KEDATANGAN MANUSIA DI BUMI
Pendahuluan
Sejarah peradaban Manusia dibumi masih amat pendek
dibandingkan dengan umur bumi yang sudah mencapai lebih 3,5 miliar tahun. Bumi
mulai mendingin kira kira 2.000.000.000 ( dua miliar tahun ) yang lalu yang
waktu itu belum ada kehidupan, Bekas
kehidupan mulai nampak dibumi lebih kurang 1.000.000.000 tahun yang lalu berupa
tumbuhan yang paling tua sejenis lumut
kapur dan binatang yang bersel satu,
Hewan air baru ada disekitar 440.000.000 tahun lalu. 350.000.000 tahun lalu, binatang menjalar
baru ada dibumi dan 225.000.000 tahun lalu
baru ada jenis mamalia. Mamalia sebagai suku Primat baru muncul dibumi
disekitar 70.000.000 tahun lalu. Keluarga Pongid disekitar 25 juta tahun lalu dan Monyet yang
mirip manusia baru ada disekitar 10 juta tahun lalu. Bekas Homo Erectus kelihatan sudah ada sekitar 1,600.000 tahun
lalu, kemudian tiba tiba muncul dibumi Jenis Manusia Modern ( Homo Sapien
sekitar 40.000 - 100.000 tahun lalu, yang lebih 30.000 tahun yang lalu telah
menyebar diseluruh pemukaan bumi Jenis
ini malah terdiri dari empat macam Ras yang bertebar di Eropa, di Asia
Timur dan Tengah, di bagian Timur jauh di Afrika dan Australia. Dari
manakah asal usul mereka ?. Apakah mereka dilahirkan dari rahim Homo Erectus
yang merupakan perpanjangan “
manusia-monyet” ( Pithec Anthropus) , atau dilahirkan oleh sepasang
nenek-moyang yang merupakan asal manusia modern ? Para pakar Arkeologi, Biologi
dan Antropologi mengatakan bahwa manusia modern itu berasal dari Homo-Erectus
yang melahirkan Homo Sapien ( Manusia
modern ). Banyak cendikiawan Muslim yang menerima teori ini berpendapat bahwa
Nabi Adam lahir dari tengah tengah Homo Erektus, dan beliaulah yang menurunkan
Homo Sapien ( manusia modern ), ada yang
berpendapat Adam dilahirkan dari keluarga Homo Sapien, yang lain mengatakan
diciptakan di Jannah-bumi sebagaimana yang telah diuraikan dalam kata
Pengantar. Banyak diantara Ulama maupun
Pendeta mengatakan bahwa pendapat tadi
adalah pendapat yang mengadopsi pemikiran Darwin padahal semua Kitab suci
mengatakan bahwa asal-usul manusia dari Adam dan Hawa yang mereka pada mulanya
diciptakan di Surga kemudian kerena kesalahan memakan buah pohon khuldi
diturunkan ke bumi lalu berkembang biak di bumi. Bagaimana mungkin Adam dan Hawa yang berada di Surga kemudian
keluar dari Surga lalu diturunkan ke Bumi padahal surga itu adanya di Hari
Akhirat, sementara adanya akhirat setelah kiamat ? Bagaimana mungkin Adam yang menurunkan anak
anak-nya dari kandungan seorang ibu tapi
anaknya ada yang berkulit putih
hidungnya mancung rambutnya ikal ada yang hitam-legam dengan bibir tebal,
rambut keriting , ada yang bermata sipit rambut lurus kulitnya kuning, ada yang
berhidung agak pesek kulit kecoklatan
rambut campuran ( ada keriting ada yang
lurus ) lalu mereka yang berbeda warna kulit pergi jauh meninggalkan keluarga
sampai ke Australia, Afrika dan Asia Timur jauh
Kalau misalnya keluarga Adam berada disekitar Timur Tengah dengan cara
apa anak anak mereka sampai ke Asia Timur Jauh sampai ke Afrika atau ke
Australia sedangkan alat tranfortasi waktu itu belum ada ( mereka berjalan kaki
sejauh itu ? ). Nabi- nabi pada umumnya
dari daerah Timur Tengah tak pernah ada Nabi dari Eropa dari Asia dan dari
Afrika. Apakah anak Adam yang hitam legam dan yang berkulit kuning itu terusir
dari kelompok keluarga lalu lari ke Afrika dan tak seorangpun Nabi dari Bangsa
Negro ), ada yang lari Asia atau Australia. Kenapa ketika melarikan diri itu
mereka tidak sama sama memilih satu tempat malah berpisah jauh ada yang ke
Afrika ada ke Asia yang lainnya ke Australia. Kenapa akar bahasanya jadi lain ?
Apakah tidak lebih mendekati kebenaran kalau Ras-Negroid itu memang lahir di
Afrika, Ras Mongolid lahir di Asia, Ras
Kaukasoid lahir di Eropa dan Ras Asustraloid lahir di Australia dan
pulau pulau sekitarnya ? Bagaimana caranya dengan kajian ilmiah Adam dan Hawa
dari Surga bisa jatuh ke bumi, apakah
surga sudah dibuka sebelum hari kiamat. Kenapa sipenjahat Iblis bisa berada
dalam Surga sehingga berkesempatan menggoda Adam dan Hawa?. Banyak pertanyaan
yang meragukan, bukan meragukan keberadaan Adam sebagai Nabi pertama atau Bapak
manusia tapi meragukan teori-teori yang disampaikan untuk diyakini. Sebenarnya
yang diimani itu keberadaan Adam sebagai Nabi pertama dan nenek moyang manusia,
bukan yang diimani itu bagaimana datangnya Adam di bumi, jadi boleh boleh saja
orang berpendapat dengan pandangan berbeda. Yang mengatakan turun dari surga itu hanya merupakan
pemahaman dari hasil penalarannya terhadap ayat Al-Quran, yang mengatakan
berevolusi dari Homo Erectus juga pendapat berdasarkan hasil penelitian para
Anthropolog; memang tidak ada salahnya
kalau berbeda pendapat, asal jangan saling menuduh : “ faham sesat “. Nabi-pun pernah mengatakan : “ kalau suatu pendapat itu benar akan
mendapat dua-pahala, kalau pendapat
itu salah mendapat satu-pahala”. Maksud Nabi ini adalah pendapat
tentang memahami sabda beliau ( misalnya : Waktu penaklukan Bani Quraiza Nabi
mengatakan : “ Barangsiapa yang tetap setia, sholat Ashar supaya dilakukan
diperkampungan Bani Quraiza “. Maka diberangkatkanlah Ali Bin Abi Thalib
membawa bendera- jihad ketempat itu. Walaupun prajurit Islam masih lelah
menghadapi peperangan dengan orang-orang Quraisy dan Ghatafan namun mereka
bergegas juga menyusul Ali Bin Abi Thalib. Ditengah jalan ada diantara
perajurit yang mengatakan: “ Kita sholat Ashar dulu kerena waktu Ashar sudah
masuk”, yang lain mengatakan : “ Sholat Asharnya harus di perkampungan Bani
Quraiza, kerena pesan Nabi begitu “ Pendapat pertama memahamkan bahwa pesan itu
bermaksud supaya bersegera ke Medan Perang tapi yang lain berpendapat harus
sholat pada tempat yang dituju kerena Nabi perintahkan demikian walau waktu
sudah mepet. Faham seperti ini yang kalau salah memahami dapat pahala satu
kalau benar dapat pahala dua ) Akan tetapi kalau “ salah-pemahaman “ yang dapat menyesatkan
manusia malah menyeberang kelain aqidah apalagi tidak didukung dalil aqal atau
naql tentulah salah dan berdosa. Supaya pertanyaan pertanyaan diatas dapat
terjawab bersama ini penulis mengajak para pembaca untuk menyelusuri apa kata
Al-Qur’an dan Hadits mengenai kedatangan Adam kebumi dengan kajian secara ilmiah
berdasarkan Al-Qur’an, Al-Hadits dan Sain, menggunakan akal sehat yang
dianugerahkan Allah yang dapat digunakan untuk menimbang mana yang logis mana
yang dogma sebagaimana firman-Nya :
لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا
بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ
النَّاسُ بِالْقِسْطِ وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ
لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ إِنَّ
اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ.
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan
telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca-kesetimbangan supaya
manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami turunkan pula besi yang padanya
terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka
mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)
Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha
Kuat lagi Maha Perkasa” ( QS. 57/Al-Hadid : 25 ).
Neraca keadilan atau kesetimbangan itu maksudnya “ kemampuan untuk
membuat pertimbangan dalam keputusan-keputusan yang berbeda dengan akal sehat
berdasarkan dalil dalil yang tepat dan ilmiah, baik tujuannya untuk
kesetimbangan / keadilan dalam kehidupan masyarakat maupun untuk mengambil keputusan dari bermacam masalah.
Kerena masalah yang akan dipertimbangkan ini adalah masalah yang berhubungan
dengan pemahaman ajaran Islam yang ada kaitannya dengan sejarah manusia dibumi
maka pendekatan yang kita jadikan dasar adalah Pendekatan Al-Qur’an,
Sunnah-Nabi dan Kajian-Ilmiah yang relevan dengan masalah yang dikaji. Tidak ada dalil yang paling kuat selain merangkum ketiga dalil ini. Inilah
yang penulis jadikan fondasi dasar pemikiran dalam menjawab pertanyaan dari keraguan diatas
tentang kedatangan manusia dibumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar