2. Evolusi Makhluk Primat
Masalah asal-usul makhluk Manusia-Monyet
yang berkembang secara evolusi sudah diteliti berdasarkan Sub ilmu dari
Antropologi-biologi yaitu Ilmu Paleonthropology yang menjadikan
bahan penelitian berupa fosil yang terkandung di dalam tanah. Karena manusia
hanya mencurahkan perhatian kepada fakta-fakta tersebut dan melupakan Wahyu,
maka orang menduga “Manusia-modern” pertama yang menjadi leluhur
manusia bumi kita ini pun adalah hasil percabangan dari makhluk primat itu.
Sudah banyak buku-buku yang ditulis oleh
para Pakar ahli yang menunjukkan bukti-bukti bahwa manusia pertama yang kita
kenal dengan nama Adam yang telah mengembang biakkan Manusia Modern
adalah Generasi yang tumbuh secara bertahap dari Homo Erektus dan bukan tidak
banyak pula Ulama dan sarjana Islam yang menentang argumentasi ini dengan
mengemukakan dalil naql bahwa Adam diciptakan di Surga dan karena suatu
kesalahan lalu dibuang ke bumi ini. Akan
tetapi dalam tulisan ini penulis memeriksa kembali dasar-dasar argumentasi
kedua pendapat tersebut dan penulis mengambil kesimpulan yang lain, walaupun
hal ini berat untuk dikatakan kerena para Agamawan akan menaggapi sangat
sensitif akan tetapi perlu direnungi bahwa yang mengatakan Adam datang kebumi
melalui evolusi atau Adam dalam keadaan utuh diturunkan dari Surga kebumi
adalah juga merupakan pendapat. Bagaimana mungkin Adam yang hidup di Surga bisa
masuk kebumi padahal Surga itu ada di akhirat, dan akhirat ada sesudah kiamat. Jawabnya
: itu tak perlu dibingungkan : “ Kalau
Allah berkehendak semua hal bisa terjadi “. Itulah jawaban yang tak ilmiah dari
para pendukung pendapat bahwa Adam datang dari Surga. Kalau begitulah cara
berpikir orang beriman bisa bisa ia terlanjur menuduh Allah melakukan tindakan kesewenangan.
Misalnya seorang perempuan mandul ketika suaminya mengajak diperiksa dokter
kandungan lalu istrinya menjawab: ” Ngapain ke dokter kan Allah yang berkehendak
saya tak bisa hamil ! Suaminya emosi lalu menampar istrinya. Istrinya terkejut dan
brkata : ”koq saya ditampar? ”. Jawab suaminya : ”Itu sudah ditakdirkan Allah
bahwa hari ini kau ditampar suami !
Menurut penelitian yang paling akhir bahwa makhluk
pertama dari suku Primat muncul di muka bumi sebagai suatu cabang dari Mamalia
kira-kira 70.000.000 tahun yang lalu dizaman Paleosen-tua. Dalam masa yang amat panjang makhluk primat ini telah
bercabang menjadi bermacam suku primat, sub-suku primat dan infra suku-primat.
Diantaranya telah mewujud keluarga kera Pongid dan kera besar Hominid
yang seterusnya semakin tinggi kecerdasannya hingga melahirkan Manusia-monyet
yang dianggap para Sarjana Antropologi sebagai leluhur dari percabangan makhluk
sejenis Australopithecus, yang sementara itu keluarga Pongid menurunkan
pula jenis Gorilla dan Simpanse. Keluarga Pongid ini berasal dari jenis monyet
Pongo yang banyak terdapat di daerah Afrika-Timur yang ketika itu menjadi satu
dengan jazirah Arab di zaman Miosin 25 juta tahun yang lalu.
Jenis manusia monyet yang setingkat Australopitekus baik yang ada di Eropa, Afrika atau Asia merekalah yang menurunkan Generasi yang dalam kurun waktu lebih kurang 4.000.000 tahun, muncullah diatas bumi ini jenis monyet yang mirip Manusia, yang dinamakan Pithec Anthropus. Tengkorak Pithec Anthropus yang sejenisnya ada dijumpai di Solo disebut Pithec Anthropus Soloensis, ada dijumpai di Peking lalu diberinama Pithec Anthropus Pekinensis
Sampailah umur bumi kezaman Pleistosen
Muda, fosil-fosil yang dijumpai pada zaman ini amat banyak, tapi bentuknya jauh
berbeda dari jenis Pithek-Anthropus, sebab makhluk ini sudah mengenal
kebudayaan walau dalam tahap permulaan. Makhluk ini dinamai “Homo-Neandertal”,
karena fosilnya ditemukan dilembah Neander. Fosil yang seperti ini juga
ditemukan di Afrika, Asia, Eropa dan Australia hanya umur masanya berbeda.
Karena dilihat dari bentuk tengkorak dan susunan tulang belulang, para pakar
menduga ini adalah hasil evolusi yang panjang, hingga ditemukan keturunan
mereka yang lebih maju disebut “Homo Erektus” sekitar 1.500.000 tahun
yang lalu. Diduga jenis ini yang melahirkan Homo Sapien ( Manusia Modern ). Apakah Homo Sapien yang
sudah ada 100.000 tahun yang lalu merupakan anak cucu Adam atau Adam dilahirkan
dari Homo Sapien ? Ini pertanyaan yang sangat musykil sementara para ahli
mencari jawab dan sebelum mereka
menemukan data dan bukti sebagai jawaban, Ummat Islam sudah punya Al- Quran dan
Al-Hadits yang telah bercerita banyak tentang asal usul kejadian manusia .
Marilah kita dengar apa kata Allah dan Rasulnya dengan tidak menyepelekan hasil
penemuan ilmuan dibidang Anthropologi, Arkeologi dan Biologi itu..
Apa kata Al-Qur’an dalam hal ini ?
Berfirman Allah :
مَا لَكُمْ لَا تَرْجُونَ لِلَّهِ وَقَارًا >
وَقَدْ
خَلَقَكُمْ أَطْوَارًا
“Mengapakah kamu tidak memikirkan
kebesaran Allah. Sesungguhnya Dia menjadikan kamu dalam beberapa tingkatan.” (Q.S. 71/ Nuh:13,14)
هَلْ أَتَى عَلَى الْإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ
الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا
“Bukankah telah datang masa yang panjang kepada Manusia itu, dimana
dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut.” (Q.S. 76/ Al-Insan:
1)
وَاللَّهُ أَنْبَتَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ
نَبَاتًا
“Dan Allah
menumbuhkan kamu dari bumi sebagai nabati (Makhluk yang tumbuh).” (Q.S. 71.
Nuh: 17)
Ayat-ayat tersebut diatas memberikan penjelasan bahwa manusia tumbuh
diatas bumi, dengan bertahap-tahap memakan waktu yang sangat panjang, dimana
manusia pernah ada dibumi sebagai makhluk primitip yang belum pantas disebut
manusia, tapi tidak juga pantas disebut binatang. Apakah pertumbuhan dan
perkembangan ini adalah proses evolusi atau memang hidup itu datang bertahap-tahap
menurut keadaan qodrat alam sehingga lama-lama menjadi sempurna? Disini terdapat perbedaan pengertian
antara “Evolusi “ dengan “Perkembangan bertahap“. Al-Quran
mengatakan “ perkembangan bertahap “
Perkembangan secara evolusi pengertiannya “ satu
makhluk primat menurunkan keturunannya yang oleh waktu dan proses alam
mengalami kemajuan hingga sampai ketitik
akhir terminal evolusi dan disini evolusi itu berhenti”.
Perkembangan secara bertahap yang penulis maksudkan ialah hidup itu datang menyentuh
dalam tahap- permulaan lalu mewujudkan kehidupan dalam bentuk permulaan, lalu
hidup itu menyentuh lagi dengan qodrat yang lebih tinggi maka me wujud pula
makhluk yang lebih tinggi begitu seterusnya, sehingga kehidupan itu bertingkat-tingkat,
seolah-olah tanaman yang tumbuh dibumi semakin tinggi dan semakin tinggi. Itulah makna yang tersirat dari ayat 13,14
dari surat 71/ Nuh, diatas. Jelasnya ada pangkal makhluk nabati lalu berevolusi
menuju kesempurnaan. Demikian pula ada pangkal makhluk hewani lalu berevolusi bercabang menjadi jutaan
specis satu cabang menuju kesempurnaan hingga sampai kepada bentuk seperti
manusia ( bukan manusia ) dan sampai disini evolusi hewan berakhir karena telah
mencapai tingkat final, kerena akan datang dan berkembang makhluk yang lebih
sempurna yaitu Manusia ( Insan Kamil ) Tahapan-tahapan evolusi itu
adalah sebagai berikut :
- Sekian banyaknya jenis binatang yang telah berkembang sejak dari zaman Trias, 225 juta tahun yang lalu muncullah didunia ini Mamalia (binatang menyusui) dan diantara suku mamalia yang dianggap sebagai pangkal makhluk adalah monyet, disebut suku Primat kira-kira 70.000.000 tahun yang lalu. Makhluk primat telah bercabang kedalam berbagai suku, sub suku dan infra suku sehingga sampai pada jenis kera Pongid (jenis kera kecil) dan Hominid (jenis kera besar).
- Keluarga Hominid-lah yang menurunkan Generasi Monyet besar yang menyerupai manusia sejenis Australopitekus. Jenis Australopitekus ini yang menurunkan Generasi yang lebih tinggi lagi. Australopitekus telah hidup di zaman Pliosin 10 juta tahun yang lalu. Jenis ini mungkin menurunkan Generasi yang lebih maju yaitu jenis Pithekantropus.
- Jenis Pithekantropus bercabang pula kearah jenis Pithekantropus erektus, Pithekantropus Soloensis, Pithec Anthropus Pekinensis, adalah jenis Pitek yang sama tapi berbeda alam lingkungan. Arah yang lain lebih maju adalah jenis Homo, yaitu jenis Homo-Rodesiensis dan Homo-Neandertal yang menuurunkan Homo Habilis dan Homo Erektus. Para ahli menganggap dari sini muncul manusia modern (Homo-Sapien) yang berkembang dalam empat Ras : Negroid, Kaukasoid, Australoid, dan Mongolid, menempuh masa yang panjang kira-kira 120.000 tahun. Homo Sapien ( manusia modern ) diduga mendiami bumi sejak 100.000 tahun yang lalu, di Afrika, Eropa dan Asia tapi Australia baru 40.000 tahun lalu. Jenis ini diduga adalah anak cucu Adam, yang dalam hal ini semua sependapat yang berbeda apakah Adam nenek moyang Homo Sapien atau Adam lahir dari Homo Sapien atau Adam datang dari Surga bersama isterinya Hawa sengaja diprogram Allah untuk mengembang-biakkan Homo Sapien ( manusia modern ) ?. Mari kita selusuri jalan kajiannya dalam buku ini