Minggu, 10 Maret 2013

Misteri Alam dan Manusia xxxii


Bumi ketika itu masih mengalami Zaman Es, bagian bumi yang  lebih lebar diliputui Es, hanya bagian tengah bumi yang berhawa panas (daerah tropis) itulah yang tidak diliputi es . Zaman Es dibumi sangat panjang dari 2.000.000 hingga 15.000 tahun silam. Kerena pengaruh zaman Es itu maka bagian bumi yang daratan itulah bagian yang paling subur, paling indah, yaitu daerah Timur Tengah, disitulah Adam ditempatkan kerena itu beliau disebut “ ادم “ .( yang berkulit sauh matang ).
Manusia bumi, dalam Al-Qur’an disebut Bani Adam, kadang  kadang disebut dengan sebutan :Al-Insan, An-Naas, Al-Basyar adalah anak cucu Adam sebagai pengganti  Homo Erektus yang sudah lama menghuni Bumi ini, kerena itu Adam dan anak cucunya     ( manusia-modern ) seluruhnya disebut sebagai “Khalifah” di bumi.
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi :  khalifah ( manusia ) “.( Q.S.2/Al-Baqarah :30 )

Khalifah artinya pengganti, menggantikan makhluk sebelumnya yang belum pantas disebut manusia ( QS.76 : 1 ). Dimasa sahabat kata ”khalifah” menjadi istilah ”menggantikan kedudukan Nabi Muhammad”, lalu pengertian khalifah berkembang menjadi ”penguasa tertinggi dalam pemerintahan” ( Presiden, Raja, Sulthan ). Karena makhluk Homo Erektus masih setingkat Hewan mereka tak mampu menundukkan dan mengelola alam yang kejam dizaman Es-raya itu, malah mereka saling membunuh antar sesama hanya sekedar mempertahankan hidup dan daerah kekuasaan. Karena itu Allah memprogram makhluk yang sempurna yang dibekali intelegensi dan kekuatan Ruhani. Makhluk yang akan dilahirkan sebagai pengganti (Khalifah) ini tidak mungkin dilahirkan dari  Homo Nendertal, Homo Habilis  kerena anak-anak yang mereka lahirkan tidak akan dapat berubah secara tiba-tiba menjadi cerdas dapat langsung menerima Ajaran Allah kerena Gen mereka tidak bermuatan sinyal sinyal informasi yang cukup sebagai manusia. Adam diciptakan di Jannah sebagai Manusia yang memiliki dua badan : Jasmani dan Rohani yang telah mengeluarkan Jiwa-bibit-manusia yang turun kebumi memasuki kandungan ibu ibu hamil dari Homo-Erektus yang otaknya sudah mencapai 1200/1300 cc, di seluruh pelosok bumi yang dimana ada manusia tingkat Homo Erektus maka lahirlah generasi Homo Sapien dimuka bumi yang didalam Gen-nya sudah terisi sekitar tiga miliar huruf huruf informasi, sehingga Jenis Homo Sapien merupakan makhluk yang tercerdas dimuka bumi. Sejak kurang lebih 100.000 tahun lalu Homo-Sapien menempati bumi dibagian Eropa ( Ras Kaukasoid), Afrika ( Negroid) dan Asia ( Mongolid ) yang selama lebih 70.000 tahun menyebar dibumi. Australia dan pulau pulau sekitarnya baru ada Homo Sapien ( Ras campuran ) sekitar 40.000 tahun lalu dan Amerika tengah baru dihuni Manusia sekitar 15.000 tahun lalu dan tidak ada Ras Amerika kerena yang masuk ke Amerika adalah orang dari Asia yaitu bangsa Indian  dari Ras Mongolid yang menyeberang lewat Selat Bering yang waktu itu masih menyatu dengan Asia). Jadi Ras ras yang ada yang berbeda warna kulit itu adalah anak Adam secara Rohani bukan dilahirkan oleh Bunda Siti Hawa yang kembar dengan warna kulit berbeda beda, lalu setelah dewasa mereka setiap warna kulit secara bersama sama pindah ke Afrika, ke Asia ke Eropa, mareka naik angkutan apa? Apakah gara gara kulit hitam lalu diusir ke Afrika yang kulit putih ke Eropa, dan yang kuning diusir ke Asia ? Kenapa semua pergi tak ada tinggal sebagian? Banyak pertanyaan lagi yang tak mungkin terjawab secara ilmiah oleh pembuat teori ”semua manusia dilahirkan dari kandungan Siti Hawa” mungkin jawabya: ” Kalau Allah berkehendak”  itu jawab yang ampuh, tapi menggelikan bagi para ilmuan
Ketika Adam dan Hawa diturunkan kebumi dari alam roh mereka dalam bentuk Roh karena itu mereka dengan mudah melayang dan memilih planet mana tapi Adam memang dipilihkan di BUMI kita untuk menurunkan Nabi Nabi yang dikemudian hari. Adam mendapati dibumi anak cucunya yang sudah berkembang ribuan tahun karena roh anak cucunya sudah duluan turun kebumi hanya beberapa hari sebelum Adam ( beberapa hari = beberapa ribu tahun, karena sehari di alam roh = seribu tahun dibumi ) Lantaran manusia sudah ada dibumi maka Adam menjadi Nabi untuk anak cucunya itu. Adam  dapat langsung berkomunikasi dengan Allah berarti Adamlah orang cerdas pertama dibumi yang menggiring manusia kepada peradaban yang tinggi  ( QS. 2: 31) Al-Qur’an menamakan Nabi-pertama ini dengan: ADAM, adalah Nama-Figuratif bukan nama panggilan seperti yang kita pakai untuk orang yang dikenal. Adam datang  ke Bumi dibagian tengah tengah bumi di daerah tropis, maka disebut namanya Adam. Perkataan Adam berasal dari akar kata:
a)   Adima    (  ادم  )  =  Warna sauh matang
b). Al-Udmu ( الادم )=  Kulit (Adiimu’l Ardh = Kulit bumi atau permukaan bumi)                                                                    
c).  Aadama   (  أدم )    = Campuran, bumbu penyedap

Adam adalah “Manusia yang  menghuni permukaan Bumi  yang berkulit warna sauh matang         ( karena mendiami daerah tropis) yang badannya berasal dari campuran segala zat-zat tanah ”.  Adam adalah orang pertama yang mampu mengolah permukaan Bumi, yang mengajarkan ilmu mengolah bumi (Pertanian) dan perintis peradaban dan kebudayaan diatas Bumi. Dia orang yang dapat menerima Ajaran Allah secara langsung, Adam adalah Nabi pertama, Bapak Kebudayaan dan Asal (Nenek-Moyang) Manusia Modern (Homo-Sapien), yang menggantikan Homo-Habilis, Homo Erektus yang belum masuk katagori Manusia, mereka   Hewan bertubuh manusia, yang telah menempuh evolusi terakhir, mereka makhluk yang belum memiliki Badan Rohani.
Dari uraian diatas jelaslah bahwa Adam dan keturunannya bukan Ras Kaukasoid yang berkulit putih, bukan Mongolid yang berekulit kuning, bukan Negroid yang berkulit hitam apalagi Australoid. Bagaimana Adam datang ke Bumi, apakah ia diturunkan dari Surga? Apakah ia dilahirkan dari Homo-Erektus ? Pertanyaan-pertanyaan yang sudah terjawab dalam uraian yang telah lalu. Dari pernyataan Al-Qur’an dan Hadits data otentik yang dapat ditemukan  bahwa Adam pada mula kejadiannya tidak berada di Bumi berdimensi Tiga, tapi berada pada ruang Dimensi lain, Dimensi Tinggi (D-h) yang Al-Quran menyebutnya Jannah ( tempat yang Ghaib, Alam yang tak terlihat ) bukan surga dan bukan disebuah planet dilangit dan bukan dibumi, hanya kita yang selama ini menterjemahkan dengan Surga padahal Surga itu adanya diakhirat nanti, dan surga tidak mungkin dimasuki Iblis, dan didalam surga tidak ada lagi orang yang dapat tergoda oleh Iblis.

Didalam Qamus  Al-Munawwir tertulis makna ;
Jinnu  (  جـن  ) = Tertutup, gelap
Al-Jaan (الجـان ) = Makhluk Halus (Jin)
Majnun  (  مجنون ) = Akal Tertutup (Gila)
Jannah  (  الجـنة ) = Taman/kebun Tertutup ( taman khusus, taman larangan ), tempat yang membahagiakan     ( surga )
Jadi kata Jannah dapat diartikan : “tempat khusus berupa taman atau kebun yang menyenagkan”. Kalau kata Jannah menunjukkan suasana tempat diakhirat maka terejemahannya  memang : Surga.
Adam yang ketika berada di Alam D-h (Jannah) masih dalam bentuk ”tubuh rohani”  jadi Adam ketika itu belum punya fisik karena itu Adam belum ditempatkan di Bumi. Tubuh Ruhani, tubuh yang tidak dapat digolongkan kepada laki-laki atau perempuan. Karena itu berlaku hukum dasar seperti hukum yang berlaku pada Malaikat. Untuk menurunkan keturunannya hanya dengan membelah diri dari satu jadi banyak. Begitulah keadaannya ”Adam Ruhani” itu, untuk mengembangkan keturunannya maka Nafs itu membelah diri, dari satu menjadi dua kemudian menjadi banyak dan menjadi tak terhingga. Lalu roh-roh anak Adam berupa bibit manusia itu turun kebumi kita dan bumi bumi lain didalam jagat, masuk kedalam kandungan ibu hamil ketika kandungan berumur seratus dupuluh hari:

عن ابى عبد الرحمن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال : حدثنا رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو الصادق المصدوق ان احدكم يجمع خلقه في بطن امه اربعين يوما نطفة ثم يكون علقة مثل ذلك ثم يكون مضغة مثل ذلك ثم يرسل اليه الملك فينفخ فيه الروح ويؤمر باربع كلمات يكتب رزقه واجله وعـمله وشقي او سعيد (بخاري ، مسلـم)
Artinya :
“Dari Abu Abdir Rahman Abdillah bin Mas’ud r.a telah berkata : “Telah menceritakan kepada kami Rasulullah saw yang dia sebagai orang yang percaya dan dipercaya: “Bahwasanya kamu sekalian telah dikumpulkan kejadiannya di dalam perut ibunya selama 40 hari berupa cairan, kemudian berubah menjadi ‘alaqah (lintah mikro) seperti itu juga  kemudian diutuslah malaikat kepadanya, maka malaikat itu meniupkan Ruh ke dalamnya  dan diperintahkan  untuk menetapkan empat ketetapan yaitu dengan menetapkan tentang rizkinya, ajalnya, amalnya dan tentang duka atau bahagia” (Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim).

               Dibumi Adam-berfisik hidup 1000 tahun dan mengembangkan keturunannya  berdasarkan hukum alam-materi yaitu melalui perkawinan maka Adam bersama isterinya     ( Hawa ) melahirkan keturunannya dibumi sebagaimana lazimnya manusia berketurunan, dengan susah-payah mereka berdua  memulai cara baru untuk hidup yaitu cara kehidupan dunia, berikhtiar, bekerja dengan gigih, menaklukkan kekejaman alam, menata dan memanfaatkan serta melestarikannya. Dibumi  Adam berkembang biak dan menjadi Nabi untuk umat manusia. Perekembangan Anak cucu Adam yang selama ia hidup 1000 tahun cukup banyak menambah jumlah penduduk bumi yang semua anak cucu itu tubuhnya berkembang dalam rahim Siti Hawa tapi Jiwa yang masuk untuk menyempurnakan kelahiran manusia tetap Ruh-bibit-manusia yang dari Adam ketika ia di alam Ruh. Diantara anak anak Adam yang lahir dari kandungan Siti Hawa ada dua yang namanya tertera dalam Al-Quran yaitu Qabil dan Habil, Al-Kitab menyebutnya Kain dan Habel. Selanjutnya Al-Kitab    ( Perjanjian Lama ) pada Kitab Kejadian dijelaskan bahwa  Ketika Adam berumur 800 tahun ia memperanakkan Set  ( Nabi Sit ) yang melahirkan  Nuh. Nabi Nuh adalah cucu Adam generasi kesepuluh ( Adam – Set – Etos – Kenan – Mahallel – Jared – Henoch – Matusalah – Lamech – dan  Nuh ). Dari Nabi Adam hingga Nuh terentang waktu sekitar 2450 tahun , dan banjir besar yang disebut “Banjir Nuh “ itu terjadi, Nabi Nuh  sudah berusia  600 tahun. Kalau dihitung jarak masa Adam dan Nuh sekitar 2450 tahun ( perhitungan berdasarkan Al-Kitab ). Kapankah banjir itu terjadi ? Menurut penelitian Geologikal banjir itu terjadi pada 40.000 tahun yang lalu berarti Adam sudah turun di bumi sekitar 43.000 tahun yang lalu.

“ Ruh–bibit-manusia” yang dilahirkan Adam ketika ia  berada dalam Alam Ruh itu mereka bukan semua menuju pusat alam dan menempati bumi kita yang molek tapi mereka juga melayang keplanet lain dijagat pada bumi bumi lain yang tak terhitung banyaknya. Coba anda bayangkan dilangit terlihat bermilyar bintang. Satu bintang dilangit adalah sebuah Galaksi berapa banyak Galaksi didalam jagat ? Satu diantara Galaksi itu yang hanya berupa sebutir pasir dipadang pasir adalah Gakasui kita ( Bima Sakti ). Bima sakti adalah kumpulan lebih kurang antara 300 s/d 500 Miliar bintang. Satu bintang adalah Matahari yang punya satelit. Salah satu matahari itu adalah matahari kita disalah satu satelit matahari itu disitu ada bumi kita. Bertriliun banyaknya matahari dijagat bukankah ada betriliun banyaknya bumi; walau tak semua keadaannya seperti bumi kita yang layak huni tapi setidaknya ada milyaran bumi ada dijagat raya yang cocok untuk ditempati makhluk hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar