Jadi dimanakah akhirat
itu?
Alam
semesta ini adalah alam syahadah ( alam nyata ) sifatnya fana (akan
hancur ) jadi berakhirnya alam
syahadah tentu bukan di alam syahadah
tapi dialam yang lain; boleh dikatakan di Alam Ghaib ( Alam Baqa ). Di alam ini
manusia telah berganti fisik, keadaannya
tidak seperti fisik di bumi,
memang ada kulit ada daging dan tulang, tapi kulit daging dan tulang yang
zatnya abadi walaupun terbakar hangus di
neraka tapi tidak jadi abu, tidak hilang atau mati. Kalau Taman Sorga itu ada
dibumi (bumi baru), tentu manusia yang tinggal dibumi akan mengalami hukum
hukum hidup di bumi, mereka akan berusaha lagi untuk mencari makan, mereka
akan buang kotoran ( BAB ) dan kencing, mungkinkah orang yang makan dan minum
terus menerus tapi tidak kencing dan BAB ?
Padahal disorga orang tidak buang air kalau mereka kenyang hanya
mengeluarkan gas dari mulutnya dengan aroma
kesturi, kalau begitu alam sorga itu adalah alam yang lain. bukan dibumi ) Disorga itu ada sejenis tempat tidur, ada
tilam dan bantal yang empuk. Siapakah yang memproduksi difan, tilam dan bantal
itu? Kalau itu buatan manusia yang ada disorga; padahal tidak ada lagi orang
yang bekerja dalam sorga. Mungkinkah dikerjakan oleh Malaikat ? Kalau itu
kerjaan Malaikat, malaikat tidak memiliki budaya membuat barang barang, lagi pula
Malaikat kalau ada di bumi tidak kelihatan kerena dia makhluk ghaib, kalau
begitu Sorga itu alamnya sama dengan alam Malaikat yaitu Alam Ghaib. Siapakah
Satpam yang menjaga pintu sorga apakah orang orang Sorga atau Malaikat ?. Sebelum orang masuk sorga
penjaga itu sudah ada, kalau dia Malaikat tentu Sorga itu ada di alam yang sama
dengan alam Malaikat; tak mungkin tempat hunian Manusia, Satpamnya Malaikat.
Kalau dari pendapat pertama memajukan argumentasi
bahwa pada hari qiyamat itu orang dibangkitkan dari kuburnya, itu artinya bukan
keluar dari ”tanah pekuburan” di Bumi tapi keluar dari ”qubur Barzakh alam
penantian”. Kalaupun ada ayat menyatakan bahwa orang yang dibangkitkan dihari
Qiyamat mereka dibangkitkan bersama fisiknya, itu memng benar ada dalilnya,
fisik mereka itu berdaging, bertulang dan berkulit, tapi zatnya lain bukan
materi tapi yang bersifat Ruh, sebab ayat juga menjelaskan bahwa didalam neraka, kulit, daging dan tulangnya
hangus, hancur tapi tumbuh lagi berarti kulit daging dan tulang itu bukan
seperti milik orang bumi alam syahadah yang fana tapi kulit daging dan tulang dengan zat yang baqa,
maut memang datang dari segala penjuru tapi mereka disana tidak pernah mati (
Q.S. 14 : 17 ). Jelaslah bahwa badan orang orang yang di Mahsyar terbuat dari
Rohani yang abadi dapat disimpulkan bahwa Bumi Mahsyar itu berada dialam Baqa,
begitu pula Sorga dan Neraka itu berada di Alam Baqa.”TERBUKTI AKHIRAT ITU
MEMANG BAQA” Dan kehidupan Akhirat itu lebih baik dan lebih kekal ( baqa
)” ( Q.S. 87/ Al A’la :17 ) kelihatannnya pendapat ini
bertentangan dngan pendapat Agus Mustofa yang katanya :” Ternyata akhirat
tidak kekal”
5. Apakah Surga dan Neraka itu dibangun setelah
Qiyamat atau secara otomatis sudah ada
?
Pertanyaan diatas akan dijawab Al Quran :
إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ()وَإِذَا النُّجُومُ
انْكَدَرَتْ()وَإِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْ()وَإِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْ()وَإِذَا
الْوُحُوشُ حُشِرَتْ()وَإِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْ()وَإِذَا النُّفُوسُ
زُوِّجَتْ()وَإِذَا الْمَوْءُودَةُ سُئِلَتْ()بِأَيِّ ذَنْبٍ قُتِلَتْ()وَإِذَا
الصُّحُفُ نُشِرَتْ()وَإِذَا السَّمَاءُ كُشِطَتْ()وَإِذَا الْجَحِيمُ سُعِّرَتْ()وَإِذَا
الْجَنَّةُ أُزْلِفَتْ()عَلِمَتْ نَفْسٌ مَا أَحْضَرَتْ()فَلَا
أُقْسِمُ بِالْخُنَّسِ()الْجَوَارِ الْكُنَّسِ()وَاللَّيْلِ إِذَا
عَسْعَسَ()وَالصُّبْحِ إِذَا تَنَفَّسَ()
“ Bila Matahari digulungkan, dan bila bintang
bintang berjatuhan, dan bila unta unta yang bunting ditinggalkan ( tidak
dipedulikan lagi ), dan bila binatang binatang liar dikumpulkan, dan bila
lautan dipanaskan, dan Diri-diri dijodohkan, dan bila bayi bayi
perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanyai
kerena dosa apakah dia dibunuh, dan bila catatan peribadi dibuka, dan
bila langit dilenyapkan dan bila nereka jahim dinyalakan dan sorga
didekatkan, maka setiap diri akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya”
( Q.S.81 At Takwir : 1 s/d 14 )
Ayat diatas akan menambah kekuatan dalil
bagi faham pertama bahwa dihari Qiyamat orang yang di Mahsyar itu akan
mendapatkan kembali tubuh fisiknya, itu menunjukkan bahwa bumi Mahsyar adalah
bumi kita ini juga setelah diganti dengan yang baru kerena pada ayat diatas
tertulis : وَإِذَا
النُّفُوسُ زُوِّجَتْ “ yang mereka terjemahkan: dan apabila Roh
roh dipertemukan dengan tubuhnya, ( terjemahan ini sengaja dimanipulasi
agar cocok dengan fahamnya ) padahal terjemahan harfiahnya : “ dan apabila Diri diri/ jiwa jiwa dijodohkan”
maksudnya setiap Diri nanti disana akan mendapatkan jodohnya masing-
masing.
jiwa jiwa ( al’ nufusu )
dijodohkan ( zuwwijat : dari kata zaujun =
pasangan hidup, boleh juga diartikan: jadi
suami atau isteri )”
Dikatakan lagi pada ayat diatas “
apabila langit dilenyapkan, nerakapun dinyalakan dan sorga didekatkan”,
ayat ini mengandung arti bahwa setelah langit lenyap maka nereka dinyalakan
berarti neraka memang sudah ada tinggal menyalakan saja dan Surga juga sudah
ada hanya tinggal mendekatkannya. Dan diayat lain dikatakan bahwa : “
surga ‘Adn telah dijanjikan Allah sekalipun surga itu tidak nampak” ( Q.S. 19/
Maryam : 61 ). Gambaran keadaan ini menunjukkan bahwa peristiwa ini
adalah peristiwa gaib yang terjadinya
dialam jiwa secara otomatis.
Kesimpulan pemikiran penulis bahwa: “
Berkumpulnya hamba Allah di akhirat itu berarti manusia sudah kembali ke
Kerajaan Allah yang Maha Gaib. Bila hamba Allah ketika hidupnya dibuminya
masing masing telah mendapatkan keperibadiannya yang Muthmainnah maka Sorga
yang dijanjikan itu secara otomatis diperolahnya. Apa yang diinginkan hatinya
terwujud, seluas apapun sorga yang diperuntukkan pada setiap peribadi tidak akan menjadi sempit alam akhirat itu
walau diisi alam pikiran hamba Allah dari segala planet bumi dijagat – raya
ini. Seperti kita menonton filem tiga dimensi ” Kita melihat kejadian
yang terjadi didunia yang begitu luas dan perjalana kisah itu sangat jauh dari
Amerika sampai Afrika, yang kejadian peristiwanya dari remaja sampai tua dan
kita ikut menyaksikan kejadian itu dan bersama sama mengikuti jalan cerita itu
padahal sebenarnya kita hanya duduk pada ruang
2X2 meter saja”. Surga itu didekatkan, si ahli sorga otomatis
mengalami didalam sorga keindahan dan kepuasan hidup. Begitu juga keadaannya
Nabi Muhammad yang Mi’raj kelangit, sebenarnya bukan Nabi Muhammmad yang naik
kelangit melewati Galaksi tetapi langit itu yang didekatkan kepada Nabi
Bagaimana caranya agar Sorga itu didapatkan ? Caranya sangat mudah tapi sulit mengamalkannya.
Mari kita renungkan sejenak tentang diri manusia. Dalam tubuh manusia itu ada
lebih kurang 500- 600 trilliun sel. Sel itu keadaannnya seperti sebuah kota
yang berdinding tembok yang didalamnya ada : pembangkit tenaga sel, pabrik
penghasil protein, ada unit unit untuk pertukaran kimia, ada sistim angkutan
yang mengatur pengiriman bahan kimia tertentu. Dalam Sel itu terdapat benang benang yang tersusun
halus terdiri dari 23 pasang disebut Kromosom. Setiap Kromosom memiliki untaian
manik manik disebut Gen. Gen itu merupakan padatan atom atom DNA yang menyimpan
lebih 3.000.000.000 huruf-huruf-kimia memiliki sifat keturunan dan pembentukan
karakter seperti patron untuk suatu bentuk dan merupakan peta perjalanan
hidup anak manusia. Perintah perintah dari DNA itu kalau ditulis akan jadi buku
yang tebalnya 6000 halaman itu cerita kehidupan anak manusia yang sudah ada
patronnya didalam dirinya. Setelah kecambah bibit manusia tumbuh menjadi
manusia seutuhnya ia harus berupaya memasukkan esensi ajaran Al Quran kedalam
inti jiwanya supaya didalam jiwanya tersimpan program yang berisi gambaran
kehidupan di akhirat. Karena ketika
hari berbangkit nanti setiap diri
diperintahkan membaca gambar yang ada dalam jiwanya masing masing yang
berdasarkan gambar itulah ia akan masuk sorga atau neraka:
اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا()
“Bacalah bukumu cukuplah
dirimu sendiri pada hari itu sebagai penghitung ( pemeriksa ) buatmu” ( Q.S Al Israk : 14 )
. Kalau seseorang yang
didalam hidupnya esensi Qurannya yang tercacat ( yang tersimpan dalam Disket
jiwanya ) tidak jelas, disebabkan pengamalan Imannya yang tidak jelas kerena
pesona dunia, mabuk dunia, morfin dunia ; samalah keadaannya seperti ibu hamil
yang suka meminum minuman keras, merokok, makan pil ekstasi, atau makan obat
untuk menggugurkan kandungan, maka janin yang kuat kemungkinan akan lahir juga
tapi cacat. Begitulah orang orang yang bangkit dihari Qiyamat seolah
olah ia lahir dari Rahim-Barzakh dalam keadaan cacat yang mereka tidak mendapatkan
sorga, firman Allah :
يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ
أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ()
“Pada hari itu manusia
keluar dari kuburnya dalam keadaan bermacam macam, untuk diperlihatkan kepada
mereka apa yang mereka amalkan” ( Q.S. 99 Al Zalzalah : 6 ).
وَمَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ
الْمُهْتَدِ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِهِ
وَنَحْشُرُهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى وُجُوهِهِمْ عُمْيًا وَبُكْمًا وَصُمًّا
مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ كُلَّمَا خَبَتْ زِدْنَاهُمْ سَعِيرًا
“Dan barangsiapa yang ditunjuki Allah, dialah yang mendapat petunjuk
dan barangsiapa yang Dia sesatkan maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat
penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada
hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak.
Tempat kediaman mereka adalah neraka Jahannam. Tiap-tiap kali nyala api
Jahannam itu akan padam Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya.“ ( Q.S.17 Al
Israk : 97).”
نَارُ اللَّهِ
الْمُوقَدَةُ()الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ()إِنَّهَا عَلَيْهِمْ
مُؤْصَدَةٌ()فِي عَمَدٍ مُمَدَّدَةٍ()
( Neraka ) adalah api Allah yang marak,
yang terbit ( menyala ) pada hati ( manusia ) Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas
mereka, (sedang
mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang. ” ( Q.S. 104/ Al Humazah : 6
s/d 8 )
Jadi neraka juga otomatis marak dari dalam jiwa setelah hari berbangkit
kerena ketika masih dibumi ia sudah menyimpan disket gambaran neraka didalam hatinya karena dosa-dosanya,
sebaliknya Surga juga otomatis mendekat ( didekatkan ) karena catak biru Sorga
itu sudah ada rancangannya dalam jiwanya karena perbuatan baiknya selama hidup..
Catatan
”Waktu
kita keluar dari Alam Ruh memasuki Alam dunia kita telah membawa program
kehidupan yang ada dalam Gen kita yang disimpan dalam atom DNA dengan lebih-kurang sebanyak 3000.000.000
huruf-huruf-kimia yang berisi informasi dan printah-perintah untuk mewujudkan
jalan hidup, qodho dan qadar, namun sehebat hebatnya orang baru yang dapat dioperasionalkan
dan diwujudkan sekitar 5-10 % saja dari program itu. Sebaliknya di dunia kita
berkarya, berbuat, bersikap semuanya itu akan membentuk bion- bion amal karya
kehidupan yang gambarnya akan direkam Nafs untuk dibawa pulang keakhirat dan
akan mewujud diakhirat dengan pengembangan 700 kali lipat ( seperti menanam
sebuah biji akan tumbuh batang bercabang tujuh setiap cabang buahnya seratus.
QS2/ Al-Baqarah : 261 )”