Kehidupan Islam itu bagaikan sebatang pohon yang tumbuh tegar, batang dan cabangnya tinggi menjulang, daunnya rimbun,buahnya lebat dan manis sebagaimana yang difirmankan Allah dalam Q.S 14/ Ibrahim 24,25:
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ(4)تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ(2)
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik (kehidupan Islam yang baik ) seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit ( 24 ), Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat (25 ).
Rasulullah sudah melihat Pohon Islam itu secara Visualisasi di langit ketujuh ketika Mi’raj. Allah memperlihatkan kehidupan Islam itu merupakan pohon besar yang daunnya lebar lebar seperti telinga gajah dan buahnya seperti tempayan ( kendi besar tempat air )
...............ثم ذهب بى الى السدرة المنتهى واذا ورقـها كأذان الفيلة واذا ثمرها
كالكلال....................( روه مسلم )
“ ………Kemudian aku dibawa ke ( pohon ) Sidrati’l Muntaha yang daunnya bagaikan telinga gajah dan buahnya seperti tempayan tempat air……….” ( Hadits Riwayat Muslim )on)
Dimasa lampau pohon Islam itu tumbuh subur dan buahnya besar dan manis kerena Islam telah melahirkan Ulama-ulama Mujaddid dan para Filosof penemu Ilmu-baru, sekarang buah Islam itu kecil kecil rasanya asam dan pahit kerena yang lahir hanya pemimpin Islam yang Zholimun linafsih atau Muqtashid yang cari keuntungan didalam Islam tidak demikian jadi tokoh Islam tapi Koruptor, atau jadi Pemimpin Islam yang Diktator, Ulama Ahli Bid’ah, Pakar Ilmu yang menyeberang ke Liberal Kog jadinya begitu ? Hal itu terjadi karena umat Islam kebanyakan “sudah mabuk”, mabuknya bukan hanya satu macam malah dua macam. Kalau umat sudah pada mabuk mereka tak peduli lagi dengan agamanya dan tak peduli pada dirinya apalagi seudaranya seiman, pohon Islampun dibiarkan tumbang, sebagimana yang diinformasikan Allah :
وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ اجْتُثَّتْ مِنْ فَوْقِ الْأَرْضِ مَا لَهَا مِنْ قَرَارٍ
“Dan perumpamaan kalimat yang buruk (kehidupan Islam yang buruk ) seperti pohon yang buruk, yang telah terbongkar akarnya dari permukaan bumi; tidak ada lagi kekuatan” ( QS.14/Ibrahim : 26 )
Islam dan umatnyapun terlempar ke alam jahiliah yang suka mabuk-mabukan, bukan mabuk minuman keras tapi mabuk kebodohan dan mabuk kemewahan.
1. Budaya Mabuk :
انتم اليوم على بينـة من ربكم تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكـر وتجاهدون فى الله، ثم يظهر فيكم السكرتان ، سكرة حب الجهل وسكرة حب العيش وستحولون عن ذالك فلا تأمرون بالمعروف ولا تنهون عن المنكـر ولا تجاهدون فى الله................( ابو نعيم )
“ Kamu sekarang ini masih dalam penerangan dari Tuhanmu kerena itu kamu masih bersemangat menegakkan yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran dan berjihad untuk Allah, tetapi akan datang suatu zaman dimana ummat menjadi mabuk dua macam mabuk. Pertama adalah mabuk kebodohan yang kedua adalah mabuk kehidupan maka berputarlah zaman itu sehingga tak ada lagi yang menyuruh berbuat ma’ruf dan tak ada lahagi yang melarang kemungkaran dan tak ada yang mau berjihad untuk agama Allah ( HR Abu Nu’im )
Apakah zaman mabuk ini sudah berlalu dari kehidupan kaum Muslimin atau sedang dilalui atau masih jauh didepan?. Nampaknya budaya-mabuk itu sedang dihadapi karena umat Islam sekarang menyenangi dan menikmati kebodohannya dan mabuk keduniaan. Banyak yang memegang prinsip : biarlah masuk penjara asal jadi orang kaya walau sebentar. Generasi muda yang keluar dari pendidikan tidak membawa bekal keterampilan mereka merasa puas dengan memiliki selembar ijazah. Mereka terperangkap dalam waktu menunggu lowongan-kerja bukan menciptakan lapangan kerja maka setiap tahun pengangguran bertambah banyak. Umumnya Umat Islam yang tak punya Pendidikan Islam hanya mengaku Muslim mereka kebanyakan tak mengenal ajaran Allah dan ajaran Rasul membiarkan dirinya dalam ketidaktahuan itu maka umat jadi mabuk secara berjamaah. Umat dari atas sampai kebawah hari harinya hanya memikirkan harta. Yang berkesempatan korupsi tak memikirkan akibatnya, tak ada yang dikorupsi paling tidak cari komisi; yang buruh kasar setidaknya korupsi-waktu dengan kerja bermalas-malasan itulah pertanda mabuk kebodohan dan mabuk kehidupan itu sudah menjadi budaya bangsa dan budaya umat Islam dinegeri ini. Mungkin anda membantah tentang umat Islam mabuk kebodohan, bukankah di Indonesia ada ribuan Pesantren? Memang betul anak Pesantren yang disebut Santri kalau sudah tamat akan mampu berda’wah dan mampu berbahasa Arab, tapi kemampuan berbahasa Arab tidak identik dengan baiknya moral dan tajamnya kecerdasan. Yazid bin Mu’awiyah salah seorang Khalifah dari Bani Umaiyah; apa anda pikir dia tidak ahli Bahasa Arab?, pastlah ahli bahasa Arab karena dia orang Arab, tapi beliaulah yang membunuh Hasan Husin cucu kesayangan Nabi Muhammad. Puluh ribu santri dilahirkan tapi lapangan kerja tetap tak bertambah yang bertambah hanyalah pencari-kerja dan pengangguran. Apakah di Pesantren anak anak tidak diberi bekal keterampilan, apakah cukup dengan Fiqhi dan Bahasa Arab?
2. Warna Islam menjadi Luntur
Semakin jauh Islam meninggalkan masa kebangkitan Nabi Muhammad warna Islam-pun menjadi luntur terjemur dalam panasnya peradaban dunia, berbaur dengan warna tradisi warisan leluhur yang dianggap luhur sementara warisan Rasul ditelantarkan tidak dipandang sebelah mata. Keadaan ini sudah terbaca Nabi, sabdanya :
عـن حـذيفة ابن اليمان قال: قال رسول الله صلعـم: يدرس الاسلام كما يدرس وشى الثوب حتى لايدرى ما صيام وصلاة ولا نسك ولا صدقة, فيسرى على كتاب الله فى ليلة فلا تبقى منــه فى الا رض ايـــة. ويبقى طوا يف من الناس الشيغ الكبير والعجوز يقولون ادركنا اباءنا على هذه الكلمة (لا اله الا لله) وهم لا يدرون ما صلاة ولا صيام ولا نسك ولا صدقة (رواه ابن ماحه)
“ Akan terhapus warna Islam itu seperti terhapusnya (kaburnya) ragi pakaian (warna pakaian), sehingga waktu itu orang tidak mengenal lagi apa maksud berpuasa, sholat menasik hajji dan shadaqah. Lenyaplah Kitab Allah itu dimalam kelam, tidak ada yang tinggal lagi se-ayatpun dibumi, yang tertinggal hanyalah segelintir manusia yang tua bangka dan lemah yang berkata : Leluhur kami hanya meninggalkan ajaran kalimat ini (La-Ila-ha illal-lah) sedang mereka tidak mengerti sholat, tidak berpuasa dan tidak naik Hajji dan tidak berzakat” (H.R. Ibnu Majah).
Bagaimana warna Islam dinegeri kita apakah masih seperti warna Islam di zaman Nabi Muhammad ?. Mungkin sudah luntur. Karena umumnya umat Islam beribadah dan bermu’amalah tidak merujuk kepaada Sunnah yang dirujuk hanya para Imam dan Ulama. Dalam soal Ibadah saja umat Islam sudah berwarna warna ada yang memakai warna Imam Syafi,I yang lain Imam Maliki atau Hambali atau Hanafi. sementara sang Imam hidup masanya jauh sesudah Nabi ( Misalnya Imam Malik lahir 80 tahun sesudah Nabi Muhammad wafat, ia menjadi Imam setelah satu abad sesudah kerasulan Muhammad ), apakah sang Imam lebih pandai dari Nabi Muhammad ?. Kog guru atau Ustadz ketika mengajarkan Islam kenapa tudak langsung menggali dari sumber pertamna yaitu Sabda Rasulullah ? Bukan yang diteliti, dikaji itu bagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad, tapi bagaimnna pendapat Imam, padahal ada Sunnah yang ditinggalkannya, bukankah kita dapat meneliti bagaiman cara Nabi beribadah melalui pusaka ( Hadits-hadits ) warisan Nabi?
3. Tokoh Islam Terduduk dijalan Allah
وَلَا تَقْعُدُوا بِكُلِّ صِرَاطٍ تُوعِدُونَ وَتَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ مَنْ ءَامَنَ بِهِ وَتَبْغُونَهَا عِوَجًا وَاذْكُرُوا إِذْ كُنْتُمْ قَلِيلًا فَكَثَّرَكُمْ وَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ(8)
“Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok. Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan” ( QS 7/ Al-A’raf : 86 )
Ayat ini bukan peringatan bagi para ulama supaya bangun dan bangkit jangan hanya duduk-duduk malah membuat orang takut menjalankan sunnah atau terbelok dari Sunnah. Ayat diatas adalah teguran bagi orang orang yang tak suka dengan ajaran Islam Kalau yang tak suka itu orang Munafik atau orang Kafir ya pantas, tapi kalau yang tak suka itu Muslim apalagi sudah dianggap tokoh Islam itu sudah keterlaluan. Yang tak suka dengan ajaran Islam ini bukan hanya bersifat pribadi ( secara diam diam ia merasa tak cocok dengan ajaran Alah ) malah sekarang orang berani menyalahkan ajaran yang terkandung dalam Al-Quran atau sengaja membelokkan maknanya. Mereka berani melecehkan/mengkritisi Allah. Misalnya pernah kita dengar orang Islam /tokoh Islam yang yang mengkritisi tentang jilbab, tentang poligami, tentang kedudukan laki laki dengan perempuan, tentang Fara-id, dan lain lainnya. Tokoh Islam kalau sudah terangkat hidupnya menjadi Wakil rakyat mereka tidak akan berani menyuarakan kepentingan Islam dan umatnya mereka takut malah terduduk membuat umat menjadi terhalang menjalankan sunnah sebab mereka yang duduk diatas-pun tak mau mengamalkan sunnah, apalagi yang dibawah. Satu hal saja kalau sunnah diamalkan Indonesia bisa menghapus kemiskinan. Misalnya kalau zakat barang tambang dilaksanakan menurut sunnah dimana orang miskin berhak 20% dari hasil tambang dari semua macam tambang yang ada di Indonesia, berapa banyak harta orang miskin di tanah air yang kaya ini??
4. Umat menjadi Kufur Nikmat.
وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ ءَامِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ(1)
“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari ni`mat-ni`mat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat”( QS.16/ An-Nahl :112 )
a. Pakaian kelaparan.
Memang kemiskinan membuat orang kelaparan tapi yang kufur nikmat membuat orang lebih lapar “ mereka bukan lapar perutnya tapi “ lapar “ itu menjadi kebudayan sehingga terbentuk sikap hidup yang lapar seperti :
* Walau sudah punya istri cantik tapi matanya masih lapar melirik perempuan cantik lain yang zaman sekarang bisa dipesan
* Walau kekayaannya sudah melimpah tapi masih lapar juga, masih mau korupsi walau risikonya masuk penjara
* Walau sudah menduduki jabatan masih lapar belum puas hanya satu periode mau duduk terus biar harus membayar milyaran rupiah
* Lapar mau jadi pejabat, sekarang artispun mau jadi pejabat walau dia tau ilmunya untuk memimpin rakyat tidak ada, alasannya “saya dipinang jadi pejabat”
( Biasanya orang kelaparan tak malu mminta minta. Sekarang ini peminta-minta sudah meliputi semua lapisan )
· Dalam Bus, kereta api, ada peminta minta : pengamen
· Dijalan ada orang meminta kalau kita kita salah jalan
· Berurusan di kantor ada peminta
· Berbisnis ada pejabat meminta bagian
· Dapat gaji rapel ada yang meminta bagian
· Meminjam uang di Bank disana juga ada “peminta”
Allah menyindir orang yang kelaparan itu dengan sindiran sarkasme :
وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ذَلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ(1
“Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu membawakan sesuatu kepadanya terjulurlah lidahnya dan jika kamu tinggalkan, lidahnya terjulur juga. Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir” ( QS.7/ Al-A’raf : 176 ).
b. Pakaian Ketakutan
Ada lagi bentuk lain dari akibat kufur nikmat bukan hanya memakai baju kelaparan tapi juga baju ketakutan diantaranya :
· Takut kalau hartanya berkurang, kerena itu ia enggan berinfak, berzakat dan bershadaqah
· Takut menghadapi hubungan rumah tangga yang tidak cocok, maka kawin cerai juga jadi trendi.
· Takut kalau kursinya digantikan orang, paranormal jadi tempat curhat
· Takut tak terpilih lagi jadi pejabat maka money-politik jadi solusi
· Takut jabatannya dicopot, kerena itu harus “mengertilah maunya Bapak yang diatas”.
· Yang Ustadz, takut kalau nanti tak diundang lagi berceramah maka bahan ceramah yang bid’ah-pun disampaikan kerena disukai pendengar
Dan berbagai macam ketakutan lain.
5. Umat Islam ketularan Virus Wahan.
يوشك ان تداعى عليكم الامم كما تدعى الأكلة إلى قصعتها فقال قائل : أمن قلة نحن يومئذ ؟ قال : لا بل انتم يومئذ كثير , ولكنكم غشاء كغشاء السيل وسينزع الله من صدور عدوكم المهابة منكم, وليقذفن فى قلوبكم الوهن, قال قائل : يا رسول الله وما الوهن ؟ قال حب الدنيا وكرهية الموت.
“Kamu sudah semakin dekat pada masa dimana kamu akan dikerubungi orang seperti mengerubungi makanan pada hidangan, maka bertanya salah seorang : “apakah kami ketika itu sedikit ?” Jawab Nabi : “Tidak !, bahkan kamu ketika itu banyak akan tetapi tidak berbobot (ringan) seperti buih, buih yang hanyut ; maka dicabut Allah rasa takut dari dalam dada musuh-musuh kamu lalu masuk kedalamnya penyakit Wahan “, Bertanya sahabat : “Apakah Wahan itu ya Rasulullah ?” Jawab Nabi: “Cinta dunia dan takut mati (H.S.R. Abu Dawud dan Baihaqy).
Kalau sekarang ini yang dikhawatirkan orang adalah Virus Babi, Virus burung padahal ada Virus yang lebih berbahaya yaitu “Virus Wahan”. Apakah Virus Wahan itu ? Orang orang bukan hanya mabuk seperti yang diberitakan Hadits diatas tapi orang sudah jadi Gila. Gila mengumpul bekal hidup didunia dan tak ingat mengumpul bekal untuk pulang ke akhirat. Karena itu umat Islam tak butuh lagi dengan Agamanya tapi tak berani menyatakan “tak beragama”. Dikatakan Islam ia tak sholat, tak puasa tak mau berzakat, dikatakan sudah masuk Kristen ia tak ke Gereja dikatakan pindah ke agama Hindu ia tak ke Kuil, mereka hanya shopping ke Mall. يا رسول الله وما الوهن ؟ قال حب الدنيا وكرهية الموت.
Itulah aakibat tertular virus Wahan yang sahabat pernah bertanya : “ Apakah wahan itu ya Rasulullah ?”Jawab Nabi : “Mencintai dunia yang baginya pantang memikirkan mati”
DEKLARASI PERANG PENEGAKKAN DINUL ISLAM
BalasHapusDISELURUH DUNIA
Bismillahir Rahmanir Rahiim
Dengan Memohon Perlindungan dan Izin
Kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
Rabb Pemelihara dan Penguasa Manusia,
Raja Manusia yang Berhak Disembah Manusia.
Rabb Pemilik Tentara Langit dan Tentara Bumi
Pada Hari Ini : Yaumul Jum'ah 6 Jumadil Akhir 1436H
Markas Besar Angkatan Perang
Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Mengeluarkan Pengumuman kepada
1. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Afrika
2. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Eropa
3. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Asia
4. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Asia Tenggara
5. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Amerika
6. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Australia
7. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di Kutup Utara
8. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di Kutup Selatan
9. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) diseluruh Dunia
PENGUMUMAN DEKLARASI PERANG SEMESTA
Terhadap Seluruh Negara yang Tidak
Menggunakan Hukum Berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah Rasulullah SAW.
Perang Penegakkan Dinuel Islam ini Berlaku disemua Pelosok Dunia.
MULAI HARI INI
YAUMUL JUM'AH 6 JUMADIL AKHIR 1436H
BERLAKULAH PERANG AGAMA
BERLAKULAH PERANG DINUL ISLAM ATAS DINUL BATHIL
BERLAKULAH HUKUM PERANG ISLAM DISELURUH DUNIA
MEMBUNUH DAN TERBUNUH FISABILILLAH
"Dan BUNUHLAH mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan USIRLAH mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.”
(Q.S: al-Baqarah: 191-193).
BUNUH SEMUA TENTARA , POLISI, INTELIJEN , MILISI SIPIL ,HAKIM DAN
BUNUH SEMUA PEJABAT SIPIL Pemerintah Negara Yang Memerintah dengan Hukum Buatan Manusia (Negara Kufar).
BUNUH SEMUA MEREKA-MEREKA MENDUKUNG NEGARA-NEGARA KUFAR DAN MELAKUKAN PERMUSUHAN TERHADAP ISLAM.
JANGAN PERNAH RAGU MEMBUNUH MEREKA sebagaimana mereka tidak pernah ragu untuk MEMBUNUH, MENGANIAYA DAN MEMENJARAKAN UMMAT ISLAM YANG HANIF.
INTAI, BUNUH DAN HANCURKAN Mereka ketika mereka sedang ada dirumah mereka jangan diberi kesempatan lagi.
GUNAKAN SEMUA MACAM SENJATA YANG ADA DARI BOM SAMPAI RACUN YANG MEMATIKAN.
JANGAN PERNAH TAKUT KEPADA MEREKA, KARENA MEREKA SUDAH SANGAT KETERLALUAN MENENTANG ALLAH AZZIZUJ JABBAR , MENGHINA RASULULLAH SAW, MENGHINA DAN MEMPERBUDAK UMMAT ISLAM.
BIARKAN MEREKA MATI SEPERTI KELEDAI KARENA MEREKA ADALAH THOGUT DAN PENYEMBAH THOGUT
HANCURKAN LULUHKAN SEMUA PENDUKUNG PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA KUFAR
DARI HULU HINGGA HILIR
HANYA SATU UNTUK KATA UNTUK BERHENTI PERANG,
MEREKA MENYERAH DAN MENJADI KAFIR DZIMNI.
DAN BERDIRINYA KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH.
KHALIFAH IMAM MAHDI.
Kemudian jika mereka berhenti dari memusuhi kamu, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan sehingga ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah.
Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu),
maka tidak ada permusuhan (lagi),
kecuali terhadap orang-orang yang zalim.
Al-Baqarah : 192-193
SAMPAIKAN PESAN INI KESELURUH DUNIA,
KEPADA SEMUA ORANG YANG BELUM TAHU ATAU BELUM MENDENGAR
MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG
KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU
PANGLIMA ANGKATAN PERANG PANJI HITAM
Kolonel Militer Syuaib Bin Sholeh