Selasa, 13 November 2012

MIsteri Alam dan Manusia XXVI


3.  Manusia Purba

Sejak Zaman Pliosin (10.000.000. tahun yang lalu ) jenis monyet Hominid telah berevolusi selama berjuta-juta tahun. Ruh insani yang bermuatan Kausa Sosialis dan Rasionalis tingkat rendah telah menyentuh alam pikiran makhluk ini sehingga mengantarkan jenis Hominid ini ketingkat makhluk sejenis Australophitecus. Tahun 1976 ditemukan para ahli jejak kaki sepasang Australophitecus dewasa dengan anak kecil yang berjalan berdampingan. Mereka berjalan diatas tanah vulkanis yang masih baru yang kemudian mengeras.

                                                                  Daerah itu tertutup padang tropis dengan danau-danau dan sejumlah kecil pepohonan yang rindang. Sekitar 2.000.000 tahun yang lalu, telah muncul jenis Pithec yang lebih cerdas yang dinamakan Homo. Jenis Homo yang tertua ditemukan adalah Homo Habilis. Kata Habilis itu bukan nama untuk menunjukkan jenis, tapi habilis berarti “Terampil” Homo Habilis sudah pandai menggunakan alat-alat untuk memotong daging dan membuat alat berburu binatang buruan. Mereka juga membuat sarang sebagaimana mereka melihat hewan-hewan yang mampu membuat sarang. Otak habilis kira-kira 650-800 cc lebih besar dari otak Australophitecus. Perkembangan ini terjadi karena Kausa Rasionalis mulai aktif didalam diri makhluk ini. Kemajuan pesat telah dicapai ketika mereka telah mampu membuat api dari gesekan kayu, atau gesekan batu.

Di Eropa Utara jenis Homo ini sudah ada dan   lebih maju, mungkin karena di Eropa ada musim dingin kerena itu mereka terdorong membuat pakaian untuk menghindari kedinginan. Jenis ini di Eropa disebut Homo Neandertal kerena fosilnya ditemukan delembah Neander. Homo-Neandertal telah berkembang sejak 250.000 tahun yang lalu. Mereka sudah mengenal pakaian yang terbuat dari kulit hewan buruan dan rumah-rumah mereka itu dari kulit-kulit binatang yang dibentangkan diatas rangka dari dahan pohon atau tulang mamout yang panjang. Bekas-bekas ini ditemukan di Ukraina.Tengkorak Homo-Neandertal bentuknya belum seperti tengkorak Homo Sapien ( manusia modern ). Tempurungnya agak rendah, bagian belakang dan samping agak menonjol. Yang paling khas adalah dagunya yang masuk kedalam, pipinya yang lebih besar serta tulang mata yang menonjol. Kapasitas otaknya masih jauh dibawah manusia modern. Peralatan perkakas Homo Neandertal jauh lebih maju dibandingkan dengan Homo-Habilis.. Mereka mampu membuat beraneka  ragam alat keperluan sehari-hari. Selain batu api, tulang dan tanduk telah mereka manfaatkan menjadi perkakas. Mereka telah berhasil beradaptasi dengan iklim dingin di Eropa. Cara hidup mereka mirip dengan suku Inuit yang masih ada sekarang. Mereka telah hidup berkelompok yang memiliki kepala kelompok dan anggota kelompok yang melaksanakan tugas dalam bermacam-macam pekerjaan.
Gubuk mereka terbuat dari susunan tulang Mamout sebagai kerangkanya. Kemudian mereka tutup atau selimuti dengan kulit, sehingga terlindung dari panas dan hujan. Sudah lebih maju dari Homo Habilis ditempat lain.
Antara 1,6 juta dan 200.000 tahun lalu hidup spesis Homo Erectus. Otak dan tubuh mereka lebih besar dari Homo-Habilis. Homo-Erectus ditemukan fosilnya di Eropa dan Asia. Para peneliti menduga bahwa Homo-Erectus mungkin bermula dari Afrika lalu bergerak ke Afrika Utara, Eropa Asia sampai Cina dan Nusantara sebenarnya bukan demikian, baik di Eropa, Afrika, Asia  maupun Australia jenis Homo ini memang ada bukan datang dari tempat lain. Zaman sekarang saja pindah dari Afrika ke Eropa atau Asia bukan hal yang mudah apalagi pada zaman itu belum ada transportasi. Kalau mereka datang dari Afrika ke Eropa dan Asia , orang Eropa dan Asia akan serupa orang Afrika berkulit hitam, berambut keriting dan berbibir tebal. Sebenarnya bibit manusia itu telah di tabur Allah dimana-mana di seluruh dunia. Kalau bibit tumbuhan dapat ditanam dan hidup di bumi, demikian pula hewan satu sel dapat membiak di bumi lalu berevolusi kearah kemajuan, apalagi manusia makhluk yang lebih mulia, mereka lahir dan berkembang biak ditempatnya.Belum ada keinginan, hasrat untuk merantau jauh kenegeri orang karena mereka tak mengnal adanya negeri lain, mereka hanya mengenal lingkungannya sendiri yang kaya dengan binatang dan tumbuhan sebagai perbekalan hidup.Waktu hanya yang dibutuhkan manusia hanyalah makanan dan hasrat berkembang biak.
Intelegensi yang bermuatan kausa Sosialis dan Rasionalis, tidak akan dapat tumbuh bila ditabur dibumi atau diisikan kedalam tepung sari dari bunga lalu keluar buahnya :        “ Manusia “ itu suatu yang mustahil. Tapi kalau intelegensi itu masuk kedalam pikiran makhluk yang mirip manusia, lalu makhluk tadi menjadi cerdas kemudian anaknya akan  bertambah cerdas, seperti wahyu yang dapat diterima oleh para Nabi, demikian pula intelegensi dapat diserap kalau ukuran otak makhluk  telah cukup / mampu menerimanya.
Jadi dimana saja ada jenis Pithec yang menerima sentuhan intelegensi universal akan meningkat menjadi Homo, dan makhluk jenis Homo akan berkembang keterampilan dan pemikirannya kearah kemajuan setahap demi setahap yang kelak melahirkan jenis Homo yang lebih cerdas.
Otak Homo Erectus memiliki ciri-ciri tertentu yang membuatnya lebih dekat kepada Manusia-modern dari Homo-Habilis. Otaknya lebih besar dengan volume 880-1100 cc         ( Manusia-modern 1400 cc ). Giginya lebih kecil dari Habilis. Tengkorak mereka hampir mirip dengan manusia modern  (Homo Sapien) hanya tulang tengkorak Homo Erectus agak lebih tebal, dahinya landai dan tulang mata agak menonjol. Rahangnya cukup kokoh wajahnya rata tak berdagu. Mereka sudah mengenal kampak genggam yang dibuat dari batu dan juga sudah mengenal api.

Disebuah gua di Choukotien  dekat Beijing Cina, ditemukan sisa-sisa sejumlah Homo Erectus yang berusia 360.000 tahun yang lalu. Lapisan abu yang tebal menunjukkan bahwa mereka sudah mengenal api
Fosil Manusia-Modern dijumpai di Australia baru sekitar 40.000 tahun yang lalu. Tapi fosil jenis Homo jauh lebih lama sudah ada di Australia, mungkin mereka itu adalah nenek moyang penduduk asli benua itu (Suku Aborijin). Jadi Manusia- Modern sudah ada di Australia sekitar 40.000 tahun yang lalu, sedangkan di Eropa, Asia dan Afrika, Manusia-Modernnya hampir mencapai 100.000 tahun yang lalu. Para ahli berpendapat kemungkinan mereka datang dari Asia dengan menggunakan rakit atau sampan,  karena pada waktu itu permukaan laut lebih rendah 50 M, sehingga Benua Asia jauhnya hanya 65 Km, tanah air kitapun pada waktu itu masih bersatu dengan Asia. Itu kan sebuah pendapat, akan tetapi yang lebih mungkin lagi jenis Homo di Australia memang  ada dan  berkembang disitu, bukan datang dari Asia kerena Jenis manusia Asia adalah Ras Mongolid sementara Australia rasnya Australoid. Lagi pula alam pada waktu itu masih kaya dengan makanan, penduduk bumi belum padat sekali tak perlu manusianya merantau, menjelajahi benua lain mencari penghidupan mengharungi laut pakai rakit.( Ahli Sejarah mengatakan bahwa nenek moyng kita berasal dari India belakang mereka menggunakan rakit menuju Nusantara, itupun hanya reka reka, yang benar bangsa Indonesia memang lahir dan berkembang di Indonesia apalagi sudah terbukti di pulau Jawa ditemukan fosil jenis Pithec Anthropus yang setara dengan Australopithecus. Memang manusia Indonesia sudah cukup tua termasuk Ras Australoid sementara Asia manusianya tergolong Ras Mongolid )
(Catatan : Disebut Ras Australoid jangan anda bayangkan bangsa Australia yang sekarang.Yang sekarang ini adalah bangsa Inggris yang menjajah tanah Australia itu Penduduk asli benua Australia itu adalah Bangsa Aborijin yang sama dengan bangsa Indonesia.)
Manusia Purba belum mengenal hal-hal yang abstrak, karena itu mereka tidak memiliki rasa takut atau kagum kepada hal-hal gaib,  mereka tidak mengenal Dewa, Jin, Hantu dan Tuhan. Mereka hanya hidup untuk makan dan berkembang biak serta rasa ingin berkuasa. Mereka saling berperang / berkelahi antara satu kelompok dengan kelompok lain. Pantaslah kalau Malaikat pernah menyampaikan isi hatinya kepada Allah :

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ()
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". ( QS.2/ Al- Baqarah :30 )

Bagaimana mungkin Malaikat bisa mengetahui bahwa makhluk yang bernama              “ manusia “ nanti akan suka berperang saling menumpahkan darah ?  Tentu kerena Malaikat  sudah menyaksikan bahwa manusia di bumi sebelum kedatangan Adam  saling berperang antar sesamanya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar