PENDAHULUAN
Bila kita berbicara
tentang Alam Semesta sejauh jangkauan Sains Modern bahwa alam semesta itu terbentuk
dengan empat macam keberadaan (Eksistensi).
1. Ada Ruang
Sifat utama dari ruang
adalah kapasitas fisisnya yang tidak terbatas. Kita mengukur kapasitas ini
dengan tiga dimensi dengan bantuan garis-garis, maka kita tidak akan bisa
berbicara apapun tentang ruang tanpa menggunakan bahasa “Matematik”. Karena
matematik melakukan pengukuran, perhitungan dan penjabaran dari semua yang
mungkin ada dalam ruang, nyata maupun teoritis. Misalnya panjang, lebar,
volume, luas dan bentuk-bentuk geometris lainnya semuanya menggunakan
perhitungan matematik, maka dengan pengkajian tentang “Ruang” matematik menjadi
salah satu dasar ilmu pengetahuan dalam Sains modern.. Namun masih ada ruang
lain yang tak dapat diukur dengan bahasa matematik, ruang itu adalah ruang Hight-Dimensi,
( D-h ) atau dimensi tak terhingga (D~ ). Di dalam
dimensi ini, benda, energi maupun waktu sudah berubah, maka perlu diberi nama
kepada pengetahuan untuk mengukurnya yang disebut “Meta-Matematik”, walau
tak pernah dikenal dan dimasyarakatkan.
2. Ada Energi
Energi adalah suatu nilai yang tidak dapat diukur
atau dilihat dengan alat apapun. Tapi manifestasi energi itu dalam
bentuk-bentuk energi dapat kita ukur dan dapat pula dilihat. Secara umum
dapatlah kita katakan bahwa energi itu adalah sesuatu yang menyebabkan
perubahan tempat atau struktur benda. Energi dapat timbul dalam berbagai bentuk
yaitu energi radiasi, energi mekanis, energi listrik, energi panas, energi
kimia. Energi dapat dirubah dari satu bentuk kebentuk lain tanpa ada yang
hilang, dan disini berlaku hukum kekebalan energi yaitu: “Energi tidak dapat
dihilangkan atau diciptakan”. Energi tidak dapat diterjemahkan dengan
“Tenaga”, tapi tenaga adalah salah satu bentuk energi, yaitu energi mekanis,
padahal ada energi yang masih tersimpan yang lazim disebut energi “Potensial”.
Mempelajari energi, bentuk-bentuknya serta
hubungannya satu sama lain adalah menjadi tugas ilmu Fisika, dan dengan
pengkajian tentang energi ini maka Fisika menjadi dasar kedua dalam Sains
modern.
Disamping energi mekanik atau energi yang masih
tersimpan yang dapat dijangkau ilmu Fisika, masih ada energi lain yang tak
dapat dikaji dengan Fisika. Karena energi itu tidak keluar dari perubahan
tempat atau struktur benda, tidak pula berada dalam ruang tiga dimensi. Karena
itu diperlukan suatu pengetahuan lain untuk dapat mengkajinya. Pengetahuan
tersebut disebut Metafisika.
3. Ada Benda
Benda adalah segala sesuatu yang mempunyai massa,
dengan adanya massa ini setiap benda dapat kita kenal karena ia:
a.
Mengambil Tempat
b.
Mempunyai Berat
c.
Dapat diketahui
Keberadaannya
Benda dan energi tidak dapat dipisahkan,
bahkan massa
itu dapat dijadikan energi yang dirumuskan oleh Albert Einsten: E = m c2
E adalah energi yang
dihasilkan jika benda dengan massa
(m) dihancurkan.
C = kecepatan cahaya.
Benda dapat dihancurleburkan sampai kepada bahagian kecil yang tak
dapat dibagi lagi, disebut ATOM. Tapi istilah ini dikenal dizaman Yunani
Kuno, padahal Atom itu masih dapat dibagi. Kita pernah mendengar nama bahagian
atom yang terpenting yaitu: Proton, Neutron dan Elektron. Inilah satuan
terkecil dari semua benda dijagad ini. Karena mengkaji benda sampai demikian halus adalah pekerjaan ilmu kimia
maka “Kimia” adalah dasar ketiga dalam Sains modern. Namun ada sesuatu energi
yang lebih halus yaitu Ruh, yang dapat memadat menjadi Nukleus jiwa dan kulit
jiwa seperti layaknya atom. Untuk mengkaji ini mestinya ada disiplin ilmu yang
menyerupai kimia, kita sebut saja namanya “Metakimia”, yang biasanya
dikelompokkan kedalam bagian Metafisika.
4. Ada Waktu
Waktu adalah suatu variabel untuk mengukur
suatu proses gerak / putaran (periodik) yang berulang-ulang. Manusia
menciptakan ukuran itu dari putaran yang terkecil disebut “detik”. Bila detik
berulang 60 kali, itulah waktu se-menit. Bila menit berulang 60 kali,
itulah waktu se-jam. Bila waktu sejam berulang 24 kali, itulah sehari
/ semalam. Dan sehari semalam berulang 30 kali, itulah waktu se-bulan.
Sebulan berulang 12 kali, itulah waktu se-tahun, dan setahun berulang 8
kali, itulah waktu se-windu. Bila tahun berulang 100 kali, itulah se-abad.
Walaupun waktu bukan suatu faktor dari pembentukan alam akan tetapi waktu
menunjukkan kemajuan, perubahan posisi dan komposisi benda dalam ruang. Karena
itu dalam perjalanan waktu banyak hal yang telah terjadi, yang berubah lalu
mengundang pertanyaan: Apa, kenapa, mengapa, bagaimana, dari mana, kemana. Dari
sinilah munculnya Filsafat sebagai dasar pengetahuan yang keempat. Jadi ada
empat pengetahuan dasar untuk berpikir logis : matematik, fisika, kimia, dan
filsafat.
Didalam ruang dan waktu telah terpatri materi dan
energi, karena materi pada hakikatnya adalah “padatan energi” dan energi yang
mewujud kedalam wujud adalah ATOM. Jadi Alam hanya
berisi Atom. Atom hanya berisi listrik, listrik adalah energi. Itu artinya Alam hanyalah Energi
dan yang materi itu adalah padatan energi. Manusia adalah materi berarti
adalah padatan energi. Tapi ada lagi yang lain. Manusia itu hidup, berpikir,
berjiwa. Kalau begitu ada energi yang lain yang lebih halus dari energi yang
kita bicarakan. Al-Qur’an menamakannya dengan nama: “RUH”, sehingga pada
hakikatnya yang ada (alam) hanyalah Ruh, hanya satu. Alam ini hanya satu, mana
mungkin yang menciptakan Alam ini tiga kekuatan (Trimurti atau Trinitas). Tuhan
pastilah Ia tunggal (Esa).
“Katakanlah, Allah itu Esa
Allah adalah tumpuan
harapan
Tidak beranak dan
tidak diperanakkan
Dan tidak ada yang
setara dengan Nya”
(Q.S. Al-Ikhlas ayat
1-4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar