1.
Tentang Qiyamat
1.1. Dalil-dalil tentang Peristiwa Qiyamat
وَنُفِخَ
فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ(1)
قَالُوا يَاوَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ
وَصَدَقَ الْمُرْسَلُون (2) إِنْ كَانَتْ إِلا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ
جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ(3)فَالْيَوْمَ لا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا
وَلاتُجْزَوْنَ إِلا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ(4)إِنَّ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ
فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ(5)هُمْ وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلَالٍ عَلَى
الاَرَائِكِ مُتَّكِئُونَ(5) لَهُمْ فِيهَا فَاكِهَةٌ وَلَهُمْ مَا يَدَّعُونَ(5)
”Dan
ketika ditiup sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari
kuburnya menuju (kepada) Tuhan mereka. Mereka berkata : Aduh, celakalah Kami !
Siapakah yang membangkitkan kita dari tempat tidur kita ? Inilah yang
dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul (Nya}. Tidak adalah letupan itu selain sekali
letupan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami. Maka pada
hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit-pun dan kamu tidak dibalasi,
kecuali dengan apa yang telah kamu
kerjakan. Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam
kesibukan (mereka). Mereka dan istri-istri mereka berada pada tempat yang
teduh, bertelekan diatas dipan-dipan. Disurga itu mereka memperoleh buah-buahan
dan memperoleh apa yang mereka minta.” (Q.S. 36/Yaa
Siin : 51-57).
فَإِذَا
جَاءَتِ الصَّاخَّة ُ(3) يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيه ِ(4) وَأُمِّهِ
وَأَبِيه ِ(3) وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ(3) لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ
شَأْنٌ يُغْنِيهِ(3) وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ مُسْفِرَةٌ(3) ضَاحِكَةٌ
مُسْتَبْشِرَةٌ(3) وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌ(4) تَرْهَقُهَا
قَتَرَةٌ(4)أُولَئِكَ هُمُ الْكَفَرَةُ الْفَجَرَةُ(4)
“Ketika
suara yang memekakkan tiba. Pada hari seseorang lari dari saudaranya, lari dari
ibunya dan lari dari ayahnya dan lari dari istrinya serta anaknya. Pada hari
itu tiap-tiap seseorang mempunyai urusan yang memaksa seluruh perhatiannya
tiada hirau, selain daripada dirinya. Dimana pada waktu itu ada muka-muka yang
berseri-seri ketawa dengan gembiranya. Dan ada muka-muka yang dipenuhi dengan
abu dan diselubungi oleh hitam. Mereka itulah orang-orang yang ingkar lagi
durhaka”. (Q.S. 80/Abasa 33-42)
فَإِذَا جَاءَتِ
الطَّامَّةُ الْكُبْرَى(4) يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الْإِنْسَانُ مَا سَعَى(5) وَبُرِّزَتِ
الْجَحِيمُ لِمَنْ يَرَى(6) فَأَمَّا مَنْ طَغَى(3) وَءَاثَرَ الْحَيَاةَ
الدُّنْيَا(3) فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَى(3) وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ
رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى(4) فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ
الْمَأْوَى(4)يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا (4) فِيمَ أَنْتَ
مِنْ ذِكْرَاهَا (4) إِلَى رَبِّكَ مُنْتَهَاهَا(4) إِنَّمَا أَنْتَ مُنْذِرُ مَنْ
يَخْشَاهَا(4) كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوا إِلا عَشِيَّةً
أَوْ ضُحَاهَا(4)
“Maka apabila telah tiba “bencana” yang maha
dahsyat itu ; pada hari dimana manusia teringat kepada apa-apa yang telah
dilakukannya. Dan diperlihatkan neraka itu bagi siapa yang melihat. Adapun orang-orang
yang durhaka, lagipula ia lebih mementingkan kehidupan dunia (materialistis),
maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya. Dan adapun orang-orang yang
takut pada derajat Tuhannya, serta dia mencegah dirinya dari godaan nafsunya,
maka sesungguhnya sorgalah tempat tinggalnya. ( Orang orang Kafir itu )
bertanya kepadamu tentang Qiyamat ( hari berbangkit ) kapan terjadinya.
Siapakah engkau yang dapat menyebutkan ( waktunya ). Hanya kepada Tuhanmulah
dikembalikan kesudahannya. Engkau ( Muhammad ) hanyalah pemberi ingat bagi siapa yang takut kepada-Nya
. Pada hari mereka melihat peristiwa berbangkit itu mereka merasa seakan akan
tidaklah tinggal di bumi melainkan sebentar diwaktu sore atau pagi hari”. (Q.S. 79/An-Naziaat 34-46).
إِنَّ
يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيقَاتًا(1) يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ
فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا(1)
“Sesungguhnya hari “putus” itu (hari kiamat)
adalah waktu (yang tertentu). Yaitu pada hari ditiupnya terompet, lalu kamu
datanglah berduyun-duyun”.(Q.S. 78/An-Naba 17-18)
وَنُفِخَ
فِي الصُّورِ ذَلِكَ يَوْمُ الْوَعِيدِ(0) وَجَاءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَعَهَا سَائِقٌ
وَشَهِيدٌ(1) لَقَدْ كُنْتَ فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاءَكَ
فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ(2) وَقَالَ قَرِينُهُ هَذَا مَا لَدَيَّ عَتِيدٌ(2) أَلْقِيَا فِي جَهَنَّمَ كُلَّ
كَفَّارٍ عَنِيدٍ(4) مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُرِيبٍ(2) الَّذِي جَعَلَ مَعَ اللَّهِ
إِلَهًا ءَاخَرَ فَأَلْقِيَاهُ فِي الْعَذَابِ الشَّدِيدِ(2) قَالَ قَرِينُهُ
رَبَّنَا مَا أَطْغَيْتُهُ وَلَكِنْ كَانَ فِي ضَلَالٍ بَعِيدٍ(2) قَالَ لَا
تَخْتَصِمُوا لَدَيَّ وَقَدْ قَدَّمْتُ إِلَيْكُمْ بِالْوَعـِيد( 2) مَا يُبَدَّلُ
الْقَوْلُ لَدَيَّ وَمَا أَنَا بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ(2) يَوْمَ نَقُولُ
لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِنْ مَزِيدٍ(0) وَأُزْلِفَتِ
الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيد
ٍ(1) هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ(2) مَنْ خَشِيَ
الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيبٍ(3)ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ ذَلِكَ
يَوْمُ الْخُلُودِ(4) لَهُمْ مَا يَشَاءُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ(3)
“Dan terompet ditiup ; itulah hari yang dijanjikan (hari
kiamat). Dan tiap-tiap diri datang menghadap Tuhannya bersama-sama malaikat
yang menggiringnya dan yang menjadi saksinya. Sesungguhnya engkau telah lupa
pada hal ini. Maka sekarang Kami bukakan tabirmu, sehingga penglihatanmu pada
hari ini dapat melihat dengan tajam. Dan berkatalah temannya itu (malaikat) :
Inilah siksaan yang telah disediakan padamu. Diperintahkan kepada malaikat itu
: Lemparkanlah kedalam neraka semua orang yang kafir, yang selalu menolak
kebenaran itu ! Yang ia senantiasa mencegah perbuatan yang baik lagi melampaui
batas serta ragu-ragu didalam agamanya, yang membuat Tuhan lain bersama Allah.
Maka lemparkanlah ia kedalam siksa yang amat pedih. Berkatalah temannya (yakni
setan yang waktu di dunia menyesatkannya):
“Wahai Tuhan Kami, tiadalah Kami menyesatkannya akan tetapi dialah
sendiri yang berada di dalam kesesatan yang jauh. Allah berfirman: Janganlah kamu berbantah-bantahan dihadapan-Ku
karena dahulu telah Aku kemukakan kepada kamu akan janji-janji siksa itu. Keputusan itu tidak akan diubah-ubah dan Kami
selamanya tidak akan menganiaya terhadap segala hamba Kami. Pada hari itu Kami akan bertanya kepada
Neraka: “Apakah engkau sudah penuh? Iapun lantas menjawab: “Apakah masih ada tambahan lagi? Sorgapun didekatkan dan tidak jauh bagi orang
yang bertaqwa. Inilah apa yang telah
dijanjikan kepada kamu bagi setiap orang yang takut kepada Ar-Rahman (Allah)
dengan keadaan ghaib dan datang dengan
hati yang bertaubat. Masuklah ke dalam surga itu dengan sejahtera! Itulah hari yang kekal. Di dalam sana mereka akan mendapatkan segala apa yang
dikehendakinya sedang tambahan tersedia pada Kami” (Q.S. 50/Qaaf: 20-35).
3.2. Proses Kejadian Alam dan Keadaan Alam menuju hari Qiyamat
a. Adanya Allah itu berarti adanya Nur Allah yang
meliputi semesta alam :
Allah
itu Nuur tujuh petala langit dan bumi, perumpamaan Nur Allah itu seperti
sebuah lubang ( yang tak tembus ) didalamnya ada lampu. Lampu itu didalam
semprong kaca Semprong lampu itu seolah olah
bintang bercahaya seperti mutiara, yang marak dengan minyak dari pohon
yang mengandung berkah yaitu zaitun yang tidak ada di timur maupun barat,
hampir saja minyak itu membuat nyala walau tak disentuh api. Cahaya didalam
cahaya ( bersinar binar ) Allah membimbing manusia kepada Cahaya-Nya bagi siapa
yang mau. Dan Allah telah membuat perumpamaan untuk manusia Dan Allah atas tiap
sesuatu itu Ia Maha Mengetahui “ ( Q.S.
24 An Nuur “ :35 )
b.Nur Allah yang meliputi
semesta alam mewujudkan akal pertama.
(
dalam Hadits ada dikatakan : awwalu ma khalaqa’llah al ‘aqlu dan dalam matan
yang lain dikatakan : Inna awwalu ma khalaqa’llah al qolam ). Akal pertama itu juga dinamakan
Al-Qalam. Setelah akal itu beraktivitas, merancang bangun alam semesta lalu
mewujudkan Ruang dan Waktu, yang didalamnya akan mewujud alam
semesta dan segala isinya, perkembangannya dan kehancurannya semua terencana
dalam Kitab Allah ( Lauhu’l Mahfudz ).
Dalam waktu yang panjang tak terduga itu energi ruh memadat, maka
mewujudlah energi dasar (Netron) lalu Netron membelah jadi proton dan elektron
yang berpasangan ( positip, negatif )
c. Kerena adanya energi yang bergerak cepat
menimbulkan panas lalu pusaran panas itu semakin lama semakin tinggi. Tekanan
temperatur yang sangat tinggi itu mengakibatkan terjadi puncak massa kritis dan
terjadilah ledakan dahsyat (Big- Bang).Dengan ledakan dahsyat itu terjadilah
dalam alam itu gelombang uap panas ( dukhan ). ( Q.S. 41/Fushilat: 9-12)
.
- Lalu terjadi pemadatan energi dan
mewujudlah unsur-unsur dasar dalam alam berupa netron yang beratnya 4 x
H. Netron ini membelah melepaskan
dua elektronnya maka terwujudlah atom yang memiliki dua elektron dan dua
proton itulah Helium, lalu berikutnya muncul energi yang beratnya 7 x
berat H, 9 x H, 11 x H, 14 x H, 16 x H, 19 x H, 20 x H, itulah atom
Lithium, Brillium, Baron, Karbon, Nitrogen, Oksigen, Fluor, Neon sampai
unsur yang beratnya 253 x berat Hidrogen yaitu Nobelium. Jelaslah kepada kita bahwa atom yang mula-mula
tercipta adalah hidrogen yang Allah menginformasikannya dalam
al-qur’an dengan istilah Al-Maa’.
Firman Allah: “Dialah (Allah) yang telah menjadikan
langit dan bumi dalam enam periode dan adalah ‘Arsy-Nya di atas air (Q.S.
11/Hud: 7).
Kata ‘Arsy mengandung dua
pengertian: singgasana dan bangunan. Dalam ayat ini janganlah ‘arsy itu diartikan
dengan singgasana atau kursi kerajaan tetapi lebih tepat dengan arti : bangunan. Kalau kata ‘Arsy diartikan
Singgasana atau ”Kursi- Kerajaan” maka terjemahannya menjadi: Singgasana
Allah itu diatas Air Bila Allah
duduk diatas singgasananya maka Allah seperti Raja dan Dia ada dalam alam. Kalau Kursi Allah terapung diatas air bila
air beriak dan bergelombang maka kursi Tuhan akan bergoyang goyang. Tapi kalau makna ‘Arsy yang dipilih adalah : “ bangunan” maka terjemahannya
: Bangunan Allah (Alam semesta) itu diatas Air” artinya alam yang dibangun Allah ini ”dasar
pembangunannya adalah Hidrogen (zat air)” .
Maka
terbentuklah inti alam semesta setelah melalui waktu milyaran tahun mewujudlah
isi alam semesta. Dan alam terus mengembang tak berhenti sampai suatu ketika
diberhentikan Allah maka terjadilah kehancuran alam.
وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا
لَمُوسِعُونَ
Langit itu Kami bangun ia dengan kekuatan
Kami dan sesungguhnya Kami
mengembangkannya/meluaskannya.” (Q.S.
51/Adz-Dzariyat: 47).
.
- Maka terbentuklah kelompok galaksi
(al-buruj) yang tak terhingga banyaknya dialam jagat, yang setiap galaxy
itu memiliki ratusan mikliar matahari dengan solar sistim serta
planet-plenetnya, satu diantara matahari yang milliaran dalam sebuah
galaksi Bima Sakti adalah matahari
kita dan satu diantara satelit matahari itu adalah bumi kita, dan
bertabur bumi bumi yang lain didalam jagat ini tak terhitung banyaknya.
Untuk tidak membingungkan Allah tidak menceritakan lagi tentang bumi bumi yang
lain, tentang manusianya tentang Nabinya tantang Kitab sucinya, cukuplah
bagi kita memikirkan tentang bumi kita sendiri dan kehidupan kita di bumi
sampai kekehidupan di Mahsyar nanti.
- Berapa
lamakah bumi kita sudah ada dalam jagat ini ? Sarjana yang ahli dibidang
ini memperkirakan bahwa bumi kita sudah ada diatas angka 3.350.000.000
tahun yang lalu. Bumi kita mengalami evolusi yang panjang, kira kira 2000
juta tahun lalu bumi mulai mendingin, dan pembentukan kulit bumipun
berlangsung. Laut, sungai, gunung
terbentuk, hanya ada peristiwa endapan belum ada kehidupan. 1000 juta tahun yang lalu mulai membekas
kehidupan yang pertama, binatang ber sel satu juga tumbuhan yang ber sel
satu, hanya itulah bentuk kehidupan.
600-500 juta tahun yang lalu mulai ada tumbuhan lumut, binatang
karang, tiram, udang karang, cacing, itulah penghuni dunia. Dari 500-400
juta tahun yang lalu, bumi sekonyong-konyong kaya dengan fauna udang
karang, tiram, cacing dan binatang karang, tetumbuhan di darat berupa
lumut. Hewan air mulai ada, ikan
yang bertulang rawan juga demikian.
Dari 400-350 juta tahun lalu tumbuhan jenis ekor kuda, pakis kawat,
pakis raksasa dan hewan laut berupa ikan berkelopak, hiu, pari, dan juga
di darat mulai ada serangga, binatang yang menjalar mulai hidup sekitar
350-225 juta tahu lalu. Sejak 500
juta hingga 225 juta tahun disebut Zaman
Primair. Antara 225 hingga 70
juta tahun yang lalu disebut Zaman
Secundair dimana mulai ada binatang menyusui pertama, tumbuhan jenis
cycas dan pohon semacam cemara.
Binatang terbang jenis
burung sudah ada tetapi hanya burung yang bergigi seperti kelelawar. Lalu didaratan berkembang pepohonan dan binatang seperti
pohon-pohon berbunga, binatang reptil berupa bengkarung raksasa,
stegosaurus, brontosaurus, iguanodom, tirannosaurus dan yang sebangsanya.
Sejak 70 juta tahun hingga 2 juta tahun yang lalu
bumi melewati Zaman Tertiair, dimana
semua golongan pohon dan bunga yang terdapat sekarang sudah ada. Selain binatang yang jenis merayap, ikan,
burung, juga sudah ada jenis monyet suku primata dan juga rumpun binatang buas
yang berkuku, gajah yang tidak berbelalai.
Antara 40 sampai dengan 25 juta tahun yang lalu mulai ada jenis monyet
gibbon, binatang menyusui, kuda berjari sisi yang tidak mencapai tanah. Jenis orang utan mulai ada pada masa
antara 25-10 juta tahun lalu. Dalam masa
10-2 juta tahun lalu sudah ada jenis Pithekanthropus (manusia monyet yang
berjalan). Dari 2 juta sampai dengan sejuta
tahun lalu sudah ada manusia Primitip yaitu pada Zaman Quartair pada periode Pleistocen. Diduga manusia jenis Homo sudah lama
menghuni dunia kita, lebih kurang sejuta tahun yang lalu. Bagaimanakah munculnya manusia modern di
bumi, apakah mereka berevolusi dari Pithekanthropus atau sepasang manusia asal (Adam dan Hawa) yang
diturunkan dari surga atau ada kemungkinan teori lain yang punya data dan fakta?
( akan dibicarakan pada Bab tersendiri : Kedatangan Manusia di Bumi )
g. Manusiapun berkembang biak dalam berbagai bangsa dan
suku begitu pula pikiran, peradaban dan kebudayaannya. Peradaban manusia
semakin maju dan puncak kemajuan itu dari sejak 2000 tahun yang lalu entah sampai keabad berapa
tak seorang ilmuan yang dapat menduga namun kemajuan peradaban Bangsa bangsa
dibumi silih berganti. Puncak peradaban tinggi itu
menandakan bahwa bumi kita sudah semakin tua dan kalau diumpamakan orang sudah
mulai sakit sakitan. Tanda-tanda
ketuaannya terlihat dengan banyaknya kegoncangan dahsyat di bumi seperti yang
telah diinformasikan Allah dalam surat 23/Al-Mukminun ayat 41-44 yang telah
dikutip bahwa telah terjadi ledakan dahsyat (dunia banjir dilanda gelombang
sunami dan manusia hanyut bagai sampah, lalu umat manusia diganti Allah dengan
umat yang lain) sejak itu Rasulpun diutus Allah berturut-turut hingga sampai Nabi
Muhammad datang untuk yang terakhir.
h. Kelak bumi kita akan mengalami kegoncangan
yang amat dahsyat sebagimana yang diberitakan dalam Surat 99/Al-Zalzalah ayat 1
sampai dengan 8 dan disitulah akhir dari umur bumi dan umur manusia. Apa yang menyebabkan bumi kita hancur? Hal ini dikerenakan matahari kita telah
terguling sehingga planet (satelit matahari yang 10 buah) ikut terpelanting,
termasuklah bumi kita ikut terpelanting di ruang angkasa (Q.S.81/At-Takwir:
1-3). Matahari kitapun meletup
menyemburkan api sehingga langit bagaikan cairan tembaga panas (Q.S.
70/Al-Ma’arij: 8). Bumi kita bergoncang
sangat hebat, betapa tidak kerena waktu matahari terguling maka satelit
matahari yang satu dengan yang lain bertabrakan lalu pecah berkeping keping.
Kepingan itu tidak semuanya hancur masih tersisa berupa batu padat yang
besarnya berkili kilo meter, jatuh menimpa bumi tembus kedalam magma lalu perut
bumipun memuntahkannya dengan bentuk semburan api panas. Batu mateor yang jatuh
kelaut menjadikan gelombang sunami yang dahsyat yang tinggi gelombangnya
berkilo-kilo meter. Gelombang itu menyapu pantai beratus kilo meter jauhnya
kedarat meluluh lantakkan semua isi dataran, itu kalau yang jatuh satu batu
meteor coba anda bayangkan yang jatuh itu beribu batu mateor bagai mana tidak
dikatakan dahsyat? Peristiwa itu telah diceritakan Allah dalam Q.S. 99 Al-Zalzalah
: 1-2 ) dan Q.S 101 Al Qari’ah :1-5 )
Peristiwa seperti ini sudah banyak terjadi pada matahari lain dalam
galaksi kita dan juga akan menyusul sesudah meletupnya matahari kita walaupun
jarak antara suatu peristiwa itu dihitung dalam jutaan tahun. Menurut kajian ahli astronomi banyak sudah
matahari yang pecah (matahari yang sekelompok dengan matahari kita dalam
galaksi Bima Sakti ini.).Tapi itu belum disebut Peristiwa Qiyamat
- Kekuatan ekspansi alam semesta suatu ketika lenyap kemudian ditarik, dicabut dengan sekuat-kuatnya. Alampun menyusut (kontraksi) seperti yang diinformasikan Allah:
وَالنَّازِعَاتِ غَرْقًا(1) وَالنَّاشِطَاتِ نَشْطًا(2) وَالسَّابِحَا
سَبْحًا (3) فَالسَّابِقَاتِ سَبْقًا (4) فَالْمُدَبِّرَاتِ أَمْرًا (5) يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُ (6) تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ (7)
“Demi yang mencabut
(kekuatan ekspansi alam) dengan sekuat-kuatnya.
Demi yang tangkas dengan cekatan.
Demi (bintang-bintang) yang berenang dengan mengapung. Demi yang mendahului dengan kencang. Demi yang mengatur urusan (peristiwa kiamat)
ketika hari kegoncangan yang menggoncangkan.
Mengikutinya pula yang mengikut” (Q.S. 79/An-Nazi’at).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa energi yang
mendorong alam untuk berekspansi telah ditarik dengan sangat kuat sehingga
langit dengan segala isinya (Galaksi galaksi, matahari matahari bersama
satelitnya) seolah-olah berenang dalam ruang alam jagat terpental saling dahulu-mendahului. Alam semakin menyusut berubah menjadi uap
pijar seperti dahulu ketika alam mulai menjadi.
Lalu menjadi atom dan menyusut lagi dan alam menjadi hilang hanya ada
energi. Perobahan yang tiba-tiba ini
menimbulkan letupan dahsyat (Big Bang).
Letupan yang panjang disebut sangkakala
pertama dimana semua manusia yang telah berbentuk nafs terlempar ke
dalam Barzakh yaitu manusia dari segala
planet bumi yang ada di jagat raya ini.
Sangkakala kedua merupakan tanda terbelahnya barzakh (alam tempat berkumplnya
Ruh setelah meninggalkan jasadnya), tiba-tiba saja semua makhluk merasa
terbangun dari mimpi sudah berada dalam alam akhirat, alam baqa (Q.S.
50/Qaf: 20-35, 79/An-Naba’: 17-18, 36?Yasin: 51-57, 80/’Abasa: 33-42, 79/An-Naziat: 34-42). Sebenrnya Sangkala pertama dengan
yang kedua diselangi waktu yang amat panjang tapi bagi makhluk penghuni Alam
Barzakh yang tidak lagi dipengaruhi oleh waktu maka dalam ayat seolah olah sangkakala pertama dan kedua
selang hanya beberapa saat saja. Setelah peristiwa Kiamat itu itu Allah
menciptakan lagi alam yang baru, langit baru dan bumi yang baru, yang
berevolusi dari uap panas seperti dahulu Allah mula mula menjadikan, ada
galaksi, matahari-matahari dan bumi-bumi yang berekspansi seperti semula.
Kemudian kehidupan kembali berevolusi seperti semula dibumi-bumi itu menempuh
masa bermilyar milyar tahun kemudian ekpansi alam jadi maksimal lalu kembali
menyusut dan hancur lalu kembali lagi terus menerus tak berhenti Alam
mengembang dan menyusut dan hancur itu hanyalah seperti tarikan nafas saja.
Allah berfirman:
يَوْمَ نَطْوِي السَّمَاءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِ
كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ وَعْدًا عَلَيْنَا إِنَّا كُنَّا
فَاعِلِينَ(4)
“Akan datang suatu hari dimana Kami akan
menggulung langit seperti menggulung kertas, Kami tetapkan lagi (kejadian alam)
seperti awalnya dulu Kami menciptanya.
Itulah janji Kami sesungguhnya Kamilah yang memperbuatnya” (Q.S. 21/Al-Anbiya’: 104).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar