Senin, 19 November 2012

MIsteri Alam dan Manusia XXVII


BAB DUA :  KEDATANGAN MANUSIA SEMPURNA DIBUMI


1.      Homo Sapiens ( Manusia modern )
                         
Hampir semua ahli Antropologi, Biologi dan Arkeologi yakin bahwa sub spesis  Homo Sapien muncul sejak Zaman Holosen, akhir zaman Es antara 100.000- 40.000 tahun lalu, dimana bumi dalam keadaan stabil antara 260.000 -  40 tahun yang lalu.
Homo Sapien telah menempati bumi selama seratus ribu tahun dan telah mengalami dua periode. :
Priode pertama adalah Periode Umat Manusia Homo Sapien menjelang kedatangan Adam  lebih kurang  dari 100.000 tahun lalu hingga  banjir besar dizaman Nuh 40.000 tahun yang lalu jadi selama 60.000 tahun.
Priode kedua  adalah Perkembangan Manusia sesudah banjir Nuh sejak 40.000 yang lalu hingga sekarang. Diperkirakan kehancuran bumi dengan bencana alam seperti zaman  Nuh itu akan datang lagi disekitar 180.000 tahun yang akan datang.
               Perhitungan diatas berdasarkan hasil penelitian Sarjana sarjana : “ Lamont Geological Observatory dari Columbia University”  bahwa:

“Medan magnet bumi berkali kali menjadi lemah dan pada klimaknya bahkan menghilang sama sekali. Menurut catatan terakhir sifat magnit bumi pernah lenyap setidak tidaknya 171 X  selama 7.600.000 tahun terakhir. Sifat magnet itu perlahan lahan muncul kembali tapi dalam keadan jungkir balik, artinya : Kutub utara magnit dan kutub selatannya bertukar tempat. Pertukaran kutub yang terakhir pada 700.000 tahun yang lalu dimana kutub selatan magnit ada didekat utara bumi, padahal sebelumnya ada didekat kutub selatan bumi. Lenyapnya medan magnit akan menjadikan bencana dahsyat dipermukaan bumi. Menurut statistik medan magnit tersebut lenyap setiap 220.000 tahun jadi selama 700.000 tahun terakhir sudah pernah terjadi bencana besar dibumi pada 480.000, 260.000, 40.000 tahun yang silam”              ( Intisari, Juni 1972 ).

               Besar kemungkinan bencana besar itu akan datang lagi 180.000 tahun yang akan datang kerena pada waktu itu bumi akan kehilangan magnit ( dugaan ini bukan ramalan dukun/Paranormal tapi berdasar kajian  Lamont Geologikal Observatory tersebut ), ketika itu kedua kutub bumi akan terbalik sesuai dengan tanda tanda kiamt yang dikatakan Nabi bahwa : ”matahari akan terbit dari sebelah barat”, tapi ini sekedar kajian hanya Allah yang mengetahui tentang kapan Hari Kiamat.
               Kalau kita merujuk kepada Al-Kitab ada disebutkan hitungan tahun sejak dari  Adam hingga Nuh, sehingga kalau disimpulkan bahwa jarak masa Adam hingga Banjir Nuh sekitar 2139 tahun. Kalau kita berpedoman kepada catatan berdasar Kajian Lamont Geologikal Observatory bahwa telah terjadi bencana Alam dahsyat pada 40.000 tahun yang lalu diduga bencana itu adalah “ Banjir Nuh “. Kalau Banjir Nuh terjadi disekitar 40.000 tahun yang lalu maka Adam datang kebumi disekitar 2140 tahun sebelum Banjir Nuh ( 42/43.000 tahun yang lalu
Sebagaimana yang penulis katakan bahwa di Eropa, Asia dan Afrika jenis Homo Sapien sudah ada jejaknya sejak 100.000 tahun dan di Australia baru 40.000 tahun yang lalu. Diperhitungkan 100.000 tahun yang lalu ( dizaman Holosen ) seluruh bumi baru dihuni Homo Sapien kira kira 5.000.000 jiwa yang  selama 60.000 tahun  telah menyebar keseluruh penjuru kecuali Amerika. Lebih kurang 11.000 tahun yang lalu Homo Sapien telah mengisi semua benua kecuali Antartika, berkembang dalam empat macam  Ras yaitu; Negroid, Kaukasoid, Mongolid dan Australoid. Ras-ras lain kini bermunculan menjadi penghuni bumi dari hasil perkawinan campuran antara Ras tersebut sehingga apa yang difirmankan Allah dalam Al-Qur’an telah terlihat nyata.

وَمِنْ ءَايَاتِهِ خَلْقُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ()
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Ia telah menciptakan langit dan bumi, bahasa kamu yang berbeda-beda dan kulit kamu yang beraneka warna. Sesungguhnya yang demikian itu  terdapat tanda-tanda bagi orang yang berilmu.” (Q.S. Ar-Ruum / 30: 22)
Tentu anda akan bertanya : “ Homo Sapien atau Bani-Adam sudah ada sejak 100.000 tahun yang lalu kog Adam diduga ada dibumi baru kira kira 42.000 atau 43.000 tahun yang lalu ?”. Sebenarnya Adam sudah lahir sejak sebelum Homo Sapien ada dibumi, hanya Adam ketika itu masih di alam Ruh. Dialam Ruh itu Adam telah melahirhan Ruh-ruh bibit- manusia yang sudah duluan datang kebumi sebelum Adam turun kebumi. Kalau misalnya di alam Ruh itu Adam tinggal selamam 2 bulan saja berarti bagi anak cucu Adam dibumi sudah berlalu masa selama 60.000 tahun, karena menurut Allah sehari disana = seribu tahun dibumi. Selama 60.000 tahun itu Homo Sapien sudah berkembang jumlahnya dan juga sudah berkembang kebudayan dan peradabannya, maka  Adam-pun turun untuk mengajari anak cucnya tentang Agama Allah. Bagaimana caranya Adam turun, apakah jatuh begitu saja dari langit? Tentu Allah membuatkan cara yang logis karena Allah selalu membuat hukum-Nya yang logis tidak ada hukum Allah itu adakadabra terus jadi semau-Nya.
Sekitar 6.000 tahun yang lalu penduduk bumi ditaksir sudah berjumlah  sekitar 80 juta-an itu adalah perkembangan umat manusia Generasi Nuh selama lebih kurang  30.000 tahun, tetapi sekitar abad ke VII penduduk bumi telah mencapai sekitar 550 juta jiwa. Apakah kemunculan Homo Sapien yang demikian pesat merupakan hasil perkembangan Manusia dari setiap Ras yang masih tersisa dimasa banjir Nuh dari semua daerah Ras Manusia, atau perkembangan itu dari orang orang yang selamat diatas kapal Nabi Nuh saja? Kalau manusia sekarang semua berasal dari perkembangan anak cucu orang orang yang selamat dalam kapal Nabi Nuh tentulah kulit, raut muka dan bahasanya sama; kog sekarang ada orang yang berkulit hitam, kuning, putih dan coklat ? Apakah murid murid Nuh itu dahulu ada orang dari Ras Negroid, Mongolod, Kaukasoid dan Australoid, dan masuk kekapal sengaja dipilih?. Nabi Nuh hanyalah Nabi uuntuk umatnya bagaimana mungkin Ras Negroid, Kaukasuid, Mongolid dan Australoid ada sekarang dibumi dari mana asal mereka ? Nabi Muhammad Nabi yang agung sahabatnya hanyalah orang Arab walaupun ada satu du Ras lain Seperti Suhaib Ar- Rumi, orang Rumawi =  Ras  Kaukasoid; Salman Al-Farisi orang Iran dan Bilal bin Abi Rabah dari ras Negroid kesemua mereka memang ada di tanah Arab sebagi budak atau tawanan. Di masa Nuh  belum ada tranfortasi yang tidak masuk akal kalau Ras Ras lain bisa ngumpul di tempatnya Nuh. Apalagi Ras Australoid ada dibumi sesudah peristiwa banjir besar itu.
Kita kembali kepangkal permasalahan, kalau Darwin pernah mengatakan adanya “Mata rantai yang putus”,  memanglah mata rantai itu sudah putus. Artinya evolusi perkembangan secara bertahap dari monyet hingga homo habilis itu telah sampai ketitik final. Makhluk sejenis  Homo Neandertal, Homo Rodesiensis dan Homo Habilis serta Homo Erektus tidak akan mampu memikul amanah Allah, mesti ada makhluk pengganti     ( khalifah ) yang sanggup memikulnya untuk memakmurkan bumi, memanfaatkan sumber kekayaan alam (anugerah Allah) dan dapat mengenal Tuhan serta berbakti kepada-Nya. Karena itu Allah merencanakan melahirkan jenis makhluk baru yaitu manusia sempurna    ( Insan kamil ) ( QS.2 : 30 ). Makhluk ini diprogram Allah memiliki dua tubuh, Jasmani dan Ruhani. Adapun makhluk makhluk terdahulu hanya memiliki tubuh fisik yang  diberi nyawa kehidupan dan intelegensi tingkat rendah, sedikit lebih diatas  hewan, karena itu makhluk ini “ belum pantas disebut manusia dan tidak juga pantas dikatakan binatang”. ( QS.76 :1 ) Kalau digolongkan binatang mereka sudah memiliki rasio tingkat rendah sudah mengerti berkomunikasi, sudah mengenal budaya tingkat rendah, kalau digolongkan manusia mereka belum mampu mengabstrak belum mengenal yang gaib, belum mengenal yang Maha Kuasa, belum mampu menggunakan akal yang dianugerahkan Allah, belum sanggup mengemban amanah Allah sebagai khalifah-Nya dibumi ( QS, 24 : 55 )

Makhluk jenis Homo yang sudah mendiami bumi sejak 250.000- 100.000 tahun yang lalu adalah makhluk yang belum Mukallaf, karena mereka tidak memiliki Badan Ruhani yang akan dibangkit di akhirat untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatan baik/buruk dalam hidupnya. Mereka di program hanya merupakan “medium” yang akan menerima bibit manusia baru dimana bibit ini dipersiapkan di alam lain , di dimensi lain yaitu Alam Ruh, yang Al-Qur’an menyebutnya “Jannah” . Manusia modern yang di rencanakan Allah itu tidak sekedar hasil percampuran bibit laki-laki dan perempuan, tetapi memiliki “badan-ruhani” .yang ditiupkan  Malaikat kedalam kandungan ibu-hamil  setelah umur kandungan 120 hari. Inilah yang membedakan Manusia Modern ( Homo Sapien ) dengan Homo-Erectus yang dilahirkan hanya dari hasil perkawinan sepasang jantan-betina saja, sama seperti  hewan-hewan mamalia lainnya.

Rasulullah Bersabda:
“Sesungguhnya setiap kamu kejadiannya, terkumpul (sel bibit dari ayah dan ibu) didalam perut ibunya berupa air mani selama 40 hari, kemudian keadaannya berubah menjadi ‘alaqah (bentuk benda melekat seperti lintah) selama 40 hari, kemudian keadaannya berubah lagi menjadi mudghah (segumpal daging / embrio) selama 40 hari, kemudian diutus Allah Malaikat untuk meniupkan Ruh kedalam mudghah itu………………..”
( penggalan Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim )

  Terjemahan hadits diatas sengaja dipenggal  tidak ditulis keseluruhannya  karena akan dibicarakan pada fasal yang lain. Penggalan Hadits diatas menjelaskan kepada kita bahwa manusia itu dilahirkan bukanlah hanya sekedar hasil percampuran sel bibit dari ayah dan ibu, melainkan ada lagi faktor lain yang lebih utama yaitu “Ar-Ruh” yang ditiupkan kedalam mudghah ketika   berumur 120 hari  (4 bulan). Embrio yang berumur 120 hari itu adalah embrio yang sudah lengkap dan siap menerima Ruh bibit manusia. Ruh yang masuk kedalam embrio adalah Ruh yang akan membentuk Nafs ( jiwa ), dan tubuh ini berkembang seirama dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik.
Makhluk yang memiliki tubuh halus (Badan Ruhani) adalah menjadi ciri khas Homo Sapien yang menyebabkan spesis ini dapat bertahan di bumi yang kejam dan dapat mengemban amanah Allah sadar ataupun tidak sadar. Bagaimana kemungkinannya dengan tiba-tiba Homo Sapien bertebar dibumi dengan empat macam Ras dengan perbedaan warna kulit dan bahasa? Apakah manusia yang empat Ras ini berasal dari sepasang manusia yang dikenal dengan nama Adam dan Hawa? Sulit untuk memberikan jawaban. Kesulitannya bukan disebabkan kekurangan data akan tetapi sulit untuk menuturkannya agar dapat difahami, kerena lamanya sudah tertanam keyakinan dalam benak umat Islam bahwa Adam itu berasal dari tanah, yang diambil Malaikat dari bagian segala penjuru bumi yang berwarna warni lalu ditempa di Surga lalu ditiupkan Ruh jadilah ia seorang Manusia yang bernama Adam. Adam merasa sepi sendiri maka  dibuatkan teman hidupnya yang diambil dari tulang rusuknya sebelah kiri. Adam dan isterinya tinggal di Surga bersenang senang  hanya dilarang mendekati sebatang-pohon          ( Syajaratu’l Khuldi ) dan tidak boleh memakan buahnya, tetapi larangan tersebut dilanggar kerena rayuan Iblis. Adam dan Hawa memakan buah khuldi itu maka Allah menjadi murka lalu Adam dan Hawa  diusir dari Surga dan dibuang kebumi. Dibumi Adam dan isterinya terpaksa memulai hidup baru dengan susah payah. Adam menempati bumi selama 960  tahun dari masa yang sekian panjang  berkembang biaklah anak cucu Adam yang berasal dari rahim Siti Hawa di bumi. Karena Adam dibuat dari bebagai macam tanah maka anak cucu Adam itu bermacam macam warna kulitnya ada yang hitam, putih, kuning dan coklat .
Sementara para ahli Antropologi, Arkeologi dan Biologi menduga manusia ini adalah proses evolusi yang panjang dari jenis Hominid berevolusi kearah perkembangan yang lebih baik sampai kebentuk  Pithec Anthropus terus maju ketingkat Homo lahirlah Homo Habilis, Homo Neandertal dan Homo Erektus. Jenis homo inilah yang menurunkan Homo Sapien dan dari salah seorang Homo Sapien lahirlah seorang anak manusia yang bernama Adam yang mendapat wahyu untuk menjadi Nabi. Dan  yang lain berpendapat bahwa setelah Homo Erektus rantai evolusi putus maka Adampun turun mengembangkan anak cucunya itulah Homo-Sapien .Dari teori kedua diduga Adam sudah ada sejak 100.000 tahun yang lalu. Uraian ini sangat logis kerena merupakan gabungan antara Penelitian dan dalil Al-Qur’an, merupakan gabungan ilmu  para Anthropolog dan Arkeolog dengan ilmunya Ulama, akan  tetapi kalau kita resapi secara mendalam akan timbul lagi keraguan . Kalau Homo Sapien seluruhnya adalah anak cucu Adam yang berasal dari rahim Siti Hawa kenapa anak-anak Adam itu berbelang- belang ? Ada yang berkulit hitam legam rambut keriting dengan bibir tebal lalu pergi meninggalkan  keluarganya ke Afrika padahal waktu itu belum ada tranfortasi. Ada yang berkulit putih,  hidungnya mancung, mereka mengelompok pergi ke Eropa,  ada yang bermata sipit  hidung agak pesek kulit kuning berambut lurus, mereka pergi meninggalkan keluarga jauh merantau  ke Asia, kok mereka yang hitam, yang putih mancung, yang kuning pesek pergi semua tak ada yang tinggal beberapa orang bersama orang tuanya Adam dan Hawa. Apakah kepergian mereka itu kerena diusir ? Suatu teori yang mengganjal dalam pikiran dan tidak logis. Sebenarnya memang Ras-Negroid yang berkulit hitam itu berkembang biak ditempatnya yaitu tanah Afrika dari leluhurnya yang juga di Afrika, Mongolid memang berkembang di Asia dan leluhurnya juga di Asia. Ras Kaukasoid berkembang-biak di Eropa  dan leluhurnya disitu, sementara Australoid terpencil di Australia dan pulau pulau sekitarnya , memang leluhur mereka di Australia dan kepulauan yang disekitarnya bukan orang Asia yang naik rakit menyeberang meninggalkan kampung  halaman mencari makan ke Australia walaupun pada masa itu jarak antara Asia dan Australia agak dekat  tidak seperti sekarang. Untuk mendapatkan jawaban yang memuaskan, sebagai langkah pertama marilah kita kumpulkan Hadits-hadits dan ayat-ayat Al-Qur’an yang ada kaitannya dengan asal usul kedatangan manusia pertama dibumi Sesudah itu anda merenungi sedalam dalamnya mana diantara faham-faham ini  yang logis, argumentasinya berlandaskan  wahyu dan hadits Nabi dan kajiannya secara ilmiah, jauhkan rasa kebencian pada teori yang tak seirama dengan anda yakini selama ini, karena masalah kedatangan Adam dibumi bukan teermasuk rukun Iman sehingga perbedaan bisa membuat orang  menjadi bid’ah, kafir atau murtad

Selasa, 13 November 2012

MIsteri Alam dan Manusia XXVI


3.  Manusia Purba

Sejak Zaman Pliosin (10.000.000. tahun yang lalu ) jenis monyet Hominid telah berevolusi selama berjuta-juta tahun. Ruh insani yang bermuatan Kausa Sosialis dan Rasionalis tingkat rendah telah menyentuh alam pikiran makhluk ini sehingga mengantarkan jenis Hominid ini ketingkat makhluk sejenis Australophitecus. Tahun 1976 ditemukan para ahli jejak kaki sepasang Australophitecus dewasa dengan anak kecil yang berjalan berdampingan. Mereka berjalan diatas tanah vulkanis yang masih baru yang kemudian mengeras.

                                                                  Daerah itu tertutup padang tropis dengan danau-danau dan sejumlah kecil pepohonan yang rindang. Sekitar 2.000.000 tahun yang lalu, telah muncul jenis Pithec yang lebih cerdas yang dinamakan Homo. Jenis Homo yang tertua ditemukan adalah Homo Habilis. Kata Habilis itu bukan nama untuk menunjukkan jenis, tapi habilis berarti “Terampil” Homo Habilis sudah pandai menggunakan alat-alat untuk memotong daging dan membuat alat berburu binatang buruan. Mereka juga membuat sarang sebagaimana mereka melihat hewan-hewan yang mampu membuat sarang. Otak habilis kira-kira 650-800 cc lebih besar dari otak Australophitecus. Perkembangan ini terjadi karena Kausa Rasionalis mulai aktif didalam diri makhluk ini. Kemajuan pesat telah dicapai ketika mereka telah mampu membuat api dari gesekan kayu, atau gesekan batu.

Di Eropa Utara jenis Homo ini sudah ada dan   lebih maju, mungkin karena di Eropa ada musim dingin kerena itu mereka terdorong membuat pakaian untuk menghindari kedinginan. Jenis ini di Eropa disebut Homo Neandertal kerena fosilnya ditemukan delembah Neander. Homo-Neandertal telah berkembang sejak 250.000 tahun yang lalu. Mereka sudah mengenal pakaian yang terbuat dari kulit hewan buruan dan rumah-rumah mereka itu dari kulit-kulit binatang yang dibentangkan diatas rangka dari dahan pohon atau tulang mamout yang panjang. Bekas-bekas ini ditemukan di Ukraina.Tengkorak Homo-Neandertal bentuknya belum seperti tengkorak Homo Sapien ( manusia modern ). Tempurungnya agak rendah, bagian belakang dan samping agak menonjol. Yang paling khas adalah dagunya yang masuk kedalam, pipinya yang lebih besar serta tulang mata yang menonjol. Kapasitas otaknya masih jauh dibawah manusia modern. Peralatan perkakas Homo Neandertal jauh lebih maju dibandingkan dengan Homo-Habilis.. Mereka mampu membuat beraneka  ragam alat keperluan sehari-hari. Selain batu api, tulang dan tanduk telah mereka manfaatkan menjadi perkakas. Mereka telah berhasil beradaptasi dengan iklim dingin di Eropa. Cara hidup mereka mirip dengan suku Inuit yang masih ada sekarang. Mereka telah hidup berkelompok yang memiliki kepala kelompok dan anggota kelompok yang melaksanakan tugas dalam bermacam-macam pekerjaan.
Gubuk mereka terbuat dari susunan tulang Mamout sebagai kerangkanya. Kemudian mereka tutup atau selimuti dengan kulit, sehingga terlindung dari panas dan hujan. Sudah lebih maju dari Homo Habilis ditempat lain.
Antara 1,6 juta dan 200.000 tahun lalu hidup spesis Homo Erectus. Otak dan tubuh mereka lebih besar dari Homo-Habilis. Homo-Erectus ditemukan fosilnya di Eropa dan Asia. Para peneliti menduga bahwa Homo-Erectus mungkin bermula dari Afrika lalu bergerak ke Afrika Utara, Eropa Asia sampai Cina dan Nusantara sebenarnya bukan demikian, baik di Eropa, Afrika, Asia  maupun Australia jenis Homo ini memang ada bukan datang dari tempat lain. Zaman sekarang saja pindah dari Afrika ke Eropa atau Asia bukan hal yang mudah apalagi pada zaman itu belum ada transportasi. Kalau mereka datang dari Afrika ke Eropa dan Asia , orang Eropa dan Asia akan serupa orang Afrika berkulit hitam, berambut keriting dan berbibir tebal. Sebenarnya bibit manusia itu telah di tabur Allah dimana-mana di seluruh dunia. Kalau bibit tumbuhan dapat ditanam dan hidup di bumi, demikian pula hewan satu sel dapat membiak di bumi lalu berevolusi kearah kemajuan, apalagi manusia makhluk yang lebih mulia, mereka lahir dan berkembang biak ditempatnya.Belum ada keinginan, hasrat untuk merantau jauh kenegeri orang karena mereka tak mengnal adanya negeri lain, mereka hanya mengenal lingkungannya sendiri yang kaya dengan binatang dan tumbuhan sebagai perbekalan hidup.Waktu hanya yang dibutuhkan manusia hanyalah makanan dan hasrat berkembang biak.
Intelegensi yang bermuatan kausa Sosialis dan Rasionalis, tidak akan dapat tumbuh bila ditabur dibumi atau diisikan kedalam tepung sari dari bunga lalu keluar buahnya :        “ Manusia “ itu suatu yang mustahil. Tapi kalau intelegensi itu masuk kedalam pikiran makhluk yang mirip manusia, lalu makhluk tadi menjadi cerdas kemudian anaknya akan  bertambah cerdas, seperti wahyu yang dapat diterima oleh para Nabi, demikian pula intelegensi dapat diserap kalau ukuran otak makhluk  telah cukup / mampu menerimanya.
Jadi dimana saja ada jenis Pithec yang menerima sentuhan intelegensi universal akan meningkat menjadi Homo, dan makhluk jenis Homo akan berkembang keterampilan dan pemikirannya kearah kemajuan setahap demi setahap yang kelak melahirkan jenis Homo yang lebih cerdas.
Otak Homo Erectus memiliki ciri-ciri tertentu yang membuatnya lebih dekat kepada Manusia-modern dari Homo-Habilis. Otaknya lebih besar dengan volume 880-1100 cc         ( Manusia-modern 1400 cc ). Giginya lebih kecil dari Habilis. Tengkorak mereka hampir mirip dengan manusia modern  (Homo Sapien) hanya tulang tengkorak Homo Erectus agak lebih tebal, dahinya landai dan tulang mata agak menonjol. Rahangnya cukup kokoh wajahnya rata tak berdagu. Mereka sudah mengenal kampak genggam yang dibuat dari batu dan juga sudah mengenal api.

Disebuah gua di Choukotien  dekat Beijing Cina, ditemukan sisa-sisa sejumlah Homo Erectus yang berusia 360.000 tahun yang lalu. Lapisan abu yang tebal menunjukkan bahwa mereka sudah mengenal api
Fosil Manusia-Modern dijumpai di Australia baru sekitar 40.000 tahun yang lalu. Tapi fosil jenis Homo jauh lebih lama sudah ada di Australia, mungkin mereka itu adalah nenek moyang penduduk asli benua itu (Suku Aborijin). Jadi Manusia- Modern sudah ada di Australia sekitar 40.000 tahun yang lalu, sedangkan di Eropa, Asia dan Afrika, Manusia-Modernnya hampir mencapai 100.000 tahun yang lalu. Para ahli berpendapat kemungkinan mereka datang dari Asia dengan menggunakan rakit atau sampan,  karena pada waktu itu permukaan laut lebih rendah 50 M, sehingga Benua Asia jauhnya hanya 65 Km, tanah air kitapun pada waktu itu masih bersatu dengan Asia. Itu kan sebuah pendapat, akan tetapi yang lebih mungkin lagi jenis Homo di Australia memang  ada dan  berkembang disitu, bukan datang dari Asia kerena Jenis manusia Asia adalah Ras Mongolid sementara Australia rasnya Australoid. Lagi pula alam pada waktu itu masih kaya dengan makanan, penduduk bumi belum padat sekali tak perlu manusianya merantau, menjelajahi benua lain mencari penghidupan mengharungi laut pakai rakit.( Ahli Sejarah mengatakan bahwa nenek moyng kita berasal dari India belakang mereka menggunakan rakit menuju Nusantara, itupun hanya reka reka, yang benar bangsa Indonesia memang lahir dan berkembang di Indonesia apalagi sudah terbukti di pulau Jawa ditemukan fosil jenis Pithec Anthropus yang setara dengan Australopithecus. Memang manusia Indonesia sudah cukup tua termasuk Ras Australoid sementara Asia manusianya tergolong Ras Mongolid )
(Catatan : Disebut Ras Australoid jangan anda bayangkan bangsa Australia yang sekarang.Yang sekarang ini adalah bangsa Inggris yang menjajah tanah Australia itu Penduduk asli benua Australia itu adalah Bangsa Aborijin yang sama dengan bangsa Indonesia.)
Manusia Purba belum mengenal hal-hal yang abstrak, karena itu mereka tidak memiliki rasa takut atau kagum kepada hal-hal gaib,  mereka tidak mengenal Dewa, Jin, Hantu dan Tuhan. Mereka hanya hidup untuk makan dan berkembang biak serta rasa ingin berkuasa. Mereka saling berperang / berkelahi antara satu kelompok dengan kelompok lain. Pantaslah kalau Malaikat pernah menyampaikan isi hatinya kepada Allah :

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ()
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". ( QS.2/ Al- Baqarah :30 )

Bagaimana mungkin Malaikat bisa mengetahui bahwa makhluk yang bernama              “ manusia “ nanti akan suka berperang saling menumpahkan darah ?  Tentu kerena Malaikat  sudah menyaksikan bahwa manusia di bumi sebelum kedatangan Adam  saling berperang antar sesamanya