Selasa, 11 September 2012

MISTERI ALAM DAN MANUSIA xx



            Alam Dimensi Tinggi dan Dimensi tak terhingga (Dh, D ~)
Dimensi yang lebih luas dan lebih tinggi dari dimensi empat tidak disebut dengan dimensi lima, karena ukuran lima tersebut tak dapat diwujudkan dalam teori ilmu ukur ruang, karena tidak ada tempat untuk T6. Karena itu dihipotesiskan bahwa yang ada adalah Hight-Dimensi/ dimensi tinggi (Dh) artinya dimensi diatas empat. Kalau kita kembali merenungi gambar Empat dimensi yang mempunyai 5 T, dengan enam bidang / muka, kalau T ke 6 kita letakkan setiap sisi dapat lagi dibubuhi titik, jadi tidak akan berhenti. Maka disebut saja dimensi tiggi dan dimensi-tak terhingga,    ( D-h / D~). Di D-h dan D~ siapa saja yang bisa masuk kedalam ia dapat mengetahui masa lampau, dapat melihat jauh kedepan dapat mengenal yang diseberang kenyataan dapat memperhitungkan kodrat yang meliputi yang ada dalam maupun yang diluar dirinya. Dinding ruang D-h tembus terbuka, tembus kearah kemasa lampau, kemasa akan datang, dapat melihat/mengenal yang gaib dapat melihat alam hewan, tumbuhan dan benda sampai kebagian yang amat halus malah dapat mengenal dan melihat atom dan  energi. Sehingga makhluk D-h dan D~  dapat melihat D4, D3 , D2 , D1  dan  D0 dengan seutuhnya.
Berbeda dengan makhluk empat atau tiga dimensi, hanya anggota tertentu saja yang dapat bekerja menurut fungsinya, misalnya mata untuk melihat, kuping untuk mendengar, akan tetapi makhluk D-h, D~ tidak hanya punya panca indra tapi punya multi-indra yang dapat melihat dengan hati dan pikirannya dapat mendengar dari jarak jauh, jelasnya ia berpikir seutuhnya, melihat seutuhnya dan mendengar seutuhnya. . Dalam ruang tiga dimensi orang masih dapat memperhitungkan kecepatan dengan ukuran cahaya (300.000 Km/detik) tapi ruang D-h dan D~ tidak dapat diukur dengan hitungan kecepatan cahaya tersebut, kecepatannya adalah secepat pikirannya jadi ketika ia memikirkan sesuatu tempat seketika itu juga ia sampai ketempat itu. Bila ia memikirkan benda apa saja  seketika itu juga benda itu ada didepannya
 Dimensi tak terhingga ini hanya dapat ditembus oleh para Malaikat dan mungkin juga Ruh-ruh anak cucu Adam yang belum menjadi manusia atau Ruh suci yang sudah meninggalkan jasadnya.Dan ada beberapa manusia yang bisa memasuki dimensi ini bila ia menjadi Rasul yang terpilih.
 Dimensi ini memiliki unsur dari Dimensi lainnya maka Malaikat selain bisa masuk ke Alam (D~) juga bisa menjelajahi D-h, D4, D-3 dan seterusnya, sampai D-0.

a.      Makhluk yang mungkin mendiami pada tiap Dimensi

Pada fasal yang lalu sudah dibicarakan tujuh langit Alam-Ruhani, tujuh macam langit jagat raya. Supaya mudah memahaminya kita bagi dua saja keberadaan Alam ciptaan Allah  pertama adalah Alam Syahadah yang ruangnya meliputi D-0,   D-1, D-2, D-3 dan D-4.  Bumi yang kita tempati sekarang memiliki ruang D-3, kalaupun kita keluar dari Bumi menembus langit Solar sistim kita masih diruang D-3, kalaupun kita punya pesawat yang dapat menjelajahi alam semesta ini, kita masih berada dalam ruang D-3. yang amat luas. Kalaupun sebuah materi dihancurkan sehingga menjadi atom dan sekiranya kita bisa mengecilkan diri sebesar elektron maka dalam atom itu kita menemukan ruang tiga dimensi. Ada orang sedang dibumi    ( D-3 ) tapi ia bisa masuk keruang D-4, berarti walau kita ada dialam syahadah yang berdimensi tiga, namun  disitu ada D-4, berarti bumi yang berdimensi tiga ini juga memilki ruang empat dimensi.,  D-4 tidak  berada dilangit alam gaib, bisa ada didalam alam syahadah..

“ Abbas pakcik Nabi berkata : Kami dan para sahabat lain berjalan bersama Rasulullah antara Makkah dan Madinah melewati sebuah lembah. Nabi bertanya : Lembah apa ini ? Jawab sahabat : “ Lembah Azraq”. Sabda Nabi :” Aku seperti melihat Musa A.s. ( dan nabi menjelaskan warna kulitnya, rambutnya ya semuanya yang Daud penyampai berita ini tidak hafal ). Dia meletakkan kedua jarinya dikupingnya dan meninggikan suaranya sambil bertalbiyah”. Kami terus berjalan sampai mendaki puncak dan Nabi bertanya lagi : puncak apa ini ?”. Jawab para sahabat Puncak Harsya.”. Kata Nabi : “ Aku seolah olah melihat Yunus sedang mengenderai unta merah, dia memakai jubah bulu, tali kekang untanya dari serat serabut, dia melalui lembah ini sambil membaca talbiyah “ ( Hadits shohih riwayat Muslim ) (Ma’mur Daud : Terjemah shohih Muslim I, hal 92,93 )
            Dari Hadits diatas dapat kita fahami bahwa Nabi Muhammad berada dalam ruang berdimensi tiga ( bumi ) tapi beliau bisa melihat tembus kedimensi empat malah masuk kedalam waktu masa lampau sampai kemasa Nabi Musa dan Yunus; padahal jiwa raganya masih dibumi.
Adapun tujuh tingkatan langit gaib yang telah dijelaskan diatas secara teori dapat dipadukan menjadi tiga jenis Alam yaitu : Alam Rabbani, Rahmani, dan Ruhani disebut Alam-Malakut. Alam Insani disebut Alam Nasut, Alam Hewani,  Nabati, dan Jamadi disebut Alam Jabarut.  Nama nama tersebut hanya merupakan hasil nalar para Shufy masa lampau, nama tersebut tidak didapati dalam ayat atau Hadits..

Dahulu-kala, waktu yang tak dapat dihitung berapa juta atau miliard tahun silam kita sudah pernah menghuni Alam Ruh dan disana semua bersaksi bahwa Allah itu Tuhan-kita ( QS.7/Al-A’raf : 172 ), kemudian kita dapat giliran turun kebumi melalui kandungan seorang ibu. Kitapun mengenal bumi kita , langit kita  itulah alam nyata, alam syahadah. Manusia kalau mati akan masuk ke alam qubur atau Alam Barzakh , yaitu alam yang meliputi  langit pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam dan langit ketujuh. Jadi dari langit pertama alam gaib sampai langit ketujuh merupakan  Alam Barzakh, bukan langit yang kita kenal sehari hari yaitu langit jagat raya yang berisi bintang bintang. Kalau suatu ketika dihari kiamat alam Barzakh itu pecah maka hanya ada satu hari saja yaitu : hari terakhir atau Alam Akhirat, ketika itu alam syahadah, jagat raya hancur dan lenyap, tidak ada lagi benda dalam jagat semua berubah menjadi energi, energi berubah menjadi Nur kembali keasal seperti semula.  Apakah Alam Barzakh tempat penantian Ruh yang meninggalkan tubuh dengan Alam Ruh tempat penantian Ruh yang belum berkesempatan hidup dialam yang sama?. Ya kemungkinan alam yang sama  hanya berbeda Dimensi tidak bercampur baur. Ukuran dimensi berapakah alam Barzakh itu?. Alam Barzakh penghuninya makhluk Ruhani diduga berdimensi tinggi ( D-h ). Apa dasarnya penulis mengatakan bahwa tujuh lapis langit itu berdimensi tinggi ?

“Waktu Nabi Muhammad Mi’raj kelangit, dilangit pertama beliau berjumpa dengan Nabi Adam ( bukanlah Nabi Adam sudah wafat? Kalau Nabi Muhammad bertemu Adam berarti yang ditemuinya itu adalah Ruh Nabi Adam tentu itu adalah alam barzakh kerena semua yang mati tempatnya di Barzakh ) Dalam hadits itu dikatakan bahwa  dikanan dan dikiri Nabi Adam terlihat sesuatu yang menghitam ( berupa bayangan hitam tak jelas apa sebenarnya yang menghitam itu ) kalau Adam melihat kearah kanan dia tertawa tapi kalau dia melihat kekiri beliau menangis. Jibril mejelaskan kepada Nabi Muhammad bahwa  Nabi Adam tertawa kerena yang  menghitam disebelah kanan itu adalah Ruh anak cucunya yang beramal sholih sementara yang menghitam disebelah kirinya  adalah Ruh anak cucunya yang jahat maka Adam sedih dan menangis.” ( Ma’mur Daud : Terjemah Shohih Muslim ,hal : 86,87 )

Nabi Adam yang sudah beribu-ribu tahun dialam Barzakh ketika Nabi Muhammad Mi’raj, Adam As sedang berada dilangit pertama ( belum tentu kedudukan beliau dilangit pertama ) tapi  Adam dapat melihat anak cucunya, padahal anak-cucu Adam itu adalah manusia akan datang bagi Adam,  itu berarti alam langit pertama itu sudah tidak berhijab. Adam dapat memandang tembus padahal diantara anak cucunya seperti Ibrahim waktu itu berada dilangit ketujuh, Musa dilangit keenam, Harun dilangit kelima, Idris dilangit keempat, Yusuf dilangit ketiga, Isa dan Yahya dilangit kedua.
Jadi ada empat alam yang pernah kita huni / yang akan  dilewati  a. alam Ruh, b. alam syahadah, c. alam barzach dan d. alam akhirat.
كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?” ( QS.2/ Al-Baqarah : 28 )

Tadinya kita masih mati ( belum ada dialam syahadah tapi Ruh kita sudah ada di Alam Ruh, kemudian kita lahir dan eksislah kita di-Alam syahadah, kemudian mati masuk ke Alam-Barzakh lalu setelah itu kita dibangkitkan dan kembali kepada Allah ( akhirat )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar