Senin, 24 September 2012

Misteri Alam dan Manusia XXIII



KEDATANGAN MANUSIA DI BUMI

Pendahuluan

Sejarah peradaban Manusia dibumi masih amat pendek dibandingkan dengan umur bumi yang sudah mencapai lebih 3,5 miliar tahun. Bumi mulai mendingin kira kira 2.000.000.000 ( dua miliar tahun ) yang lalu yang waktu itu belum ada kehidupan,   Bekas kehidupan mulai nampak dibumi lebih kurang 1.000.000.000 tahun yang lalu berupa tumbuhan yang paling tua sejenis  lumut kapur  dan binatang yang bersel satu, Hewan air baru ada disekitar 440.000.000 tahun lalu.  350.000.000 tahun lalu, binatang menjalar baru ada dibumi dan 225.000.000 tahun lalu  baru ada jenis mamalia. Mamalia sebagai suku Primat baru muncul dibumi disekitar 70.000.000 tahun lalu. Keluarga Pongid  disekitar 25 juta tahun lalu dan Monyet yang mirip manusia baru ada disekitar 10 juta tahun lalu. Bekas Homo Erectus  kelihatan sudah ada sekitar 1,600.000 tahun lalu, kemudian tiba tiba muncul dibumi Jenis Manusia Modern ( Homo Sapien sekitar 40.000 - 100.000 tahun lalu, yang lebih 30.000 tahun yang lalu telah menyebar diseluruh pemukaan bumi  Jenis ini malah terdiri dari empat macam Ras yang bertebar di Eropa, di  Asia  Timur dan Tengah, di bagian Timur jauh di Afrika dan Australia. Dari manakah asal usul mereka ?. Apakah mereka dilahirkan dari rahim Homo Erectus yang merupakan perpanjangan  “ manusia-monyet” ( Pithec Anthropus) , atau dilahirkan oleh sepasang nenek-moyang yang merupakan asal manusia modern ? Para pakar Arkeologi, Biologi dan Antropologi mengatakan bahwa manusia modern itu berasal dari Homo-Erectus yang melahirkan Homo Sapien  ( Manusia modern ). Banyak cendikiawan Muslim yang menerima teori ini berpendapat bahwa Nabi Adam lahir dari tengah tengah Homo Erektus, dan beliaulah yang menurunkan Homo Sapien ( manusia modern ),  ada yang berpendapat Adam dilahirkan dari keluarga Homo Sapien, yang lain mengatakan diciptakan di Jannah-bumi sebagaimana yang telah diuraikan dalam kata Pengantar. Banyak diantara  Ulama maupun Pendeta  mengatakan bahwa pendapat tadi adalah pendapat yang mengadopsi pemikiran Darwin padahal semua Kitab suci mengatakan bahwa asal-usul manusia dari Adam dan Hawa yang mereka pada mulanya diciptakan di Surga kemudian kerena kesalahan memakan buah pohon khuldi diturunkan ke bumi lalu berkembang biak di bumi. Bagaimana mungkin  Adam dan Hawa yang berada di Surga kemudian keluar dari Surga lalu diturunkan ke Bumi padahal surga itu adanya di Hari Akhirat, sementara adanya akhirat setelah kiamat  ? Bagaimana mungkin Adam yang menurunkan anak anak-nya dari  kandungan seorang ibu tapi anaknya  ada yang berkulit putih hidungnya mancung rambutnya ikal ada yang hitam-legam dengan bibir tebal, rambut keriting , ada yang bermata sipit rambut lurus kulitnya kuning, ada yang berhidung agak pesek  kulit kecoklatan rambut campuran ( ada  keriting ada yang lurus ) lalu mereka yang berbeda warna kulit pergi jauh meninggalkan keluarga sampai ke Australia, Afrika dan Asia Timur jauh  Kalau misalnya keluarga Adam berada disekitar Timur Tengah dengan cara apa anak anak mereka sampai ke Asia Timur Jauh sampai ke Afrika atau ke Australia sedangkan alat tranfortasi waktu itu belum ada ( mereka berjalan kaki sejauh itu ? ). Nabi- nabi  pada umumnya dari daerah Timur Tengah tak pernah ada Nabi dari Eropa dari Asia dan dari Afrika. Apakah anak Adam yang hitam legam dan yang berkulit kuning itu terusir dari kelompok keluarga lalu lari ke Afrika dan tak seorangpun Nabi dari Bangsa Negro ), ada yang lari Asia atau Australia. Kenapa ketika melarikan diri itu mereka tidak sama sama memilih satu tempat malah berpisah jauh ada yang ke Afrika ada ke Asia yang lainnya ke Australia. Kenapa akar bahasanya jadi lain ? Apakah tidak lebih mendekati kebenaran kalau Ras-Negroid itu memang lahir di Afrika, Ras Mongolid lahir di Asia, Ras  Kaukasoid lahir di Eropa dan Ras Asustraloid lahir di Australia dan pulau pulau sekitarnya ? Bagaimana caranya dengan kajian ilmiah Adam dan Hawa dari  Surga bisa jatuh ke bumi, apakah surga sudah dibuka sebelum hari kiamat. Kenapa sipenjahat Iblis bisa berada dalam Surga sehingga berkesempatan menggoda Adam dan Hawa?. Banyak pertanyaan yang meragukan, bukan meragukan keberadaan Adam sebagai Nabi pertama atau Bapak manusia tapi meragukan teori-teori yang disampaikan untuk diyakini. Sebenarnya yang diimani itu keberadaan Adam sebagai Nabi pertama dan nenek moyang manusia, bukan yang diimani itu bagaimana datangnya Adam di bumi, jadi boleh boleh saja orang berpendapat dengan pandangan berbeda. Yang mengatakan  turun dari surga itu hanya merupakan pemahaman dari hasil penalarannya terhadap ayat Al-Quran, yang mengatakan berevolusi dari Homo Erectus juga pendapat berdasarkan hasil penelitian para Anthropolog; memang tidak ada salahnya  kalau berbeda pendapat, asal jangan saling menuduh :   “ faham sesat “. Nabi-pun pernah mengatakan :  “ kalau suatu pendapat itu benar akan mendapat  dua-pahala, kalau pendapat itu  salah mendapat  satu-pahala”. Maksud Nabi ini adalah pendapat tentang memahami sabda beliau ( misalnya : Waktu penaklukan Bani Quraiza Nabi mengatakan : “ Barangsiapa yang tetap setia, sholat Ashar supaya dilakukan diperkampungan Bani Quraiza “. Maka diberangkatkanlah Ali Bin Abi Thalib membawa bendera- jihad ketempat itu. Walaupun prajurit Islam masih lelah menghadapi peperangan dengan orang-orang Quraisy dan Ghatafan namun mereka bergegas juga menyusul Ali Bin Abi Thalib. Ditengah jalan ada diantara perajurit yang mengatakan: “ Kita sholat Ashar dulu kerena waktu Ashar sudah masuk”, yang lain mengatakan : “ Sholat Asharnya harus di perkampungan Bani Quraiza, kerena pesan Nabi begitu “ Pendapat pertama memahamkan bahwa pesan itu bermaksud supaya bersegera ke Medan Perang tapi yang lain berpendapat harus sholat pada tempat yang dituju kerena Nabi perintahkan demikian walau waktu sudah mepet. Faham seperti ini yang kalau salah memahami dapat pahala satu kalau benar dapat pahala dua ) Akan tetapi kalau  “ salah-pemahaman “ yang dapat menyesatkan manusia malah menyeberang kelain aqidah apalagi tidak didukung dalil aqal atau naql tentulah salah dan berdosa. Supaya pertanyaan pertanyaan diatas dapat terjawab bersama ini penulis mengajak para pembaca untuk menyelusuri apa kata Al-Qur’an dan Hadits mengenai kedatangan Adam kebumi dengan kajian secara ilmiah berdasarkan Al-Qur’an, Al-Hadits dan Sain, menggunakan akal sehat yang dianugerahkan Allah yang dapat digunakan untuk menimbang mana yang logis mana yang dogma sebagaimana firman-Nya :

لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ.
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami  dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca-kesetimbangan supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami turunkan pula besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama) Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa” ( QS. 57/Al-Hadid : 25 ).
     
Neraca keadilan atau kesetimbangan itu maksudnya “ kemampuan untuk membuat pertimbangan dalam keputusan-keputusan yang berbeda dengan akal sehat berdasarkan dalil dalil yang tepat dan ilmiah, baik tujuannya untuk kesetimbangan / keadilan dalam kehidupan masyarakat maupun untuk  mengambil keputusan dari bermacam masalah. Kerena masalah yang akan dipertimbangkan ini adalah masalah yang berhubungan dengan pemahaman ajaran Islam yang ada kaitannya dengan sejarah manusia dibumi maka pendekatan yang kita jadikan dasar adalah Pendekatan Al-Qur’an, Sunnah-Nabi dan Kajian-Ilmiah yang relevan dengan masalah yang dikaji. Tidak ada dalil yang paling kuat  selain merangkum ketiga dalil ini. Inilah yang penulis jadikan fondasi dasar pemikiran dalam  menjawab pertanyaan dari keraguan diatas tentang kedatangan manusia dibumi.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar