Senin, 20 Agustus 2012

Misteri Alam dan Manusia XV



Tujuh  lapis langit jagat raya

a.      Langit pertama.
Langit pertama adalah langit yang membungkus bumi kita, manusia bumi menamakannya dengan “atmosfir”. Atmosfir inipun berlapis-lapis pula. Lapisan Atmosfir yang paling rendah dinamai Trotosfir mengandung 90% dari semua udara di atmosfir dan sebagian besar adalah debu dan uap air. Tebalnya antara 11 Km di kutub dan 16 Km di Khatulistiwa.
      Lapisan kedua disebut Stratosfir, disini tak terdapat cuaca selain dari awan-awan es halus memanjang. Lapisan ozon disini menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan matahari sehingga penghuni bumi dapat hidup dengan aman. Keadaan ini kira-kira pada ketinggian 25 km diatas bumi. Lebih kebawah lagi kebatas Trotosfir sinar kosmis bertabrakan dengan atom-atom gas dan menimbulkan pancaran sinar yang lebih lembut. Lapisan ini sampai pada ketinggian 50 km. Diatas ini disebut Mesosfir dari ketinggian 50 Km hingga 80 km, dari ketinggian 80 Km hingga 240 km disebut Ionosfir. Disebut Ionosfir karena disini atom gas diubah menjadi ion. Diatas ini disebut Eksosfir adalah daerah antara lautan samudra udara kita dengan kekosongan ruang angkasa.

b.      Langit Kedua

      Langit kedua adalah ruang dimana bumi kita melayang mengorbit mengelilingi Matahari. Karena langit pertama ini adalah sebagai pembungkus bumi maka Langit pertama itu ikut berlayar mengelilingi Matahari. Langit ini disebut Langit Solar sistem. Karena bukan bumi kita saja yang mengorbit melainkan masih ada saudara bumi kita yang lain maka langit inipun berlapis-lapis juga, sebanyak Planet pelanet yang mengorbit itu yaitu; Merkuri, Venus, Bumi kita, Mars, Asteroid, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto. Mercuri dan Venus disebut Planet dalam kerena letaknya disebelah dalam dari bumi kita kearah Matahari, sementara Mars, Asteroid ( diduga adalah sebuah planet yang sudah pecah menjadi aster aster kecil ),Yupiter, Sarturnus, Uranus, Npeptunus dan Pluto  disebut pelanet luar kerena letaknya disebelah luar bumi kearah langit lepas. Begitulah keadaan Solar sistim menurut kajian Astronomi sampai menjelang abad duapuluh ini. Tapi sejak tahun 2004 oleh team Peneliti diantaranya :Mike Brown dari Caltech, Chad Trujillo dari Observatorium Gemini dan David Rabinowitz dari Yale Uniuversity dengan menggunakan Teleskop Samuel Oschin di Observatorium Palomar, San Diego; tanggal 14 November 2003 telah melihat adanya Planet yang lebih jauh dari Pluto yang dinamai Sedna. Maka disebelah luar bumi itu ada tujuh lapis langit yang dilalui oleh tujuh planet yang disebutkan tadi. 
1.  Planet Mars, bulannya  dua, jaraknya dari matahari 227.940.000 km.
2.  Planet Yupiter, bulannya  duabelas jaraknya dari matahari 778.300.000 km
3. Planet Saturnus, bulannya sepuluh dan ada awan es yang melingkarinya , jaraknya dari matahari  1.427.320.000 km
4.  Planet Uranus bulannya lima, jaraknya dari matahari 2.863.840.000 km
5.  Planet Neptunus, bulannya dua, jaraknya dari matahari 4.478.440.000 km
6.  Planet Pluto tanpa bulan jaraknya dari matahari 5.861.444.000 km
7. Planet Sedna bulannya hanya satu, jaraknya dari matahari kira kira  10.000,000.000.km
                             
c.   Langit Ketiga
      Karena solar sistem adalah langit sebagai daerah kekuasaan Matahari maka sebagai anggota dari sebuah Galaksi Matahari juga berlayar dalam alam ini mengharungi Langit Galaksi dan seluruh Langit pertama dan kedua ikut terbawa.

d.   Langit Keempat
Galaksi itu sebenarnya juga ada dalam kelompok besar yang disebut Rasi bintang yang Al-Qur’an menyebutnya Buruj. Setiap galaksi juga membawa langit pertama, kedua dan ketiga mengorbit mengharungi Alam jagat mengharungi alam jagat pusat Buruj tersebut. Ruang ini disebut langit keempat.

e.   Langit Kelima
Didalam jagat raya ini tak terhitung banyaknya Buruj, itu berarti tak terhitung banyaknya Rumpun Galaksi, dimana rumpun ini juga bergerak secara bersama mengharungi Langit jagat raya ini mengelilingi poros jagat raya. Inilah langit kelima.

f.    Langit Keenam
Langit keenam adalah Lautan samudera Hidrogen (zat antar bintang) yang mengisi segala kekosongan yang tidak kosong.  
                                       
g.   Langit Ketujuh
Langit ketujuh adalah kekosongan yang tidak kosong, ruang yang hanya berisi gaya bobot, gravitasi alam, berisi gelombang elektro magnetis, sinar yang sangat halus. Disana yang ada hanyalah sinar, karena disini tidak ada atom, hanya ada ion; dan langit ini merupakan lapangan tempat alam ini terus mengembang berekspansi. Sampai satu ketika energi Jamadi mencapai titik jenuh seperti elektron yang mengeluarkan energinya lalu terjadi eksitasi, maka begitulah langit yang tujuh lapis  ini semakin merapat keinti alam semesta sehingga alam  menjadi susut (kontraksi) dan terjadilah kehancuran alam semesta ( yaumu’s sa’ah ). Dan Allah mengganti lagi dengan alam yang baru kerena Allah setiap saat bekerja terus ( QS.55/Ar Rahman : 29 ) dan Dia tidak pernah mengantuk dan tidak pernah tidur ( QS. 2/ Al-Baqarah : 255 )

Dalam jagat Raya itu tak terhingga banyaknya Galaksi dan dalam Galaksi itu ada  solar sistem-solar sistim berarti tak terhingga pula banyaknya bumi-bumi yang berpenghuni dengan makhluknya “ manusia” yang  seperti kita.juga, yang berbudaya, berperadaban, beragama, ya punya Nabi sendiri; Allah berfirman :

وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ دَابَّةٍ وَالْمَلَائِكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ
“Dan kepada Allah sajalah bersujud orang yang berada di langit dan orang  yang dibumi dari makhluk daabbah ( yang berjalan lambat ) dan (juga) para malaikat ( yang berjalan cepat ) sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. (  QS.16/ An-Nahl : 49 )

Ayat ini menjelaskan bahwa Daabbah yang dilangit, Daabbah yang dibumi dan para Malaikat semua bersujud kepada Allah. Perkataan Daabbah tersebut bermakna makhluk yang bergerak lambat yaitu binatang dan manusia, dan disuatu ayat/kalimat lain daabbah dapat juga diartikan dengan binatang yang melata, tapi dalam ayat tadi Daabbah dibandingkan dengan Malaikat dimana makna Daabbah ( makhluk yang bergerak lambat ) dibandingkan dengan Maklalikat yang bergerak cepat jelas yang dimaksud dengan Daabbah  itu adalah Orang, jadi jelaslah bahwa dilangit juga ada orang yang mengenal Allah, mereka bersujud kepada Allah. Kenapa dalam ayat ini manusia disebut dengan Daabbah, kerena Allah mau membandingkan Manusia dengan Malaikat. Malaikat makhluk yang bergerak cepat  ( QS. 70/ Al-Ma’arij: 4 ) sedang manusia makhluk yang bergerak lambat . Daabbah adalah istilah buat makhluk yang bergerak lambat yaitu Manusia bukan hewan melata..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar