BUMI MULAI SAKIT-SAKITAN
.
Allah
sengaja memprogram manusia menjadi khalifah-Nya di bumi agar manusia itu
meneruskan rencana Allah untuk menata bumi (Q.S. 2: 30), menggantikan umat yang telah punah, dengan membangun kembali dunia
baru (Q.S. 7: 74), lalu menegakkan
kebenaran dan keadilan di bumi (Q.S. 38:
26), meneruskan peradaban yang punah dengan peradaban baru (Q.S.
10: 73). Namun karena zholim dan jahilnya
manusia tak mampu memikul amanah itu ( Q.S.33:72
) ) maka program Allah tinggal program hanya dibaca dan dilagukan
tak mampu membumikannya, ini dikarenakan karena umat tak memiliki sumber-daya manusia,
lupa diri dan lupa kepada Allah.
وَضَرَبَ
اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ ءَامِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا
رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ
لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ(1)
“Allah telah membuat suatu perumpamaan
(falsafah hidup), ada sebuah negeri yang pada masa lampau aman tenteram, rezkinya
berlimpah-ruah yang datang dari segala penjuru tetapi penduduknya ingkar
terhadap nikmat-nikmat Allah , maka dirasakan Allah kepada mereka selimut
kelaparan dan ketakutan disebabkan oleh perbuatan mereka sendiri” (Q.S. 16/
An-Nahl: 112)
فلما نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ
فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا
أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ(4)
“Tatkala mereka itu lupa terhadap apa yang telah
diperingatkan dengannya (al-qur’an) Kami bukakan untuk mereka itu pintu-pintu
dari segala macam kenikmatan, sehingga mereka itu sangat gembira dengan apa
yang telah mereka dapatkan, maka Kami ambil kembali (kenikmatan itu) dengan
tiba-tiba, maka mereka ketika itu menjadi
kebingungan” (Q.S. 6. Al-An’am : 44).
Dari kedua ayat tersebut di atas Allah telah memberikan informasi
kepada kita bahwa “krisis total” yang dialami manusia, negeri yang makmur tapi
rakyatnya miskin disebabkan oleh usaha mereka sendiri (بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ ) kemajuan teknologi
ciptaan manusia itu sendiri, bukan kerena ujian dari Allah karena Dia
ingin tahu apakah hamba-Nya beriman atau tidak.
Kemajuan teknologi yang menimbulkan dampak negatif itu karena manusianya
melupakan aturan Allah dan lupa diri
asik memburu keduniaan.
Akibatnya, ditengh-tengah negeri yang makmur itu rakyat jadi kelaparan, sementara kalangan konglomerat
dan pejabat yang hidup berfoya-foya dengan kenikmatan yang dianugerahkan Allah
tetap masih kelaparan lagi; sehingga uang
negara habis dimakan ( korupsi ) hutan hutan digunduli, maka dengan
tiba-tiba Allah menarik kembali kekayaan mereka(أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً) lalu mereka menjadi
bangkrut. jadi kebingungan dan stres dan sakit-sakitan.
1.
Penyakit yang melanda kehidupan manusia
Bila kita berbicara tentang penyakit manusia, maka
ada tiga faktor penyebabnya.
- Fisik yang lemah, organ tubuh tidak kuat akhirnya kuman-kuman mengalahkan pertahanan tubuh.
- faktor kecelakaan.
- faktor kejiwaan. Faktor ini ada yang disebut dengan penyakit Psikosis dan ada juga yang disebut Psikosomatik.
Faktor pertama dan kedua tidak perlu dibicarakan karena hal itu bagian
dari ilmu kedokteran, akan tetapi penyakit yang disebabkan faktor kejiwaan
perlu dibicarakan karena masalah jiwa ada sangkut-pautnya dengan masalah agama.
Penyakit yang
diakibatkan dari faktor kejiwaan ini banayk sekali penyebabnya, diantaranya
yang paling banyak adalah “stres”. Kalau
diusut lagi stres itu penyebabnya juga banyak sekali. Karena krisis moneter orang bisa stres, gara gara putus cinta orang bisa stres sampai
ada yang bunuh diri. Ada perempuan yang melahirkan anak yang tidak diharapkannya kerena dia belum
kawin menjadi nekat lalu melompat dari lantai tiga rumah sakit dan jatuh
ditanah, itu penyebabnya kerena stres
lantaran siperempuan itu tak tahan menanggung malu ( ini peristiwa nyata ).
Ada dua macam akibat/efek bila
orang mengidap penyakit jiwa:
1.
Menimbulkan dua
macam penyakit.
Bagi orang-sakit yang jiwanya kuat tapi lemah fisiknya maka penyakit
akan muncul pada fisiknya, penyakit ini disebut Psikosomatik. Bagi yang lemah jiwanya tapi kuat fisiknya,
maka yang menanggung penyakit itu adalah jiwanya, penyakit ini disebut Psikosis.
2.
Mendorong manusia bertingkah laku yang tidak wajar.
Orang yang jiwanya tidak sehat bila ia mempunyai
wewenang, ia akan bertindak sewenang-wenang, menyalahgunakan jabatan dengan
bertindak tidak adil, korupsi, kolusi.
Yang mempunyai kekuasaan akan jadi serakah-jabatan ( tak mau turun dari
jabatannya ), tamak dan senang melakukan
kebejatan moral. Pejabat yang demikian adalah pertanda jiwanya tidak sehat.
2. Kini Bumi sedang sakit-sakitan
Anda tidak akan percaya dan mungkin mentertawakan penulis bila mengatakan
bahwa bumi kita juga sedang sakit, sejak dulu sakit-sakitan dan sekarang
semakin parah. Namun manusia tidak
pernah peduli malah tidak sadar bahwa manusialah sebagai penyebab bumi menjadi
menderita, terpukul dan stres yang akhirnya bumi juga mengidap penyakit
Psikosis dan Psikosomatik.
2.1.Penyakit Psikosomatik Bumi
Penyakit yang diderita bumi sama seperti yang diderita manusia tapi
yang perlu dibicarakan adalah jenis penyakit Psikosis dan Psikosomatik. Seperti yang dialami manusia dengan
penderitaan Psikosomatik, dunia kita juga mengalami penyakit jenis ini.
Data al-qur’an menunujukkan bahwa pada masa lampau pernah terjadi
hal-hal sebagai berikut:
1.
Banjir Besar akibat
kedurhakaan manusia pada Allah di zaman Nabi Nuh. Berita ini dapat kita temukan dalam Q.S.
11: 29-49.
وَقِيلَ
يَاأَرْضُ ابْلَعِي مَاءَكِ وَيَا سَمَاءُ أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاءُ وَقُضِيَ
الاَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ وَقِيلَ بُعْدًا لِلْقَوْمِ
الظَّالِمِينَ(4)
“Dikatakan Allah: “Hai bumi telanlah airmu, hai
langit berhentilah!” Dan airpun
disurutkan, perintahpun usai dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit judi dan
dikatakan lagi: “binasalah orang-orang
yang zalim” (Q.S. 11/Hud: 44).
2.
Hujan batu pada masa Nabi
Luth akibat kedurjanaan kaum Sadum yang homoseksual Beritanya dapat kita temukan pada Q.S.
7/Al-A’raf: 80-84.
وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ
مَطَرًا فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِينَ(4)
“Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu), maka perhatikanlah
bagaimana akibat orang-orang yang berbuat dosa” (Q.S. 7/Al-A’raf: 84).
إِنَّا أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ حَاصِبًا إِلا ءَالَ لُوطٍ نَجَّيْنَاهُمْ بِسَحَرٍ
“Sesungguhnya
Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu batu ( menimpa
mereka ) kecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkamn sebelum fajar” ( Q.S.
54 Al Qomar : 34 )
3.
Negeri ‘Ad hancur karena
kedurhakaan kaum ‘Ad pada zaman Nabi Hud.
Beritanya kita
temukan pada Q.S. 11: 50 sampai dengan
60, Q.S. 26: 123-140.
فَكَذَّبُوهُ
فَأَهْلَكْنَاهُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لايَةً وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنِين فَكَذَّبُوهُ
فَأَهْلَكْنَاهُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنِينَ
“Maka mereka mendustakan Hud, lalu Kami
binasakan mereka. Sesungguhnya yang
demikian itu adalah suatu ayat dan kebanyakan mereka itu tidak juga beriman”
(Q.S. 26/Asy-Syu’ara: 139).
4 Gempa dahsyat
diiringi suara yang keras menghancurkan peradaban tinggi bangsa Tsamud
pada zaman Nabi Shalih karena mereka mendustakan ayat Allah. Beritanya dapat kita baca pada Q.S. 11:
61-68 kemudian pada Surat Al-A’arf/7:
73-84 dan Surat 54 Al Qomar :23 – 31:
فَأَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دَارِهِمْ جَاث
“Mereka itu dihantam gempa maka jadilah mereka
itu mayat-mayat bergelimpangan di tempat tinggal mereka” (Q.S. 7/Al-A’raf: 78)
إِنَّا
أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ صَيْحَةً وَاحِدَةً فَكَانُوا كَهَشِيمِ الْمُحْتَظِرِ(1)
“Sesungguhnya Kami
telah menimpakan atas mereka sekali saja suara yang amat keras maka jadilah mereka seperti rumput kering (di ) kandang ternak”
5. Suara
ledakan dahsyat yang mematikan penduduk Madyan pada
zaman Nabi Syu’aib yang dikisahkan alqur’an dalam Surat 11/Hud:
84-95.
وَأَخَذَتِ
الَّذِينَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دِيَارِهِمْ جَاثِمِينَ(4)
“..... dan dibinasakanlah orang-orang zalim
dengan suara ledakan yang amat keras, maka bergelimpanganlah mereka di tempat
tinggalnya sendiri” (Q.S. 11/Hud: 94).
فَأَخَذَتْهُمُ
الصَّيْحَةُ بِالْحَقِّ فَجَعَلْنَاهُمْ غُثَاءً فَبُعْدًا لِلْقَوْمِ
الظَّالِمِين َ(4) ثُمَّ أَنْشَأْنَا مِنْ بَعْدِهِمْ قُرُونًا ءَاخَرِين َ(4) مَا
تَسْبِقُ مِنْ أُمَّةٍ أَجَلَهَا وَمَا يَسْتَأْخِرُون َ(4) ثُمَّ
أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا تَتْرَى كُلَّ مَا جَاءَ أُمَّةً رَسُولُهَا كَذَّبُوهُ
فَأَتْبَعْنَا بَعْضَهُمْ بَعْضًا وَجَعَلْنَاهُمْ أَحَادِيثَ فَبُعْدًا لِقَوْمٍ
لا يُؤْمِنُونَ ( 4)
“Maka
dimusnahkanlah mereka dengan suara ledakan yang maha dahsyat, maka Kami jadikan
mereka sebagai sampah banjir maka bagi
orang orang zhalim itu kebinasaan.
Kemudian Kami ciptakan sesudah mereka generasi-generasi yang lain. Tidak satu umatpun dapat hidup melebihi
ajalnya atau menguranginya. Kemudian
Kami utus (kepada umat-umat itu) Rasul-rasul Kami berturut-turut Tiap seorang
Rasul datang kepada ummatnya, ummat itu mendustakannya maka Kami ikutkan
sebagian mereka dengan sebagian yang lain . Dan Kami jadikan mereka jadi issu
dalam masyarakat maka kebinasaanlah bagi orang yang tak beriman”. (Q.S.
23/Al-Mukminun: 41-44).
6.
Topan dan kemarau panjang di Mesir pada zaman Nabi Musa dan
Fir’aun. Beritanya
terdata dalam Al-Quran Surat 7/Al-a’raf:
130-133.
فَأَرْسَلْنَا
عَلَيْهِمُ الطُّوفَان......... ََ
“Maka Kami kirim kepada mereka itu topan ..... “ (Q.S. 7/Al-A’raf: 133).
وَلَقَدْ أَخَذْنَا ءَالَ
فِرْعَوْنَ بِالسِّنِينَ وَنَقْصٍ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُون1)
“Dan sesungguhnya Kami ambil kekayaan keluarga
Fir’aun dengan datangnya musim kemarau panjang dan kekurangan buah-buahan,
mudah-mudahan mereka ingat (sadar)” (Q.S. 7/Al-A’raf: 130).
Enam macam bentuk bencana yang pernah terjadi pada
masa lampau bukan tidak mungkin terjadi di negeri kita yang makmur tapi
rakyatnya kelaparan dan orang-orang kayanya juga kelaparan sampai melahap hutan
dan kas negara dan jadi miskin kerena berselimut hutang luar negeri. Bencana itu sudah kita alami seperti
kebakaran hutan serta musibah krisis moneter yang bermula dari krisis mental
dan berlanjut menjadi krisis iman. Bagaimana mungkin ada hubungan antara kerisis mental dengan
bencana alam ? Rasanya tidak ada hubungan antara keduanya. Bencana alam itu
disebabkan kerena alam yang telah semakin tua lalu rusak, kerusakan alam itu
jadi bencana besar bagi umat manusia. Kemungkinan yang ada hubungannya dengan
bencana alam hanyalah pengrusakan Hutan kerena digunduli yang berakibat
datangnya banjir , tapi kalau gunung meletus, bumi terbelah ada letupan dahsyat
dilangit apa hubungannya dengan kedurjanaan manusia ? Begitulah diam diam hati
manusia meragukan keterangan Al- Quran kerena logika belum mendapatkan dalil
untuk mengakuinya walau dibibir tidak berani menyatakan, padahal sedikit saja
keraguan itu timbul didalam hati atau pikiran maka rusaklah iman. Ayat ayat
yang menceritakan peristiwa bencana alam yang dahsyat pada masa lampau itu
disebabkan kerena manusia mendustakan ayat Allah. Bagaimana mungkin ini
bisa terjadi? Pernahkah anda mendengar peristiwa bahwa akibat keteledoran
seseorang, yang listrik dirumahnya korslet, lalu rumahnya terbakar, nyala api
dirumahnya menyambar rumah tetangga yang akhirnya seluruh kawasan komplek
perumahan terbakar semuanya. Apakah penyebab terbakarnya komplek perumahan itu
? Tentu jawabnya “Sang Listrik”. Sang Listrik sebenarnya tidak membakar komplek
perumahan itu hanya akibat energi panas listrik keluar dari jalur lalu
menjadi api yang menyambar dan membakar. Perumpamaan ini dapat dijadikan
perbandingan. Manusia mengaku percaya kepada Tuhan sementara hatinya berpaling
kepada kehidupan dunia yang mempesona, hati itu telah buta tidak bisa lagi
menerima petunjuk. Allah selalu memberi Hidayah tapi hidayah itu tidak masuk
kedalam hati manusia jadi energi Ilahy
itu lepas kealam. Alam tidak tahan menerima Energi-
Ilahy sebagai mana yang difirmankan Allah. Mari kita baca Al Quran :
لَوْ
أَنْزَلْنَا هَذَا الْقُرْءَانَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا
مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ
يَتَفَكَّرُونَ(1).
“Kalau sekiranya Kami
menurunkan Al Quran ini kepada gunung pasti kamu akan melihatnya tunduk ( patuh
kepada Sunnatu’llah ) lalu terpecah-belah disebabkan takut kepada Allah Dan perumpamaan itu Kami buat untuk manusia
supaya mereka mau berpikir”( Q.S. 59 Al Hasyr :21 )
Menurut penulis, akibat
Energi Ilahy yang Maha dahsyat, yang manusia tak bisa dan tak mau menerima
kerena keengkarannya maka Energi itu
menerpa alam maka dimana bagian bumi yang sudah lemah disitulah terjadi malapetaka
itu, seperti kejadian Gelombang Sunami di Aceh, Energi Ilahy yang maha dahsyat
itu telah mematahkan lempeng bumi dibagian tanah Aceh bukan kerena Allah murka
kepada orang Aceh kerena disana ada GPK. Kalau perkara jahat, bukankah lebih
jahat Tantara Amerika yang memerangi Irak daripada GPK yang mau melepaskan diri
dari Republik, kenapa Tanah Amerika
tidak diluluh lantakkan dengan gempa yang dahsyat ?. Jadi energi Ilahi yang
menerpa alam itu kelihatannya seperti hanya bencana alam semata padahal
kerena ulah perbutan jahat manusia yang mengengkari Sunnah Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar