Rabu, 15 Agustus 2012

MIsteri Alam dan Manusia XII



3.3    Hipotesis Kejadian Alam Gaib

1.   Bila Allah berkehendak Ia hanya katakan: “KUN”,( Jadilah ! )maka menjadilah sesuatu itu (Q.S. 36/Yasin : 82), maka Qudrat Allah memancarkan energi Cahaya, energi yang mula mula itu adalah Aqal atau Qalam yang dalam istilah Metafisika disebut Intelegensi Universal.
2.   Intelegensi Universal ( Al- Qolam  )  menembus kekosongan yang sebenarnya tidak kosong kerena berisi NUUR lalu memadatkan NUUR menjadi NAR lalu mewujudlah Gas panas yang Al-Qur’an menyebutnya “Dukhan” (Q.S. 41 :11), gas itu. semakin padat mengakibatkan timbulnya pusaran panas yang tinggi, lalu membentuk zat antar bintang,  terbentuklah matahari-matahari. Oleh arus alam semesta matahari-matahari itu mengelompok dalam pusaran alam semesta, membentuk galaksi-galaksi yang tak terhingga dalam  alam yang tak bertepi, dan alam mengembang terus/berekspansi tak pernah berhenti. (Q.S. 41/Fushshilat : 12)
3.      Allah mengurai  NUUR menjadi Ruh, terciptalah tujuh langit gaib (Q.S. 41 :12 ). Langit pertama berisi energi kealaman dan berbatasan dengan Bumi Jagat Raya kerena itu Al-Quran maupun Hadits menyebut langit pertama itu dengan : “Samaa’ud-dun-ya “  Langit kedua disamping berisi daya Jamadi juga berisi daya yang lebih halus, yaitu daya Nabati /tumbuhan Langit ketiga disamping berisi daya Jamadi dan Nabati juga berisi energi yang lebih halus lagi yaitu daya kehendak, keinginan dan hasrat disebut Daya Hewani  Daya tumbuhan, daya hewan ketika menyentuh alam materi yang sudah jadi maka mewujudlah disitu evolusi-kehidupan tumbuhan dan hewan dimulai dari tumbuhan dan hewan satu sel hingga tumbuhan raksasa dan binatang yang memiliki infra-rasional seperti Homo-Neandertal, manusia monyet (Pithekantropus-erectus). Langit keempat adalah Ruh Insani, disamping berisi daya Jamadi, Nabati, Hewani juga berisi daya Sosial/rasional yang hanya singgah pada makhluk yang sempurna yaitu “manusia”. ( homo-sapien ). Langit kelima Alam Ruhani yang berisi semua daya empat tingkat dibawahnya juga memiliki daya supra-rasional. Langit keenam adalah Ruh-Rahmani yang berisi lima tingkatan daya dibawahnya juga berisi Rahmannya Allah daya Spritual. Langit ketujuh adalah Ruh Rabbani yang berisi semua daya enam tingkat dibawahnya  juga memiliki daya supra spritual / daya Ruh yang murni. Kesemua langit ini masing-masing memiliki kelebihan tentang keindahannya dan seluruh langit beserta isinya thawaf (mengelilingi) inti (poros) yaitu Iradat dan Qudrat Allah yang dinamai Allah dengan sebutan : ‘ARSY. Nabi Muhammad dengan badan Ruhaninya telah menembus alam ini ketika beliau Mi’raj sampai kelangit tujuh, disana beliau melihat Nabi Ibrahim duduk bersandar di Baitu’l Makmur dan setiap hari tujuh puluh ribu Malaikat masuk kedalam dan kalau ada yang keluar dia tidak akan mendapat giliran lagi untuk masuk kerena banyaknya Malaikat yang antri masuk.
4.   Daya Ruh Jamadi terus menerus bergerak mengembangkan alam dengan pengawasan Mikail, Ruh Nabati dan Hewani terus-menerus menyentuh alam semesta yang sudah cukup sarat menerima kehidupan maka mewujudlah makhluk hidup maka pada setiap planet dialam semesta yang memenuhi syarat  berevolusilah makhluk tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan. Tumbuh-tumbuhan dan hewan itu berkembang terus hingga keujung evolusi, hingga sampai kebatas final evolusi itupun berhenti.
5.   Ruh Jamadi merupakan langit pertama adalah hakikat alam benda disana Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Adam berarti dari langit pertama hingga langit ketujuh adalah Alam Barzakh. Dari uraian tersebut timbul pertanyaan apakah Adam yang merupakan nenek moyang manusia itu  hanya mendapat tempat dilangit pertama ( Alam jamadi ) kerena ia hidup dimasa yang masih belum berbudaya tinggi ?. Bukan demikian, orang orang beriman menempati alam langit atau alam barzakh dimana saja dia suka karena mereka hidup dalam ruang yang tembus kemana saja. Manusia yang kembali menjadi Ruh yang suci dapat saja mengelilingi jagat raya mau singgah dibumi mana diantara tak terhingga banyaknya bumi dijagat raya akan tetapi kerena bertubuh Ruh tentu tak terlihat masyarakat disana. Nabi Muhammad berjumpa Nabi Adam ketika beliau dilangit pertama dan Nabi Ibrahim ketika dilangit ketujuh bukan kerena mereka ditempatkan menurut kelasnya dilangit tersebut.
6.   ( Kita persempit pembahasan ini, khusus bumi kita ) Setelah bumi kita kaya dengan barokah Allah seperti mineral,  air, tumbuhan dan Hewan maka manusiapun datang ke bumi lalu mengambil alih kekuasaan dibumi mengolah alam untuk kepentingan hidup lalu alam menjadi tercemar dan rusak oleh keserakahan manusia. Itulah sebabnya ketika terjadi dialog antara Allah, dan Malaikat, ketika Allah mau menjadikan Khalifah dibumi Malaikat berkata bahwa “Manusia akan merusak bumi dan suka berperang “ ( Q.S.2 /Al-Baqarah : 30 s/d 38 ). Dugaan Malaikat ternyata benar itu dikerenakan manusia memiliki intelegensi yang berlimpah-ruah yang akhirnya manusia  tak mampu  mengendalikan ketajaman intelegensinya yang didorong hawa nafsu..
7.    Jauh sebelum alam semesta dihuni manusia, Allah telah menciptakan makhluk Gaib : JIN dan makhluk Ruhani yaitu Malaikat
Malaikat dijadikan dari NUUR dan Jin dari NAAR . Alam semesta juga berasal dari NAAR ( Api ). Api ada dalam alam kerena panas yang ditimbulkan akibat pergesekan Hidrogen dalam arus pusaran alam semesta yang maha dahsyat. Karena itulah maka Jin ditakdirkan untuk menempati bumi. Badan Ruhani (Jismu’Illathifah) dari bangsa Jin sama dengan jismu’l lathifah manusia yang dalam kajian Metafisika disebut ”tubuh-bio-plasmik”. Mereka membutuhkan tempat dibumi tapi mereka menempati bumi diruang empat dimensi yang tidak dibatasi dinding materi. Mereka  seperti manusia juga yang butuh makan minum dan berkembang biak, mereka juga mukallaf karena itu Al-Qur’an diturunkan untuk golongan Jin dan Manusia. Manusia dapat berhubungan dengan Jin dan Jin juga dapat berhubungan dengan manusia, seperti yang diberitakan Al-Qur’an pada zaman Nabi Sulaiman. Karena itu bangsa Jin juga disebut dengan nama: “Orang bunian” yaitu orang yang tersembunyi, maksudnya mereka fisiknya tidak terlihat kecuali oleh orang yang dapat menembus alam empat dimensi. Ada makhluk yang asalnya  dari api dia juga jenis jin tapi derjatnya lebih tinggi dari Jin dia tidak menempati bumi, dia menempati Dimensi tinggi ( D-h ) ia setara dengan Malaikat karena sama-sama berada di dimensi tinggi, dia adalah Iblis. Adam sebelum turun kebumi juga berada satu alam dengan Malaikat dan Iblis ini sebagaimana yang difirmankan Allah :

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ>فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ>فَسَجَدَ الْمَلَائِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ>إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَى أَنْ يَكُونَ مَعَ السَّاجِدِين >قَالَ يَاإِبْلِيسُ مَا لَكَ أَلَّا تَكُونَ مَعَ السَّاجِدِينَ>قَالَ لَمْ أَكُنْ لِأَسْجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقْتَهُ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ>قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ>وَإِنَّ عَلَيْكَ اللَّعْنَةَ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ>

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.(28) Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.(29) Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama(30) kecuali Iblis. Ia enggan ikut bersama-sama (malaikat) yang sujud itu.(31) Allah berfirman: "Hai Iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?"(32) Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk"(33) Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk(34) ( Q.S.15/ Al-Hijir: 28 s/d 34).

Penulis tidak membahas makna “ manusia dijadikan dari tanah liat kering dan lumpur hitam ” kerena kutipan ayat diatas hanya ingin membuktikan adanya seorang Iblis yang kedudukannya waktu itu setara dengan Malaikat dan Iblis itu adalah golonga Jin. Disitu juga ada Adam Bapak Manusia apakah Iblis juga bapak golongan Jin ? Tidak ada penjelasan Al-Qur’an atau Hadits yang mengatakan Iblis adalah bapaknya golongan Jin.      ( Kalau menurut Muhammad Isa Dawud dalam bukunya : “ Berdialog dengan Jin Muslim “ bapak Jin adalah Jaan ), dan Al-Quran menjelaskan dalam Surat Jin :
1. Katakanlah (hai Muhammad): “Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan,
   4.   Dan bahwasanya: orang yang kurang akal daripada kami selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah[1522],
 6. Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki- laki di antara jin, maka jin- jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.
   7.    Dan sesungguhnya mereka (jin) menyangka sebagaimana persangkaan kamu (orang-orang kafir ), bahwa Allah sekali- kali tidak akan membangkitkan seorangpun         ( pada hari kiamat ). 
8. dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah- panah api.

            Dari kutipan ayat diatas kelihatanya Jin  itu sama saja pikirannya dengan manusia ada yang beriman ada pula yang menyangka bahwa kalau sudah mati ya habislah tidak akan dibangktkan lagi diakhirat. Manusia yang menyenangi takhyul/musyrik ada yang minta tolong kepada Jin, berguru kepada Jin  karena mengnggap Jin lebih tinggi derajatnya dari manusia padahal  Al-Quran mengatakan “ Manusialah makhluk yang sempurna kejadiannya. Dari data ini kita dapat mengambil keterangan bahwa manusia dan Jin bisa saja mengikat hubungan persahabatan seperti Nabi Sulaiman atau hubungan tuan dan budak sehingga ada manusia yang diperbudak Jin ada pula Jin yang dijadikan khadam oleh Manusia. Banyak juga para cerdik pandai menganggap bahwa peradaban Jin jauh lebih maju dari Manusia, mereka para Jin sudah mampu membuat pesawat yang cepatnya melebihi cahaya itulah yang selalu dikatakan orang pesawat UFO yang datang dari planet lain. Membaca data ayat Al-Quran yang para Jin mampu menembus langit untuk mengintip rahasia langit buat apa Jin membuat pesawat sementara mereka mampu berjalan cepat bagai kilat ? Kalau  menurut penulis pesawat UFO itu memang pesawat buatan manusia elien dari bumi lain di jagat raya yang peradaban mereka sudah lebih tinggi dari manusia bumi kita.

        3.4. Dimanakah Ruh ruh orang sudah meninggal berada ?

               Untuk menjawab pertanyaan ini, baiklah kita ikuti saja apa yang diceritakan Nabi Muhammad ketika Mi’raj.sejak menginjakkan kakinya dilangit yang pertama sampai kelangit yang ketujuh, beliau berkata ( yang maksudnya ) : ”Ketika aku tiba di langit yang pertama aku disambut oleh para malaikat, mereka berbaris seperti pasukan seraya memberi hormat padaku. Aku diringi oleh malaikat Jibril dan aku ditanya apakah sudah ada ijin dari Tuhan? Jibril menjawab ya. Kami berdua di persilahkan masuk, seketika kami masuk aku lihat seorang laki-laki duduk di kursi dikerumuni orang banyak, yang baru saja datang ketika itu. Kemudian mereka pergi lalu rombongan lain datang mengerumuni orang itu Aku bertanya siapakah dia dan siapa mereka-mereka yang datang  itu? Jibril berkata : "Itulah Adam a.s. dan rombongan yang datang adalah arwah anak cucunya yang datang menghadap beliau "
Kemudian Jibril memperkenalkan aku, katanya : "Inilah Muhammad Nabi akhiri-zaman. Atas perintah dan kehendak Alloh, ia berkesempatan datang ketempat ini."
Kemudian Nabi Adam menjabat tanganku setelah aku mengucapkan salam.
Kata Nabi Adam : "Selamat datang anak yang shalih dan Nabi yang shalih."
Aku lihat Nabi Adam duduk dikursi yang indah serta memakai pakaian kebesaran laksana seorang raja. Seketika aku akan meneruskan perjalananku, beliau tidak lupa mendo'akanku Setelah aku meninggalkan Nabi Adam, Jibril menerangkan : "Ruh-ruh yang masuk ke pintu sebelah kanan Nabi Adam, itulah mereka yang akan masuk syurga. Dan ketika pintu itu terbuka, tercium aroma wangi dari arah pintu itu. Dan mereka yang masuk ke pintu sebelah kirinya, itulah ruh-ruh anak cucu Adam yang akan masuk neraka, maka ketika pintu itu terbuka tercium bau busuk menyengat dari situ.
Kemudian aku meneruskan ke langit yang kedua, aku bertemu  dengan Nabi Isa bin Maryam. Kelihatan badannya segar bugar seperti orang habis mandi. Disitu aku juga melihat ruh Nabi Yahya dan Nabi Zakariya, dan ruh umatnya.
Dilangit ketiga aku melihat Nabi Yusuf dan ruh para umatnya. Dilangit keempat aku bertemu dengan Nabi Idris dan  umatnya. Dilangit kelima aku bertemu dengan Nabi Harun dan para umatnya. Dilangit keenam aku bertemu Nabi Musa dan para umatnya. Maka atas usul Nabi Musa ini shalat yang tadinya 50 waktu menjadi 5 waktu, terakhir dilangit yang ketujuh aku bertemu dengan Nabi Ibrahim a.s”

           Demikian keterangan Nabi Muhammad s.a.w. Jadi jelaslah bahwa roh-roh orang sudah meninggal merek kembali kealam roh atau Barzach yaitu dilangit I,II,II,IV,V,VI dan VII tentu yang dimaksud bukan langit Alam jagat Raya yang berisi tak terhitung banyaknya Gaalaksi tapi langit itu adalah Langit Alam gaib Alam Ruh yang dihuni para roh orang yang sudah meninggal dunia dan Roh[-roh yang akan menyusul turun kebumi untuk menjadi Manusia serta para Malaikat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar