Kamis, 08 Desember 2011

AKHIRAT YANG ABADI 2

BUMI MULAI  SAKIT-SAKITAN
.
Allah sengaja memprogram manusia menjadi khalifah-Nya di bumi agar manusia itu meneruskan rencana Allah untuk menata bumi (Q.S. 2:  30), menggantikan umat yang   telah punah, dengan membangun kembali dunia baru (Q.S. 7:  74), lalu menegakkan kebenaran dan keadilan di bumi (Q.S. 38:  26), meneruskan peradaban yang punah dengan peradaban baru (Q.S. 10:  73). Namun karena zholim dan jahilnya manusia tak mampu memikul amanah itu  ( Q.S.33:72 )  ) maka program Allah  tinggal program hanya dibaca dan dilagukan tak mampu membumikannya, ini dikarenakan karena umat tak memiliki sumber-daya manusia, lupa diri dan lupa kepada Allah.

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ ءَامِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ(1)

“Allah telah membuat suatu perumpamaan (falsafah hidup), ada sebuah negeri yang pada masa lampau aman tenteram, rezkinya berlimpah-ruah yang datang dari segala penjuru tetapi penduduknya ingkar terhadap nikmat-nikmat Allah , maka dirasakan Allah kepada mereka selimut kelaparan dan ketakutan disebabkan oleh perbuatan mereka sendiri” (Q.S. 16/ An-Nahl:  112)

فلما نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ(4)

“Tatkala mereka itu lupa terhadap apa yang telah diperingatkan dengannya (al-qur’an) Kami bukakan untuk mereka itu pintu-pintu dari segala macam kenikmatan, sehingga mereka itu sangat gembira dengan apa yang telah mereka dapatkan, maka Kami ambil kembali (kenikmatan itu) dengan tiba-tiba, maka mereka ketika itu  menjadi kebingungan” (Q.S. 6. Al-An’am :  44).

Dari kedua ayat tersebut di atas Allah telah memberikan informasi kepada kita bahwa “krisis total” yang dialami manusia, negeri yang makmur tapi rakyatnya miskin disebabkan oleh usaha mereka sendiri      (بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ ) kemajuan teknologi ciptaan manusia itu sendiri, bukan kerena ujian dari Allah karena Dia ingin tahu apakah hamba-Nya beriman atau tidak.  Kemajuan teknologi yang menimbulkan dampak negatif itu karena manusianya melupakan aturan Allah dan lupa diri  asik memburu keduniaan.  Akibatnya, ditengh-tengah negeri yang makmur itu rakyat  jadi kelaparan, sementara kalangan konglomerat dan pejabat yang hidup berfoya-foya dengan kenikmatan yang dianugerahkan Allah tetap  masih kelaparan lagi; sehingga uang negara habis dimakan ( korupsi ) hutan hutan digunduli, maka dengan tiba-tiba Allah menarik kembali kekayaan mereka(أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً) lalu mereka menjadi bangkrut. jadi kebingungan dan stres dan sakit-sakitan.

1.                  Penyakit yang melanda kehidupan manusia

Bila kita berbicara tentang penyakit manusia, maka ada tiga faktor penyebabnya.
  1. Fisik yang lemah, organ tubuh tidak kuat akhirnya kuman-kuman mengalahkan pertahanan tubuh.
  2. faktor kecelakaan.
  3. faktor kejiwaan.  Faktor ini ada yang disebut dengan penyakit Psikosis dan ada juga yang disebut Psikosomatik.
Faktor pertama dan kedua tidak perlu dibicarakan karena hal itu bagian dari ilmu kedokteran, akan tetapi penyakit yang disebabkan faktor kejiwaan perlu dibicarakan karena masalah jiwa ada sangkut-pautnya dengan masalah agama.
Penyakit yang diakibatkan dari faktor kejiwaan ini banayk sekali penyebabnya, diantaranya yang paling banyak adalah “stres”.  Kalau diusut lagi stres itu penyebabnya juga banyak sekali.  Karena krisis moneter orang bisa stres,  gara gara putus cinta orang bisa stres sampai ada yang bunuh diri.  Ada perempuan yang melahirkan anak  yang tidak diharapkannya kerena dia belum kawin menjadi nekat lalu melompat dari lantai tiga rumah sakit dan jatuh ditanah, itu  penyebabnya kerena stres lantaran siperempuan itu tak tahan menanggung malu ( ini peristiwa nyata ).
Ada dua macam  akibat/efek bila orang  mengidap penyakit jiwa:
1.                  Menimbulkan dua macam penyakit.
Bagi orang-sakit yang jiwanya kuat tapi lemah fisiknya maka penyakit akan muncul pada fisiknya, penyakit ini disebut Psikosomatik.  Bagi yang lemah jiwanya tapi kuat fisiknya, maka yang menanggung penyakit itu adalah jiwanya, penyakit ini disebut Psikosis. 
2.                  Mendorong manusia bertingkah laku yang tidak wajar.
Orang yang jiwanya tidak sehat bila ia mempunyai wewenang, ia akan bertindak sewenang-wenang, menyalahgunakan jabatan dengan bertindak tidak adil, korupsi, kolusi.  Yang mempunyai kekuasaan akan jadi serakah-jabatan ( tak mau turun dari jabatannya ), tamak dan  senang melakukan kebejatan moral. Pejabat yang demikian adalah pertanda jiwanya tidak sehat.
     
2.                  Kini Bumi sedang sakit-sakitan

Anda tidak akan percaya dan mungkin mentertawakan penulis bila mengatakan bahwa bumi kita juga sedang sakit, sejak dulu sakit-sakitan dan sekarang semakin parah.  Namun manusia tidak pernah peduli malah tidak sadar bahwa manusialah sebagai penyebab bumi menjadi menderita, terpukul dan stres yang akhirnya bumi juga mengidap penyakit Psikosis dan Psikosomatik. 

2.1.Penyakit Psikosomatik Bumi
Penyakit yang diderita bumi sama seperti yang diderita manusia tapi yang perlu dibicarakan adalah jenis penyakit Psikosis dan Psikosomatik.  Seperti yang dialami manusia dengan penderitaan Psikosomatik, dunia kita juga mengalami penyakit jenis ini.
Data al-qur’an menunujukkan bahwa pada masa lampau pernah terjadi hal-hal sebagai berikut:

1.      Banjir Besar akibat kedurhakaan manusia pada Allah di zaman Nabi Nuh.  Berita ini dapat kita temukan dalam Q.S. 11:  29-49.

وَقِيلَ يَاأَرْضُ ابْلَعِي مَاءَكِ وَيَا سَمَاءُ أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاءُ وَقُضِيَ الاَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ وَقِيلَ بُعْدًا لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ(4)

 “Dikatakan Allah: “Hai bumi telanlah airmu, hai langit berhentilah!”  Dan airpun disurutkan, perintahpun usai dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit judi dan dikatakan lagi:  “binasalah orang-orang yang zalim” (Q.S. 11/Hud:  44).
 
2.      Hujan batu pada masa Nabi Luth akibat kedurjanaan kaum Sadum yang homoseksual   Beritanya dapat kita temukan pada Q.S. 7/Al-A’raf:  80-84.

وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِينَ(4)

 “Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu), maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berbuat dosa” (Q.S. 7/Al-A’raf:  84).

إِنَّا أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ حَاصِبًا إِلا ءَالَ لُوطٍ نَجَّيْنَاهُمْ بِسَحَرٍ

“Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu batu ( menimpa mereka ) kecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkamn sebelum fajar” ( Q.S. 54 Al Qomar : 34 )

3.         Negeri ‘Ad hancur karena kedurhakaan kaum ‘Ad pada zaman Nabi Hud.  Beritanya kita temukan pada Q.S. 11:  50 sampai dengan 60, Q.S. 26: 123-140.

فَكَذَّبُوهُ فَأَهْلَكْنَاهُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لايَةً وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنِين فَكَذَّبُوهُ فَأَهْلَكْنَاهُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنِينَ

“Maka mereka mendustakan Hud, lalu Kami binasakan mereka.  Sesungguhnya yang demikian itu adalah suatu ayat dan kebanyakan mereka itu tidak juga beriman” (Q.S. 26/Asy-Syu’ara:  139).

 4 Gempa dahsyat diiringi suara yang keras menghancurkan peradaban tinggi bangsa Tsamud pada zaman Nabi Shalih karena mereka mendustakan ayat Allah.  Beritanya dapat kita baca pada Q.S. 11:  61-68  kemudian pada Surat Al-A’arf/7:  73-84 dan Surat 54 Al Qomar :23 – 31:
فَأَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دَارِهِمْ جَاث

“Mereka itu dihantam gempa maka jadilah mereka itu mayat-mayat bergelimpangan di tempat tinggal mereka” (Q.S. 7/Al-A’raf:  78)

إِنَّا أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ صَيْحَةً وَاحِدَةً فَكَانُوا كَهَشِيمِ الْمُحْتَظِرِ(1)

       “Sesungguhnya Kami telah menimpakan atas mereka sekali saja suara yang amat keras   maka jadilah mereka seperti  rumput kering (di ) kandang ternak”

 5. Suara ledakan dahsyat yang mematikan penduduk Madyan pada zaman Nabi Syu’aib yang dikisahkan alqur’an dalam Surat 11/Hud:  84-95.
وَأَخَذَتِ الَّذِينَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دِيَارِهِمْ جَاثِمِينَ(4)

“..... dan dibinasakanlah orang-orang zalim dengan suara ledakan yang amat keras, maka bergelimpanganlah mereka di tempat tinggalnya sendiri” (Q.S. 11/Hud:  94).

فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ بِالْحَقِّ فَجَعَلْنَاهُمْ غُثَاءً فَبُعْدًا لِلْقَوْمِ الظَّالِمِين َ(4) ثُمَّ أَنْشَأْنَا مِنْ بَعْدِهِمْ قُرُونًا ءَاخَرِين َ(4) مَا تَسْبِقُ مِنْ أُمَّةٍ أَجَلَهَا وَمَا يَسْتَأْخِرُون َ(4) ثُمَّ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا تَتْرَى كُلَّ مَا جَاءَ أُمَّةً رَسُولُهَا كَذَّبُوهُ فَأَتْبَعْنَا بَعْضَهُمْ بَعْضًا وَجَعَلْنَاهُمْ أَحَادِيثَ فَبُعْدًا لِقَوْمٍ لا يُؤْمِنُونَ ( 4)

“Maka dimusnahkanlah mereka dengan suara ledakan yang maha dahsyat, maka Kami jadikan mereka sebagai sampah  banjir maka bagi orang orang zhalim itu kebinasaan.  Kemudian Kami ciptakan sesudah mereka generasi-generasi yang lain.  Tidak satu umatpun dapat hidup melebihi ajalnya atau menguranginya.  Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) Rasul-rasul Kami berturut-turut Tiap seorang Rasul datang kepada ummatnya, ummat itu mendustakannya maka Kami ikutkan sebagian mereka dengan sebagian yang lain . Dan Kami jadikan mereka jadi issu dalam masyarakat maka kebinasaanlah bagi orang yang tak beriman”. (Q.S. 23/Al-Mukminun:  41-44).

6.                  Topan dan kemarau panjang di Mesir pada zaman Nabi Musa dan Fir’aun.  Beritanya terdata dalam Al-Quran Surat 7/Al-a’raf:  130-133.

فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الطُّوفَان......... ََ
“Maka Kami kirim kepada mereka itu topan ..... “ (Q.S. 7/Al-A’raf:  133).

وَلَقَدْ أَخَذْنَا ءَالَ فِرْعَوْنَ بِالسِّنِينَ وَنَقْصٍ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُون1)

“Dan sesungguhnya Kami ambil kekayaan keluarga Fir’aun dengan datangnya musim kemarau panjang dan kekurangan buah-buahan, mudah-mudahan mereka ingat (sadar)” (Q.S. 7/Al-A’raf:  130).

Enam macam bentuk bencana yang pernah terjadi pada masa lampau bukan tidak mungkin terjadi di negeri kita yang makmur tapi rakyatnya kelaparan dan orang-orang kayanya juga kelaparan sampai melahap hutan dan kas negara dan jadi miskin kerena berselimut hutang luar negeri.  Bencana itu sudah kita alami seperti kebakaran hutan serta musibah krisis moneter yang bermula dari krisis mental dan berlanjut menjadi krisis iman. Bagaimana mungkin ada hubungan antara kerisis mental dengan bencana alam ? Rasanya tidak ada hubungan antara keduanya. Bencana alam itu disebabkan kerena alam yang telah semakin tua lalu rusak, kerusakan alam itu jadi bencana besar bagi umat manusia. Kemungkinan yang ada hubungannya dengan bencana alam hanyalah pengrusakan Hutan kerena digunduli yang berakibat datangnya banjir , tapi kalau gunung meletus, bumi terbelah ada letupan dahsyat dilangit apa hubungannya dengan kedurjanaan manusia ? Begitulah diam diam hati manusia meragukan keterangan Al- Quran kerena logika belum mendapatkan dalil untuk mengakuinya walau dibibir tidak berani menyatakan, padahal sedikit saja keraguan itu timbul didalam hati atau pikiran maka rusaklah iman. Ayat ayat yang menceritakan peristiwa bencana alam yang dahsyat pada masa lampau itu disebabkan kerena manusia mendustakan ayat Allah. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Pernahkah anda mendengar peristiwa bahwa akibat keteledoran seseorang, yang listrik dirumahnya korslet, lalu rumahnya terbakar, nyala api dirumahnya menyambar rumah tetangga yang akhirnya seluruh kawasan komplek perumahan terbakar semuanya. Apakah penyebab terbakarnya komplek perumahan itu ? Tentu jawabnya “Sang Listrik”. Sang Listrik sebenarnya tidak membakar komplek perumahan itu hanya akibat energi panas listrik keluar dari jalur lalu menjadi api yang menyambar dan membakar. Perumpamaan ini dapat dijadikan perbandingan. Manusia mengaku percaya kepada Tuhan sementara hatinya berpaling kepada kehidupan dunia yang mempesona, hati itu telah buta tidak bisa lagi menerima petunjuk. Allah selalu memberi Hidayah tapi hidayah itu tidak masuk kedalam hati manusia  jadi energi Ilahy itu lepas kealam. Alam tidak tahan menerima Energi- Ilahy sebagai mana yang difirmankan Allah. Mari kita baca Al Quran :

لَوْ أَنْزَلْنَا هَذَا الْقُرْءَانَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ(1).

“Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Quran ini kepada gunung pasti kamu akan melihatnya tunduk ( patuh kepada Sunnatu’llah ) lalu terpecah-belah disebabkan takut kepada Allah  Dan perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka mau berpikir”( Q.S. 59 Al Hasyr :21 )
     Menurut penulis, akibat Energi Ilahy yang Maha dahsyat, yang manusia tak bisa dan tak mau menerima kerena keengkarannya  maka Energi itu menerpa alam maka dimana bagian bumi yang sudah lemah disitulah terjadi malapetaka itu, seperti kejadian Gelombang Sunami di Aceh, Energi Ilahy yang maha dahsyat itu telah mematahkan lempeng bumi dibagian tanah Aceh bukan kerena Allah murka kepada orang Aceh kerena disana ada GPK. Kalau perkara jahat, bukankah lebih jahat Tantara Amerika yang memerangi Irak daripada GPK yang mau melepaskan diri dari Republik, kenapa  Tanah Amerika tidak diluluh lantakkan dengan gempa yang dahsyat ?. Jadi energi Ilahi yang menerpa alam itu kelihatannya seperti hanya bencana alam semata padahal kerena ulah perbutan jahat manusia yang mengengkari Sunnah Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar