3.3
Hipotesis
Kejadian Alam Gaib
1. Bila Allah
berkehendak Ia hanya katakan: “KUN”,( Jadilah ! )maka menjadilah sesuatu itu
(Q.S. 36/Yasin : 82), maka Qudrat Allah memancarkan energi Cahaya, energi yang
mula mula itu adalah Aqal atau Qalam yang dalam istilah Metafisika disebut Intelegensi
Universal.
2. Intelegensi
Universal ( Al- Qolam ) menembus kekosongan yang sebenarnya tidak
kosong kerena berisi NUUR lalu memadatkan NUUR menjadi NAR lalu mewujudlah Gas
panas yang Al-Qur’an menyebutnya “Dukhan” (Q.S. 41 :11), gas itu. semakin
padat mengakibatkan timbulnya pusaran panas yang tinggi, lalu membentuk zat antar
bintang, terbentuklah matahari-matahari.
Oleh arus alam semesta matahari-matahari itu mengelompok dalam pusaran alam
semesta, membentuk galaksi-galaksi yang tak terhingga dalam alam yang tak bertepi, dan alam mengembang
terus/berekspansi tak pernah berhenti. (Q.S. 41/Fushshilat : 12)
3.
Allah mengurai NUUR menjadi Ruh, terciptalah tujuh langit
gaib (Q.S. 41 :12 ). Langit pertama berisi energi kealaman dan berbatasan
dengan Bumi Jagat Raya kerena itu Al-Quran maupun Hadits menyebut langit
pertama itu dengan : “Samaa’ud-dun-ya “ Langit kedua disamping berisi daya Jamadi
juga berisi daya yang lebih halus, yaitu daya Nabati /tumbuhan Langit ketiga
disamping berisi daya Jamadi dan Nabati juga berisi energi yang lebih halus
lagi yaitu daya kehendak, keinginan dan hasrat disebut Daya Hewani Daya tumbuhan, daya hewan ketika menyentuh
alam materi yang sudah jadi maka mewujudlah disitu evolusi-kehidupan tumbuhan
dan hewan dimulai dari tumbuhan dan hewan satu sel hingga tumbuhan raksasa dan
binatang yang memiliki infra-rasional seperti Homo-Neandertal, manusia monyet
(Pithekantropus-erectus). Langit keempat adalah Ruh Insani, disamping berisi
daya Jamadi, Nabati, Hewani juga berisi daya Sosial/rasional yang hanya singgah
pada makhluk yang sempurna yaitu “manusia”. ( homo-sapien ).
Langit kelima Alam Ruhani yang berisi semua daya empat tingkat dibawahnya juga
memiliki daya supra-rasional. Langit keenam adalah Ruh-Rahmani yang berisi lima tingkatan daya dibawahnya
juga berisi Rahmannya Allah daya Spritual. Langit ketujuh adalah Ruh Rabbani
yang berisi semua daya enam tingkat dibawahnya
juga memiliki daya supra spritual / daya Ruh yang murni. Kesemua langit
ini masing-masing memiliki kelebihan tentang keindahannya dan seluruh langit
beserta isinya thawaf (mengelilingi) inti (poros) yaitu Iradat dan Qudrat Allah
yang dinamai Allah dengan sebutan : ‘ARSY. Nabi Muhammad dengan badan Ruhaninya
telah menembus alam ini ketika beliau Mi’raj sampai kelangit tujuh, disana beliau
melihat Nabi Ibrahim duduk bersandar di Baitu’l Makmur dan setiap hari tujuh
puluh ribu Malaikat masuk kedalam dan kalau ada yang keluar dia tidak akan
mendapat giliran lagi untuk masuk kerena banyaknya Malaikat yang antri masuk.
4. Daya Ruh Jamadi
terus menerus bergerak mengembangkan alam dengan pengawasan Mikail, Ruh Nabati
dan Hewani terus-menerus menyentuh alam semesta yang sudah cukup sarat menerima
kehidupan maka mewujudlah makhluk hidup maka pada setiap planet dialam semesta
yang memenuhi syarat berevolusilah makhluk
tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan. Tumbuh-tumbuhan dan hewan itu berkembang terus
hingga keujung evolusi, hingga sampai kebatas final evolusi itupun berhenti.
5. Ruh Jamadi merupakan
langit pertama adalah hakikat alam benda disana Nabi Muhammad bertemu dengan
Nabi Adam berarti dari langit pertama hingga langit ketujuh adalah Alam Barzakh.
Dari uraian tersebut timbul pertanyaan apakah Adam yang merupakan nenek moyang
manusia itu hanya mendapat tempat
dilangit pertama ( Alam jamadi ) kerena ia hidup dimasa yang masih belum
berbudaya tinggi ?. Bukan demikian, orang orang beriman menempati alam langit
atau alam barzakh dimana saja dia suka karena mereka hidup dalam ruang yang
tembus kemana saja. Manusia yang kembali menjadi Ruh yang suci dapat saja
mengelilingi jagat raya mau singgah dibumi mana diantara tak terhingga
banyaknya bumi dijagat raya akan tetapi kerena bertubuh Ruh tentu tak terlihat
masyarakat disana. Nabi Muhammad berjumpa Nabi Adam ketika beliau dilangit
pertama dan Nabi Ibrahim ketika dilangit ketujuh bukan kerena mereka
ditempatkan menurut kelasnya dilangit tersebut.
6. ( Kita persempit
pembahasan ini, khusus bumi kita ) Setelah bumi kita kaya dengan barokah Allah
seperti mineral, air, tumbuhan dan Hewan
maka manusiapun datang ke bumi lalu mengambil alih kekuasaan dibumi mengolah
alam untuk kepentingan hidup lalu alam menjadi tercemar dan rusak oleh keserakahan
manusia. Itulah sebabnya ketika terjadi dialog antara Allah, dan Malaikat, ketika
Allah mau menjadikan Khalifah dibumi Malaikat berkata bahwa “Manusia akan
merusak bumi dan suka berperang “ ( Q.S.2 /Al-Baqarah : 30 s/d 38 ). Dugaan
Malaikat ternyata benar itu dikerenakan manusia memiliki intelegensi yang
berlimpah-ruah yang akhirnya manusia tak
mampu mengendalikan ketajaman
intelegensinya yang didorong hawa nafsu..
7.
Jauh sebelum alam
semesta dihuni manusia, Allah telah menciptakan makhluk Gaib : JIN dan makhluk Ruhani
yaitu Malaikat
Malaikat dijadikan dari NUUR dan Jin dari NAAR
. Alam semesta juga berasal
dari NAAR ( Api ). Api ada dalam alam kerena panas yang ditimbulkan akibat pergesekan
Hidrogen dalam arus pusaran alam semesta yang maha dahsyat.
Karena itulah maka Jin ditakdirkan untuk menempati bumi. Badan Ruhani
(Jismu’Illathifah) dari bangsa Jin sama dengan jismu’l lathifah manusia yang
dalam kajian Metafisika disebut ”tubuh-bio-plasmik”. Mereka membutuhkan
tempat dibumi tapi mereka menempati bumi diruang empat dimensi yang tidak
dibatasi dinding materi. Mereka seperti
manusia juga yang butuh makan minum dan berkembang biak, mereka juga mukallaf
karena itu Al-Qur’an diturunkan untuk golongan Jin dan Manusia. Manusia dapat
berhubungan dengan Jin dan Jin juga dapat berhubungan dengan manusia, seperti
yang diberitakan Al-Qur’an pada zaman Nabi Sulaiman. Karena itu bangsa Jin juga
disebut dengan nama: “Orang bunian” yaitu orang yang tersembunyi,
maksudnya mereka fisiknya tidak terlihat kecuali oleh orang yang dapat menembus
alam empat dimensi. Ada makhluk yang asalnya
dari api dia juga jenis jin tapi derjatnya lebih tinggi dari Jin dia
tidak menempati bumi, dia menempati Dimensi tinggi ( D-h ) ia setara
dengan Malaikat karena sama-sama berada di dimensi tinggi, dia adalah Iblis.
Adam sebelum turun kebumi juga berada satu alam dengan Malaikat dan Iblis ini
sebagaimana yang difirmankan Allah :
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي
خَالِقٌ بَشَرًا مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ>فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ
فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ>فَسَجَدَ الْمَلَائِكَةُ
كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ>إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَى أَنْ يَكُونَ
مَعَ السَّاجِدِين >قَالَ يَاإِبْلِيسُ مَا لَكَ أَلَّا تَكُونَ مَعَ السَّاجِدِينَ>قَالَ لَمْ أَكُنْ لِأَسْجُدَ
لِبَشَرٍ خَلَقْتَهُ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ>قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا
فَإِنَّكَ رَجِيمٌ>وَإِنَّ عَلَيْكَ اللَّعْنَةَ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ>
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:
"Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.(28) Maka apabila Aku telah
menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan) Ku,
maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.(29) Maka bersujudlah para
malaikat itu semuanya bersama-sama(30) kecuali Iblis. Ia enggan ikut
bersama-sama (malaikat) yang sujud itu.(31) Allah berfirman: "Hai Iblis,
apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud
itu?"(32) Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada
manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal)
dari lumpur hitam yang diberi bentuk"(33) Allah berfirman: "Keluarlah
dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk(34) ( Q.S.15/ Al-Hijir: 28 s/d 34).
Penulis tidak membahas makna “ manusia dijadikan dari tanah
liat kering dan lumpur hitam ” kerena kutipan ayat diatas hanya ingin
membuktikan adanya seorang Iblis yang kedudukannya waktu itu setara dengan
Malaikat dan Iblis itu adalah golonga Jin. Disitu juga ada Adam Bapak Manusia apakah Iblis
juga bapak golongan Jin ? Tidak ada penjelasan Al-Qur’an atau Hadits yang
mengatakan Iblis adalah bapaknya golongan Jin. ( Kalau menurut Muhammad Isa Dawud dalam
bukunya : “ Berdialog dengan Jin Muslim “ bapak Jin adalah Jaan ), dan Al-Quran
menjelaskan dalam Surat Jin :
1. Katakanlah (hai Muhammad): “Telah
diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al
Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Quran yang
menakjubkan,
4. Dan bahwasanya: orang yang kurang akal daripada
kami selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah[1522],
6.
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta
perlindungan kepada beberapa
laki- laki di antara jin, maka jin- jin itu menambah bagi mereka dosa dan
kesalahan.
7. Dan
sesungguhnya mereka (jin) menyangka sebagaimana persangkaan kamu (orang-orang
kafir ), bahwa Allah sekali- kali tidak akan membangkitkan seorangpun ( pada hari kiamat ).
8. dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui
(rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan
panah- panah api.
Dari
kutipan ayat diatas kelihatanya Jin itu
sama saja pikirannya dengan manusia ada yang beriman ada pula yang menyangka
bahwa kalau sudah mati ya habislah tidak akan dibangktkan lagi diakhirat. Manusia yang menyenangi takhyul/musyrik ada yang minta
tolong kepada Jin, berguru kepada Jin karena mengnggap Jin lebih tinggi derajatnya
dari manusia padahal Al-Quran mengatakan
“ Manusialah makhluk yang sempurna kejadiannya. Dari data ini kita dapat
mengambil keterangan bahwa manusia dan Jin bisa saja mengikat hubungan
persahabatan seperti Nabi Sulaiman atau hubungan tuan dan budak sehingga ada
manusia yang diperbudak Jin ada pula Jin yang dijadikan khadam oleh Manusia.
Banyak juga para cerdik pandai menganggap bahwa peradaban Jin jauh lebih maju
dari Manusia, mereka para Jin sudah mampu membuat pesawat yang cepatnya
melebihi cahaya itulah yang selalu dikatakan orang pesawat UFO yang datang dari
planet lain. Membaca data ayat Al-Quran yang para Jin mampu menembus langit
untuk mengintip rahasia langit buat apa Jin membuat pesawat sementara mereka
mampu berjalan cepat bagai kilat ? Kalau
menurut penulis pesawat UFO itu memang pesawat buatan manusia elien dari
bumi lain di jagat raya yang peradaban mereka sudah lebih tinggi dari manusia
bumi kita.
3.4.
Dimanakah Ruh ruh orang sudah meninggal berada ?
Untuk menjawab pertanyaan ini, baiklah kita
ikuti saja apa yang diceritakan Nabi Muhammad ketika Mi’raj.sejak menginjakkan
kakinya dilangit yang pertama sampai kelangit yang ketujuh, beliau berkata (
yang maksudnya ) : ”Ketika aku tiba di langit yang pertama aku disambut
oleh para malaikat, mereka berbaris seperti pasukan seraya memberi hormat
padaku. Aku diringi oleh malaikat Jibril dan aku ditanya apakah sudah ada ijin
dari Tuhan? Jibril menjawab ya. Kami berdua di persilahkan masuk, seketika kami
masuk aku lihat seorang laki-laki duduk di kursi dikerumuni orang banyak, yang
baru saja datang ketika itu. Kemudian mereka pergi lalu rombongan lain datang
mengerumuni orang itu Aku bertanya siapakah dia dan siapa mereka-mereka yang
datang itu? Jibril berkata :
"Itulah Adam a.s. dan rombongan yang datang adalah arwah anak cucunya yang
datang menghadap beliau "
Kemudian Jibril memperkenalkan aku, katanya : "Inilah
Muhammad Nabi akhiri-zaman. Atas perintah dan kehendak Alloh, ia berkesempatan
datang ketempat ini."
Kemudian Nabi Adam menjabat tanganku setelah aku mengucapkan salam.
Kata Nabi Adam : "Selamat datang anak yang shalih dan Nabi yang shalih."
Aku lihat Nabi Adam duduk dikursi yang indah serta memakai pakaian kebesaran laksana seorang raja. Seketika aku akan meneruskan perjalananku, beliau tidak lupa mendo'akanku Setelah aku meninggalkan Nabi Adam, Jibril menerangkan : "Ruh-ruh yang masuk ke pintu sebelah kanan Nabi Adam, itulah mereka yang akan masuk syurga. Dan ketika pintu itu terbuka, tercium aroma wangi dari arah pintu itu. Dan mereka yang masuk ke pintu sebelah kirinya, itulah ruh-ruh anak cucu Adam yang akan masuk neraka, maka ketika pintu itu terbuka tercium bau busuk menyengat dari situ.
Kemudian Nabi Adam menjabat tanganku setelah aku mengucapkan salam.
Kata Nabi Adam : "Selamat datang anak yang shalih dan Nabi yang shalih."
Aku lihat Nabi Adam duduk dikursi yang indah serta memakai pakaian kebesaran laksana seorang raja. Seketika aku akan meneruskan perjalananku, beliau tidak lupa mendo'akanku Setelah aku meninggalkan Nabi Adam, Jibril menerangkan : "Ruh-ruh yang masuk ke pintu sebelah kanan Nabi Adam, itulah mereka yang akan masuk syurga. Dan ketika pintu itu terbuka, tercium aroma wangi dari arah pintu itu. Dan mereka yang masuk ke pintu sebelah kirinya, itulah ruh-ruh anak cucu Adam yang akan masuk neraka, maka ketika pintu itu terbuka tercium bau busuk menyengat dari situ.
Kemudian aku meneruskan ke langit yang kedua, aku
bertemu dengan Nabi Isa bin Maryam.
Kelihatan badannya segar bugar seperti orang habis mandi. Disitu aku juga melihat
ruh Nabi Yahya dan Nabi Zakariya, dan ruh umatnya.
Dilangit ketiga aku melihat Nabi Yusuf dan ruh para umatnya. Dilangit keempat aku bertemu dengan Nabi Idris dan umatnya. Dilangit kelima aku bertemu dengan Nabi Harun dan para umatnya. Dilangit keenam aku bertemu Nabi Musa dan para umatnya. Maka atas usul Nabi Musa ini shalat yang tadinya 50 waktu menjadi 5 waktu, terakhir dilangit yang ketujuh aku bertemu dengan Nabi Ibrahim a.s”
Dilangit ketiga aku melihat Nabi Yusuf dan ruh para umatnya. Dilangit keempat aku bertemu dengan Nabi Idris dan umatnya. Dilangit kelima aku bertemu dengan Nabi Harun dan para umatnya. Dilangit keenam aku bertemu Nabi Musa dan para umatnya. Maka atas usul Nabi Musa ini shalat yang tadinya 50 waktu menjadi 5 waktu, terakhir dilangit yang ketujuh aku bertemu dengan Nabi Ibrahim a.s”
Demikian keterangan Nabi Muhammad s.a.w. Jadi jelaslah bahwa roh-roh orang sudah meninggal merek kembali kealam roh atau Barzach yaitu dilangit I,II,II,IV,V,VI dan VII tentu yang dimaksud bukan langit Alam jagat Raya yang berisi tak terhitung banyaknya Gaalaksi tapi langit itu adalah Langit Alam gaib Alam Ruh yang dihuni para roh orang yang sudah meninggal dunia dan Roh[-roh yang akan menyusul turun kebumi untuk menjadi Manusia serta para Malaikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar