuatan hidup) maka Izrail disebut dengan gelar : “Malaikat si Pencabut Nyawa”.
  Raqib/Atid petugas memantau Alam Insani. Raqib artinya yang mengawas dan ‘Atid artinya yang sedia, itu artinya kedua malaikat ini selalu siap mengintip semua tingkah laku dan menyimpan semua bekas/jejak tingkah laku manusia seperti Camera Video yang merekam semua amal perbuatan manusia.
  Mungkar-Nakir  petugas memantau Alam Hewani/Hawa Nafsu. Mungkar-Nakir artinya “ yang mengingkari si engkar “, dia pemeriksa kejahatan para pendosa.Dimasyarakat awam Malaikat ini biasa disebut Malaikat Nungkar-nangkir ( terjadi pergeseran ponem )
  Mikail petugas memantau alam Nabati (Alam tumbuhan). Tumbuh-tumbuhan yang merupakan simbol rizki, kerena tumbuhan menghasilkan buah, buahlah yang dimakan makhluk maka dikatakan Mikail itu malaekat yang bertugas menurunkan rezki..
  Israfil petugas pemantau alam Jamadi (alam benda) jadi dialah petugas alam semesta, yang menjaga energi alam semesta sampai kapan alam mampu berekspansi dan kapan masanya energi alam mengalami arus balik menuju titik asal. Maka Izrailpun akan meniupkan Shuur (sangkakala) sebagai pertanda bahwa alam sedang menyusut dan akan  terjadi lagi BIG BANG yang maha dahysat.

             Energi kemalaikatan dan intelegensi yang mengisi tujuh langit tidak berhenti bekerja sampai suatu ketika yang ditentukan Allah. Semakin banyak langit melepaskan energi dan intelegensinya untuk alam jagat maka ia semakin ringan sehingga alam ruhani ini semakin merapat kepada qudrat dan Iradat Allah, sampai suatu ketika Qudrat dan Irdat itu menghisap energi itu dan langitpun tergulung. ( QS 21 Al-Anbiyaa’: 104 ), alam kehilangan energi maka alam jagat berkontraksi, menyusut  kembali mengalami arus balik  akibatnya Galaksi-galaksi tergulung oleh gelombang arus balik itu matahari-mataharipun berbenturan satu sama lain dan jagat raya terbelah   ( Q.S 82/ Al-Infitar 1,2 ) setiap matahari dalam Galaksi ikut tergulung dan jatuhlah galaksi itu dengan kecepatan tinggi bertubrukan dengan galaksi lain ( QS 81 At-Takwir : 1,2 ) dan hancur lebur meleleh bagaikan cairan perak yang panas  ( Q.S./70, Al-Ma’arij : 8 ) Langit mengeluarkan kabut putih dan Malaikat diturunkan secara bergelombang ( Q.S 25/ Al-Furqon:25 ), sebagai pertanda berakhirnya keberadaan Alam. Shur dibunyikan Barzakhpun terbelah/terbuka semua makhluk penghuni barzakh terbangun dari tidurnya yang panjang (Q.S 36/ Yasin : 51-58 ) mereka terkejut kerena mereka melihat alam baru berdimensi tak terhingga ( D~ ) kiranya mereka telah berada dan berkumpul di ALAM AKHIRAT. Bumi jagat raya  sudah lenyap, Allah  mencipta- ulang  Bumi jagat raya yang baru  dan langit yang baru  ( Q.S 14/Ibrahim :48 ) Alam semesta kembali berevolusi lagi seperti semula kerena Allah tak pernah berhenti bekerja ( Q.S 55/Ar-Rahman :29 )  Peristiwa dahsyat  hari kehancuran-alam-semesta itu  kita sebut dengan istilah Hari Qiamat, padahal makna Qiamat yang sesungguhnya adalah Hari berbangkit  Hari kehancuran semesta alam ini Al-Qur’an menyebutnya dengan istilah Yaumu’s sa’ah ( Saat kehancuran ).
Kalau kita bandingkan dengan dunia Atom yang mempunyai Inti dan kulit maka yang merupakan inti Alam Ruhani itu adalah  Iradat dan Qudrat Allah . Dengan كن Allah melepaskan energi Qudrat itu (seperti netron melepaskan elektronnya) dan terciptalah langit gaib dan alam nyata ( alam syahadah ) yang pada mulanya merupakan pusaran energi. Pusaran energi itu berevolusi mewujudkan alam semesta.فيكون) ) “Payakun” bermakna : “Maka menjadilah ia”. Menunjukkan bahwa menjadinya alam itu tidak spontan tapi menempuh masa yang panjang kerena untuk menjadinya  semesta alam berlakulah hukun alam ( fisika ) Ketika Allah menciptakan tujuh langit gaib kerena langit itu suatu yang gaib maka berlakulah hukum kegaiban, maka langit ketika itu juga “jadi” sementara jagat raya berevolusi terus sampai sekarang Itulah sebabnya dalam Surat Nuur tadi, langit yang duluan disebut baru bumi jagat raya. Tujuh langit gaib itu adalah alam Ruhani yang dipenuhi intelegensi Universal yang kapasitasnya bertingkat tingkat yang mengisi  Ruhani manusia berupa daya :

a.. Rabbani                                = daya  supra spritual
b.  Ruh Rahmani                       = daya spritual
c.  Ruhani                                  = daya supra rasional
d.  Ruh Insani                           = daya rasional/sosial
e.  Ruh Hewani                         = daya supra-vital
f.  Ruh Nabati                           = daya vital
g. Ruh Jamadi                           = daya infra-vital

            Jadi alam Ruhani yang disebut tujuh langit itu merupakan Ruhnya Alam Semesta dan Jagat Raya merupakan fisiknya dan  begitu pula Alam Ruhani itu ada dalam diri manusia merupakan Ruhnya manusia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar