Kamis, 11 Oktober 2012

Misteri Alam dan Manusia XXV


2.  Evolusi Makhluk Primat 

Masalah asal-usul makhluk Manusia-Monyet yang berkembang secara evolusi sudah diteliti berdasarkan Sub ilmu dari Antropologi-biologi yaitu Ilmu Paleonthropology yang menjadikan bahan penelitian berupa fosil yang terkandung di dalam tanah. Karena manusia hanya mencurahkan perhatian kepada fakta-fakta tersebut dan melupakan Wahyu, maka orang menduga “Manusia-modern” pertama yang menjadi leluhur manusia bumi kita ini pun adalah hasil percabangan dari makhluk primat itu.
Sudah banyak buku-buku yang ditulis oleh para Pakar ahli yang menunjukkan bukti-bukti bahwa manusia pertama yang kita kenal dengan nama Adam yang telah mengembang biakkan Manusia Modern adalah Generasi yang tumbuh secara bertahap dari Homo Erektus dan bukan tidak banyak pula Ulama dan sarjana Islam yang menentang argumentasi ini dengan mengemukakan dalil naql bahwa Adam diciptakan di Surga dan karena suatu kesalahan  lalu dibuang ke bumi ini. Akan tetapi dalam tulisan ini penulis memeriksa kembali dasar-dasar argumentasi kedua pendapat tersebut dan penulis mengambil kesimpulan yang lain, walaupun hal ini berat untuk dikatakan kerena para Agamawan akan menaggapi sangat sensitif akan tetapi perlu direnungi bahwa yang mengatakan Adam datang kebumi melalui evolusi atau Adam dalam keadaan utuh diturunkan dari Surga kebumi adalah juga merupakan pendapat. Bagaimana mungkin Adam yang hidup di Surga bisa masuk kebumi padahal Surga itu ada di akhirat, dan akhirat ada sesudah kiamat. Jawabnya : itu tak perlu dibingungkan :  “ Kalau Allah berkehendak semua hal bisa terjadi “. Itulah jawaban yang tak ilmiah dari para pendukung pendapat bahwa Adam datang dari Surga. Kalau begitulah cara berpikir orang beriman bisa bisa ia terlanjur menuduh Allah melakukan tindakan kesewenangan. Misalnya seorang perempuan mandul ketika suaminya mengajak diperiksa dokter kandungan lalu istrinya menjawab:       ” Ngapain ke dokter kan Allah yang berkehendak saya tak bisa hamil ! Suaminya emosi lalu menampar istrinya. Istrinya terkejut dan brkata : ”koq saya ditampar? ”. Jawab suaminya : ”Itu sudah ditakdirkan Allah bahwa hari ini kau ditampar suami !
Menurut penelitian yang paling akhir bahwa makhluk pertama dari suku Primat muncul di muka bumi sebagai suatu cabang dari Mamalia kira-kira 70.000.000 tahun yang lalu dizaman Paleosen-tua. Dalam masa yang  amat panjang makhluk primat ini telah bercabang menjadi bermacam suku primat, sub-suku primat dan infra suku-primat. Diantaranya telah mewujud keluarga kera Pongid dan kera besar Hominid yang seterusnya semakin tinggi kecerdasannya hingga melahirkan Manusia-monyet yang dianggap para Sarjana Antropologi sebagai leluhur dari percabangan makhluk sejenis Australopithecus, yang sementara itu keluarga Pongid menurunkan pula jenis Gorilla dan Simpanse. Keluarga Pongid ini berasal dari jenis monyet Pongo yang banyak terdapat di daerah Afrika-Timur yang ketika itu menjadi satu dengan jazirah Arab di zaman Miosin 25 juta tahun yang lalu.
Jenis manusia monyet yang setingkat Australopitekus baik yang ada di Eropa, Afrika atau Asia merekalah yang menurunkan Generasi yang dalam kurun waktu lebih kurang 4.000.000 tahun, muncullah diatas bumi ini jenis monyet  yang mirip Manusia, yang dinamakan  Pithec Anthropus. Tengkorak Pithec Anthropus yang sejenisnya ada dijumpai di Solo disebut Pithec Anthropus Soloensis, ada dijumpai di Peking lalu diberinama Pithec Anthropus Pekinensis

Sampailah umur bumi kezaman Pleistosen Muda, fosil-fosil yang dijumpai pada zaman ini amat banyak, tapi bentuknya jauh berbeda dari jenis Pithek-Anthropus, sebab makhluk ini sudah mengenal kebudayaan walau dalam tahap permulaan. Makhluk ini dinamai Homo-Neandertal”, karena fosilnya ditemukan dilembah Neander. Fosil yang seperti ini juga ditemukan di Afrika, Asia, Eropa dan Australia hanya umur masanya berbeda. Karena dilihat dari bentuk tengkorak dan susunan tulang belulang, para pakar menduga ini adalah hasil evolusi yang panjang, hingga ditemukan keturunan mereka yang lebih maju disebut “Homo Erektus” sekitar 1.500.000 tahun yang lalu. Diduga jenis ini yang melahirkan Homo Sapien  ( Manusia Modern ). Apakah Homo Sapien yang sudah ada 100.000 tahun yang lalu merupakan anak cucu Adam atau Adam dilahirkan dari Homo Sapien ? Ini pertanyaan yang sangat musykil sementara para ahli mencari jawab dan  sebelum mereka menemukan data dan bukti sebagai jawaban, Ummat Islam sudah punya Al- Quran dan Al-Hadits yang telah bercerita banyak tentang asal usul kejadian manusia . Marilah kita dengar apa kata Allah dan Rasulnya dengan tidak menyepelekan hasil penemuan ilmuan dibidang Anthropologi, Arkeologi dan Biologi itu..
Apa kata Al-Qur’an dalam hal ini ?

Berfirman Allah :
مَا لَكُمْ لَا تَرْجُونَ لِلَّهِ وَقَارًا > وَقَدْ خَلَقَكُمْ أَطْوَارًا
“Mengapakah kamu tidak memikirkan kebesaran Allah. Sesungguhnya Dia menjadikan kamu dalam beberapa tingkatan.” (Q.S. 71/ Nuh:13,14)

هَلْ أَتَى عَلَى الْإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا

“Bukankah telah datang masa yang panjang kepada Manusia itu, dimana dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut.” (Q.S. 76/ Al-Insan: 1)
وَاللَّهُ أَنْبَتَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ نَبَاتًا
“Dan Allah menumbuhkan kamu dari bumi sebagai nabati (Makhluk yang tumbuh).” (Q.S. 71. Nuh: 17)

Ayat-ayat tersebut diatas memberikan penjelasan bahwa manusia tumbuh diatas bumi, dengan bertahap-tahap memakan waktu yang sangat panjang, dimana manusia pernah ada dibumi sebagai makhluk primitip yang belum pantas disebut manusia, tapi tidak juga pantas disebut binatang. Apakah pertumbuhan dan perkembangan ini adalah proses evolusi atau memang hidup itu datang bertahap-tahap menurut keadaan qodrat alam sehingga lama-lama menjadi sempurna? Disini terdapat perbedaan pengertian antara “Evolusi “ dengan “Perkembangan bertahap“. Al-Quran mengatakan “ perkembangan bertahap “
Perkembangan secara evolusi pengertiannya “ satu makhluk primat menurunkan keturunannya yang oleh waktu dan proses alam mengalami kemajuan  hingga sampai ketitik akhir  terminal evolusi  dan disini evolusi itu berhenti”. Perkembangan secara bertahap yang penulis maksudkan ialah hidup itu datang menyentuh dalam tahap- permulaan lalu mewujudkan kehidupan dalam bentuk permulaan, lalu hidup itu menyentuh lagi dengan qodrat yang lebih tinggi maka me wujud pula makhluk yang lebih tinggi begitu seterusnya, sehingga kehidupan itu bertingkat-tingkat, seolah-olah tanaman yang tumbuh dibumi semakin tinggi dan semakin tinggi. Itulah makna yang tersirat dari ayat 13,14 dari surat 71/ Nuh, diatas. Jelasnya ada pangkal makhluk nabati lalu berevolusi menuju kesempurnaan. Demikian pula ada pangkal makhluk hewani  lalu berevolusi bercabang menjadi jutaan specis satu cabang menuju kesempurnaan hingga sampai kepada bentuk seperti manusia ( bukan manusia ) dan sampai disini evolusi hewan berakhir karena telah mencapai tingkat final, kerena akan datang dan berkembang makhluk yang lebih sempurna yaitu Manusia ( Insan Kamil ) Tahapan-tahapan evolusi itu adalah sebagai berikut :
  1. Sekian banyaknya jenis binatang yang telah berkembang sejak dari zaman Trias, 225 juta tahun yang lalu muncullah didunia ini Mamalia (binatang menyusui) dan diantara suku mamalia yang dianggap sebagai pangkal makhluk adalah monyet, disebut suku Primat kira-kira 70.000.000 tahun yang lalu. Makhluk primat telah bercabang kedalam berbagai suku, sub suku dan infra suku sehingga sampai pada jenis kera Pongid (jenis kera kecil) dan Hominid (jenis kera besar).
  2. Keluarga Hominid-lah yang menurunkan Generasi Monyet besar yang menyerupai manusia sejenis  Australopitekus. Jenis Australopitekus ini yang menurunkan Generasi yang lebih tinggi lagi. Australopitekus telah  hidup di zaman Pliosin 10 juta tahun yang lalu. Jenis ini mungkin menurunkan Generasi yang lebih maju yaitu jenis Pithekantropus.
  3. Jenis Pithekantropus bercabang pula kearah jenis  Pithekantropus erektus, Pithekantropus Soloensis, Pithec Anthropus Pekinensis, adalah jenis Pitek yang sama tapi berbeda alam lingkungan. Arah yang lain  lebih maju adalah jenis Homo, yaitu jenis Homo-Rodesiensis dan Homo-Neandertal yang menuurunkan Homo Habilis dan Homo Erektus. Para ahli menganggap dari sini muncul manusia modern (Homo-Sapien) yang berkembang dalam empat  Ras : Negroid, Kaukasoid, Australoid, dan Mongolid, menempuh masa yang panjang kira-kira 120.000 tahun. Homo Sapien ( manusia modern ) diduga mendiami bumi sejak 100.000 tahun yang lalu, di Afrika, Eropa dan Asia  tapi Australia baru 40.000 tahun lalu. Jenis ini diduga adalah anak cucu Adam, yang dalam hal ini semua sependapat yang berbeda apakah Adam nenek moyang Homo Sapien atau Adam lahir dari Homo Sapien atau Adam datang dari Surga  bersama isterinya Hawa sengaja diprogram Allah untuk mengembang-biakkan Homo Sapien ( manusia modern ) ?. Mari kita selusuri jalan kajiannya dalam buku ini


 
    
                                                                                                               

Selasa, 09 Oktober 2012

Misteri Alam dan Manusia xxiv



1.  AWAL KEHIDUPAN

Apakah hidup dan dari manakah hidup itu datang? Pertanyaan ini merupakan masalah dari abad keabad yang sampai sekarang para Pakar Biologi belum menemukan jawaban yang pasti dari mana datangnya hidup, bagaimana hidup itu dapat menyentuh bumi, mewujudkan makhluk lalu kehidupanpun ada dan berevolusi menuju kemajuan setingkat demi setingkat. Kerena mereka mencari jawab pada pikirannya sendiri dengan melalui percobaan-percobaan dan eksperimen.maka jawabannya tak kunjung sempurna. Memang kalau kita renungkan secara mendalam tentang asal-mula kehidupanyang mula-mula sekali dibumi, masih dapat dipecahkan melalui penelitian namun hidup yang sempurna seperti keberadaan Manusia harus ada petunjuk dari Allah yaitu berdasar ayat-ayat-Nya. Sudahpun ada ayat tapi seseorang yang membaca ayat itu belum tentu penalarannya tentang ayat itu sudah benar dengan hanya memiliki dasar pengetahuan bahasa Arab saja, tapi harus didukung Sain yang sesuai dengan ilmu yang dipermasalahkan.

Harold Urey (1893) seorang ahli Kimia dari Amerika Serikat menampilkan teorinya yang dikenal dengan “Teori Urey”. Ia berpendapat bahwa Atmosfir bumi pada suatu ketika kaya dengan molekul Metana (CH4), Amonia (NH3), Hidrogen (H2), dan Air (H2O). Zat-zat ini merupakan unsur yang penting yang terdapat dalam tubuh mahluk hidup. Menurutnya bahwa pada suatu ketika adanya energi yang barasal dari listrik halilintar  dan radiasi sinar-kosmis maka unsur-unsur tadi bereaksi membentuk zat-zat hidup.  Zat hidup yang mula-mula terbentuk adalah makhluk sejenis “Virus” dan melalui masa jutaan tahun berkembang menjadi berbagai jenis organisma lainnya.

Stainley Miller telah menguji teori ini dengan mengalirkan listrik bertegangan tinggi pada larutan metana, amonia dan uap air. Maka setelah seminggu ia menampung cairan tersebut dan setelah dianalisa ternyata zat itu terdiri dari asam-amino, adalah substansi dasar dari kehidupan. Tapi hidup belum ada disitu. Listrik memang energi tapi belum sanggup membuat kehidupan, karena hidup tidak bisa ada sekedar disentuh energi tapi harus ada sentuhan Roh pada suatu media. Allah berfirman : 

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan Kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga percaya?(Q.S. 21. Al-Anbiya’: 30)

Dari penjelasan ayat ini dapatlah dipahami bahwa kehidupan ada dibumi disebabkan adanya media air dan makhluk hidup yang pertama  adalah “ berupa cairan”  Pertanyaan yang membingungkan para pakar Biologi sudah dijawab Al- Quran, para pakar hanya meneliti agar ada bukti yang dapat dipertahankan. Dari hasil penelitian bahwa Makhluk yang paling halus adalah “Kuman”, tapi masih ada yang paling halus lagi yaitu “Virus”. Ketika virus ini diteliti, apa yang terlihat dibawah mikroskop? Bukan kuman dengan bentuk yang menyeramkan, melainkan yang tampak hanyalah “Larutan” seperti larutan garam atau gula. Ia tidak lain seperti zat protein yang tidak terlihat adanya tanda kehidupan padahal ia adalah makhluk hidup.
Berarti jenis virus hanya bertubuh zat cair yang berisi atom protein dengan rumus DNA-nya, zat yang selalu ada pada benih sel hidup yang berfungsi mencetak bentuk dan karakteristik keturunannya. Kiranya Ruh-Nabati ( daya bertumbuh ) telah menyentuh zat ini dan hiduplah makhluk yang paling rendah tingkatannya yaitu makhluk sejenis virus .

Bentuk makhluk hidup kedua adalah “Bakteri”. Bakteri adalah makhluk hidup bersel satu yang dapat digolongkan kepada tumbuhan, juga dapat digolongkan kepada hewan, sebab ia membiak bukan hanya secara vegetatif tapi juga ada yang dengan pembiakan. Bakteri terdapat dimana-mana, didarat, di air tawar, di laut dan juga ada diudara. Bakteri yang mula-mula sekali adalah bakteri “Ototrof”, yaitu bakteri yang tidak memerlukan makhluk lain tempatnya bergantung. Jenis lain  adalah “Jamur”,. yang tertua adalah jamur bersel satu, termasuk jenis tumbuhan ia hidup dan terus berkembang. Tumbuhan yang paling primitip adalah lumut yang mulai menampakkan diri meramaikan kehidupan begitu pula binatang-binatang air, berupa binatang karang, tiram, udang karang dan cacing. Jenis tumbuhan semakin berkembang dalam bentuk tumbuhan darat tertua yang mulai hidup diatas tanah. Didalam air muncul ikan bertulang rawan, kemudian yang bertulang belakang. Diatas darat mewujud pula binatang menjalar, binatang bertempat dua. Ruh kehidupan terus menerus meniupkan nafas kehidupan. Di air muncul ikan yang berkelopak, hiu dan pari. Didaratan muncul jutaan serangga, binatang menyusui pertama, binatang menjalar yang besar-besar, dan tumbuhan, sudah ada jenis pakis kawat dan ekor kuda. Nafas kehidupan semakin kencang, pohon-pohon pakis raksasa memenuhi bumi. Jenis amphibi raksasa berkembang biak. Binatang menyusui, burung-burung yang bergigi meramaikan kehidupan dibumi. Walaupun bumi waktu itu belum stabil namun suara burung burung liar membuat dunia menjadi ramai. Dunia semakin bergelora karena umur kehidupan semakin panjang. Lautan sudah berisi berbagai jenis ikan, daratan ditumbuhi hutan dengan binatang aneka ragam, dan segala macam jenis ikan di air yang ikut meramaikan kehidupan. Didasar bumi melata jenis makhluk kecil      ( serangga ) semakin banyak jenisnya. Yang paling cepat membiak adalah jenis serangga ini. Menurut pakar Biologi De Reamur seekor ratu lebah dapat bertelur sebanyak 200.000 butir dan selama hidupnya dapat menghasilkan 1.500.000 telur . Pakar Biologi Emerson mengatakan bahwa ratu rayap sekali bertelur sebanyak 7000 butir. Ahli Biologi Kerrick  mengatakan bahwa seekor kutu daun-kol  dapat menurunkan Generasinya sebanyak 1.500.000.000. ekor. Di Maroko ditemukan orang 6.000 kantong telur  dalam tanah berukuran 90 cm3 yang setiap kantong berisi lebih kurang 30 butir telur. Begitu cepatnya serangga berkembang tapi begitu pula cepatnya punah kerena dimangsa binatang pemangsa semut.       
Ketika periode Pleistocen kira kira 2.000.000 tahun yang lalu jenis binatang buas sudah tak terhitung banyaknya, dan diatas dahan bergayutan makhluk yang lain dari yang lain yaitu monyet dari jenis promisili (setengah beruk) hingga Pithec Anthropus ( yaitu monyet yang mirip manusia ) sudah ada menempati gua gua.. Para Arkeolog meneliti jejak dan barang-barang peninggalan manusia purba  mengatakan bahwa manusia datang secara evolusi dari makhluk primat yang satu nenek moyang dengan monyet / beruk. Pendapat ini digaungkan oleh Charles Darwin Dari pihak  Ulama dan Pendeta mengatakan bahwa berdasarkan fakta dari Kitab suci ( baik Islam, Yahudi atau Nashrani ) mengatakan  manusia sengaja diturunkan ke bumi oleh yang Maha Kuasa secara utuh, tidak melalui proses evolusi, yang manusia pertama ini  terbuat dari tanah. Konon Allah memerintahkan Malaikat mengambil tanah dari tiap tiap penjuru bumi dan dari tanah itulah dibentuk satu batang tubuh makhluk  “manusia “ bernama Adam lalu dari tulang rusuk Adam itu dijadikan Allah pasangan hidupnya ( Hawa ) dari  keduanyalah berkembang biak manusia yang memenuhi bumi ini.Yang manakah pendapat ini yang lebih dekat kepada kebenaran, betulkah Kitab suci mengkhabarkan demikian atau itu hanya pendapat Ulama-Tafsir atau para Pendeta yang mengatas namakan firman Allah ?