Kamis, 27 Oktober 2011

INGATLAH NIKMAT ALLAH


 

يَاأَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّهِ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَأَنَّى تُؤْفَكُونَ (3)
Hai manusia, ingatlah akan ni`mat Allah( yang diberikan-Nya ) kepadamu. Apakah ada pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan yang lain selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari Al-Qur’an)? ( QS.Al-Fathir : 3 )

            Banyak sekali nikmat Allah yang telah diberikannya kepada umat-Nya yaitu Nikmat Zhohir dan Nikmat Bathin, begitu banyaknya sampai Allah mengingatkan dalam Surat Ar-Rahman sebanyak 30 kali :
فَبِأَيِّ ءَالَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
”Maka nikmat Tuhan yang mana lagi yang kamu dustakan ?”

            Maksudnya : “Nimat Allah yang mana lagi yang kamu lupakan, yang kamu tidak sadar bahwa itu adalah anugerah Allah”. Biasanya yang kita selalu  lupa  adalah nikmat zahir yang melekat pada diri kita sendiri dan pada kehidupan kita seperti yang dijelaskan ayat dibawah ini

A. NIKMAT ZHOHIR

            Nikmat zhohir adalah nikmat yang kita rasakan secara lahiriah, melekat pada diri kita karenanya kita tidak merasa bahwa itu hanya anugerah yaitu kesenangan hidup duniawi yang selalu dipakai seperti memakai pakaian :

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ(1)
”Dihiasi kehidupan manusia dengan syahwat (dorongan syahwat, keinginginan kesenangan hidup ) yaitu :  perempuan, anak-anak, harta yang banyak, emas dan perak, kenderaan yang anggun, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”     ( QS.3/Ali Imran :14)

            Itulah nikmat zhahir yang dirasakan langsung oleh badan Fisik’
1.      Nikmat punya Istri atau suami
2.      Nikmat punya anak
3.      Nimat punya harta
4.      Nikmat punya perhiasan emas dan perak
5.      Nikmat punya kenderaan ( kuda,unta ), sekarang ( motor, mobil )
6.      Nikmat punya peternakan ( peternakan ayam, burung puyuh, kambing, sapi )
7.      Nimat punya sawah, ladang atau perkebunan ( sawit, cengkeh, sayuran )

Nikmat- nikmat yang tersebut diatas tidak semua orang merasainya dengan nikmt malah ada yang merasa mendapat laknat, karena hidup dengan istri yang tidak saling menyinta dengan suami yang tak bertanggung jawab, punya anak anak yang nakal tak bisa diatur tak mau beribadah, punya harta banyak tapi hasil korupsi yang membawa masuk bui atau membawa mudharat karena tak pernah berzakat, punya perhiasan yang membawa malapetaka dirampas orang, punya kenderaan yang hilang dicuri, punya peternakan yang terkena hama penyakit, ladang yang gagal panen, itu semua akan menjadi pukulan berat dan yang kurang iman jadi ”stres”. Yang mendapatkan nikmat hidup punya istri atau suami yang saling menyintai, punya anak-anak yang penurut, harta yang selalu bertambah, kenderaan yang mewah, ladang yang berhasil dan peternakan yang berkembang biak, tentulah mereka merasa nikmat dan bahagia tapi semua kebahagiaan itu  hanya berupa kesenangan hidup didunia saja, tidak bisa jadi modal dibawa pulang ke akhirat. Akan tetapi kalau kita bijak dan mengerti akan nasehat Allah istri tercinta terbimbing kejalan Allah, anak anak yang bisa jadi pewaris Nabi, harta yang bermanfaat bagi Agama dan umat, perhiasan Emas perak yang membuat rendah hati hasil peternakan dan pertanian yang dizakati maka semuanya bisa jadi bekal dan modal pulang ke akhirat. Karena itulah Allah memberi kita anugerah Al-Kitab yang penuh nasihat yaitu Al-Qur’an maka bacalah Al-Qur’an dan renungkan isinya.
يَاأَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ(5)
”Hai manusia, sesungguhnya telah didatangkan kepadamu (Al-Qur’an) kumpulan nasehat dari Tuhanmu dan penyembuh penyakit yang ada dalam dadamu dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman” ( Q.S 10/” ( Q.S 10/unus : 57)

B. NIKMAT BATHIN

            Diantara nikmat bathin yang disebutkan Allah dalam Al-Qur’an  :

1. Nikmat Iman
........وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ (7)

”............. tetapi Allah membuat kamu menyukai iman  dan  iman itu menghiasi hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kema’siatan. Mereka itulah orang-orang yang cerdas ( mengerti hakikat hidup ).   ( QS.49/Hujurat : 7 )
1.1. Pengertian Iman
الايمان عقد بالقلب وإقرار باللسان وعمل بالاركان (رواه ابن ماجه)

a.       “Iman itu ialah keyakinan yang tersimpan kuat di dalam hati dan dikuatkan dengan lidah lalu diamalkan oleh anggota badan”(H.S.R. Ibnu Majah )

Dari  hadits diatas dapat disimpulkan bahwa Iman harus di bentuk dengan tiga keyakinan yaitu : keyakinan hati (haqqu’l Yaqin). Keyakinan pikiran (ilmu’l yaqin) dan keyakinan pengalaman (‘ainu’l yaqin )
Iman harus diwujudkan dengan Qaulun bi’llisan  sebab orang kafir senantiasa ingin memadamkan cahaya Agama Allah dengan mulut mereka :

يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ(2)
“Mereka berkehendak memadamkan cahaya ajaran Allah dengan mulut mereka dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayanya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukainya”  (Q.S.9/At-Taubah : 32)
            Allah mengingatkan kepada umat Islam bahwa orang Kafir akan berusaha memadamkan api islam dengan mulut mereka yang sekarang mulut mereka itu sudah disambungkan pada alat modern bentuk teknologi informasi yang canggih. Dengan informasi itu orang kafir dengan leluasa menyiarkan fitnah pada Islam dan kaum Muslimin yang kita hanya trcengang tak bisa berbuat apa-apa.
Iman harus ‘Amalun Bi’l arkan, karena orang-orang kafir selalu ingin memerangi Islam, selalu ingin mengalahkan Islam dari segi ekonominya, dan juga melalui kekuatan politiknya.
وَلا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا ………(1)

“……….. mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka dapat mengembalikan kamu dari Agama kamu  (kembali menjadi kafir), sekiranya mereka sanggup….” (Q.S.2 / Al-Baqarah : 217)
             Karena itu dengan segala daya upaya mereka orang-orang Kafir berusaha agar Negeri-negeri Islam menjadi miskin, menjadi Negara suka berhutang pada Negara kafir. Kalau ada diantara Negeri Islam yang kuat mereka berusaha memecah belahnya dan merekapun ikut campur dalam politik dalam negeri negara tersebut sehingga terjadi pergolakan dan hancurlah Negara itu terpecah pecah seperti Afgan,Irak, Mesir, Libya dan yang lainnya. Perhatikan apa kata Allah dalam ayat berikut ini :
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ فَسَيُنْفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ وَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ(3)

      “Sesungguhnya orang kafir itu membelanjakan hartanya untuk menghalangi orang beriman dari jalan Allah. Mereka akan membelanjakan hartanya itu kemudian nanti akan menjadi penyesalan bagi mereka dan mereka akan dikalahkan. Dan kedalam neraka jahannamlah orang-orang kafir itu di kumpulkan. (Q.S. 8/Al-Anfal : 36).

وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا نَصِيرٍ(1)

      “Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti kebiasaan hidup mereka (adat, kebudayaan dan ideologinya). Katakanlah sesungguhnya petunjuk Allah itu petunjuk yang benar. Jika  kamu mau mengikuti kemauan mereka setelah datang kepadamu pengetahuan, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong kamu. (Q.S. 2 / Al-Baqarah : 120).

            Dengan Iman  yang dimiliki manusia mukmin akan :
a.  Mendapatkan percaya diri yang kuat,
b.  Menjadi gigih dan ulet dalam berusaha,
c.  Tidak buruk sangka kepada Allah,
d.  Yakin bahwa Allah  Maha Pengasih yang tidak akan menzholimi hambanya sedikitpu
e.  Percaya bahwa Allah sudah membekali manusia dengan kecerdasan membuat orang   berilmu dan terampil, hanya orang yang malas  berusaha untuk terampil maka ia menjadi bodoh dan payah meraih anugerah Allah karena bodohnya bukan karena Allah tak mau memberi.
f.  Yakin bahwa Bukan Allah yang membuat kita bodoh, menjadikan kita miskin, bukan  Dia yang mendatangkan bencana Alam tapi semua itu akibat manusia yang engkar kepada ayat Allah, apalagi bencana dalam hidupnya sendiri.
g.  Siap siaga menghadapi tantangan orang kafir Yahudi dan Nashrani, bukan bersiap siap   dengan bacaan do’a dan istighosah tapi dengan ilmu dan teknologi yang lebih tinggi.
      Kalau Ulama setiap hari mengkaji dan mengajarkan cara sholat yang baik cara berdo’a yang akan diijabahkan Allah, atau menghibur masyarakat dengan kajian & lawakan, musuh musuh Islam tidak akan dapat dikalahkan karena mereka mengkaji atom dengan tenaga nuklirnya.

2. Nikmat punya Al-Qur’an
وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَمَا أَنْزَلَ عَلَيْكُمْ مِنَ الْكِتَابِ وَالْحِكْمَةِ يَعِظُكُمْ بِهِ
Ingat kamulah nikmat Allah yang diberikan-Nya kepadamu yaitu apa yang telah diturunkan-nya kepadamu berupa Al-Kitab dan Al-Hikmah ( yang Allah ) memberi pengajaran dengannya (QS.2/ Al-Baqarah : 231 ).

            Betapa nikmatnya manfaat ajaran Al-Qur’an yang telah mengajarkan  infaq, shadaqoh dan zakat untuk mengangkat kehidupan  orang Miskin. Kalau umat Islam Indonesia yang lebih seratus juta apalagi Umat Islam sedunia yang jumlahnya lebih  1,5 miliar mau mengumpulkan infak hanya Rp.100.000/orang, dengan jumlah umat Islam yang ratusan juta itu berapa trilliun rupiah bisa didapatkan untuk membantu fakir Miskin atau membangun sarana perekonomian ? Maka tidak akan ada lagi orang miskin dan peminta minta dinegeri ini. Kalau semua hasil tambang dikeluarkan zakat Rikaznya seperti PT Freeport Indonesia di Irian, Perusahaan Amerika yang aktif sejak tahun 1973, menambang emas,  perak dan tembaga . Setiap harinya   menghasilkan : 1800 kg emas , 3600 kg perak dan 1.800.000 kg tembaga.
Selama 38 tahun ini telah di gotong keluar negeri :  25.000 ton emas,  50.000 ton perak dan  25.000.000. ton tembaga  Kalau kita hitung  kekayaan PT Freeport itu ada milik orang-miskin 20%  ( Zakat Rikaz ) = 5000. ton emas, 10.000 ton perak dan 5.000.000 ton tembaga, kalau diuangkan berapa trilliun rupiahkah itu ?.Adalah merupakan kenikmatan yang tiada tara kalau  hidup dinegeri yang Pemimpinnya mau mengambil rujukan pada ajaran Al-Qaur’an
            Kalau sepotong ayat ini diamalkan oleh anak-anak Muslim betapa nikmatnya hidup  dirasakan oleh orang tua yang banyak anaknya.  :
يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ(1)
Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa  yang kamu nafkahkan itu yang baik, hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja yang kamu kerjakan berupa kebaikan, maka sesungguhnya Allah  Mengetahuinya ( QS.2/Al-Baqarah : 215 )

            Bukankah suatu kenikmatan bagi orang tua yang anaknya banyak kalau setiap anak mengirimkan infaknya kepada orang tuanya, kalau per-anak berinfaq (misalnya) Rp.100.000/bulan dengan lima orang anak orang-tua  yang sudah tua-renta itu mendapat infaq dari anaknya sebesar Rp.500.000 / bulan, lumayan untuk beli obat reumatiknya. tapi kebanyakan anak yang banyak membebani orang tua sampai kehari tua orangtuanya  Dari   hasil obsevasi  penulis tidak banyak orangtua yang merasakan nimat punya anak yang banyak yang anaknya mengamalkan  ayat 215 Surat Al-Baqrah  ini

3. Nikmat  Ukhuwwah

وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
Ingat kamulah akan nikmat Allah yang diberikan kepadamu dimana dulu kamu bermusuhan lalu dilembutkan-Nya hati kamu, maka kamupun lahir dengan nikmat Allah itu dalam persaudaraan ( QS.3/ Ali-Imran : 103 )

            Al-Ukhuwah Islamiyah/Persaudaraan Islam juga merupakan nikmat kalau persaudaraan itu diikat dengan :
a. Ta’aruf  ( saling mengenal antar keluarga ).
     Kita mengenal saudara kita sesama Muslim (mungkin satu jamaah di Majlis ta’lim) tapi yang kita kenal hanya peribadinya, istrinya dan istri kita tidak  saling kenal, anaknya dengan anak kita juga tak saling mengenal hingga suatu ketika terjadi perkelahian antar anak barulah kita tahu bahwa yang bermasalah itu anak saudara kita
b. Tafahum, saling memahami sifat keperibdian sahabatnya. Bermacam-macam karakter mannusia ada yang suka berkelakar ada yang mudah tersinggung ada yang pendiam ada yang mau enaknya didia dan mengelak kalau yang tak enak baginya. Kita harus mampu menjadi orang tengah diantara sahabat atau lebih baik diam memperhatikan
c. Takaful,  saling mau meringankan beban saudaranya
d. Tajarrud,  saling terbuka, apa adanya sajalah  dan
e. Mahabbah,  saling sayang-menyayangi, menjaga marwah saudaranya tidak merendahkan dan mempermalukan.
            Sekarang ukhuwah Islamiyah sudah  semakin renggang, orang-orang sudah tak begitu hirau dengan persaudaraan ( ukhuwah ) masing masing orang memikirtkan kepentingannya, kuntungannya, kebutuhannya sendiri, untung masih mau berjamaah dalam sholat, itupun kebanyakan hanya berjamaah pada Sholat Jum’at. Dimasa masa lampau ketika khatib selesai memimpin sholat-jum’at masih banyak jamaah yang mau berjabat tangan dengan khatibnya dan memperkenalkan diri, bercengkerama sedikit, kalau sekarang habis salam dari sholat sunat-jum’at orang orang sudah pada hilang, tinggallah pengurus mesjid menunggu sang Khatib, kecuali Masjid yang mengatasnamakan Organisasi Islam tidak begitu karena khatibnya adalah pemimpin mereka dan sahabat yang dikenal.

4. Nikmat  Taqwa
وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَمِيثَاقَهُ الَّذِي وَاثَقَكُمْ بِهِ إِذْ قُلْتُمْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ(7)
Dan ingatlah nikmat Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikat-Nya dengan kamu, ketika kamu mengatakan: "Kami dengar dan kami ta`ati". Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui isi hati (mu).          ( QS.5/ Al-Maidah : 7 )

Janji Allah untuk orang yang Taqwa
............وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا(2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ........
            “ Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah akan dijadikan Allah untuknya jalan keluar / solusi ( 2 ) dan memberinya rezki dari arah yang  tak disangka sangkanya ……………( 3 ) ‘ QS. 65/ Ath-Thalaq : 2,3 )

Unsur Taqwa :
Seumpama atom yang punya inti ( proton dan netron ) dan kulit ( electron ) begitu juga Taqwa ada intinya dan ada kulitnya

Inti Taqwa
:
a.       Memelihara Diri dan keluarga

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ(6)

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” ( QS.66/ Attahrim : 6 )

b.      Mememelihara barokah Allah ( SDA ):

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى ءَامَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ(6)
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” ( QS.7/ Al-A’raf : 96)

Kulit Pembungkus Taqwa :

Memelihara Agama Allah :
وَلَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَهُ الدِّينُ وَاصِبًا أَفَغَيْرَ اللَّهِ تَتَّقُونَ(2)
“Dan kepunyaan-Nya-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi, dan untuk-Nya-lah Ad Dien yang harus diwariskan ( washib ). Maka adakah selain Allah tempatmu bertakwa ?
Kita umat Islam memilih Kulitnya sementara orang Kafir memungut Isinya karena kita mensia-siakan isi taqwa itu. Kita mati-matian mempertahankan Agama Allah sementara orang Kafir dengan gigih mempertahankan generasinya agar tetap utuh,  melatih kecerdasan dan berupaya mengolah sumber daya alam dengan gigih. Mereka menaklukkan sumber daya alam bukan hanya dinegerinya malah dinegeri Muslim. Dengan ilmu Taqwa dari Islam itu mereka (orang-orang) Kafir dapat menguasai bumi dengan SDM-nya. Dengan inti taqwa  Orang Thailan dapat mnyelesaikan dan mengatasi krisis ekonomi di negerinya, dengan memperdalam ilmu petanian; sementara umat Islam semakin miskin dan semakin jauh dari teknologi, malah lahan pertanian dijadikan lahan hunian.  Walau setiap hari umat Islam berselimautkan kulit taqwa ( rajin sholat dan berzdikir ) akhirnya yang tinggal didalam SDM-nya hanya rasa-amarah dan kecewa, maka jadinya umat Islam suka berkelahi sesama Muslim, saling membenci karena tak sefaham suka demonstrsi menantang kebijakan Pemerintah, yang ekstrem ada yang jadi teroris berbuat makar dengan membawa simbol-simbol keislaman, mereka berjihad yang berakhir di penjara atau dieksekusi mati.
فَبِأَيِّ ءَالَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
”Maka nikmat Tuhan yang mana lagi yang kamu dustakan ?”



Minggu, 23 Oktober 2011

KETIKA PRAHARA MELANDA ISLAM



           Kehidupan Islam itu bagaikan sebatang pohon yang tumbuh tegar, batang dan cabangnya tinggi menjulang, daunnya rimbun,buahnya lebat dan manis sebagaimana yang difirmankan Allah dalam Q.S 14/ Ibrahim  24,25:

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ(4)تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ(2)

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik (kehidupan Islam yang baik )  seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit ( 24 ), Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat (25 ).

           Rasulullah sudah melihat Pohon Islam itu secara Visualisasi di langit ketujuh ketika Mi’raj. Allah memperlihatkan kehidupan Islam itu merupakan pohon besar yang daunnya lebar lebar seperti telinga gajah dan buahnya seperti tempayan ( kendi besar tempat air )

...............ثم ذهب  بى الى السدرة المنتهى واذا ورقـها كأذان الفيلة واذا ثمرها
كالكلال....................( روه مسلم )

“ ………Kemudian aku dibawa ke  ( pohon )  Sidrati’l Muntaha yang daunnya bagaikan telinga gajah dan buahnya seperti tempayan tempat air……….” ( Hadits Riwayat Muslim )on)

           Dimasa lampau pohon Islam itu tumbuh subur dan buahnya besar dan manis kerena Islam telah melahirkan Ulama-ulama Mujaddid dan para Filosof penemu Ilmu-baru, sekarang buah Islam itu kecil kecil rasanya asam dan pahit kerena yang lahir hanya pemimpin Islam yang Zholimun linafsih atau Muqtashid yang cari keuntungan didalam Islam tidak demikian jadi tokoh Islam tapi  Koruptor, atau jadi Pemimpin Islam yang Diktator, Ulama Ahli Bid’ah, Pakar Ilmu yang menyeberang ke Liberal   Kog jadinya begitu ? Hal itu terjadi karena umat Islam kebanyakan “sudah mabuk”, mabuknya bukan hanya satu macam malah dua macam. Kalau umat sudah pada mabuk mereka tak peduli lagi dengan agamanya dan tak peduli pada dirinya apalagi seudaranya seiman, pohon Islampun dibiarkan tumbang, sebagimana yang diinformasikan Allah :
وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ اجْتُثَّتْ مِنْ فَوْقِ الْأَرْضِ مَا لَهَا مِنْ قَرَارٍ
“Dan perumpamaan kalimat yang buruk  (kehidupan Islam yang buruk ) seperti pohon yang buruk, yang telah  terbongkar  akarnya dari permukaan bumi; tidak ada lagi kekuatan”   ( QS.14/Ibrahim : 26 )

         Islam dan umatnyapun terlempar ke alam jahiliah yang suka mabuk-mabukan, bukan mabuk minuman keras tapi mabuk  kebodohan dan mabuk kemewahan.

1. Budaya Mabuk :
انتم اليوم على بينـة من ربكم تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكـر  وتجاهدون فى الله،  ثم يظهر فيكم السكرتان ، سكرة حب الجهل وسكرة حب العيش وستحولون عن ذالك فلا تأمرون بالمعروف ولا تنهون عن المنكـر ولا تجاهدون فى الله................( ابو نعيم )
“ Kamu sekarang ini masih dalam penerangan dari Tuhanmu kerena itu kamu masih bersemangat menegakkan yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran dan berjihad untuk Allah, tetapi akan datang suatu zaman dimana ummat menjadi mabuk dua macam mabuk. Pertama adalah mabuk kebodohan yang kedua adalah mabuk kehidupan maka berputarlah zaman itu sehingga tak ada lagi yang menyuruh berbuat ma’ruf dan tak ada lahagi yang melarang kemungkaran dan tak ada yang mau berjihad untuk agama Allah ( HR Abu Nu’im )

             Apakah zaman mabuk ini sudah berlalu dari kehidupan kaum Muslimin atau sedang dilalui atau masih  jauh didepan?. Nampaknya budaya-mabuk itu sedang dihadapi  karena umat Islam sekarang menyenangi dan menikmati kebodohannya dan mabuk keduniaan. Banyak yang memegang prinsip : biarlah masuk penjara  asal jadi orang kaya walau sebentar. Generasi muda yang keluar dari pendidikan tidak membawa bekal keterampilan mereka merasa puas dengan memiliki selembar ijazah. Mereka terperangkap dalam waktu  menunggu lowongan-kerja bukan  menciptakan lapangan kerja maka setiap tahun pengangguran bertambah banyak. Umumnya Umat Islam  yang tak punya Pendidikan Islam hanya mengaku Muslim mereka kebanyakan tak mengenal ajaran  Allah dan ajaran Rasul  membiarkan dirinya dalam ketidaktahuan itu maka umat jadi mabuk secara berjamaah. Umat dari  atas sampai kebawah hari harinya hanya memikirkan harta. Yang berkesempatan korupsi tak memikirkan akibatnya, tak ada yang dikorupsi paling tidak cari komisi; yang buruh kasar setidaknya korupsi-waktu dengan kerja bermalas-malasan itulah pertanda mabuk kebodohan dan mabuk kehidupan itu sudah menjadi budaya bangsa dan budaya umat Islam dinegeri ini. Mungkin anda membantah tentang umat Islam mabuk kebodohan, bukankah di Indonesia ada ribuan Pesantren? Memang betul anak Pesantren yang disebut Santri kalau sudah tamat akan mampu berda’wah dan mampu berbahasa Arab, tapi kemampuan berbahasa Arab tidak identik dengan  baiknya moral dan tajamnya kecerdasan. Yazid bin Mu’awiyah salah seorang Khalifah dari Bani Umaiyah; apa anda pikir dia tidak ahli Bahasa Arab?, pastlah ahli bahasa Arab karena dia orang Arab, tapi beliaulah yang membunuh Hasan Husin cucu kesayangan Nabi Muhammad. Puluh ribu santri dilahirkan tapi lapangan kerja tetap tak bertambah yang bertambah hanyalah pencari-kerja dan pengangguran. Apakah di Pesantren anak anak tidak diberi bekal keterampilan, apakah cukup dengan Fiqhi dan Bahasa Arab?

2. Warna Islam menjadi Luntur

           Semakin jauh Islam meninggalkan masa kebangkitan Nabi Muhammad warna Islam-pun menjadi luntur terjemur dalam panasnya peradaban dunia, berbaur dengan warna tradisi warisan leluhur yang dianggap luhur sementara warisan Rasul ditelantarkan tidak dipandang sebelah mata. Keadaan ini sudah terbaca Nabi, sabdanya :
عـن حـذيفة ابن اليمان قال: قال رسول الله صلعـم: يدرس الاسلام كما يدرس وشى الثوب حتى لايدرى ما صيام وصلاة ولا نسك ولا صدقة, فيسرى على كتاب الله فى ليلة فلا تبقى منــه فى الا رض ايـــة. ويبقى طوا يف من الناس الشيغ الكبير والعجوز يقولون ادركنا اباءنا على هذه الكلمة (لا اله الا لله) وهم لا يدرون ما صلاة ولا صيام ولا نسك ولا صدقة (رواه ابن ماحه)
          “ Akan terhapus warna Islam itu seperti terhapusnya (kaburnya) ragi pakaian (warna pakaian), sehingga waktu itu orang tidak mengenal lagi apa maksud berpuasa, sholat menasik hajji dan shadaqah. Lenyaplah Kitab Allah itu dimalam kelam, tidak ada yang tinggal lagi se-ayatpun dibumi, yang tertinggal hanyalah segelintir manusia yang tua bangka dan lemah yang berkata  : Leluhur kami hanya meninggalkan ajaran kalimat ini (La-Ila-ha illal-lah) sedang  mereka tidak mengerti sholat, tidak berpuasa dan tidak naik Hajji dan tidak berzakat” (H.R. Ibnu Majah).

           Bagaimana warna Islam dinegeri kita apakah masih seperti warna Islam di zaman Nabi Muhammad ?. Mungkin sudah luntur. Karena umumnya umat Islam beribadah dan bermu’amalah tidak merujuk kepaada Sunnah yang dirujuk hanya para Imam dan Ulama.             Dalam soal Ibadah saja umat Islam sudah berwarna warna ada yang memakai warna Imam Syafi,I yang lain Imam Maliki atau Hambali atau Hanafi. sementara sang Imam hidup masanya jauh sesudah Nabi ( Misalnya Imam Malik lahir 80 tahun sesudah Nabi Muhammad wafat, ia menjadi Imam setelah satu abad sesudah kerasulan Muhammad ), apakah sang Imam lebih pandai dari Nabi Muhammad ?. Kog guru atau Ustadz ketika mengajarkan Islam kenapa tudak langsung menggali dari sumber pertamna yaitu Sabda Rasulullah ? Bukan yang diteliti, dikaji itu bagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad, tapi bagaimnna pendapat Imam, padahal ada Sunnah yang ditinggalkannya, bukankah kita dapat meneliti bagaiman cara Nabi beribadah  melalui pusaka ( Hadits-hadits ) warisan Nabi?

3. Tokoh Islam Terduduk dijalan Allah

وَلَا تَقْعُدُوا بِكُلِّ صِرَاطٍ تُوعِدُونَ وَتَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ مَنْ ءَامَنَ بِهِ وَتَبْغُونَهَا عِوَجًا وَاذْكُرُوا إِذْ كُنْتُمْ قَلِيلًا فَكَثَّرَكُمْ وَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ(8)
“Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok. Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan” ( QS 7/ Al-A’raf : 86 )

            Ayat ini bukan peringatan bagi para ulama supaya bangun dan bangkit jangan hanya duduk-duduk malah membuat orang takut menjalankan sunnah atau terbelok dari Sunnah. Ayat diatas adalah teguran bagi orang orang yang tak suka dengan ajaran Islam Kalau yang tak suka itu orang Munafik atau orang Kafir ya pantas, tapi kalau yang tak suka itu Muslim apalagi sudah dianggap tokoh Islam itu sudah keterlaluan. Yang tak suka dengan  ajaran Islam ini bukan hanya bersifat pribadi ( secara diam diam ia merasa tak cocok dengan ajaran Alah ) malah sekarang orang berani menyalahkan ajaran yang terkandung dalam Al-Quran atau sengaja membelokkan maknanya. Mereka berani melecehkan/mengkritisi Allah. Misalnya pernah kita dengar orang Islam /tokoh Islam yang yang mengkritisi tentang jilbab, tentang poligami, tentang kedudukan laki laki dengan perempuan, tentang Fara-id, dan lain lainnya. Tokoh Islam kalau sudah terangkat hidupnya menjadi Wakil rakyat mereka tidak akan berani menyuarakan kepentingan Islam dan umatnya mereka takut malah terduduk membuat umat menjadi terhalang menjalankan sunnah sebab mereka yang duduk diatas-pun tak mau mengamalkan sunnah, apalagi yang dibawah. Satu hal saja kalau sunnah diamalkan Indonesia bisa menghapus kemiskinan. Misalnya kalau zakat barang tambang dilaksanakan menurut sunnah dimana orang miskin berhak 20% dari hasil tambang dari semua macam tambang yang ada di Indonesia, berapa banyak harta orang miskin di tanah air yang kaya ini??

4. Umat menjadi  Kufur Nikmat.

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ ءَامِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ(1)

“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari ni`mat-ni`mat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat”( QS.16/ An-Nahl :112 )


  a.  Pakaian kelaparan.

Memang kemiskinan membuat orang kelaparan tapi yang kufur nikmat membuat orang lebih lapar “ mereka bukan lapar  perutnya tapi “ lapar “ itu  menjadi kebudayan sehingga terbentuk sikap hidup yang lapar seperti :
* Walau sudah punya istri cantik tapi matanya masih lapar melirik perempuan cantik lain yang zaman sekarang bisa dipesan
* Walau kekayaannya sudah melimpah tapi masih lapar juga, masih mau  korupsi walau risikonya masuk penjara
* Walau sudah menduduki jabatan masih lapar belum puas hanya satu periode mau duduk terus biar harus membayar milyaran rupiah
* Lapar mau jadi pejabat, sekarang artispun mau jadi pejabat walau dia tau ilmunya untuk memimpin rakyat tidak ada, alasannya “saya dipinang jadi pejabat”
( Biasanya orang kelaparan tak malu mminta minta. Sekarang ini peminta-minta  sudah meliputi semua lapisan )
·               Dalam Bus, kereta api, ada peminta minta : pengamen
·               Dijalan ada  orang meminta kalau kita kita salah jalan
·               Berurusan di kantor ada peminta
·               Berbisnis ada pejabat meminta bagian
·               Dapat gaji rapel ada yang meminta bagian
·               Meminjam uang di Bank disana juga ada “peminta”

              Allah menyindir orang yang kelaparan itu dengan sindiran sarkasme :                   
وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ذَلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ(1
“Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu membawakan sesuatu kepadanya terjulurlah lidahnya dan jika kamu tinggalkan, lidahnya terjulur juga. Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir” ( QS.7/ Al-A’raf : 176 ).

b. Pakaian Ketakutan

Ada lagi bentuk lain dari akibat  kufur nikmat bukan hanya memakai baju kelaparan tapi juga baju ketakutan  diantaranya :

·                     Takut kalau hartanya berkurang, kerena itu ia enggan berinfak, berzakat dan bershadaqah
·                     Takut menghadapi hubungan rumah tangga yang tidak cocok, maka kawin cerai juga jadi trendi.
·                     Takut kalau kursinya digantikan orang, paranormal jadi tempat curhat
·                     Takut tak terpilih lagi jadi pejabat maka money-politik jadi solusi
·                     Takut jabatannya dicopot, kerena itu harus  “mengertilah maunya Bapak yang diatas”.
·                     Yang Ustadz, takut kalau nanti tak diundang lagi berceramah maka bahan ceramah yang bid’ah-pun disampaikan kerena disukai pendengar
                              Dan berbagai macam ketakutan lain.

5. Umat Islam ketularan Virus Wahan.

يوشك ان تداعى عليكم الامم كما تدعى الأكلة إلى قصعتها فقال قائل : أمن قلة نحن يومئذ ؟ قال : لا بل انتم يومئذ كثير , ولكنكم غشاء كغشاء السيل وسينزع الله من صدور عدوكم المهابة منكم, وليقذفن فى قلوبكم الوهن, قال قائل : يا رسول الله وما الوهن ؟  قال حب الدنيا وكرهية الموت.
Kamu sudah semakin dekat pada masa  dimana kamu akan dikerubungi orang seperti mengerubungi makanan pada hidangan, maka bertanya salah seorang : “apakah kami ketika itu sedikit  ?” Jawab Nabi : “Tidak !, bahkan kamu ketika itu banyak akan tetapi tidak berbobot (ringan) seperti buih, buih yang hanyut ; maka dicabut Allah rasa takut dari dalam dada musuh-musuh kamu lalu masuk kedalamnya penyakit Wahan “, Bertanya sahabat : “Apakah Wahan itu ya Rasulullah ?” Jawab Nabi: “Cinta dunia dan takut mati (H.S.R. Abu Dawud dan Baihaqy).

             Kalau sekarang ini yang dikhawatirkan orang adalah Virus Babi, Virus burung padahal ada Virus yang lebih berbahaya yaitu “Virus Wahan”. Apakah Virus Wahan itu ? Orang orang bukan hanya mabuk seperti yang diberitakan Hadits diatas tapi orang sudah  jadi Gila. Gila mengumpul bekal hidup didunia dan tak ingat mengumpul bekal untuk pulang ke akhirat. Karena itu umat Islam tak butuh lagi dengan Agamanya tapi tak berani menyatakan “tak beragama”. Dikatakan Islam ia tak sholat, tak puasa tak mau berzakat, dikatakan sudah masuk Kristen ia tak ke Gereja dikatakan pindah ke agama Hindu ia tak ke Kuil, mereka hanya shopping ke Mall. يا رسول الله وما الوهن ؟  قال حب الدنيا وكرهية الموت.
Itulah aakibat tertular virus Wahan yang sahabat pernah bertanya : “ Apakah wahan itu ya Rasulullah ?”Jawab Nabi : “Mencintai dunia yang baginya pantang memikirkan mati”