Selasa, 09 Oktober 2012

Misteri Alam dan Manusia xxiv



1.  AWAL KEHIDUPAN

Apakah hidup dan dari manakah hidup itu datang? Pertanyaan ini merupakan masalah dari abad keabad yang sampai sekarang para Pakar Biologi belum menemukan jawaban yang pasti dari mana datangnya hidup, bagaimana hidup itu dapat menyentuh bumi, mewujudkan makhluk lalu kehidupanpun ada dan berevolusi menuju kemajuan setingkat demi setingkat. Kerena mereka mencari jawab pada pikirannya sendiri dengan melalui percobaan-percobaan dan eksperimen.maka jawabannya tak kunjung sempurna. Memang kalau kita renungkan secara mendalam tentang asal-mula kehidupanyang mula-mula sekali dibumi, masih dapat dipecahkan melalui penelitian namun hidup yang sempurna seperti keberadaan Manusia harus ada petunjuk dari Allah yaitu berdasar ayat-ayat-Nya. Sudahpun ada ayat tapi seseorang yang membaca ayat itu belum tentu penalarannya tentang ayat itu sudah benar dengan hanya memiliki dasar pengetahuan bahasa Arab saja, tapi harus didukung Sain yang sesuai dengan ilmu yang dipermasalahkan.

Harold Urey (1893) seorang ahli Kimia dari Amerika Serikat menampilkan teorinya yang dikenal dengan “Teori Urey”. Ia berpendapat bahwa Atmosfir bumi pada suatu ketika kaya dengan molekul Metana (CH4), Amonia (NH3), Hidrogen (H2), dan Air (H2O). Zat-zat ini merupakan unsur yang penting yang terdapat dalam tubuh mahluk hidup. Menurutnya bahwa pada suatu ketika adanya energi yang barasal dari listrik halilintar  dan radiasi sinar-kosmis maka unsur-unsur tadi bereaksi membentuk zat-zat hidup.  Zat hidup yang mula-mula terbentuk adalah makhluk sejenis “Virus” dan melalui masa jutaan tahun berkembang menjadi berbagai jenis organisma lainnya.

Stainley Miller telah menguji teori ini dengan mengalirkan listrik bertegangan tinggi pada larutan metana, amonia dan uap air. Maka setelah seminggu ia menampung cairan tersebut dan setelah dianalisa ternyata zat itu terdiri dari asam-amino, adalah substansi dasar dari kehidupan. Tapi hidup belum ada disitu. Listrik memang energi tapi belum sanggup membuat kehidupan, karena hidup tidak bisa ada sekedar disentuh energi tapi harus ada sentuhan Roh pada suatu media. Allah berfirman : 

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan Kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga percaya?(Q.S. 21. Al-Anbiya’: 30)

Dari penjelasan ayat ini dapatlah dipahami bahwa kehidupan ada dibumi disebabkan adanya media air dan makhluk hidup yang pertama  adalah “ berupa cairan”  Pertanyaan yang membingungkan para pakar Biologi sudah dijawab Al- Quran, para pakar hanya meneliti agar ada bukti yang dapat dipertahankan. Dari hasil penelitian bahwa Makhluk yang paling halus adalah “Kuman”, tapi masih ada yang paling halus lagi yaitu “Virus”. Ketika virus ini diteliti, apa yang terlihat dibawah mikroskop? Bukan kuman dengan bentuk yang menyeramkan, melainkan yang tampak hanyalah “Larutan” seperti larutan garam atau gula. Ia tidak lain seperti zat protein yang tidak terlihat adanya tanda kehidupan padahal ia adalah makhluk hidup.
Berarti jenis virus hanya bertubuh zat cair yang berisi atom protein dengan rumus DNA-nya, zat yang selalu ada pada benih sel hidup yang berfungsi mencetak bentuk dan karakteristik keturunannya. Kiranya Ruh-Nabati ( daya bertumbuh ) telah menyentuh zat ini dan hiduplah makhluk yang paling rendah tingkatannya yaitu makhluk sejenis virus .

Bentuk makhluk hidup kedua adalah “Bakteri”. Bakteri adalah makhluk hidup bersel satu yang dapat digolongkan kepada tumbuhan, juga dapat digolongkan kepada hewan, sebab ia membiak bukan hanya secara vegetatif tapi juga ada yang dengan pembiakan. Bakteri terdapat dimana-mana, didarat, di air tawar, di laut dan juga ada diudara. Bakteri yang mula-mula sekali adalah bakteri “Ototrof”, yaitu bakteri yang tidak memerlukan makhluk lain tempatnya bergantung. Jenis lain  adalah “Jamur”,. yang tertua adalah jamur bersel satu, termasuk jenis tumbuhan ia hidup dan terus berkembang. Tumbuhan yang paling primitip adalah lumut yang mulai menampakkan diri meramaikan kehidupan begitu pula binatang-binatang air, berupa binatang karang, tiram, udang karang dan cacing. Jenis tumbuhan semakin berkembang dalam bentuk tumbuhan darat tertua yang mulai hidup diatas tanah. Didalam air muncul ikan bertulang rawan, kemudian yang bertulang belakang. Diatas darat mewujud pula binatang menjalar, binatang bertempat dua. Ruh kehidupan terus menerus meniupkan nafas kehidupan. Di air muncul ikan yang berkelopak, hiu dan pari. Didaratan muncul jutaan serangga, binatang menyusui pertama, binatang menjalar yang besar-besar, dan tumbuhan, sudah ada jenis pakis kawat dan ekor kuda. Nafas kehidupan semakin kencang, pohon-pohon pakis raksasa memenuhi bumi. Jenis amphibi raksasa berkembang biak. Binatang menyusui, burung-burung yang bergigi meramaikan kehidupan dibumi. Walaupun bumi waktu itu belum stabil namun suara burung burung liar membuat dunia menjadi ramai. Dunia semakin bergelora karena umur kehidupan semakin panjang. Lautan sudah berisi berbagai jenis ikan, daratan ditumbuhi hutan dengan binatang aneka ragam, dan segala macam jenis ikan di air yang ikut meramaikan kehidupan. Didasar bumi melata jenis makhluk kecil      ( serangga ) semakin banyak jenisnya. Yang paling cepat membiak adalah jenis serangga ini. Menurut pakar Biologi De Reamur seekor ratu lebah dapat bertelur sebanyak 200.000 butir dan selama hidupnya dapat menghasilkan 1.500.000 telur . Pakar Biologi Emerson mengatakan bahwa ratu rayap sekali bertelur sebanyak 7000 butir. Ahli Biologi Kerrick  mengatakan bahwa seekor kutu daun-kol  dapat menurunkan Generasinya sebanyak 1.500.000.000. ekor. Di Maroko ditemukan orang 6.000 kantong telur  dalam tanah berukuran 90 cm3 yang setiap kantong berisi lebih kurang 30 butir telur. Begitu cepatnya serangga berkembang tapi begitu pula cepatnya punah kerena dimangsa binatang pemangsa semut.       
Ketika periode Pleistocen kira kira 2.000.000 tahun yang lalu jenis binatang buas sudah tak terhitung banyaknya, dan diatas dahan bergayutan makhluk yang lain dari yang lain yaitu monyet dari jenis promisili (setengah beruk) hingga Pithec Anthropus ( yaitu monyet yang mirip manusia ) sudah ada menempati gua gua.. Para Arkeolog meneliti jejak dan barang-barang peninggalan manusia purba  mengatakan bahwa manusia datang secara evolusi dari makhluk primat yang satu nenek moyang dengan monyet / beruk. Pendapat ini digaungkan oleh Charles Darwin Dari pihak  Ulama dan Pendeta mengatakan bahwa berdasarkan fakta dari Kitab suci ( baik Islam, Yahudi atau Nashrani ) mengatakan  manusia sengaja diturunkan ke bumi oleh yang Maha Kuasa secara utuh, tidak melalui proses evolusi, yang manusia pertama ini  terbuat dari tanah. Konon Allah memerintahkan Malaikat mengambil tanah dari tiap tiap penjuru bumi dan dari tanah itulah dibentuk satu batang tubuh makhluk  “manusia “ bernama Adam lalu dari tulang rusuk Adam itu dijadikan Allah pasangan hidupnya ( Hawa ) dari  keduanyalah berkembang biak manusia yang memenuhi bumi ini.Yang manakah pendapat ini yang lebih dekat kepada kebenaran, betulkah Kitab suci mengkhabarkan demikian atau itu hanya pendapat Ulama-Tafsir atau para Pendeta yang mengatas namakan firman Allah ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar