Rabu, 02 Mei 2012

Tentang Kejadian Alam ( 1 )


                                     MISTERI KEJADIAN ALAM
                       DAN MANUSIA
                                            Tetang Kejadian Alam :  ( I )
KATA PENGANTAR

            Belumpun kita menjadi manusia, masih dalam bentuk makhluk Rohani di Alam Ruh kita sudah pernah bersaksi, bersyahadat bahwa Allah-lah Tuhan kita.

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami  saksikan". (Kami mengakui dan menyksikan keajaiban Allah) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (manusia/bani Adam) adalah orang-orang yang lalai terhadap ini (keajaiban Tuhan)" ( Q.S. 7/Al-A’raf : 172).

Bagaimana mungkin orang bisa bersyahadat sementara dia belum menjadi manusia, masih dalam bentuk makhluk Rohani ? Waktu itu manusia bersyahadat dengan kecerdasan Spititualnya yang menurut hukum kadar Allah intelegensi             ( kecerdasan ) memang sudah ada dan menyatu dalam Roh dan Roh itu memang cerdas. Ketika Roh ditiupkan Malaikat kedalam janin yang berumur 120 hari kecerdasan spiritual itu otomatis masuk dan nanti setelah menjadi manusia Kecerdasan  ini berkembang menjadi empat macam : kecerdasan spiritual, kecerdsan emosional (dari  perasaan ), kecerdasan rasional (dari pikiran ) dan kecerdasan motivasi ( dari dorongan kemauan )
Syahadat artinya “Kesaksian” adalah merupakan peroses penanaman keyakinan dan kepercayaan dalam kehidupan nyata dengan menggunakan akal yang dianugerahkan Allah, yaitu dengan Berpikir Logis. memikirkan ciptaan Allah yang  dilangit mupun dibumi jagat raya dan merenungi bahwa manusia berasal dari ‘alaqah    ( lintah mikro atau /sperma ), serta bumi yang akan menjadi tempat kediaman sementara.
Berpikir dalam merenungkan ciptaan Allah sebagaimana yang dianjurkan Allah : (Q.S/51 Az-Zariyat : 20-23; Q.S.96/ Al-‘Alaq : 1 s/d 5, Q.S / 7,Al-A’raf :10, Q.S / 20 Thaha : 53, Q.S 3 /Ali Imran : 190-191), harus diiringi dengan Berpikir aktif dengan membaca alam, mendengar (Sama’) melihat (Bashar) dan menghayati dengan hati (Fuad).
Ayat yang pertama sekali turun adalah Surat Al-‘Alaq yang memerintahkan kepada  manusia agar mau “Membaca”. Ada dua objek bacaan menurut ayat tersebut yaitu Alam dan Manusia. Kerena itulah karya ini penulis beri judul :“Misteri Kejadian Alam  dan Manusia” yang terdiri dari tiga bagian : 1. Tentang Kejadian Alam, 2. Kedatangan Manusia di Bumi, 3. Misteri Manusia
Inilah bagian pertama  “ Tentang Kejadian Alam “
Ada terselip hasrat dalam hati penulis untuk mengajak anda pembaca yang arif dan bijaksana untuk ikut bersama-sama menjelajahi Alam Semesta yang amat luas yang luasnya tanpa  batas, yang berisi materi yang besar tidak dapat diukur           ( jagat raya ) dan materi yang halus  tak dapat diraba (Atom) hingga yang immateri seperti elektron, proton dan netron. Manusia ada dalam alam itu dan hakikat alam itu juga ada dalam diri manusia. Karena itu Alam dan Manusia merupakan kesatu-paduan. Tidak ada arti mata kalau tidak ada cahaya, tidak ada kehidupan kalau tidak ada air, tidak ada arti materi kalau tidak ada ruang, tidak ada arti energi kalau tidak ada gerak, semua yang ada terikat dalam kesatupaduan yang digerakkan oleh kekuatan “Hukum yang Maha Kuat”. Seolah-olah ada benang halus mengikat antara satu dengan yang lainnya. Memang demikian, ada yang mengikat. Itulah “Hidup”. Energi hidup itu menggerakkan elektron mengelilingi inti atom, menyebabkan atom saling mengikat lalu mewujud materi, dan alam-pun eksis. Hidup bagai seniman yang merancang bentuk-bentuk alam yang benar-benar artistik, dedaunan yang hijau, bunga yang mekar menaburkan aroma wangi yang menggetarkan hati lebah dan kumbang untuk singgah yang dengan sebab itu tepung sari dapat dibuahi, lalu  buah-buahan mewujud dengan aneka macam warna. Hidup bagai komponis yang telah mengajarkan kepada burung-burung untuk menyanyikan simponi alam, nyaring dan merdu, mengajarkan cara bagaimana serangga mengirimkan getaran agar dapat berkomunikasi antara sesamanya dengan bahasa getaran itu. Beraneka ragam bunyi telah tercipta, dari bunyi krik-krik jengkrik hingga bunyi ngaum binatang buas, itulah penzahiran getaran jiwa makhluk yang digerakkan hidup.
Hidup telah memberikan kecerdasan kepada tawon-tanah untuk membangun rumah dibubungan atap atau ditempat-tempat yang tinggi untuk tempatnya bertelur. Ia mengubur ulat dan binatang kecil lainnya dalam rumah itu agar nanti bila suatu ketika telurnya menetas sudah siap sedia makanannya dari serangga mati tidak-hiduppun tidak  Padahal sang tawon tidak makan serangga dan dia sendiri tidak sadar bahwa anaknya yang keluar dari telur itu berupa ulat. Hidup memberikan kemampuan kepada ulat itu untuk berubah menjadi tawon yang baru dan ia tahu sarang tanah yang dibangun induknya ada pintu tertutup tipis maka iapun mengetuknya terbukalah sebuah  lobang dan iapun terbang. Sang tawon-tanah-baru itu tak pernah berjumpa dengan induknya selamanya dan sang induk tak pernah mengenal anaknya tapi ia sudah melaksanakan amanah Allah. Itu salah satu bentuk kehidupan diantara jutaan macam bentuk kehidupan lain, belum lagi kalau kita bicarakan kehidupan manusia yang datang kebumi dengan bentuk yang sempurna. Hidup itu adalah bagai ahli kimia yang telah memberikan berbagai rasa, berbagai vitamin, berbagai manfaat kepada semua makhluk dibumi  dan memberikan kepada daun untuk dapat menyerap CO2 lalu mengeluarkan O2, sehingga O2 yang terpakai tidak hilang. Kegiatan yang berupa proses kimiawai itu sangat sempurna, bergerak secara teratur dan tunduk kepada hukum sunnatu’lloh. Hidup itu telah memberikan energi-kekuatan kepada makhluk hidup, supaya hidup dapat bersambung dari suatu generasi kegenerasi seterusnya. Hidup yang berisi kecerdasan itu telah meraba semua keadaan, mengisi semua wujud, hanya kepada manusia “hidup” itu datang dengan paling sempurna, dan hidup itu akan tinggal pada jasad untuk sementara lalu kembali kepada asal dari mana ia datang. Hidup datang kebumi, dan setelah menempuh miliaran  tahun mewujud kedalam bentuk tumbuhan atau hewan dengan tubuh ber-sel satu, ia pun mewujud dalam bentuk lebih sempurna sehingga sampai saatnya untuk mewujudkan makhluk-makhluk yang cerdas dan mulia, itulah “Manusia”. Hidup juga telah memberikan kesempatan pada makhluk cerdas itu berkembang, sehingga makhluk itu menyadari dirinya “bahwa hidup ada dalam dirinya”, yang datang dari Sumber Kehidupan yang telah memberi intelegensi, tercurah dari Sumber Intelegensia. Karena itu makhluk yang bernama manusia itulah yang dipilih sebagai pengemban Amanah Allah menjadi Khalifah agar hidup dapat terpelihara dengan baik, tumbuh dengan baik dan kembali keasal dengan baik. Karena hidup ada dalam alam semesta, ada dibumi dan ada didiri manusia, maka Alam dan Manusia itu diikat oleh daya hidup sehingga menjadi kesatupaduan yang utuh.

Apakah hidup itu dan apa yang ada dalam hidup?
Anggaplah kita sudah percaya dengan hasil penelitian pakar, bahwa unsur air dan tanah telah berpadu membentuk zat DNA, lalu zat ini berkembang biak secara otomatis menciptakan dengan tak terhingga banyak duplikat dirinya, tapi itu bukanlah sebuah kehidupan. Mungkin karena DNA telah bergabung antara sesamanya dengan hukum-hukum tertentu lalu membentuk protein yang kemudian membentuk diri dalam wujud sel, ini juga belum sebuah kehidupan.

Bagaimana sel ini bisa mewujudkan dirinya menjadi makhluk tumbuhan atau hewan ber-sel satu, ber-sel banyak? Apa yang ada dalam sel itu maka cabang yang patah dapat bertunas? Apakah secara kebetulan bunga matahari selalu menghadap ke matahari terbit? Apakah secara kebetulan nyamuk menciptakan kantung udara untuk telurnya agar dapat mengapung diatas air, apakah suatu kebetulan kemampuan laba laba membuat benang sutra untuk membangun jaringnya yang unik ? Apakah juga secara kebetulan lebah mampu mengumpul madu yang bermanfaat, serangga yang dapat mengeluarkan gas beracun untuk membela diri, serangga penyengat yang mempunyai sengat beracun?
Roh-lah yang membawa hidup itu dari Yang Maha Hidup. Akal yang terisi didalam roh itu yang membuat semua makhluk punya kemampuan seperti yang telah dipaparkan. Akal itu yang bekerja menyusun atom, akal yang bekerja mewujudkan materi, tumbuhan, hewan hingga manusia datang kebumi sebagai perwujudan akal yang sempurna.

Manusia adalah makhluk berakal dan dengan akal yang diduganya adalah miliknya, tumbuh sendiri dari dalam jiwanya sehingga manusiapun mengembangkan akalnya itu sesuka sukanya maka akalpun berkembang terus tak ada ujung tempatnya berhenti, lalu manusiapun berbesar diri, takabbur. Dia lupa bahwa ada yang Maha Berakal, ada yang Maha Hidup yang menuangkan hidup dan kecerdasan itu, Allah , Dialah yang Maha Besar!

Akal telah datang menyentuh materi sehingga terbentuk “ Bumi jagat raya”dengan penataan yang amat cermat, sampai ke-Alam Mikro yang tersusun dengan sangat harmonis dan indah, Intelegensi Universal atau Al-‘Aqlu, Al-Qolam bekerja mengurai materi menjadi energi dan menjadi Roh lalu mewujud Alam Rohani tujuh lapis langit dengan izin Allah.

Di Alam syahadah Akal telah menyentuh Alam Nabati maaka mewujud tumbuh-tumbuhan dari lumut diatas batu hingga hutan balantara, mewujudkan hewan dari tingkat rendah berupa kuman, bakteri, virus hingga binatang buas dan binatang yang mirip orang. Orang-orang akan berkata :” Mana mungkin binatang berakal “ Secara kajian ilmiah binatang binatang “ber-Akal, tapi ada yang mendapat setetes, ada yang sesendok sementara manusia dapat berlimph limpah..Binatang-binatang dengan akal yang setetes itu cukup untuk kebutuhannya, maka kita dapat melihat berjenis jenis hewan memeiliki keterampilan yang berbeda, ada binatang pemangsa dengan kemampuan fisik kuat dan cakar yang tajam, ada binatang yang dapat membuat perangkap unik seperti laba-laba, ada yang memiliki sengat yang beracun, ada  memiliki kemampuan melihat didalam gelap, ada yang mempunyai radar seperti kelelawar. Akal itu berkembang terus semakin tinggi sehingga binatang buas, gajah, dapat ikut serta bermain sirkus. Ikan Dolpin dapat menunjukkan permainannya yang hebat. Dengan Akal yang berlimpah ruah itu manusia membuat kezholiman dibumi jadi penguasa lalu menjajah negeri tetangga malah ada yang dengan akalnya mau menantang qadar Allah, semua ini adalah pekerjaan akal yang berkembang tidak pernah berhenti, semakin tinggi dan semakin tinggi sehingga sampai kepada teknologi yang sangat dahsyat dimana orang akan membuat mesin pembunuh yang meluluh-lantakkan isi bumi.

Allah adalah Sumber Cahaya,
meliputi tujuh petala langit dan bumi jagat raya,
perumpamaan cahaya-Nya,
adalah seperti ruang yang didalamnya ada lampu,
lampu itu berada dalam kaca,
kaca itu terlihat seperti bintang cemerlang,
dinyalakan dengan batang berminyak yang diberkati,
yang tidak ada dinegeri timur atau barat,
minyaknya rela terbakar,
walau tak disentuh api,
cahaya yang berlapis-lapis,

Allah menghidayahi dengan cahaya-Nya,
Siapa saja yang mau dengan hidayah-Nya,
Allah telah membuatkan permisalan ini,
untuk manusia,
dan sungguh-lah,
Allah itu Maha Berkuasa pada tiap sesuatu.
(Q. S. 24. An-Nur: 35)

Sesungguhnya,
Pada kejadian langit dan bumi,
dan pergantian malam dan siang,
kapal-kapal yang berlayar dilaut,
memberi manfaat bagi manusia,
dan air yang diturunkan Allah,
dari angkasa,
maka bumipun hidup setelah ia pernah mati,
dan berkembangbiaklah bermacam makhluk melata,
lalu angin semilir bertiup,
sementara awan bergerak tertahan,
diantara angkasa dan bumi,
adalah semuanya merupakan ayat,
bagi kaum yang berakal.
(Q. S 2. Al-Baqarah: 164)
Dan dibumi itu ada ayat,
bagi orang yang yaqin,
dan didalam diri-mu, apakah sudah kamu perhatikan?
dan dilingkungan-mu itu,
disitulah rizki-mu,
dan disitu ada,
yang dijanjikan padamu.

Demi Tuhan Langit dan Bumi,
Sesungguhnya janji itu benar,
seperti benar yang ada dalam logikamu.
(Q. S. 51. Az-Zariyat: 20-23)

Dan sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu di Bumi,
dan Kami jadikan buat kamu perbekalan hidup,
tapi sedikit sekali,
diantara kamu yang pandai bersyukur.
(Q. S 7. Al-A’raf: 10)

Dia-lah yang menjadikan bumi buat kamu,
terhampar,
dan direntangkan-Nya buat kamu berbagai jalan,
dan diturunkan air dari angkasa,
maka tumbuhlah tanaman berpasang-pasangan,
makanlah,
dan gembalakan ternakmu,
sesungguhnya yang demikian itu,
adalah ayat,
bagi orang yang berakal.
(Q. S. 20. Thaha: 53, 54)

Sesungguhnya,
Pada penciptaan semesta alam,
langit dan bumi,
pertukaran malam dan siang,
adalah bukti kebenaran bagi sang pemikir,
yang selalu mengingat Allah,
dalam berdiri,
duduk,
dan berbaring,
yang senantiasa berfikir,
bagaimana kejadian langit dan bumi.
( Dalam hati ia berbisik ):
O, Tuhan kami,
Tak sia-sia Engkau menjadikan semua ini,
Maha Suci Engkau wahai Tuhan,
peliharakan kami,
dari bakaran api.
(Q. S. 3. Ali-Imran: 190-191)


                                                                                          Medan  1. Juni 2012

                                                                              ( Buya Drs.H. Mas Rahim Salaby)

                                            

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 





 

       DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR         …………………………………………………    V
DAFTAR ISI             …………………………………………………                X
PENDAHULUAN                …………………………………………………     1
 
BAB I    TENTANG ALAM           …………………………………………………    5

A.    ALAM MIKROKOSMOS      ………………………………..       6

1.      Dunia Atom yang Ajaib………………………………………    6

1.1.            Apa sebenarnya Isi Atom Itu?……………………..        7
1.2.            Inti Atom (Nukleus)…………………………………   14
1.3.            Kulit Atom…………………………………………… 16

2.      Pancaran Elektron…………………………………….……… 22
3.      Sinar Alfa, Beta dan Gamma………………….……………     23

B.     ALAM MAKROKOSMOS    …………….………………….    28  

1.      Macam-macam Pengertian Langit…………………….…...     28
2.      Macam-macam Pengertian Bumi………………………..…     33
3.      Proses Kejadian Alam          …………………………..…         46

3.1.            Kejadian Alam Syahadah…………………………       48
3.2.            Kejadian Alam gaib………………………………       52
3.3.            Hipotesis Kejadian Alam Gaib……………………      58
3.4.            Intelegensi Universal……………………………         62
4.      Tentang Alam Semesta Menurut Al-Qur’an dan Sains         70

4.1.      Langit Jagat Raya    ………………………………  55
4.2.      Bumi Kita yang Molek……………………………   78

5.      Proses Kejadian Makhluk Menurut Kajian Metafisika          90

C.    DIMENSI-DIMENSI ALAM                                                                   ………………………                100

1.  Pengertian Dimensi Menurut Matematika…………             100
                     2.  Pengertian Dimensi dalam Kajian Metafisika………           104
                     3.  Makhluk yang dapat menembus tiap  Dimensi………          107

3.1.            Alam berdimensi  Tak Terhingga ( D-~ )                   110
3.2.            Alam Dimensi Tinggi ( D-h) …………………         117
3.3.            Alam berdimensi empat ( D-4)…………….              130
3.4.            Di Dimensi Manakah Manusia……………………  132
3.5.            Penghuni Dimensi Tiga ( D-3 )…………………      139

               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar