BAB DUA : KEDATANGAN MANUSIA SEMPURNA DIBUMI
1.
Homo Sapiens ( Manusia modern )
Hampir semua ahli Antropologi, Biologi dan Arkeologi yakin bahwa sub
spesis Homo Sapien muncul sejak Zaman
Holosen, akhir zaman Es antara 100.000- 40.000 tahun lalu, dimana bumi dalam
keadaan stabil antara 260.000 - 40 tahun
yang lalu.
Homo Sapien telah menempati bumi selama seratus ribu tahun dan telah
mengalami dua periode. :
Priode pertama adalah Periode Umat
Manusia Homo Sapien menjelang kedatangan Adam
lebih kurang dari 100.000 tahun
lalu hingga banjir besar dizaman Nuh 40.000
tahun yang lalu jadi selama 60.000 tahun.
Priode kedua adalah Perkembangan
Manusia sesudah banjir Nuh sejak 40.000 yang lalu hingga sekarang. Diperkirakan
kehancuran bumi dengan bencana alam seperti zaman Nuh itu akan datang lagi disekitar 180.000
tahun yang akan datang.
Perhitungan
diatas berdasarkan hasil penelitian Sarjana sarjana : “ Lamont Geological
Observatory dari Columbia University”
bahwa:
“Medan magnet bumi berkali kali menjadi
lemah dan pada klimaknya bahkan menghilang sama sekali. Menurut catatan
terakhir sifat magnit bumi pernah lenyap setidak tidaknya 171 X selama 7.600.000 tahun terakhir. Sifat magnet
itu perlahan lahan muncul kembali tapi dalam keadan jungkir balik, artinya :
Kutub utara magnit dan kutub selatannya bertukar tempat. Pertukaran kutub yang
terakhir pada 700.000 tahun yang lalu dimana kutub selatan magnit ada didekat
utara bumi, padahal sebelumnya ada didekat kutub selatan bumi. Lenyapnya medan
magnit akan menjadikan bencana dahsyat dipermukaan bumi. Menurut statistik
medan magnit tersebut lenyap setiap 220.000 tahun jadi selama 700.000 tahun
terakhir sudah pernah terjadi bencana besar dibumi pada 480.000, 260.000,
40.000 tahun yang silam” (
Intisari, Juni 1972
).
Besar
kemungkinan bencana besar itu akan datang lagi 180.000 tahun yang akan datang
kerena pada waktu itu bumi akan kehilangan magnit ( dugaan ini bukan ramalan
dukun/Paranormal tapi berdasar kajian
Lamont Geologikal Observatory tersebut ), ketika itu kedua kutub bumi
akan terbalik sesuai dengan tanda tanda kiamt yang dikatakan Nabi bahwa : ”matahari
akan terbit dari sebelah barat”, tapi ini sekedar kajian hanya Allah yang
mengetahui tentang kapan Hari Kiamat.
Kalau
kita merujuk kepada Al-Kitab ada disebutkan hitungan tahun sejak dari Adam hingga Nuh, sehingga kalau disimpulkan
bahwa jarak masa Adam hingga Banjir Nuh sekitar 2139 tahun. Kalau kita
berpedoman kepada catatan berdasar Kajian Lamont Geologikal Observatory bahwa
telah terjadi bencana Alam dahsyat pada 40.000 tahun yang lalu diduga bencana
itu adalah “ Banjir Nuh “. Kalau Banjir Nuh terjadi disekitar 40.000 tahun yang
lalu maka Adam datang kebumi disekitar 2140 tahun sebelum Banjir Nuh ( 42/43.000
tahun yang lalu
Sebagaimana yang penulis katakan bahwa di Eropa,
Asia dan Afrika jenis Homo Sapien sudah ada jejaknya sejak 100.000 tahun dan di
Australia baru 40.000 tahun yang lalu. Diperhitungkan 100.000 tahun yang lalu (
dizaman Holosen ) seluruh bumi baru dihuni Homo Sapien kira kira 5.000.000 jiwa
yang selama 60.000 tahun telah menyebar keseluruh penjuru kecuali
Amerika. Lebih kurang 11.000 tahun yang lalu Homo Sapien telah mengisi semua
benua kecuali Antartika, berkembang dalam empat macam Ras yaitu; Negroid, Kaukasoid,
Mongolid dan Australoid. Ras-ras lain kini bermunculan menjadi
penghuni bumi dari hasil perkawinan campuran antara Ras tersebut sehingga apa
yang difirmankan Allah dalam Al-Qur’an telah terlihat nyata.
وَمِنْ ءَايَاتِهِ
خَلْقُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ()
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Ia telah
menciptakan langit dan bumi, bahasa kamu yang berbeda-beda dan kulit kamu yang
beraneka warna. Sesungguhnya yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang yang
berilmu.” (Q.S. Ar-Ruum / 30: 22)
Tentu anda akan bertanya : “ Homo Sapien atau Bani-Adam sudah ada sejak
100.000 tahun yang lalu kog Adam diduga ada dibumi baru kira kira 42.000 atau 43.000
tahun yang lalu ?”. Sebenarnya Adam sudah lahir sejak sebelum Homo Sapien
ada dibumi, hanya Adam ketika itu masih di alam Ruh. Dialam Ruh itu Adam telah
melahirhan Ruh-ruh bibit- manusia yang sudah duluan datang kebumi sebelum Adam
turun kebumi. Kalau misalnya di alam Ruh itu Adam tinggal selamam 2 bulan saja
berarti bagi anak cucu Adam dibumi sudah berlalu masa selama 60.000 tahun, karena
menurut Allah sehari disana = seribu tahun dibumi. Selama 60.000 tahun itu Homo
Sapien sudah berkembang jumlahnya dan juga sudah berkembang kebudayan dan
peradabannya, maka Adam-pun turun
untuk mengajari anak cucnya tentang Agama Allah. Bagaimana caranya Adam
turun, apakah jatuh begitu saja dari langit? Tentu Allah membuatkan cara yang
logis karena Allah selalu membuat hukum-Nya yang logis tidak ada hukum Allah
itu adakadabra terus jadi semau-Nya.
Sekitar 6.000 tahun yang lalu penduduk bumi ditaksir
sudah berjumlah sekitar 80 juta-an itu
adalah perkembangan umat manusia Generasi Nuh selama lebih kurang 30.000 tahun, tetapi sekitar abad ke VII
penduduk bumi telah mencapai sekitar 550 juta jiwa. Apakah kemunculan Homo
Sapien yang demikian pesat merupakan hasil perkembangan Manusia dari setiap Ras
yang masih tersisa dimasa banjir Nuh dari semua daerah Ras Manusia, atau
perkembangan itu dari orang orang yang selamat diatas kapal Nabi Nuh saja?
Kalau manusia sekarang semua berasal dari perkembangan anak cucu orang orang
yang selamat dalam kapal Nabi Nuh tentulah kulit, raut muka dan bahasanya sama;
kog sekarang ada orang yang berkulit hitam, kuning, putih dan coklat ? Apakah
murid murid Nuh itu dahulu ada orang dari Ras Negroid, Mongolod, Kaukasoid dan Australoid,
dan masuk kekapal sengaja dipilih?. Nabi Nuh hanyalah Nabi uuntuk umatnya
bagaimana mungkin Ras Negroid, Kaukasuid, Mongolid dan Australoid ada sekarang
dibumi dari mana asal mereka ? Nabi Muhammad Nabi yang agung sahabatnya
hanyalah orang Arab walaupun ada satu du Ras lain Seperti Suhaib Ar- Rumi, orang
Rumawi = Ras Kaukasoid; Salman Al-Farisi orang Iran dan
Bilal bin Abi Rabah dari ras Negroid kesemua mereka memang ada di tanah Arab
sebagi budak atau tawanan. Di masa Nuh belum ada tranfortasi yang tidak masuk akal
kalau Ras Ras lain bisa ngumpul di tempatnya Nuh. Apalagi Ras Australoid ada
dibumi sesudah peristiwa banjir besar itu.
Kita kembali kepangkal permasalahan, kalau Darwin
pernah mengatakan adanya “Mata rantai yang putus”, memanglah mata rantai itu sudah putus.
Artinya evolusi perkembangan secara bertahap dari monyet hingga homo habilis itu
telah sampai ketitik final. Makhluk sejenis
Homo Neandertal, Homo Rodesiensis dan Homo Habilis serta Homo Erektus
tidak akan mampu memikul amanah Allah, mesti ada makhluk pengganti ( khalifah ) yang sanggup memikulnya untuk
memakmurkan bumi, memanfaatkan sumber kekayaan alam (anugerah Allah) dan dapat
mengenal Tuhan serta berbakti kepada-Nya. Karena itu Allah merencanakan
melahirkan jenis makhluk baru yaitu manusia sempurna ( Insan kamil ) ( QS.2 : 30 ). Makhluk ini
diprogram Allah memiliki dua tubuh, Jasmani dan Ruhani.
Adapun makhluk makhluk terdahulu hanya memiliki tubuh fisik yang diberi nyawa kehidupan dan intelegensi
tingkat rendah, sedikit lebih diatas
hewan, karena itu makhluk ini “ belum pantas disebut manusia dan
tidak juga pantas dikatakan binatang”. ( QS.76 :1 ) Kalau digolongkan
binatang mereka sudah memiliki rasio tingkat rendah sudah mengerti
berkomunikasi, sudah mengenal budaya tingkat rendah, kalau digolongkan manusia
mereka belum mampu mengabstrak belum mengenal yang gaib, belum mengenal yang
Maha Kuasa, belum mampu menggunakan akal yang dianugerahkan Allah, belum
sanggup mengemban amanah Allah sebagai khalifah-Nya dibumi ( QS, 24 : 55 )
Makhluk jenis Homo yang sudah mendiami bumi sejak
250.000- 100.000 tahun yang lalu adalah makhluk yang belum Mukallaf, karena
mereka tidak memiliki Badan Ruhani yang akan dibangkit di akhirat
untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatan baik/buruk dalam hidupnya. Mereka
di program hanya merupakan “medium” yang akan menerima bibit
manusia baru dimana bibit ini dipersiapkan di alam lain , di dimensi
lain yaitu Alam Ruh, yang Al-Qur’an menyebutnya “Jannah”
. Manusia modern yang di rencanakan Allah itu tidak sekedar hasil
percampuran bibit laki-laki dan perempuan, tetapi memiliki “badan-ruhani”
.yang ditiupkan Malaikat kedalam
kandungan ibu-hamil setelah umur
kandungan 120 hari. Inilah yang membedakan Manusia Modern ( Homo Sapien )
dengan Homo-Erectus yang dilahirkan hanya dari hasil perkawinan sepasang
jantan-betina saja, sama seperti hewan-hewan
mamalia lainnya.
Rasulullah Bersabda:
“Sesungguhnya setiap kamu kejadiannya,
terkumpul (sel bibit dari ayah dan ibu) didalam perut ibunya berupa air mani
selama 40 hari, kemudian keadaannya berubah menjadi ‘alaqah (bentuk benda
melekat seperti lintah) selama 40 hari, kemudian keadaannya berubah lagi
menjadi mudghah (segumpal daging / embrio) selama 40 hari, kemudian diutus
Allah Malaikat untuk meniupkan Ruh kedalam mudghah itu………………..”
( penggalan Hadits Shahih Riwayat Bukhari
dan Muslim )
Terjemahan
hadits diatas sengaja dipenggal tidak
ditulis keseluruhannya karena akan
dibicarakan pada fasal yang lain. Penggalan Hadits diatas menjelaskan kepada
kita bahwa manusia itu dilahirkan bukanlah hanya sekedar hasil percampuran sel
bibit dari ayah dan ibu, melainkan ada lagi faktor lain yang lebih utama yaitu “Ar-Ruh”
yang ditiupkan kedalam mudghah ketika
berumur 120 hari (4 bulan).
Embrio yang berumur 120 hari itu adalah embrio yang sudah lengkap dan siap
menerima Ruh bibit manusia. Ruh yang masuk kedalam embrio adalah Ruh yang akan
membentuk Nafs ( jiwa ), dan tubuh ini berkembang seirama dengan pertumbuhan
dan perkembangan fisik.
Makhluk yang memiliki tubuh halus (Badan
Ruhani) adalah menjadi ciri khas Homo Sapien yang menyebabkan spesis ini dapat
bertahan di bumi yang kejam dan dapat mengemban amanah Allah sadar ataupun
tidak sadar. Bagaimana kemungkinannya dengan tiba-tiba Homo Sapien bertebar
dibumi dengan empat macam Ras dengan perbedaan warna kulit dan bahasa? Apakah
manusia yang empat Ras ini berasal dari sepasang manusia yang dikenal dengan
nama Adam dan Hawa? Sulit untuk memberikan jawaban. Kesulitannya bukan
disebabkan kekurangan data akan tetapi sulit untuk menuturkannya agar dapat
difahami, kerena lamanya sudah tertanam keyakinan dalam benak umat Islam bahwa
Adam itu berasal dari tanah, yang diambil Malaikat dari bagian segala
penjuru bumi yang berwarna warni lalu ditempa di Surga lalu ditiupkan Ruh
jadilah ia seorang Manusia yang bernama Adam. Adam merasa sepi sendiri
maka dibuatkan teman hidupnya yang
diambil dari tulang rusuknya sebelah kiri. Adam dan isterinya tinggal di
Surga bersenang senang hanya dilarang
mendekati sebatang-pohon ( Syajaratu’l Khuldi ) dan tidak boleh memakan
buahnya, tetapi larangan tersebut dilanggar kerena rayuan Iblis. Adam dan Hawa
memakan buah khuldi itu maka Allah menjadi murka lalu Adam dan Hawa diusir dari Surga dan dibuang kebumi. Dibumi
Adam dan isterinya terpaksa memulai hidup baru dengan susah payah. Adam
menempati bumi selama 960 tahun dari
masa yang sekian panjang berkembang
biaklah anak cucu Adam yang berasal dari rahim Siti Hawa di bumi. Karena Adam
dibuat dari bebagai macam tanah maka anak cucu Adam itu bermacam macam warna
kulitnya ada yang hitam, putih, kuning dan coklat .
Sementara para ahli Antropologi, Arkeologi dan Biologi menduga manusia
ini adalah proses evolusi yang panjang dari jenis Hominid berevolusi kearah
perkembangan yang lebih baik sampai kebentuk
Pithec Anthropus terus maju ketingkat Homo lahirlah Homo Habilis, Homo
Neandertal dan Homo Erektus. Jenis homo inilah yang menurunkan Homo Sapien dan
dari salah seorang Homo Sapien lahirlah seorang anak manusia yang
bernama Adam yang mendapat wahyu untuk menjadi Nabi. Dan yang lain berpendapat bahwa setelah Homo
Erektus rantai evolusi putus maka Adampun turun mengembangkan anak cucunya
itulah Homo-Sapien .Dari teori kedua diduga Adam sudah ada sejak 100.000
tahun yang lalu. Uraian ini sangat logis kerena merupakan gabungan antara
Penelitian dan dalil Al-Qur’an, merupakan gabungan ilmu para Anthropolog dan Arkeolog dengan ilmunya
Ulama, akan tetapi kalau kita resapi
secara mendalam akan timbul lagi keraguan . Kalau Homo Sapien seluruhnya adalah
anak cucu Adam yang berasal dari rahim Siti Hawa kenapa anak-anak Adam itu
berbelang- belang ? Ada yang berkulit hitam legam rambut keriting dengan bibir
tebal lalu pergi meninggalkan
keluarganya ke Afrika padahal waktu itu belum ada tranfortasi. Ada yang
berkulit putih, hidungnya mancung,
mereka mengelompok pergi ke Eropa, ada
yang bermata sipit hidung agak pesek
kulit kuning berambut lurus, mereka pergi meninggalkan keluarga jauh
merantau ke Asia, kok mereka yang hitam,
yang putih mancung, yang kuning pesek pergi semua tak ada yang tinggal beberapa
orang bersama orang tuanya Adam dan Hawa. Apakah kepergian mereka itu kerena
diusir ? Suatu teori yang mengganjal dalam pikiran dan tidak logis. Sebenarnya
memang Ras-Negroid yang berkulit hitam itu berkembang biak ditempatnya yaitu
tanah Afrika dari leluhurnya yang juga di Afrika, Mongolid memang berkembang di
Asia dan leluhurnya juga di Asia. Ras Kaukasoid berkembang-biak di Eropa dan leluhurnya disitu, sementara Australoid
terpencil di Australia dan pulau pulau sekitarnya , memang leluhur mereka di
Australia dan kepulauan yang disekitarnya bukan orang Asia yang naik rakit menyeberang
meninggalkan kampung halaman mencari
makan ke Australia walaupun pada masa itu jarak antara Asia dan Australia agak
dekat tidak seperti sekarang. Untuk
mendapatkan jawaban yang memuaskan, sebagai langkah pertama marilah kita
kumpulkan Hadits-hadits dan ayat-ayat Al-Qur’an yang ada kaitannya dengan asal
usul kedatangan manusia pertama dibumi Sesudah itu anda merenungi sedalam
dalamnya mana diantara faham-faham ini
yang logis, argumentasinya berlandaskan
wahyu dan hadits Nabi dan kajiannya secara ilmiah, jauhkan rasa
kebencian pada teori yang tak seirama dengan anda yakini selama ini, karena
masalah kedatangan Adam dibumi bukan teermasuk rukun Iman sehingga perbedaan
bisa membuat orang menjadi bid’ah, kafir
atau murtad