Bumi ketika itu masih mengalami Zaman Es, bagian
bumi yang lebih lebar diliputui Es,
hanya bagian tengah bumi yang berhawa panas (daerah tropis) itulah yang tidak
diliputi es . Zaman Es dibumi sangat panjang dari 2.000.000 hingga 15.000 tahun
silam. Kerena pengaruh zaman Es itu maka bagian bumi yang daratan itulah bagian
yang paling subur, paling indah, yaitu daerah Timur Tengah, disitulah Adam
ditempatkan kerena itu beliau disebut “ ادم
“ .( yang berkulit sauh
matang ).
Manusia bumi, dalam Al-Qur’an disebut Bani Adam,
kadang kadang disebut dengan sebutan :Al-Insan,
An-Naas, Al-Basyar adalah anak cucu Adam sebagai pengganti Homo Erektus yang sudah lama menghuni Bumi
ini, kerena itu Adam dan anak cucunya ( manusia-modern ) seluruhnya disebut
sebagai “Khalifah” di bumi.
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ
إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi : khalifah ( manusia ) “.( Q.S.2/Al-Baqarah :30
)
Khalifah artinya pengganti, menggantikan
makhluk sebelumnya yang belum pantas disebut manusia ( QS.76 : 1 ). Dimasa
sahabat kata ”khalifah” menjadi istilah ”menggantikan kedudukan Nabi Muhammad”,
lalu pengertian khalifah berkembang menjadi ”penguasa tertinggi dalam
pemerintahan” ( Presiden, Raja, Sulthan ). Karena makhluk Homo Erektus masih
setingkat Hewan mereka tak mampu menundukkan dan mengelola alam yang kejam
dizaman Es-raya itu, malah mereka saling membunuh antar sesama hanya sekedar
mempertahankan hidup dan daerah kekuasaan. Karena itu Allah memprogram makhluk
yang sempurna yang dibekali intelegensi dan kekuatan Ruhani. Makhluk yang akan
dilahirkan sebagai pengganti (Khalifah) ini tidak mungkin dilahirkan dari Homo Nendertal, Homo Habilis kerena anak-anak yang mereka lahirkan tidak
akan dapat berubah secara tiba-tiba menjadi cerdas dapat langsung menerima
Ajaran Allah kerena Gen mereka tidak bermuatan sinyal sinyal informasi yang
cukup sebagai manusia. Adam diciptakan di Jannah sebagai Manusia yang memiliki
dua badan : Jasmani dan Rohani yang telah mengeluarkan Jiwa-bibit-manusia yang
turun kebumi memasuki kandungan ibu ibu hamil dari Homo-Erektus yang otaknya
sudah mencapai 1200/1300 cc, di seluruh pelosok bumi yang dimana ada manusia
tingkat Homo Erektus maka lahirlah generasi Homo Sapien dimuka bumi yang
didalam Gen-nya sudah terisi sekitar tiga miliar huruf huruf informasi,
sehingga Jenis Homo Sapien merupakan makhluk yang tercerdas dimuka bumi. Sejak
kurang lebih 100.000 tahun lalu Homo-Sapien menempati bumi dibagian Eropa ( Ras
Kaukasoid), Afrika ( Negroid) dan Asia ( Mongolid ) yang selama lebih 70.000
tahun menyebar dibumi. Australia dan pulau pulau sekitarnya baru ada Homo
Sapien ( Ras campuran ) sekitar 40.000 tahun lalu dan Amerika tengah baru
dihuni Manusia sekitar 15.000 tahun lalu dan tidak ada Ras Amerika kerena yang
masuk ke Amerika adalah orang dari Asia yaitu bangsa Indian dari Ras Mongolid yang menyeberang lewat
Selat Bering yang waktu itu masih menyatu dengan Asia). Jadi Ras ras yang ada
yang berbeda warna kulit itu adalah anak Adam secara Rohani bukan dilahirkan
oleh Bunda Siti Hawa yang kembar dengan warna kulit berbeda beda, lalu setelah
dewasa mereka setiap warna kulit secara bersama sama pindah ke Afrika, ke Asia
ke Eropa, mareka naik angkutan apa? Apakah gara gara kulit hitam lalu diusir ke
Afrika yang kulit putih ke Eropa, dan yang kuning diusir ke Asia ? Kenapa semua
pergi tak ada tinggal sebagian? Banyak pertanyaan lagi yang tak mungkin
terjawab secara ilmiah oleh pembuat teori ”semua manusia dilahirkan dari kandungan
Siti Hawa” mungkin jawabya: ” Kalau Allah berkehendak” itu jawab yang ampuh, tapi menggelikan bagi
para ilmuan
Ketika Adam dan Hawa diturunkan kebumi dari alam
roh mereka dalam bentuk Roh karena itu mereka dengan mudah melayang dan memilih
planet mana tapi Adam memang dipilihkan di BUMI kita untuk menurunkan Nabi Nabi
yang dikemudian hari. Adam mendapati dibumi anak cucunya yang sudah berkembang
ribuan tahun karena roh anak cucunya sudah duluan turun kebumi hanya beberapa
hari sebelum Adam ( beberapa hari = beberapa ribu tahun, karena sehari di alam
roh = seribu tahun dibumi ) Lantaran manusia sudah ada dibumi maka Adam menjadi
Nabi untuk anak cucunya itu. Adam dapat
langsung berkomunikasi dengan Allah berarti Adamlah orang cerdas pertama dibumi
yang menggiring manusia kepada peradaban yang tinggi ( QS. 2: 31) Al-Qur’an menamakan Nabi-pertama
ini dengan: ADAM, adalah Nama-Figuratif
bukan nama panggilan seperti yang kita pakai untuk orang yang dikenal. Adam
datang ke Bumi dibagian tengah tengah
bumi di daerah tropis, maka disebut namanya Adam. Perkataan Adam berasal dari
akar kata:
a) Adima ( ادم
) =
Warna sauh matang
b). Al-Udmu ( الادم )= Kulit (Adiimu’l Ardh
= Kulit bumi atau permukaan bumi)
c). Aadama ( أدم ) = Campuran, bumbu penyedap
Adam adalah “Manusia yang menghuni permukaan Bumi yang berkulit warna sauh matang (
karena mendiami daerah tropis) yang badannya berasal dari campuran segala
zat-zat tanah ”. Adam adalah orang
pertama yang mampu mengolah permukaan Bumi, yang mengajarkan ilmu mengolah bumi
(Pertanian) dan perintis peradaban dan kebudayaan diatas Bumi. Dia orang yang
dapat menerima Ajaran Allah secara langsung, Adam adalah Nabi pertama, Bapak
Kebudayaan dan Asal (Nenek-Moyang) Manusia Modern (Homo-Sapien), yang
menggantikan Homo-Habilis, Homo Erektus yang belum masuk katagori Manusia,
mereka Hewan bertubuh manusia, yang
telah menempuh evolusi terakhir, mereka makhluk yang belum memiliki Badan Rohani.
Dari uraian diatas jelaslah bahwa Adam dan
keturunannya bukan Ras Kaukasoid yang berkulit putih, bukan Mongolid yang
berekulit kuning, bukan Negroid yang berkulit hitam apalagi Australoid.
Bagaimana Adam datang ke Bumi, apakah ia diturunkan dari Surga? Apakah ia
dilahirkan dari Homo-Erektus ? Pertanyaan-pertanyaan yang sudah terjawab dalam uraian yang
telah lalu. Dari pernyataan Al-Qur’an dan Hadits data otentik yang dapat
ditemukan bahwa Adam pada mula
kejadiannya tidak berada di Bumi berdimensi Tiga, tapi berada pada ruang
Dimensi lain, Dimensi Tinggi (D-h) yang Al-Quran menyebutnya Jannah
( tempat yang Ghaib, Alam yang tak terlihat ) bukan surga dan bukan disebuah
planet dilangit dan bukan dibumi, hanya kita yang selama ini menterjemahkan
dengan Surga padahal Surga itu adanya diakhirat nanti, dan surga tidak
mungkin dimasuki Iblis, dan didalam surga tidak ada lagi orang yang dapat
tergoda oleh Iblis.
Didalam Qamus Al-Munawwir tertulis
makna ;
Jinnu ( جـن ) = Tertutup, gelap
Al-Jaan (الجـان ) = Makhluk Halus (Jin)
Majnun ( مجنون
) = Akal Tertutup (Gila)
Jannah ( الجـنة
) = Taman/kebun Tertutup
( taman khusus, taman larangan ), tempat yang membahagiakan ( surga )
Jadi kata Jannah dapat diartikan : “tempat khusus berupa taman atau
kebun yang menyenagkan”. Kalau kata Jannah menunjukkan suasana tempat
diakhirat maka terejemahannya memang :
Surga.
Adam yang ketika berada di Alam D-h (Jannah)
masih dalam bentuk ”tubuh rohani” jadi
Adam ketika itu belum punya fisik karena itu Adam belum ditempatkan di Bumi. Tubuh
Ruhani, tubuh yang tidak dapat digolongkan kepada laki-laki atau perempuan. Karena
itu berlaku hukum dasar seperti hukum yang berlaku pada Malaikat. Untuk
menurunkan keturunannya hanya dengan membelah diri dari satu jadi banyak.
Begitulah keadaannya ”Adam Ruhani” itu, untuk mengembangkan keturunannya maka
Nafs itu membelah diri, dari satu menjadi dua kemudian menjadi banyak dan
menjadi tak terhingga. Lalu roh-roh anak Adam berupa bibit manusia itu turun
kebumi kita dan bumi bumi lain didalam jagat, masuk kedalam kandungan ibu hamil
ketika kandungan berumur seratus dupuluh hari:
عن ابى عبد الرحمن عبد الله بن مسعود
رضي الله عنه قال : حدثنا رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو الصادق المصدوق ان
احدكم يجمع خلقه في بطن امه اربعين يوما نطفة ثم يكون علقة مثل ذلك ثم يكون مضغة
مثل ذلك ثم يرسل اليه الملك فينفخ فيه الروح ويؤمر باربع كلمات يكتب رزقه واجله وعـمله
وشقي او سعيد (بخاري ، مسلـم)
Artinya :
“Dari Abu Abdir
Rahman Abdillah bin Mas’ud r.a telah berkata : “Telah menceritakan kepada kami
Rasulullah saw yang dia sebagai orang yang percaya dan dipercaya: “Bahwasanya
kamu sekalian telah dikumpulkan kejadiannya di dalam perut ibunya selama 40
hari berupa cairan, kemudian berubah menjadi ‘alaqah (lintah mikro) seperti itu
juga kemudian diutuslah malaikat
kepadanya, maka malaikat itu meniupkan Ruh ke dalamnya dan diperintahkan untuk menetapkan empat ketetapan yaitu dengan
menetapkan tentang rizkinya, ajalnya, amalnya dan tentang duka atau bahagia”
(Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim).
Dibumi
Adam-berfisik hidup 1000 tahun dan mengembangkan keturunannya berdasarkan hukum alam-materi yaitu melalui
perkawinan maka Adam bersama isterinya
( Hawa ) melahirkan keturunannya
dibumi sebagaimana lazimnya manusia berketurunan, dengan susah-payah mereka
berdua memulai cara baru untuk hidup
yaitu cara kehidupan dunia, berikhtiar, bekerja dengan gigih, menaklukkan
kekejaman alam, menata dan memanfaatkan serta melestarikannya. Dibumi Adam berkembang biak dan menjadi Nabi untuk
umat manusia. Perekembangan Anak cucu Adam yang selama ia hidup 1000 tahun
cukup banyak menambah jumlah penduduk bumi yang semua anak cucu itu tubuhnya
berkembang dalam rahim Siti Hawa tapi Jiwa yang masuk untuk menyempurnakan
kelahiran manusia tetap Ruh-bibit-manusia yang dari Adam ketika ia di alam Ruh.
Diantara anak anak Adam yang lahir dari kandungan Siti Hawa ada dua yang namanya
tertera dalam Al-Quran yaitu Qabil dan Habil, Al-Kitab menyebutnya Kain dan
Habel. Selanjutnya Al-Kitab ( Perjanjian Lama ) pada Kitab Kejadian
dijelaskan bahwa Ketika Adam
berumur 800 tahun ia memperanakkan Set (
Nabi Sit ) yang melahirkan Nuh. Nabi Nuh
adalah cucu Adam generasi kesepuluh ( Adam – Set – Etos – Kenan – Mahallel –
Jared – Henoch – Matusalah – Lamech – dan
Nuh ). Dari Nabi Adam hingga Nuh terentang waktu sekitar 2450 tahun ,
dan banjir besar yang disebut “Banjir Nuh “ itu terjadi, Nabi Nuh sudah berusia
600 tahun. Kalau dihitung jarak masa Adam dan Nuh sekitar 2450 tahun (
perhitungan berdasarkan Al-Kitab ). Kapankah banjir itu terjadi ? Menurut
penelitian Geologikal banjir itu terjadi pada 40.000 tahun yang lalu berarti
Adam sudah turun di bumi sekitar 43.000 tahun yang lalu.
“ Ruh–bibit-manusia” yang dilahirkan Adam ketika
ia berada dalam Alam Ruh itu mereka bukan
semua menuju pusat alam dan menempati bumi kita yang molek tapi mereka juga
melayang keplanet lain dijagat pada bumi bumi lain yang tak terhitung
banyaknya. Coba anda bayangkan dilangit terlihat bermilyar bintang. Satu
bintang dilangit adalah sebuah Galaksi berapa banyak Galaksi didalam jagat ?
Satu diantara Galaksi itu yang hanya berupa sebutir pasir dipadang pasir adalah
Gakasui kita ( Bima Sakti ). Bima sakti adalah kumpulan lebih kurang antara 300
s/d 500 Miliar bintang. Satu bintang adalah Matahari yang punya satelit. Salah
satu matahari itu adalah matahari kita disalah satu satelit matahari itu disitu
ada bumi kita. Bertriliun banyaknya matahari dijagat bukankah ada betriliun
banyaknya bumi; walau tak semua keadaannya seperti bumi kita yang layak huni
tapi setidaknya ada milyaran bumi ada dijagat raya yang cocok untuk ditempati
makhluk hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar