5. Kronologis
kedatangan Adam di bumi
Untuk memudahkan anda memahami kedatangan Adam dibumi penulis akan
uraikan kronologis kedatangannya sebagai berikut :
1. Adam dikisahkan dalam Hadits yang telah dikutip
diatas adalah Adam sebagai makhluk Ruhani yang berada di-Alam-Ruhani. Al-Qur’an
menyebut tempat Adam itu dengan sebutan : Jannah ( sebuah tempat berupa taman /kebun yang
sangat menyenangkan di alam Ruh, bukan dibumi dan bukan di akhirat karena
kehidupan akhirat itu belum ada
sekarang, nanti setelah kiamat ), lalu ahli Tafsir masa lampau memahamkan bahwa
Jannah itu = surga. Adam sebagai makhluk
Ruhani setara dengan Malaikat yang tidak
berjenis, tapi dapat membiak dengan cara membelah diri, tidak melalui
perkawinan. ( Hadits Shohih Riwayat Tarmidzi dari Abi Hurairah yang telah dikutip diatas ).
Di Jannah
Adam Ruhani membelah menjadi banyak berupa “ruh-ruh- Bibit-Manusia yang
di program untuk manusia di planet bumi ( mungkin juga untuk planet bumi lain
dijagat ) dan manusia dihari qiamat. Artinya Ruh untuk calon manusia penghuni bumi dan orang orang yang
bertugas melayani penghuni surga diakhirat sudah disiapkan Allah di alam
Ruh, mereka itu sebagai pelayan Surga (
56 : 17,18 ) Disana semua ruh bibit manusia itu sudah
bersaksi bahwa Allah adalah Tuhan yang kepada Nya harus mengabdi ( Q.S 7 : 172 ) Badan Ruhani anak anak Adam
itu hidup menunggu giliran untuk lahir dibumi , sementara Badan Fisik hanya
sebatas umur di bumi. Semua calon manusia yang ada di dalam rahim ibunya
sebagai embrio tidak akan menjadi manusia kalau Ruh-Bibit--Manusia (
yang berasal dari Diri-Adam itu tidak
masuk). Jadi Badan Fisik
Manusia berasal dari kedua orang tuanya,
sementara Badan Ruhaninya berasal dari Adam. Kerena itu semua ummat Manusia
disebut Anak Adam atau Bani- Adam ( Q.S
17 :70; 36: 60 ) walaupun tidak keturunan langsung dari rahim Bunda Siti Hawa.
Jadi Adam bapak ruhani-nya manusia. Di bumi Homo Habilis sudah menurunkan
Generasi kedua yaitu Homo Erektus kerena
kandungan ibu-ibu hamil dari jenis Homo Erektus sudah memenuhi syarat ( kadar
otak 1200-1300 cc ) berarti sudah mampu menerima Ruh-bibit-manusia dari Alam
Ruhani. Maka dimana saja dibagian belahan bumi baik didaerah tempat tinggal Ras
Negroid ( Afrika ), Mongolid ( Asia ), Kaukasoid ( Eropa ) atau Australoid ( Australia dan pulau pulau
sekitarnya termasuk Indonesia ) yang kandungan ibu ibu hamil disana sudah memenuhi syarat untuk dimasuki Ruh anak Adam, maka Ruh itu akan masuk. Para pakar Antropologi
terkejut kog tiba tiba muncul Homo Sapien disetiap bagian belahan bumi. Manusia
Generasi ketiga ini disebut Homo Sapien yang mewujud diseluruh penjuru benua
dengan bermacam macam Ras seperti yang disebutkan diatas. Kalau menunggu dari
satu kandungan kemudian berkembang keseluruh bumi tentu diperlukan waktu jutaan
tahun, karena harus menunggu mereka cerdas dan sanggup membuat alat
transfortasi untuk pindah ke Afrika, Asia, Eropa.Sekarang saja kita kalau mau
pindah ke negeri lain misalnya ke Afrika dengan naik rakit mungkin tak sampai
sampai karena ditelan gelombang.
- Dalam Hadits dari Abi Hurairah yang telah dikutip diatas dijelaskan bahwa Adam tingginya lebih kurang 30 Meter, itu bukanlah ukuran Badan- Fisik tapi ukuran Badan Ruhani ( Aura dalam ). Sekarang ini orang sudah bisa melihat aura-dalam manusia yang berupa cahaya warna perak melingkari tubuh setebal 10 cm lebih besar dari tubuh fisiknya, ini dari hasil penelitian para Pakar dibidang Metafisika dan Psikologi melalui foto Kirlian ( di Jakarta sudah ada Kamera yang dapat melihat Aura ) Misalnya kalau anda mempunyai tinggi badan 1,70 Cm, maka badan halus ( Aura dalam ) anda lebih kurang: 1,90 Cm. Dari upaya mencari fosil didalam tanah tidak pernah di temukan fosil manusia yang tingginya: 5 atau 3 Meter saja, apalagi yang 30 Meter. Berkurangnya besar aura-dalam tubuh Adam dari 30 Meter hingga keukuran normal, menunjukkan bahwa energi badan Ruhani Adam sudah terkuras karena telah mengembang-biakkan anak cucunya berupa Ruh-bibit- manusia sampai untuk program hari qiamat. Kalau anak cucu Adam yang keluar dari dirinya berupa Tubuh-Ruhani berarti diri Adam sendiri adalah Tubuh-Ruhani, mana mungkin tubuh berfisik melahirkan anak-anak bertubuh Ruhani, tentulah sama sama Ruhani kalau begitu ada dua keperibadian Adam : Adam Ruhani di jannah dan Adam berfisik di bumi. Ada dua macam jenis anak Adam, pertama hanya bentuk Makhluk-Ruhani tanpa jasad berada di alam Ruh yang turun kebumi memasuki kandungan ibu hamil; kedua anak Adam yang dilahirkan isterinya Hawa berkembnag biak di bumi menempati bagian tengah bumi. Memang menurut sunnahnya Nabi-nabi ditempat-kan dibagian tengah tengah bumi :
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ
عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا وَمَا جَعَلْنَا
الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنْتَ عَلَيْهَا إِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَتَّبِعُ
الرَّسُولَ مِمَّنْ يَنْقَلِبُ عَلَى عَقِبَيْهِ وَإِنْ كَانَتْ لَكَبِيرَةً
إِلَّا عَلَى الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ
إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ>
“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan
kamu umat yang ditengah tengah agar kamu
menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi
atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu
(sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti
Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat
berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan
Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang kepada manusia.( QS.2/ Al-Baqarah :143 )
Perkataan
أُمَّةً
وَسَطًا
ada yang mengartikan “umat pertengahan” ada yang menerjemahkan dengan “umat
yang adil”, memang kata wasatho bermakna tengah-tengah. Secara Geografis
Nabi nabi-nabi diturunkan ditengah-tengah bumi agar nabi nabi mudah
menyampaikan da’wah keseluruh penjuru bumi, dan Nabi selalu munculnya ditengah
tengah peradaban ummat supaya Nabi itu dapat dengan lebih mudah memperbaiki
peradaban umat. Demikian pula Nabi Adam diturunkan dibagian tengah tengah bumi,
supaya anak cucunya dapat dengan lebih mudah bertebar dibumi.
3. Setelah
Adam-Ruhani menurunkan anak-anaknya
dalam bentuk Ruh maka terakhir tinggal
seorang untuk pasangan dirinya sendiri maka
mewujudlah Hawa di Jannah sebagai
pendamping Adam yang mereka ketika itu
setara dengan Malaikat dan Iblis ( sebelum dimurkai ). Itulah sebabnya
dalam firman Allah di Surat Al-Baqarah
ayat 30-34 dan Surat Al-Hijir ayat 32-42, seolah-olah digambarkan ada satu
Majlis dimana hadir Malaikat, Adam, dan Iblis yang dalam dialog dengan Allah
terjadi perdebatan yang akhirnya menimbulkan pertentangan pendapat Ini bukan kejadian yang sebenarnya ( mana
mungkin makhluk bertengkar dengan Tuhannya. “Ini hanyalah berita ( wahyu )
yang Allah mengemasnya dalam bentuk dramatisasi” ( Kalau disekolah ada metode Sosio-drama
dengan menampilkan “ suatu adegan “ dengan demikian siswa dapat mengambil pelajaran yang tersirat
dibalik peristiwa dalam adegan tersebut ). Penulis menyusun ayat ayat yang
menceritakan peristiwa tersebut dalam bentuk penulisan drama :
DRAMA PECAKAPAN ANTARA ALLAH, MALAIKAT,ADAM
DAN IBLIS
Dialog
ini dikutip dari ayat 30 s/d 34 surat 2/Al-Baqarah
(
PADA SUATU KETIKA ALLAH MERENCANAKAN MENCIPTAKAN ADAM SEBAGAI KHALIFAH ALLAH DI
BUMI MAKA TERJADILAH DIALOG ANTARA ALLAH DENGAN PARA
MALAIKAT DAN IBLIS )
ALLAH
“Hai
Malaikat Aku hendak menjadikan seorang Khalifah di bumi”
MALAIKAT
“Mengapa
Engkau mau menjadikan Khalifah di bumi orang yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah?.
Padahal kami senantiasa bertasbih memuji Engkau dan selalu mensucikan Engkau”
ALLAH
“Sesungguhnya
Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”
( LALU ALLAH MENJADIKAN ADAM DAN
MENGILHAMINYA SEGALA NAMA-NAMA ( BAHASA DAN ILMU ) DAN MEMERINTAHKAN ADAM UNTUK
MENDEMONTRASIKAN KEPANDAIANNYA KEPADA MALAIKAT)
ALLAH
(Berkata kepada Malaikat)
“Sebutkanlah
kepada-Ku nama-nama benda itu kalau kamu orang-orang
yang benar”
MALAIKAT
“Maha
Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan
kepada kami, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Bijaksana”
ALLAH
“Hai
Adam, beritahu mereka nama barang-barang itu!”
( ADAMPUN SETELAH MENDAPAT PETUNJUK
MENYEBUTKAN SEMUA NAMA-NAMA BARANG ATAU BENDA YANG SUDAH DIKETAHUINYA KEPADA
MALAIKAT DAN MALAIKATPUN TERCENGANG KAGUM
).
ALLAH
“Bukankah
sudah-Ku katakan kepadamu bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan
bumi dan mengetahui apa yang kamu buat secara nyata maupun yang kamu
sembunyikan?”. Sekarang, menghormatlah kepada Adam!”.
( MAKA MALAIKATPUN MENGHORMAT KEPADA ADAM,
SEMENTARA DI SATU POJOK IBLIS MELIRIK DENGAN SINIS DAN TIDAK MAU MENGHORMAT
KEPADA ADAM )
Selanjutnya dialog ini bersambung ke ayat 32
s/d 42 surat 15/Al-Hijir.
ALLAH
“Hai
Iblis apa sebabnya kau tidak mau ikut bersama Malaikat
menghormat
kepada Adam ?”
IBLIS
( DENGAN SOMBONG
DAN SEPERTI TIDAK MENGACUHKAN ALLAH )
“Sekali
lagi aku tidak akan mau menghormat kepada orang yang Engkau telah membuatnya
dari tanah kering, yang asalnyapun dari lumpur hitam
yang
diberi bentuk”
ALLAH
( DENGAN MURKA )
“Keluarlah
kau dari tempat ini dan kau adalah terkutuk dan kutukan-Ku ini akan menjadi
laknat untukmu sampai ke hari berbangkit”
IBLIS
“Tuhan,
kalau begitu baiklah. Berilah aku waktu sampai kehari dimana orang-orang kelak
dibangkitkan
ALLAH
“Baiklah
kalau itu maumu. Kau akan diberi bertagguh, sampai suatu hari yang telah
ditentukan”
IBLIS
“Tuhan,
karena Engkau telah menetapkan aku menjadi orang yang sesat, pasti aku
menjadikan mereka (manusia) tergila-gila dengan keindahan bumi dan akan aku
sesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-Mu yang ikhlas”
ALLAH
“Ini
Islam merupakan jalan yang lurus. Hamba-hamba-Ku yang ikhlas takkan sanggup kau
menggodanya, kecuali orang yang mau mengikutimu yang mereka itu telah sesat”
Itulah cuplikan dialog antara Allah, Malaikat dan Iblis. Dimana
terjadinya Dialog ini, apakah dibumi atau dialam Gaib ? Kalau kita katakan
dibumi atau alam syahadah apakah Malaikat waktu itu Allah dan Malaikat berada
dibumi ). Pastilah keadaan itu terjadi dialam Ruh, kalau begitu dapat
disimpulkan bahwa Adam ketika itu adalah makhluk Ruhani setara dengan Maklaikat
dan Iblis ( sebelum durhaka ) Dialog tersebut sebenarnya merupakan wahyu yang
diturunkan dalam bentuk Sosio-drama, agar ajaran-Nya yang tersirat dapat
diamalkan jangan dipedomi yang tersurat ( kalau hanya yang tersurat : ”hanya
sekali si Iblis membuat kesalahan kerena tak mau bersujud kepada Adam lalu
diusir dan dikutuk seumur hidup tak ada lagi maaf bagi Allah padahal Allah Dia Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Pernah Adam berbuat kedurhakaan dan sesat ( Q.S.20/Thoha
: 121 ) kog dimaafkan Allah, sementara Iblis tidak!? Jadi kalau kita mengamalkan
makna yang tersurat : ”Sekali saja anak tak mau disuruh, melawan perintah lalu diusir selama lamanya, dianggap kafir, putus hubungan bapak dan
anak, putus hak warisnya; bukan demikian maknanya tapi didalam kisah tersebut
ada filsafat hidup yang tersirat yang dapat diambil hikmatnya.)
4. Adam dan istrinya hidup
di Jannah tempat kebahagiaan sebagai Makhluk Ruhani yang tidak perlu memeras
tenaga dan pikiran. Mereka hidup seperti burung dalam sangkarnya, di Jannah
semuanya serba cukup, apa saja yang diinginkan asal terpikirkan langsung
mewujud dalam kenyataan.. Kebahagiaan ini akan dapat dinikmati dalam waktu yang
panjang asal mampu menahan diri tetap sebagai Makhluk Ruhani yang tidak
terpengaruh hawa nafsu. Bila manusia telah dikuasai oleh Hawa Nafsu ( terutama
seksual ) maka manusia akan Memberat (
Membumi ) dengan kata lain ia akan lebih cenderung kepada “ materi “ dan tempat
yang lebih cocok adalah alam Materi yaitu planet bumi.
5. Adam diperdaya oleh Syaitan ( Iblis ) yang
mengajarkan kepada Adam bahwa Asy- Syajarah itu adalah Pohon Khuldi ( Pohon-Kekekalan
) yang akan mengantarkan Adam dan Hawa pada Kerajaan yang tidak akan binasa (Q.S. Thaha / 20: 120).
Adam terpengaruh dengan rayuan Syaithan dan mereka
berdua melanggar larangan Allah.
Apakah syajarah itu? Syajaratu’l-Khuld yang
terjemahan Harfiah-nya adalah: “Pohon Kekekalan”. Ahli tafsir mengatakan
Adam bersalah memakan buah khuldi yang terlarang.
Perkataan syajarah memang artinya : Pohon,
tapi ada arti yang lain yaitu Silsilah Keturunan (Qamus Al Munawwir
halaman 743). Dari dua arti ini semestinya yang dipilih adalah “Silsilah
keturunan”. Kalau “Pohon-kayu” tidak ada relevansinya dengan
pengusiran Adam ( kog hanya gara-gara
memakan buah khuldi, Allah begitu
murka dan mengusir Adam dan Hawa dari Jannah ).
Syajaratu’l Khuld
artinya “Silsilah keturunan yang kekal” ( Adalah bentuk
kata ungkapan yang menunjukkan bahwa yang dilarang di Jannah itu adalah “Hubungan
asmara” yang akan mengakibatkan adanya keturunan yang terus menerus
berkesinambungan ). Tempat yang bebas melakukan hubungan-asmara adalah di Jannah-
bumi atau Jannah akhirat
- Adam melanggar perintah itu artinya Adam dan Hawa telah terseret oleh asmara yang mengakibatkan jiwa mereka itu jadi memberat ( memateri ) Ketika mereka itu tenggelam dalam kenikmatan sesaat. Adam dan Hawa terperanjat melihat sendiri tubuh mereka dalam keadaan bugil, terpaksalah mereka itu menutupi auratnya dengan daun-daun kayu.:
فَأَكَلَا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا
يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ وَعَصَى ءَادَمُ رَبَّهُ
فَغَوَى()
“Maka keduanya memakan dari buah pohon
itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya
dengan daun-daun ( yang ada ditaman itu ), dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan
sesatlah ia. (Q.S. Thaha / 20: 121)
Apa makna tersirat dari ayat tersebut diatas ?
Jelaslah Allah menginformasikan dengan bahasa yang amat sopan bahwa mereka
telah sengaja membuka pakaian dalam bermain asmara sehingga nampak aurat mereka. Ketika mereka bergelut dengan hawa
nafsu maka jiwa mereka telah dipenuhi oleh hawa nafsu yang akan menyebabkan
Hawa akan bisa hamil karena itu mereka harus hijrah kebumi untuk berkembang
biak di bumi dan itu merupakan sunnatu’llah bukan diusir kebumi tapi untuk menjadi
Khalifah, kalau tidak begitu Manusia bumi tidak mendapatkan petunjuk dari
Nabi-nabi, kerena Nabi-nabi mestilah berasal dari leluhur yang juga Nabi. ( Tak
mungkin Homo Sapien yang berekembang dari Homo Erektus dapat melahirkan Nabi
kerena dalam Gen-nya tak ada program-nubuwah ( kenabian ). Karena badan rohani
yang sudah memberat dengan keduniaan maka Adam dan Hawa terlempar kebumi, bukan
diusir
7.
Ketika mereka terlempar kealam tiga dimensi ( bumi ) Bunda Hawa yang
duluan terjun kebumi dan memasuki ibu Hamil dari Homo erektus yang ada di bumi.
Adam terlambat beberapa saat walau beberapa saat ( dengan ukuran waktu alam
ruhani ) tapi di bumi Bunda Hawa sudah lahir, sudah menjadi dara jelita yang
Allah sengaja memprogramnya untuk menampung Ruh Adam yang menyusul turun ke
bumi. Logis atau tidaknya bagi anda tapi Allah berkata demikian; mari kita baca
Al-Qur’an: :
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ
مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا فَلَمَّا تَغَشَّاهَا حَمَلَتْ حَمْلًا
خَفِيفًا فَمَرَّتْ بِهِ فَلَمَّا أَثْقَلَتْ دَعَوَا اللَّهَ رَبَّهُمَا لَئِنْ
ءَاتَيْتَنَا صَالِحًا لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ
“Dialah Yang menciptakan kamu dari NAFS-WAHIDAH ( diri yang satu )
dan daripada-nya( Nafs-Wahidah ) itu Dia menciptakan ZAUJA-HA (suaminya ), agar
dia merasa senang kepadanya. Maka setelah berulang ulang dicampurinya, ( Si Nafs-Wahidah) lalu mengandung
kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan. Kemudian tatkala dia merasa berat,
keduanya (suami isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata:
"Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami
termasuk orang-orang yang bersyukur". (Q.S.7/ Al-A’raf :189).
8
Adam menjadi sesat dan terusir dari Jannah kerena disesatkan oleh hawa
nafsunya ( syaithon ) dan itu sebagai
sebab ia harus turun kebumi (Q.S.2/ Al-Baqarah: 36). Terusirnya Adam dan Hawa
mereka alami dua kali. Kata terusir itu
hanya kita pakai dalam ungkapan, yang sebenarnya Allah tidak pernah mengusir
Adam. Dalam ayat dikatakan :
قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًا
بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ....................."
“ Berfirman Allah : Pergilah kamu berdua dari Jannah bersama-sama
yang sebagian kamu dengan sebagian yang lain akan bermusuhan !”
Dalam ayat tersebut Allah hanya menyuruh pergi ( hijrah ) bukan
mengusir mungkin juga Allah menyuruh pergi untuk mengemban tugas kebumi menjadi
khalifah dibumi
9
Adam dan Hawa disuruh pergi ( hijrah
) dua kali : pertama ketika Adam dan Hawa keluar dari Jannah-alam ruh ( Alam Berdimensi Tinggi ) ke
Alam Tiga Dimensi (Bumi). ( Perhatikan firman Allah Q.S. Thaha
/ 20: 123 ) dalam ayat tersebut ada perintah: اهبطا dalam
bentuk Mutsanna bukan Jamak , yang
artinya pergilah/turunlah kamu berdua. Jadi Adam yang diperintahkan pergi itu
berdua dengan Hawa.
Kedua Adam hijrah ketempat yang ditentukan
untuk membangun peradaban baru dengan kata amar : ا هبطوا ( pergilah kamu ) maksudnya yang disuruh
pergi itu Adam dan orang orang beriman kepadanya.
Setelah Adam dan Hawa berada di bumi maka Hawa pun hamil, generasi Adam pun
berkembang biak disekitar Timur Tengah ( tengah tengah bumi ). Menempuh masa
ratusan tahun maka banyaklah umat manusia. Ratusan tahun bagi Adam bukanlah
waktu yang lama karena Adam hidup selama 1000 tahun. Diduga daerah yang
ditempati Adam adalah daerah Mesopotamia yang pada zaman itu yang tersubur
dibumi tapi belum ada Homosapien yang tinggal disitu. Homo-Sapien yang sudah
berkembang dibumi ada Ras Negroid di
Afrika, Kaukasoid di Eropa dan Mongolid di Asia, sementara Australoid belum
lagi muncul dibumi. Adam pun bertugas sebagai Nabi ( bukan Rasul ) untuk
mencerdaskan ummat mengolah bumi memperkenalkan
kehidupan yang lebih maju. Homosapien yang ada di Eropa dan Asia mulai
mendengar kemajuan daerah sekitar Timur tengah. Orang orang mulai ada yang
datang ketanah harapan ini dan komunikasi antara sesama manusiapun mulai terjalin.
Adam adalah Bapak Manusia dan Nabi pertama bukan Rasul-pertama. Rasul pertama
adalah Nabi NUH, mungkin pembaca terkejut tapi begitulah datanya memang Nuh
Rasul pertama.
Penggalan Hadits
( “Nabi Muhammad bercerita tantang
kedahsyatan hari Qiyamt dimana matahari ketika itu begitu dekat sehingga
manusia berkeluh kesah tak sanggup menanggung terik matahari Diantara sesama
dihari itu ada yang berkata : Tidakkah kamu pikirkan betapa derita yang kamu
alami mengapa tidak kamu cari orang yang
dapat membelamu dihadapan Allah ? Lalu mereka pergi menjumpi Adam seraya
berkata : Wahai Adam anda adalah bapak manusia yang diciptakan Allah dari
tangan-Nya sendiri kemudian ditiupkamya ruh-Nya ditubuh anda dan
diperintahkan-Nya Malaikat sujud kepada anda belalah kami dihadapan
Ttuhanmu ! Kata Adam : ‘ Sesungguhnya pada hari ini Tuhan juga marah kepadaku
Dia melarangku mendekati Syajarah Khuldi tapi aku mendurhakai-Nya. Aku Salah ,
maka pergilah kamu kepada yang lain!’. Maka pergilah mereka itu menemui Nabi
Nuh, seraya berkata : Anda adalah Rasul pertama tama dikirim ke
bumi Dan Allah menjuluki anda dengan
‘Abdan Syakuron, belalah kami dihadapan Tuhan…………………”
( penggalan Terjemah Hadits Shohih Muslim I halaman 110 )
Hadits ini sangat panjang penulis sengaja memenggal
pada keterangan bahwa Nabi Nuh adalah Rasul yang pertama bukan Adam. ( Pada
umumnya umat Islam biasanya menghafal 25
Rasul pilihan yang pertama adalah Adam, jadi supaya jangan dianggap keterangan
tadi mengada-ada maka penulis sisipkan Hadits diatas sebaagai dalil )
10.
Tidak mungkin Generasi anak cucu Adam yang lahir dari kandungan Siti Hawa
dimasukkan kedalam Ras Kaukasoid, kerena Ras Kaukasoid umumnya orang Eropa
berkulit putih dan Ras ini sudah duluan ada. Anak cucu Adam yang lahir dari kandungan
Siti Hawa adalah Ras golongan bangsa-bangsa serumpun di Timur Tengah yang lebih
tepat kalau disebut Ras Babil. Kerena diantara bangsa-bangsa serumpun di Timur
Tengah, Bangsa Babil-lah yang memiliki peradaban tinggi sudah melalui kurun waktu yang panjang, lagi
pula ketika terjadi banjir besar dimasa Nabi Nuh kapal Nabi Nuh terdampar
diketikar negeri ini. Ketika banjir besar itu Nabi Nuh beserta pengikutnya
bukan mau meninggalkan negerinya tapi hanya menyelamatkan diri diatas kapal
jadi kapal itu tidak begitu jauh hanyut dari daerah itu.
11.
Melihat dari sejarah Nabi-nabi dimana kita tidak menemukan Nabi dan Rasul
dari Ras Kaukasoid, Mongolid, Australoid atau Negroid, tetapi dari Ras Bangsa
bangsa Timur Tengah yang hidup di
sekitar lembah Mesopotamia yang subur, kemungkinan Adam membuat perkampungan
disana, disekitar lembah Mesopotamia. Didalam Hadits dijelaskan bahwa Adam
hidup sebagai Nabi dan Bapak manusia selama 1000. tahun (
dipotong 40 tahun kerena umurnya sudah diberikannya kepada Dawud 40 tahun tapi
dalam hadits tersebut juga Adam lupa dengan janjinya ia bertahan bahwa umurnya
tetap 1000 tahun). Siapa saja yang lahir dari Ras diantara yang lima Ras ini
yang Embrio-nya dimasuki Ruh-bibit-manusia yang berasal dari Adam-Ruhani
berarti dia adalah keturunan Adam maka semua manusia disebut Bani Adam tidak mesti keturunan langsung dari rahim
Siti Hawa. Kalau semuanya keturunan langsung dari perut Siti Hawa tidak mungkin
dari keluarga yang berkulit sauh matang, hidung mancung, rambut ikal,
berjanggut lebat; melahirkan anak yang hitam legam rambut keriting bibirnya
tebal atau yang bermata sipit berambut lurus berkulit kuning. Kalau alasan
daerahnya yang membuat perbedaan warna kulit, banyak orang Eropa tinggal di
Afrika sampai beranak bercucu tetapi kulitnya tetap putih, banyak orang Negro
yang tinggal di Amerika beranak-bercucu tetapi tetap hitam kecuali yang kawin
antar ras maka anaknya berkulit warna
campuran.
12. Melalui
Intetelegensinya yang tajam Adam dapat langsung menerima ilmu Allah (Q.S. Al-Baqarah / 2: 31). Inilah
buktinya Adam itu Nabi yang pertama (
Nabi = orang dapat menerima wahyu ) Namun masyarakat Homo-Sapien tidak mau tunduk dan patuh kepada Adam
karena sifat bawaan yang hanya memperturutkan hawa nafsu, masih Dzulumat dan
primitip. Karakter mereka yang suka menumpahkan darah, suka berperang sudah
terlihat oleh Malaikat karena itu sebelum Adam turun ke Bumi, Malaikat sudah
menyampaikan pertimbangannya kepada Allah bahwa manusia bumi itu suka
berperang, menumpahkan darah. (Q.S. Al-Baqarah
/ 2: 30).
Begitupun tentu ada beberapa orang dan beberapa
anak-anak Adam yang mengikut kepada
Ajaran Islam yang dibawa Adam. Untuk
keamanan dan kedamaian hidup Adam dan pengikutnya diperintahkan lagi hijrah
ketempat lain. Adam membawa keluarga dan pengikutnya berhijrah menuju tanah
Arabia yang waktu itu tidak sepanas sekarang. Adam membangun Ka’bah sebagai
pusat peribadatan manusia. Cara ibadah pada zanman itu hanya dengan thawaf
mengelilingi Ka’bah, mengikut gerakan planet dialam semesta.
Memang kalau kita baca Sejarah para Nabi, hampir
semua Nabi pernah Hijrah karena tekanan umatnya. ( Perhatikan kata perintah
dalam ayat ini: اهبطوا (Q.S. Al-Baqarah / 2: 35, 36, 38 ) dalam
bentuk jamak, yang artinya “ pergilah kamu “. Dari bentuk kata amar “Ihbithuu”
itu mengertilah kita bahwa Adam diperintahkan pergi bukan berdua dengan
isrtinya tapi Adam bersama keluarga dan pengikutnya. Inilah peristiwa hijrahnya
Adam yang kedua.
13 Kemungkinan Ruh anak cucu Adam yang di
alam Ruh itu tidak semuanya turun kebumi
hinggap di Embrio anak Manusia, jadi mereka hidup terus dialam Ruh menunggu
Hari Kiamat. Merekalah kelak yang akan jadi pelayan di Surga atau yang
dijadikan Bidadari atau Bidadara sebagai pasangan hidup Manusia yang beramal
sholih dibumi . Mereka belum pernah disentuh manusia bumi jadi mereka itu tetap
suci, maka Al-Qur’an menyebut mereka : أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ
= pasangan yang suci, lengkapnya ayat tersebut berbunyi
ولَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“ Bagi mereka kelak diSurga akan mendapat pasangan hidup yang suci
dan mereka kekal selamanya di Surga “ ( QS. 2/ Al Baqarah : 25 )
Pendapat
penulis ini berdasarkan adanya
prtunjuk dalam teks Hadits bahawa penciptaan Jiwa anak Adam sampai untuk hari
Kiamat (
خالقها الى يوم القيامة ). Dalam Hadits ini
tertulis perkataan: “ Ila “ ( sampai ) bukan “ Hatta “ ( hingga), jadi ada Jiwa anak Adam yang nanti
beraktivitas diakhirat kerana tak ada kesempatan hidup dibumi sebagai anak
manusia di bumi, mereka tetap sebagai makhluk Ruhani yang melanjutkan kehidupan
di akhirat. Memang sebagian ahli Tafsir berpendapat bahwa bidadari itu adalah
produk Surga dengan dalil :
إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka
(bidadari-bidadari) dengan langsung ( QS.56 Al-Waqi’ah :35 ).
Sebenarnya
kata : “dengan langsung” itu adalah pendapat sipenterjemah adapun ayat tersebut
kalau diterjemahkan secara harfiah bermakna : “Sesungguhnya Kami
menciptakan mereka dengan penciptaan yang sempurna”.
Maksudnya bidadari itu
diciptakan dengan demikian istimewa sampai nabi berkata :
عن انس بن مالك رضي الله عنه عن النبي صلعم : قال لو ان امراة
من اهل الجنة الطلعت الى اهل الارض لاضاءت ما بينهما ومللاته ريحا ولنصيفها عـلي رأسها خير مـن الدنيا
وما فيها ( رواه البخاري )
“Dari Anas bin Malik Ra, dari
Nabi saw bersabda : “ Seandainya seorang wanita penghuni sorga( bidadari )
muncul ditengah tengah penduduk bumi niscaya dia menyinari apa saja yang ada diantara keduanya dan aroma
wanginya akan memenuhinya dan tutup kepala yang ada dikepalanya lebih baik dari isi dunia dan segala yang didalamnya “ (
Hadist Shahih Riwaryat Bukhari )
14. Embrio
Manusia Homo-Sapien yang modern pun kalau tidak dimasuki bibit-manusia
dari Ruh-anak-Adam yang dialam Ruhani ketika janin berumur 120 hari walaupun
dapat dilahirkan sebagai makhluk hidup ia tidak akan memiliki Badan Ruhani.
Anak itu walau memiliki tubuh manusia
tapi sebenarnya intelegensi yang dimilikinya hanya setingkat Pitekanthropus. Anak manusia ini tidak
akan bisa berbicara, berpikir dan beraktivitas sebagai manusia biasa. Orang
mengatakan anak tersebut Cacat-mental atau
Idiot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar