يَاأَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّهِ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَأَنَّى تُؤْفَكُونَ (3)
Hai manusia, ingatlah akan ni`mat Allah( yang diberikan-Nya ) kepadamu. Apakah ada pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan yang lain selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari Al-Qur’an)? ( QS.Al-Fathir : 3 )
Banyak sekali nikmat Allah yang telah diberikannya kepada umat-Nya yaitu Nikmat Zhohir dan Nikmat Bathin, begitu banyaknya sampai Allah mengingatkan dalam Surat Ar-Rahman sebanyak 30 kali :
فَبِأَيِّ ءَالَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
”Maka nikmat Tuhan yang mana lagi yang kamu dustakan ?”
Maksudnya : “Nimat Allah yang mana lagi yang kamu lupakan, yang kamu tidak sadar bahwa itu adalah anugerah Allah”. Biasanya yang kita selalu lupa adalah nikmat zahir yang melekat pada diri kita sendiri dan pada kehidupan kita seperti yang dijelaskan ayat dibawah ini
A. NIKMAT ZHOHIR
Nikmat zhohir adalah nikmat yang kita rasakan secara lahiriah, melekat pada diri kita karenanya kita tidak merasa bahwa itu hanya anugerah yaitu kesenangan hidup duniawi yang selalu dipakai seperti memakai pakaian :
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ(1)
”Dihiasi kehidupan manusia dengan syahwat (dorongan syahwat, keinginginan kesenangan hidup ) yaitu : perempuan, anak-anak, harta yang banyak, emas dan perak, kenderaan yang anggun, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)” ( QS.3/Ali Imran :14)
Itulah nikmat zhahir yang dirasakan langsung oleh badan Fisik’
1. Nikmat punya Istri atau suami
2. Nikmat punya anak
3. Nimat punya harta
4. Nikmat punya perhiasan emas dan perak
5. Nikmat punya kenderaan ( kuda,unta ), sekarang ( motor, mobil )
6. Nikmat punya peternakan ( peternakan ayam, burung puyuh, kambing, sapi )
7. Nimat punya sawah, ladang atau perkebunan ( sawit, cengkeh, sayuran )
Nikmat- nikmat yang tersebut diatas tidak semua orang merasainya dengan nikmt malah ada yang merasa mendapat laknat, karena hidup dengan istri yang tidak saling menyinta dengan suami yang tak bertanggung jawab, punya anak anak yang nakal tak bisa diatur tak mau beribadah, punya harta banyak tapi hasil korupsi yang membawa masuk bui atau membawa mudharat karena tak pernah berzakat, punya perhiasan yang membawa malapetaka dirampas orang, punya kenderaan yang hilang dicuri, punya peternakan yang terkena hama penyakit, ladang yang gagal panen, itu semua akan menjadi pukulan berat dan yang kurang iman jadi ”stres”. Yang mendapatkan nikmat hidup punya istri atau suami yang saling menyintai, punya anak-anak yang penurut, harta yang selalu bertambah, kenderaan yang mewah, ladang yang berhasil dan peternakan yang berkembang biak, tentulah mereka merasa nikmat dan bahagia tapi semua kebahagiaan itu hanya berupa kesenangan hidup didunia saja, tidak bisa jadi modal dibawa pulang ke akhirat. Akan tetapi kalau kita bijak dan mengerti akan nasehat Allah istri tercinta terbimbing kejalan Allah, anak anak yang bisa jadi pewaris Nabi, harta yang bermanfaat bagi Agama dan umat, perhiasan Emas perak yang membuat rendah hati hasil peternakan dan pertanian yang dizakati maka semuanya bisa jadi bekal dan modal pulang ke akhirat. Karena itulah Allah memberi kita anugerah Al-Kitab yang penuh nasihat yaitu Al-Qur’an maka bacalah Al-Qur’an dan renungkan isinya.
يَاأَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ(5)
”Hai manusia, sesungguhnya telah didatangkan kepadamu (Al-Qur’an) kumpulan nasehat dari Tuhanmu dan penyembuh penyakit yang ada dalam dadamu dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman” ( Q.S 10/” ( Q.S 10/unus : 57)
B. NIKMAT BATHIN
Diantara nikmat bathin yang disebutkan Allah dalam Al-Qur’an :
1. Nikmat Iman
........وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ (7)
”............. tetapi Allah membuat kamu menyukai iman dan iman itu menghiasi hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kema’siatan. Mereka itulah orang-orang yang cerdas ( mengerti hakikat hidup ). ( QS.49/Hujurat : 7 )
1.1. Pengertian Iman
الايمان عقد بالقلب وإقرار باللسان وعمل بالاركان (رواه ابن ماجه)
a. “Iman itu ialah keyakinan yang tersimpan kuat di dalam hati dan dikuatkan dengan lidah lalu diamalkan oleh anggota badan”(H.S.R. Ibnu Majah )
Dari hadits diatas dapat disimpulkan bahwa Iman harus di bentuk dengan tiga keyakinan yaitu : keyakinan hati (haqqu’l Yaqin). Keyakinan pikiran (ilmu’l yaqin) dan keyakinan pengalaman (‘ainu’l yaqin )
Iman harus diwujudkan dengan Qaulun bi’llisan sebab orang kafir senantiasa ingin memadamkan cahaya Agama Allah dengan mulut mereka :
يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ(2)
“Mereka berkehendak memadamkan cahaya ajaran Allah dengan mulut mereka dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayanya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukainya” (Q.S.9/At-Taubah : 32)
Allah mengingatkan kepada umat Islam bahwa orang Kafir akan berusaha memadamkan api islam dengan mulut mereka yang sekarang mulut mereka itu sudah disambungkan pada alat modern bentuk teknologi informasi yang canggih. Dengan informasi itu orang kafir dengan leluasa menyiarkan fitnah pada Islam dan kaum Muslimin yang kita hanya trcengang tak bisa berbuat apa-apa.
Iman harus ‘Amalun Bi’l arkan, karena orang-orang kafir selalu ingin memerangi Islam, selalu ingin mengalahkan Islam dari segi ekonominya, dan juga melalui kekuatan politiknya.
وَلا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا ………(1)
“……….. mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka dapat mengembalikan kamu dari Agama kamu (kembali menjadi kafir), sekiranya mereka sanggup….” (Q.S.2 / Al-Baqarah : 217)
Karena itu dengan segala daya upaya mereka orang-orang Kafir berusaha agar Negeri-negeri Islam menjadi miskin, menjadi Negara suka berhutang pada Negara kafir. Kalau ada diantara Negeri Islam yang kuat mereka berusaha memecah belahnya dan merekapun ikut campur dalam politik dalam negeri negara tersebut sehingga terjadi pergolakan dan hancurlah Negara itu terpecah pecah seperti Afgan,Irak, Mesir, Libya dan yang lainnya. Perhatikan apa kata Allah dalam ayat berikut ini :
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ فَسَيُنْفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ وَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ(3)
“Sesungguhnya orang kafir itu membelanjakan hartanya untuk menghalangi orang beriman dari jalan Allah. Mereka akan membelanjakan hartanya itu kemudian nanti akan menjadi penyesalan bagi mereka dan mereka akan dikalahkan. Dan kedalam neraka jahannamlah orang-orang kafir itu di kumpulkan. (Q.S. 8/Al-Anfal : 36).
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا نَصِيرٍ(1)
“Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti kebiasaan hidup mereka (adat, kebudayaan dan ideologinya). Katakanlah sesungguhnya petunjuk Allah itu petunjuk yang benar. Jika kamu mau mengikuti kemauan mereka setelah datang kepadamu pengetahuan, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong kamu. (Q.S. 2 / Al-Baqarah : 120).
Dengan Iman yang dimiliki manusia mukmin akan :
a. Mendapatkan percaya diri yang kuat,
b. Menjadi gigih dan ulet dalam berusaha,
c. Tidak buruk sangka kepada Allah,
d. Yakin bahwa Allah Maha Pengasih yang tidak akan menzholimi hambanya sedikitpu
e. Percaya bahwa Allah sudah membekali manusia dengan kecerdasan membuat orang berilmu dan terampil, hanya orang yang malas berusaha untuk terampil maka ia menjadi bodoh dan payah meraih anugerah Allah karena bodohnya bukan karena Allah tak mau memberi.
f. Yakin bahwa Bukan Allah yang membuat kita bodoh, menjadikan kita miskin, bukan Dia yang mendatangkan bencana Alam tapi semua itu akibat manusia yang engkar kepada ayat Allah, apalagi bencana dalam hidupnya sendiri.
g. Siap siaga menghadapi tantangan orang kafir Yahudi dan Nashrani, bukan bersiap siap dengan bacaan do’a dan istighosah tapi dengan ilmu dan teknologi yang lebih tinggi.
Kalau Ulama setiap hari mengkaji dan mengajarkan cara sholat yang baik cara berdo’a yang akan diijabahkan Allah, atau menghibur masyarakat dengan kajian & lawakan, musuh musuh Islam tidak akan dapat dikalahkan karena mereka mengkaji atom dengan tenaga nuklirnya.
2. Nikmat punya Al-Qur’an
وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَمَا أَنْزَلَ عَلَيْكُمْ مِنَ الْكِتَابِ وَالْحِكْمَةِ يَعِظُكُمْ بِهِ
Ingat kamulah nikmat Allah yang diberikan-Nya kepadamu yaitu apa yang telah diturunkan-nya kepadamu berupa Al-Kitab dan Al-Hikmah ( yang Allah ) memberi pengajaran dengannya (QS.2/ Al-Baqarah : 231 ).
Betapa nikmatnya manfaat ajaran Al-Qur’an yang telah mengajarkan infaq, shadaqoh dan zakat untuk mengangkat kehidupan orang Miskin. Kalau umat Islam Indonesia yang lebih seratus juta apalagi Umat Islam sedunia yang jumlahnya lebih 1,5 miliar mau mengumpulkan infak hanya Rp.100.000/orang, dengan jumlah umat Islam yang ratusan juta itu berapa trilliun rupiah bisa didapatkan untuk membantu fakir Miskin atau membangun sarana perekonomian ? Maka tidak akan ada lagi orang miskin dan peminta minta dinegeri ini. Kalau semua hasil tambang dikeluarkan zakat Rikaznya seperti PT Freeport Indonesia di Irian, Perusahaan Amerika yang aktif sejak tahun 1973, menambang emas, perak dan tembaga . Setiap harinya menghasilkan : 1800 kg emas , 3600 kg perak dan 1.800.000 kg tembaga.
Selama 38 tahun ini telah di gotong keluar negeri : 25.000 ton emas, 50.000 ton perak dan 25.000.000. ton tembaga Kalau kita hitung kekayaan PT Freeport itu ada milik orang-miskin 20% ( Zakat Rikaz ) = 5000. ton emas, 10.000 ton perak dan 5.000.000 ton tembaga, kalau diuangkan berapa trilliun rupiahkah itu ?.Adalah merupakan kenikmatan yang tiada tara kalau hidup dinegeri yang Pemimpinnya mau mengambil rujukan pada ajaran Al-Qaur’an
Kalau sepotong ayat ini diamalkan oleh anak-anak Muslim betapa nikmatnya hidup dirasakan oleh orang tua yang banyak anaknya. :
يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ(1)
Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa yang kamu nafkahkan itu yang baik, hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja yang kamu kerjakan berupa kebaikan, maka sesungguhnya Allah Mengetahuinya ( QS.2/Al-Baqarah : 215 )
Bukankah suatu kenikmatan bagi orang tua yang anaknya banyak kalau setiap anak mengirimkan infaknya kepada orang tuanya, kalau per-anak berinfaq (misalnya) Rp.100.000/bulan dengan lima orang anak orang-tua yang sudah tua-renta itu mendapat infaq dari anaknya sebesar Rp.500.000 / bulan, lumayan untuk beli obat reumatiknya. tapi kebanyakan anak yang banyak membebani orang tua sampai kehari tua orangtuanya Dari hasil obsevasi penulis tidak banyak orangtua yang merasakan nimat punya anak yang banyak yang anaknya mengamalkan ayat 215 Surat Al-Baqrah ini
3. Nikmat Ukhuwwah
وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
Ingat kamulah akan nikmat Allah yang diberikan kepadamu dimana dulu kamu bermusuhan lalu dilembutkan-Nya hati kamu, maka kamupun lahir dengan nikmat Allah itu dalam persaudaraan ( QS.3/ Ali-Imran : 103 )
Al-Ukhuwah Islamiyah/Persaudaraan Islam juga merupakan nikmat kalau persaudaraan itu diikat dengan :
a. Ta’aruf ( saling mengenal antar keluarga ).
Kita mengenal saudara kita sesama Muslim (mungkin satu jamaah di Majlis ta’lim) tapi yang kita kenal hanya peribadinya, istrinya dan istri kita tidak saling kenal, anaknya dengan anak kita juga tak saling mengenal hingga suatu ketika terjadi perkelahian antar anak barulah kita tahu bahwa yang bermasalah itu anak saudara kita
b. Tafahum, saling memahami sifat keperibdian sahabatnya. Bermacam-macam karakter mannusia ada yang suka berkelakar ada yang mudah tersinggung ada yang pendiam ada yang mau enaknya didia dan mengelak kalau yang tak enak baginya. Kita harus mampu menjadi orang tengah diantara sahabat atau lebih baik diam memperhatikan
c. Takaful, saling mau meringankan beban saudaranya
d. Tajarrud, saling terbuka, apa adanya sajalah dan
e. Mahabbah, saling sayang-menyayangi, menjaga marwah saudaranya tidak merendahkan dan mempermalukan.
Sekarang ukhuwah Islamiyah sudah semakin renggang, orang-orang sudah tak begitu hirau dengan persaudaraan ( ukhuwah ) masing masing orang memikirtkan kepentingannya, kuntungannya, kebutuhannya sendiri, untung masih mau berjamaah dalam sholat, itupun kebanyakan hanya berjamaah pada Sholat Jum’at. Dimasa masa lampau ketika khatib selesai memimpin sholat-jum’at masih banyak jamaah yang mau berjabat tangan dengan khatibnya dan memperkenalkan diri, bercengkerama sedikit, kalau sekarang habis salam dari sholat sunat-jum’at orang orang sudah pada hilang, tinggallah pengurus mesjid menunggu sang Khatib, kecuali Masjid yang mengatasnamakan Organisasi Islam tidak begitu karena khatibnya adalah pemimpin mereka dan sahabat yang dikenal.
4. Nikmat Taqwa
وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَمِيثَاقَهُ الَّذِي وَاثَقَكُمْ بِهِ إِذْ قُلْتُمْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ(7)
Dan ingatlah nikmat Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikat-Nya dengan kamu, ketika kamu mengatakan: "Kami dengar dan kami ta`ati". Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui isi hati (mu). ( QS.5/ Al-Maidah : 7 )
Janji Allah untuk orang yang Taqwa
............وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا(2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ........
“ Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah akan dijadikan Allah untuknya jalan keluar / solusi ( 2 ) dan memberinya rezki dari arah yang tak disangka sangkanya ……………( 3 ) ‘ QS. 65/ Ath-Thalaq : 2,3 )
Unsur Taqwa :
Seumpama atom yang punya inti ( proton dan netron ) dan kulit ( electron ) begitu juga Taqwa ada intinya dan ada kulitnya
Inti Taqwa
:
a. Memelihara Diri dan keluarga
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ(6)
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” ( QS.66/ Attahrim : 6 )
b. Mememelihara barokah Allah ( SDA ):
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى ءَامَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ(6)
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” ( QS.7/ Al-A’raf : 96)
Kulit Pembungkus Taqwa :
Memelihara Agama Allah :
وَلَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَهُ الدِّينُ وَاصِبًا أَفَغَيْرَ اللَّهِ تَتَّقُونَ(2)
“Dan kepunyaan-Nya-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi, dan untuk-Nya-lah Ad Dien yang harus diwariskan ( washib ). Maka adakah selain Allah tempatmu bertakwa ?
Kita umat Islam memilih Kulitnya sementara orang Kafir memungut Isinya karena kita mensia-siakan isi taqwa itu. Kita mati-matian mempertahankan Agama Allah sementara orang Kafir dengan gigih mempertahankan generasinya agar tetap utuh, melatih kecerdasan dan berupaya mengolah sumber daya alam dengan gigih. Mereka menaklukkan sumber daya alam bukan hanya dinegerinya malah dinegeri Muslim. Dengan ilmu Taqwa dari Islam itu mereka (orang-orang) Kafir dapat menguasai bumi dengan SDM-nya. Dengan inti taqwa Orang Thailan dapat mnyelesaikan dan mengatasi krisis ekonomi di negerinya, dengan memperdalam ilmu petanian; sementara umat Islam semakin miskin dan semakin jauh dari teknologi, malah lahan pertanian dijadikan lahan hunian. Walau setiap hari umat Islam berselimautkan kulit taqwa ( rajin sholat dan berzdikir ) akhirnya yang tinggal didalam SDM-nya hanya rasa-amarah dan kecewa, maka jadinya umat Islam suka berkelahi sesama Muslim, saling membenci karena tak sefaham suka demonstrsi menantang kebijakan Pemerintah, yang ekstrem ada yang jadi teroris berbuat makar dengan membawa simbol-simbol keislaman, mereka berjihad yang berakhir di penjara atau dieksekusi mati.
فَبِأَيِّ ءَالَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
”Maka nikmat Tuhan yang mana lagi yang kamu dustakan ?”