Sabtu, 11 Agustus 2012

Misteri Alam dan Manusia X



3.1    Kejadian Alam Ghaib

 Sebagaimana yang dijelaskan pada kejadian alam syahadah bahwa NUUR yang dipadatkan menjadi NAR, Nar memadat menjadi materi dan  materi itu merupakan  padatan atom. Materi ada yang disebut benda, tumbuhan, hewan, manusia.
          Ayat-ayat yang tertera pada Q.S. 24: 35 yang dikutip diatas telah memberikan informasi kepada kita tentang asal-usul terjadinya alam  baik yang gaib maupun yang syahadah. Tidak etis kalau kita membicarakan  tentang Allah, maka untuk membahas tentang kejadian alam, kita memulainya dari keberadaan “NUUR”. Sesuai informasi Allah dalam Q.S 24 : 35 tadi, NUUR dipadatkan menjadi NAAR, NUUR diurai menjadi RUH. Berbicara tentang Ruh ada keterbatasan kerena ilmu yang dibukakan Allah kepada manusia  tentang Ruh hanya sedikit sekali (Q.S. 17 :85).

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا.

“Dan mereka bertanya kepadamu tentang Ruh. Katakanlah: "Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".

Tujuh lapis langit gaib ( Alam Ruhani  ).

Setelah bumi-jagat-raya mewujud dan berkembang tak berhenti, sebenarnya Allah sudah menciptakan tujuh tingkat alam Ruhani yang menyelimuti alam jagat raya dengan tujuh petala langit. Langit yang tujuh lapis itu dalam hadits disebut langit I, II, III, IV, V, VI,VII , langit itu bukan ruangan yang didalamnya ada benda benda langit sepereti langit-jagat-raya, langit ini hanya berisi intelegensi-universal ( Aqal ) atau Al-Qalam  dan kalaupun ada makhluk dilangit ini mereka adalah para Malaikat atau Arwah orang orang yang sudah menanggalkan tubuhnya atau Ruh yang belum penah mengalami jadi makhluk-nyata. Kerena alam Ruhani bersifat gaib ( Ruh ) maka berlaku hukum kegaiban. Ketika Allah berfirman “ KUN” alam Ruhani terus jadi tanpa evolusi sementara alam jagat raya               ( FAYAKUUN ) berkembang terus sampai sekarang entah sudah berapa lama kejadian ini terjadi. Energi Alam Ruhani memancar ke Alam Jagat Raya mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan alam dan makhluk yang ada didalamnya..  Allah mengisyaratkan bahwa langit alam Gaib atau Alam Ruhani disebutkan dengan kata: السموات  سبع kerena langit tersebut  tujuh-lapis tapi  ada  juga dipakai kata السموات tanpa سبع kalau isyarat tersebut bersifat universal. Kalau untuk Langit jagat raya dengan kata: السماء sebab langit jagat raya ini tidak berlapis lapis, kadang-kadang dipakai juga kata  السمواتuntuk pengertian langit jagat raya kerena jagat raya juga bermacam- macam, dengan keterangan tambahan bahwa dilangit itu ada matahari,  jadi langit yang ada mataharinya = langit jagat raya  merupakan ruang yang tak bertepi kemana tembus dan ruang tersebut keberadaannya  “ tiga dimensi”  yang akan dibicarakan berikut. Maka alam Ruhanipun melaksanakan tugas berdasarkan wahyu yang diterimanya. Alam Ruh Jamadi memancarkan energinya kealam Jagat yang menyebabkan  semua benda langit itu menjadi materi yang berwujud.. Kemudian Ruh Nabati dan Hewani menyentuh alam-jagat raya itu, sehingga mewujudlah tumbuh-tumbuhan dan hewan dari mulai tumbuhan / binatang satu sel hingga hutan balantara dan binatang-binatang raksasa   ( seperti Dinosaurus ) sampai binatang yang mirip manusia        ( Phitek Anthropus Erektus atau Homo Neandertal). Aktivitas ini terus menerus tidak pernah berhenti sehingga evolusi kehidupan tumbuhan dan hewan itu sampai kebatas evolusi yang telah dikodratkan. Setelah pekerjaan ini sampai kepada tahap yang ditentukan menurut Sunatullah, maka Ruh Insanipun menyentuh alam materi lalu mewujudlah makhluk yang sempurna   Insan Kamil ( Homo-Sapien ), Ruh anak cucu Adam yang dialam arwah yang masih berbentuk makhluk Ruhani pada turun kemuka bumi memasuki kandungan ibu-ibu hamil :
            Dari Abu Hurairah ra berkata:  Rasulullah SAW bersabda:
Ketika Allah menciptakan Adam Dia mengusap punggungnya maka jatuhlah setiap jiwa dari punggungnya. Dia menciptakannya sampai hari kiamat…………..”   Ditakhrijkan oleh At Tirmidzi.

            Menurut keterangan Hadits ini Ruh anak cucu Adam sudah disiapkan dialam Ruh akan turun menempati bumi dan akan menjadi Khalifah dibumi agar bumi dapat ditata dengan baik. Ruh-ruh itu sudah mewujud untuk jadi penghuni pelanet bumi dan petugas dihari Qiyamat; masing-masing menunggu giliran lahir sebagai anak manusia. Kadang kadang Ruh itu bisa datang mengunjungi manusia yang hidup dibumi jauh sebelum kedatangannya, ada juga Ruh yang sudah masuk barzakh  ( sudah meninggal ) tapi masih berkesempatan menemui keluarganya dibumi.(  Pembahasan yang lebih terperinci akan ditulis dalam buku  “ Misteri  Manusia “ buku ke dua  ). Manusia penghuni pelanet bumi kita ( bumi-bumi yang  lain  tidak kita  bicarakan disini ) adalah makhluk yang sempurna     ( dalam arti fisiknya ) butuh pertumbuhan dan perkembangan intelektual, sosial, spritual dan supra-spritualnya sehingga manusia dapat berkomunikasi dengan Allah yang Maha Pencipta, karena itu langit yang mengandung intelegensi yang lebih tinggi itu terus menerus menyentuh kehidupan dan manusia yang sedang menuju perkembangan keruhanian untuk taqarrub kepada Allah dan perkembangan intelektual kearah teknologi yang semakin tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar