3.1
Kejadian
Alam Ghaib
Sebagaimana yang
dijelaskan pada kejadian alam syahadah bahwa NUUR yang dipadatkan
menjadi NAR, Nar memadat menjadi materi dan materi itu merupakan padatan atom. Materi ada yang disebut
benda, tumbuhan, hewan, manusia.
Ayat-ayat yang tertera pada
Q.S. 24: 35 yang dikutip diatas telah memberikan informasi kepada kita tentang
asal-usul terjadinya alam baik yang gaib
maupun yang syahadah. Tidak etis kalau kita membicarakan tentang Allah, maka untuk membahas tentang
kejadian alam, kita memulainya dari keberadaan “NUUR”. Sesuai informasi Allah
dalam Q.S 24 : 35 tadi, NUUR dipadatkan menjadi NAAR, NUUR diurai menjadi RUH.
Berbicara tentang Ruh ada keterbatasan kerena ilmu yang dibukakan Allah kepada
manusia tentang Ruh hanya sedikit sekali
(Q.S. 17 :85).
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ
الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ
إِلَّا قَلِيلًا.
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang Ruh. Katakanlah: "Ruh itu termasuk urusan
Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".
Tujuh lapis langit gaib ( Alam Ruhani ).
Setelah bumi-jagat-raya mewujud dan berkembang tak
berhenti, sebenarnya Allah sudah menciptakan tujuh tingkat alam Ruhani yang
menyelimuti alam jagat raya dengan tujuh petala langit. Langit yang tujuh lapis
itu dalam hadits disebut langit I, II, III, IV, V, VI,VII , langit itu bukan
ruangan yang didalamnya ada benda benda langit sepereti langit-jagat-raya,
langit ini hanya berisi intelegensi-universal ( Aqal ) atau Al-Qalam dan kalaupun ada makhluk dilangit ini mereka
adalah para Malaikat atau Arwah orang orang yang sudah menanggalkan tubuhnya
atau Ruh yang belum penah mengalami jadi makhluk-nyata. Kerena alam Ruhani
bersifat gaib ( Ruh ) maka berlaku hukum kegaiban. Ketika Allah berfirman “
KUN” alam Ruhani terus jadi tanpa evolusi sementara alam jagat raya ( FAYAKUUN ) berkembang terus
sampai sekarang entah sudah berapa lama kejadian ini terjadi. Energi Alam
Ruhani memancar ke Alam Jagat Raya mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan
alam dan makhluk yang ada didalamnya.. Allah mengisyaratkan bahwa langit alam Gaib
atau Alam Ruhani disebutkan dengan kata: السموات سبع
kerena langit
tersebut tujuh-lapis tapi ada juga
dipakai kata السموات
tanpa سبع kalau isyarat tersebut bersifat universal. Kalau
untuk Langit jagat raya dengan kata: السماء
sebab langit jagat raya
ini tidak berlapis lapis, kadang-kadang dipakai juga kata السمواتuntuk pengertian langit jagat raya kerena
jagat raya juga bermacam- macam, dengan keterangan tambahan bahwa dilangit itu
ada matahari, jadi langit yang ada
mataharinya = langit jagat raya merupakan ruang yang tak bertepi kemana tembus
dan ruang tersebut keberadaannya “ tiga
dimensi”
yang akan dibicarakan
berikut. Maka alam Ruhanipun melaksanakan tugas berdasarkan wahyu yang
diterimanya. Alam Ruh Jamadi memancarkan energinya kealam Jagat yang
menyebabkan semua benda langit itu
menjadi materi yang berwujud.. Kemudian Ruh Nabati dan Hewani menyentuh
alam-jagat raya itu, sehingga mewujudlah tumbuh-tumbuhan dan hewan dari mulai
tumbuhan / binatang satu sel hingga hutan balantara dan binatang-binatang
raksasa ( seperti Dinosaurus ) sampai binatang yang
mirip manusia ( Phitek Anthropus Erektus atau Homo
Neandertal). Aktivitas ini terus menerus tidak pernah berhenti sehingga evolusi
kehidupan tumbuhan dan hewan itu sampai kebatas evolusi yang telah
dikodratkan. Setelah pekerjaan ini sampai kepada tahap yang ditentukan menurut
Sunatullah, maka Ruh Insanipun menyentuh alam materi lalu mewujudlah makhluk
yang sempurna Insan Kamil ( Homo-Sapien
), Ruh anak cucu Adam yang dialam arwah yang masih berbentuk makhluk Ruhani
pada turun kemuka bumi memasuki kandungan ibu-ibu hamil :
“Dari Abu Hurairah ra berkata: Rasulullah SAW bersabda:
Ketika Allah menciptakan Adam Dia mengusap
punggungnya maka jatuhlah setiap jiwa dari punggungnya. Dia menciptakannya
sampai hari kiamat…………..” Ditakhrijkan
oleh At Tirmidzi.
Menurut keterangan Hadits
ini Ruh anak cucu Adam sudah disiapkan dialam Ruh akan turun menempati bumi dan
akan menjadi Khalifah dibumi agar bumi dapat ditata dengan baik. Ruh-ruh itu
sudah mewujud untuk jadi penghuni pelanet bumi dan petugas dihari Qiyamat; masing-masing
menunggu giliran lahir sebagai anak manusia. Kadang kadang Ruh itu bisa datang
mengunjungi manusia yang hidup dibumi jauh sebelum kedatangannya, ada juga Ruh
yang sudah masuk barzakh ( sudah
meninggal ) tapi masih berkesempatan menemui keluarganya dibumi.( Pembahasan yang lebih terperinci akan ditulis
dalam buku “ Misteri Manusia “ buku ke dua ). Manusia penghuni pelanet bumi kita ( bumi-bumi
yang lain tidak kita bicarakan disini ) adalah makhluk yang sempurna (
dalam arti fisiknya ) butuh pertumbuhan dan perkembangan intelektual, sosial,
spritual dan supra-spritualnya sehingga manusia dapat berkomunikasi dengan
Allah yang Maha Pencipta, karena itu langit yang mengandung intelegensi yang
lebih tinggi itu terus menerus menyentuh kehidupan dan manusia yang sedang
menuju perkembangan keruhanian untuk taqarrub kepada Allah dan perkembangan intelektual
kearah teknologi yang semakin tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar