3. Manusia Purba
Sejak
Zaman Pliosin (10.000.000. tahun yang lalu ) jenis monyet Hominid telah
berevolusi selama berjuta-juta tahun. Ruh insani yang bermuatan Kausa Sosialis
dan Rasionalis tingkat rendah telah menyentuh alam pikiran makhluk ini sehingga
mengantarkan jenis Hominid ini ketingkat makhluk sejenis Australophitecus.
Tahun 1976 ditemukan para ahli jejak kaki sepasang Australophitecus dewasa
dengan anak kecil yang berjalan berdampingan. Mereka berjalan
diatas tanah vulkanis yang masih baru yang kemudian mengeras.
Daerah itu tertutup padang tropis
dengan danau-danau dan sejumlah kecil pepohonan yang rindang. Sekitar 2.000.000
tahun yang lalu, telah muncul jenis Pithec yang lebih cerdas yang dinamakan Homo.
Jenis Homo yang tertua ditemukan adalah Homo Habilis. Kata Habilis itu
bukan nama untuk menunjukkan jenis, tapi habilis berarti “Terampil” Homo
Habilis sudah pandai menggunakan alat-alat untuk memotong daging dan membuat
alat berburu binatang buruan. Mereka juga membuat sarang sebagaimana mereka
melihat hewan-hewan yang mampu membuat sarang. Otak habilis kira-kira 650-800
cc lebih besar dari otak Australophitecus. Perkembangan ini terjadi karena
Kausa Rasionalis mulai aktif didalam diri makhluk ini. Kemajuan pesat telah
dicapai ketika mereka telah mampu membuat api dari gesekan kayu, atau gesekan
batu.
Di Eropa Utara jenis Homo ini sudah ada dan lebih maju, mungkin karena di Eropa ada
musim dingin kerena itu mereka terdorong membuat pakaian untuk menghindari
kedinginan. Jenis ini di Eropa disebut Homo Neandertal kerena fosilnya
ditemukan delembah Neander. Homo-Neandertal telah berkembang sejak 250.000
tahun yang lalu. Mereka sudah mengenal pakaian yang terbuat dari kulit hewan
buruan dan rumah-rumah mereka itu dari kulit-kulit binatang yang dibentangkan
diatas rangka dari dahan pohon atau tulang mamout yang panjang. Bekas-bekas ini
ditemukan di Ukraina.Tengkorak Homo-Neandertal bentuknya belum seperti
tengkorak Homo Sapien ( manusia modern ). Tempurungnya agak rendah, bagian
belakang dan samping agak menonjol. Yang paling khas adalah dagunya yang masuk
kedalam, pipinya yang lebih besar serta tulang mata yang menonjol. Kapasitas
otaknya masih jauh dibawah manusia modern. Peralatan perkakas Homo Neandertal
jauh lebih maju dibandingkan dengan Homo-Habilis.. Mereka mampu membuat
beraneka ragam alat keperluan
sehari-hari. Selain batu api, tulang dan tanduk telah mereka manfaatkan menjadi
perkakas. Mereka telah berhasil beradaptasi dengan iklim dingin di Eropa. Cara
hidup mereka mirip dengan suku Inuit yang masih ada sekarang. Mereka
telah hidup berkelompok yang memiliki kepala kelompok dan anggota kelompok yang
melaksanakan tugas dalam bermacam-macam pekerjaan.
Gubuk
mereka terbuat dari susunan tulang Mamout sebagai kerangkanya. Kemudian mereka
tutup atau selimuti dengan kulit, sehingga terlindung dari panas dan hujan.
Sudah lebih maju dari Homo Habilis ditempat lain.
Antara 1,6 juta dan 200.000 tahun lalu
hidup spesis Homo Erectus. Otak dan tubuh mereka lebih besar dari Homo-Habilis.
Homo-Erectus ditemukan fosilnya di Eropa dan Asia. Para peneliti menduga bahwa
Homo-Erectus mungkin bermula dari Afrika lalu bergerak ke Afrika Utara, Eropa
Asia sampai Cina dan Nusantara sebenarnya bukan demikian, baik di Eropa,
Afrika, Asia maupun Australia jenis Homo
ini memang ada bukan datang dari tempat lain. Zaman sekarang saja pindah dari
Afrika ke Eropa atau Asia bukan hal yang mudah apalagi pada zaman itu belum ada
transportasi. Kalau mereka datang dari Afrika ke Eropa dan Asia , orang Eropa
dan Asia akan serupa orang Afrika berkulit hitam, berambut keriting dan
berbibir tebal. Sebenarnya bibit manusia itu telah di tabur Allah dimana-mana
di seluruh dunia. Kalau bibit tumbuhan dapat ditanam dan hidup di bumi,
demikian pula hewan satu sel dapat membiak di bumi lalu berevolusi kearah kemajuan,
apalagi manusia makhluk yang lebih mulia, mereka lahir dan berkembang biak
ditempatnya.Belum ada keinginan, hasrat untuk merantau jauh kenegeri orang
karena mereka tak mengnal adanya negeri lain, mereka hanya mengenal
lingkungannya sendiri yang kaya dengan binatang dan tumbuhan sebagai perbekalan
hidup.Waktu hanya yang dibutuhkan manusia hanyalah makanan dan hasrat
berkembang biak.
Intelegensi yang bermuatan kausa Sosialis dan
Rasionalis, tidak akan dapat tumbuh bila ditabur dibumi atau diisikan kedalam
tepung sari dari bunga lalu keluar buahnya : “
Manusia “ itu suatu yang mustahil. Tapi kalau intelegensi itu masuk kedalam
pikiran makhluk yang mirip manusia, lalu makhluk tadi menjadi cerdas kemudian
anaknya akan bertambah cerdas, seperti
wahyu yang dapat diterima oleh para Nabi, demikian pula intelegensi dapat
diserap kalau ukuran otak makhluk telah
cukup / mampu menerimanya.
Jadi dimana saja ada jenis Pithec yang menerima sentuhan intelegensi
universal akan meningkat menjadi Homo, dan makhluk jenis Homo akan berkembang
keterampilan dan pemikirannya kearah kemajuan setahap demi setahap yang kelak
melahirkan jenis Homo yang lebih cerdas.
Otak Homo Erectus memiliki ciri-ciri tertentu yang
membuatnya lebih dekat kepada Manusia-modern dari Homo-Habilis. Otaknya lebih
besar dengan volume 880-1100 cc (
Manusia-modern 1400 cc ). Giginya lebih kecil dari Habilis. Tengkorak mereka
hampir mirip dengan manusia modern (Homo
Sapien) hanya tulang tengkorak Homo Erectus agak lebih tebal, dahinya landai
dan tulang mata agak menonjol. Rahangnya cukup kokoh wajahnya rata tak berdagu.
Mereka sudah mengenal kampak genggam yang dibuat dari batu dan juga sudah
mengenal api.
Disebuah gua di Choukotien dekat Beijing Cina, ditemukan sisa-sisa
sejumlah Homo Erectus yang berusia 360.000 tahun yang lalu. Lapisan abu yang
tebal menunjukkan bahwa mereka sudah mengenal api
Fosil Manusia-Modern dijumpai di Australia baru
sekitar 40.000 tahun yang lalu. Tapi fosil jenis Homo jauh lebih lama sudah ada
di Australia, mungkin mereka itu adalah nenek moyang penduduk asli benua itu
(Suku Aborijin). Jadi Manusia- Modern sudah ada di Australia sekitar 40.000
tahun yang lalu, sedangkan di Eropa, Asia dan Afrika, Manusia-Modernnya hampir
mencapai 100.000 tahun yang lalu. Para ahli berpendapat kemungkinan mereka
datang dari Asia dengan menggunakan rakit atau sampan, karena pada waktu itu permukaan laut lebih
rendah 50 M, sehingga Benua Asia jauhnya hanya 65 Km, tanah air kitapun pada
waktu itu masih bersatu dengan Asia. Itu kan sebuah pendapat, akan tetapi yang
lebih mungkin lagi jenis Homo di Australia memang ada dan
berkembang disitu, bukan datang dari Asia kerena Jenis manusia Asia
adalah Ras Mongolid sementara Australia rasnya Australoid. Lagi pula alam pada
waktu itu masih kaya dengan makanan, penduduk bumi belum padat sekali tak perlu
manusianya merantau, menjelajahi benua lain mencari penghidupan mengharungi
laut pakai rakit.( Ahli Sejarah mengatakan bahwa nenek moyng kita berasal dari
India belakang mereka menggunakan rakit menuju Nusantara, itupun hanya reka
reka, yang benar bangsa Indonesia memang lahir dan berkembang di Indonesia
apalagi sudah terbukti di pulau Jawa ditemukan fosil jenis Pithec Anthropus
yang setara dengan Australopithecus. Memang manusia Indonesia sudah cukup tua
termasuk Ras Australoid sementara Asia manusianya tergolong Ras Mongolid )
(Catatan : Disebut Ras Australoid jangan anda bayangkan bangsa Australia
yang sekarang.Yang sekarang ini adalah bangsa Inggris yang menjajah tanah
Australia itu Penduduk asli benua Australia itu adalah Bangsa Aborijin yang
sama dengan bangsa Indonesia.)
Manusia Purba belum mengenal hal-hal yang abstrak,
karena itu mereka tidak memiliki rasa takut atau kagum kepada hal-hal
gaib, mereka tidak mengenal Dewa, Jin,
Hantu dan Tuhan. Mereka hanya hidup untuk makan dan berkembang biak serta rasa
ingin berkuasa. Mereka saling berperang / berkelahi antara satu kelompok dengan
kelompok lain. Pantaslah kalau Malaikat pernah
menyampaikan isi hatinya kepada Allah :
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ
لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ
فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ
وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ()
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui". ( QS.2/ Al- Baqarah :30 )
Bagaimana mungkin Malaikat bisa mengetahui bahwa makhluk yang
bernama “ manusia “ nanti
akan suka berperang saling menumpahkan darah ?
Tentu kerena Malaikat sudah
menyaksikan bahwa manusia di bumi sebelum kedatangan Adam saling berperang antar sesamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar