3. Mewujudkan Cita cita dan Tujuan Hidup
Muslim
Untuk
mewujudkan cita cita dan tujuan hidup Muslim sesuai dengan firman Allah yang
telah dikutip dari Q.S.24/An-Nur,55 yang isinya menyatakan,bahwa ummat Islam
harus menerima perjanjiannya dengan Allah untuk mengemban tugas kekhalifahan
dimuka bumi dalam rangka menegakkan kedaulatan Allah, tidak harus terlebih
dahulu menukar “ asas negara”. Kedaulatan Allah dapat ditegakkan tanpa
meruntuhkan asas negara, malah negara akan melindungi ummat beragama berdasar
Undang undaang Dasar untuk menjalankan ibadah dan keyakinannya.
1. Mengemban tugas
kekhalifahan adalah suatu tugas yang tidak ringan karena perkataan khalifah
bukan hanya sekedar menjadi pemimpin.Untuk jelasnya mari kita perrhatikan apa
kata Allah tentang makna khalifah ini.
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ
إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ
يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ
لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا تَعْلَمُونَ
“ Ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat, sesungguhnya Akulah yang
menjadikan di atas bumi Khalifah ( manusia penerus program Allah )…..( Q.S.2
Al-Baqarah : 30 )
يَا دَاوُدُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ
خَلِيفَةً فِي الأرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلا تَتَّبِعِ
الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَنْ
سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ
"Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah
(penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia
dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan
kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah
akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan" ( Q.S.38 Shad : 26 )
فَكَذَّبُوهُ فَنَجَّيْنَاهُ وَمَنْ
مَعَهُ فِي الْفُلْكِ وَجَعَلْنَاهُمْ خَلائِفَ وَأَغْرَقْنَا الَّذِينَ كَذَّبُوا
بِآيَاتِنَا فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُنْذَرِينَ
“) Masyarakat nya) telah
mendustakan Nuh, maka
kami selamatkan di ( Nuh ) dan orang orang yang bersamanya diatas bahtera,dan
kami jadikanlah mereka sebagai khalifah ( ummat pengganti ),dan kami
tenggelamkan orang orang yang mendustakan ayat kami.Maka perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang yang telah diperingati itu “ ( Q.S.10 Yunus : 73 ).
وَاذْكُرُوا إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاءَ
مِنْ بَعْدِ عَادٍ وَبَوَّأَكُمْ فِي الأرْضِ تَتَّخِذُونَ مِنْ سُهُولِهَا
قُصُورًا وَتَنْحِتُونَ الْجِبَالَ بُيُوتًا فَاذْكُرُوا آلاءَ اللَّهِ وَلا
تَعْثَوْا فِي الأرْضِ مُفْسِدِينَ
“ Ingatlah olehmu, ketika Tuhan telah menjadikan kamu khalifah (
pewaris budaya) sesudah kaum A’d dan memberikan tempat untukmu di bumi,kamu
dirikan istana istana di atasnya yang datar dan kamu pahat gunung gunungnya
untuk dijadikan rumah,maka ingatlah
nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan “ (
Q.S.7 Al-A’raf:74 )
Dari kutipan
ayat ayat di atas dapatlah kita fahami bahwa tugas kekhalifahan itu adalah
merupakan kemampuan :
a. Meneruskan program Allah
Allah telah menciptakan alam semesta ini
dari awal penciptaan (Kun! ).Energi memadat menjadi materi lalu mewujud alam
benda.Roh nabati menyentuh alam materi lalu mewujud tumbuh tumbuhan,lalu
berkembang biaklah binatang binatang kemudian datanglah manusia ke bumi dan
seterusnya. Manusia sebagai khalifah Allah harus bertindak mewujudkan benda-benda
baru,bentuk baru melalui keterampilannya.
Dari tanah dapat dibuat batu bata,dari dalam bumi orang dapat
mengeluarkan mineral dan sumber daya alam lain yang bernilai.Karena itu
khalifah Allah harus memiliki sumber daya manusia ( SDM ) yang cerdas dan
terampil
b. Menjadi penguasa di bumi
Allah telah menciptakan bumi sebagai
tempat kediaman,maka manusia harus mampu menata bumi dengan baik, memimpin
manusia menuju kehidupan setahap demi setahap ke arah hidup yang teratur dan tertib
dengan menegkkan bukum dan keadilan berdasarkan Sunnatullah dan Sunnah Rasulnya.
c. Menjadi ummat pengganti
Bumi telah penuh sesak dengan manusia
manusia yang hidupnya mengikuti peribinatang hanya mencari kepuasan hidup mengikutkan
hawa nafsu belaka seperti yang digambarkan Allah dalam ayatnya:
“…Mereka itu punya hati tidak dapat memahami ajaran yang baik, mereka
punya mata tidak bisa melihat yang baik dan juga punya telinga tidak mau
mendengar ajaran yang baik, mereka hanyalah seperti hewan ternak…….. ” ( Q.S.7
Al-A’raf : 179 )
Karena itu khalifah Allah merupakan ummat
yang baik yang dapat dijadikan contoh dan teladan bagi generasi berikutnya.
“ Kamu adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia.......….” ( Q.S.3
Ali Imran : 110 )
d. Mengemban amanah Allah
Khalifah Allah adalah pewaris agama Allah
(Dienu’l Islam )
yang harus dialihwariskan kepada generasi yang akan datang karena itu agama
Allah harus dipelihara agar tetap murni, jangan dibiarkan rusak oleh pengaruh
syirik, bid’ah, khurafat dan maksiat
e. Pewaris budaya
Banyak bangsa yang telah mencapai puncak
peradaban yang tinggi seperti kaum ‘Ad dan Tsamud yang mampu memahat gunung
untuk dijadikan istana megah. Di masa Nabi Sulaiman orang telah mampu membuat
pesawat terbang dan istana yang berlantaikan keristal.Muslim sebagai pewaris
budaya harus mampu mengembangkan peradaban dan kebudayaannya meneruskan
peradaban yang sudah pernah dicapai itu dengan lebih baik, lebih modern lagi.(
Muslim Andalusia telah mewariskan Mesjid terindah di Bumi yaitu Mesjid Al-Hambra,
Muslim India mewariskan Taj Mahal, Muslim Indonesia mewariskan apa? Ada
Borobudur, tapi itu bukan warisan peradaban Muslim Indonesia adalah warisan
Peradaban umat Budha). Apakah kita hanya mewariskan budaya korupsi ?
Dengan lima macam tugas kekhalifahan itu manusia
Muslim akan dapat meraih berkah Allah sebagaimana yang telah difirmankan-nya :
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى
آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ
وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“ Jikalau sekiranya penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa,kami
akan bukakan kepada mereka itu pintu berkah dari langit dan bumi……” (
Q.S.7 Al-A’raf : 96 ).
Bagaiamna
mungkin program kedaulatan Allah di bumi dapat terwujud kalau kita hanya
sebagai pemeluk Islam sementara Islam yang ingin dipeluk itu tak pernah ada
dalam pelukan ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar