Jumat, 29 Juni 2012

KISTERI ALAM DAN MANUSIA 4


1.2.  Inti Atom (Nukleus)

Nomor atom pada susunan berkala unsur (lihat hal, 6 s/d 9): adalah menunjukkan jumlah elektron atau proton didalam atom tersebut.
Sampai saat tulisan ini diselesaikan, para pakar fisika / kimia telah mengenal sejumlah 102 banyaknya atom yang diduga maksimal sebanyak kapasitas kemampuan kulit atom dalam menampung elektron yaitu sebanyak 112 (?), diduga masih ada 10 macam jenis atom lain yang  belum dikenal.
Hidrogen mempunyai satu elektron dan satu inti (Proton), Helium mempunyai dua elektron, Lithium  tiga elektron, Brillium empat elektron, Boron lima elektron. Karbon enam elektron, Nitrogen tujuh elektron, Oksigen delapan elektron, Flour sembilan elektron, Neon sepuluh elektron, Natrium sebelas elektron, Magnesium duabelas elektron, Alluminium tigabelas elektron, Silikon empatbelas elektron, Pospor lima belas elektron dan seterusnya hingga Nobelium dengan 102 elektron. Bila kita dapat mengenal hitungan elektronnya dapat dipastikan bahwa protonnya juga sebanyak jumlah elektronnya.
Karena massa elektron sangat kecil dibandingkan dengan massa inti atomnya maka berat atom keseluruhannya kira-kira hanya seberat inti. Pada mulanya ada yang mengherankan para pakar fisika, sebab Helium yang hanya memiliki dua elektron tapi memiliki berat empat kali berat inti, Lithium yang mempunyai tiga elektron memiliki berat hampir tujuh kali berat inti. Teka-teki ini telah dijawab oleh Chadwick pada tahun 1932 bahwa kelipatgandaan berat inti ini disebabkan adanya Netron yang terikat bersama proton yang beratnya sama dengan proton. Didalam inti atom, proton yang bermuatan positif dan Netron yang tak bermuatan dapat berpadu tidak pecah karena bertolakan, ini disebabkan oleh gaya elektrostatis yang terjadi antara muatan positif lebih kecil dari gaya inti yang mengikat antara nukleon. Maka energi ini disebut “energi-ikat”.
Dalam penemuan Chadwick itu dapatlah diketahui bahwa Helium memiliki dua elektron, dua proton dan dua netron. Lithium mempunyai tiga elektron, tiga proton dan empat netron. Dengan demikian para pakar dapat menetapkan Nomor Atom dengan Nomor Massa.
Misalnya: 92U238. Kode ini dapat diterjemahkan sebagai berikut: Atom Uranium memiliki sebanyak 92 elektron dan 92 proton dangnan massa 238. Ini berarti Uranium memiliki proton 92 dan netron sebanyak 238-92 = 146. Jadi atom Uranium memiliki 92 elektron, 92 proton dan 146 netron. Sekarang dapatlah kita pahami bahwa massa Atom terletak pada inti Atom itu sendiri. Sehingga berat sebuah Atom juga seolah-olah hanyalah berat inti itu sendiri.
Proton dan Neutron disebut juga Nukleon sebab keduannya merupakan partikel penyusun inti (nukleus = inti). Inti Atom selain Hidrogen mempunyai beberapa proton dan neutron. Jumlah proton dan neutron tergantung dari jenis unsur, akan tetapi jumlah proton dan neutron tidak mesti sama jumlahnya, namun elektron dan proton selalu sama jumlahnya.

1.3.  Kulit Atom

Elektron yang mengorbit mengelilingi inti-atom mengikuti lintasan tertentu jadi tak semaunya saja dan jumlah elektron dari sebuah atom yang mengorbit pada garis orbit tertentu, juga jumlahnya tertentu.
a.       Orbit pertama (K) yang paling dekat dengan inti hanya ditempati dua partikel elektron.
b.      Orbit kedua (L), dapat menampung sebanyak-banyaknya delapan partikel elektron.
c.       Orbit Ketiga (M), dapat menampung paling banyak delapan belas partikel elektron.
d.      Orbit keempat (N), dapat menampung paling banyak delapan belas partikel elektron.
e.       Orbit kelima (O), dapat menampung paling banyak tiga puluh dua partikel elektron.
f.       Orbit keenam (F), dapat menampung paling banyak delapan belas partikel elektron.
g.      Orbit ketujuh (Q), hanya dapat menampung dua partikel elektron.

(Kiranya dalam Zarrah yang sangat halus juga terdapat tujuh lapis langit yang pelanetnya adalah elektron-elektron yang mengorbit melintasi tujuh garis orbit.).

Elektron itu umumnya mengisi lebih dahulu orbit yang terdekat; jika suatu orbit telah penuh menurut urutan maka orbit berikutnya diisi pula, namun ada juga pengecualian dalam aturan ini.
           
Orbit ini tidak semuanya berbentuk lingkaran, akan tetapi bisa juga bentuk ellips. Lintasan-lintasan tersebut bukan terletak dalam bidang datar akan tetapi dalam ruang, sehingga lintasan tersebut menjadi kulit bagi atom, menyelubungi inti, tersusun bertingkat-tingkat, yang satu diatas yang lainnya, seolah-olah kulit atom mempunyai lapisan-lapisan, ada yang selapis (Hidrogen), ada yang dua lapis (Carbon) begitu seterusnya hingga ada yang tujuh lapis (Uranium). Sambil beredar mengelilingi inti, elektron-elektron itu juga berputar pada sumbunya sendiri, dikatakan bahwa elektron itu mempunyai spin.
Elektron-elektron yang mengorbit mengelilingi intinya itu dalam tujuh garis orbit, sehingga tercipta tujuh langit dalam atom tersebut, namun kalau kita teliti lebih dalam kiranya orbit yang tujuh lintasan itu masih mempunyai sub-sub  lintasan, sehingga ada sebanyak 19 lintasan elektron mengelilingi inti atom itu, dengan ketentuan sebagai berikut:
Kulit K (I) memiliki 1 (satu) garis lintasan
Kulit  L (II) memiliki 2 (dua) garis lintasan
Kulit M (III) memiliki 3 (tiga) garis lintasan
Kulit N (IV) memiliki 4 (empat) garis lintasan
Kulit O (V) memiliki 4 (empat) garis lintasan
Kulit P (VI) memiliki 3 (tiga) garis lintasan
Kulit Q (VII) memiliki 2 (dua) garis lintasan

Elektron yang beredar mengelilingi inti atom itu mempunyai energi tertentu. Elektron dalam orbit yang sama tentu mempunyai energi yang sama pula, akan tetapi elektron yang diorbit satu (K) dengan yang diorbit dua (L) energinya berbeda, begitu seterusnya.
Berdasarkan hitungan semakin jauh orbit elektron itu maka semakin kuat energinya dan yang dikulit K adalah yang terkecil energinya dan yang dikulit Q adalah yang terbesar. Oleh sesuatu hal yang belum terduga elektron yang berada pada orbit tertentu mendapat tambahan energi sehingga dengan demikian ia melompat keorbit yang lebih jauh walau tidak sampai terlepas dari intinya. Kejadian ini disebut eksitasi.
Atom yang terangsang itu selalu saja ingin kembali keorbit semula, perpindahan ini disebabkan karena elektron tersebut energinya turun kembali sebesar semula, dan itu berarti ada energi yang menghilang.
Energi yang hilang itu sebenarnya berobah menjadi photon, yang frekuensinya sebanding dengan kekurangan energi itu.
Jika sebuah atom kehilangan elektron dari salah satu kulitnya maka atom itu tidak netral lagi, karena inti yang positif kehilangan pasangan, sehingga atom secara keseluruhan memiliki kepositipan lebih besar dari negatifnya sebesar proton yang kehilangan pasangan elektronnya. Dengan hilangnya elektron ini atom menjadi ION-POSITIF, maka dikatakan atom telah mengalami ionasi atau ter-ion. Demikian pula sebaliknya ada saja kemungkinan atom mendapat tambahan elektron dari luar yang juga mengakibatkan atom menjadi tidak netral karena muatan negatifnya lebih besar sehingga atom ter-ion menjadi ION-NEGATIF.
Sebagaimana yang penulis katakan bahwa ada kemungkinan 10 atom lagi yang belum dikenal, dugaan ini muncul karena penulis melihat adanya kemungkinan itu dari perhitungan muatan elektron pada tiap-tiap orbit. Diorbit K (pertama) dua elektron, diorbit L (dua) ada delapan elektron, diorbit M (tiga) delapan belas elektron, diorbit N(empat) tiga puluh dua elektron, diorbit O (lima) tiga puluh dua elektron, diorbit P (enam) delapan belas elektron, diorbit Q (tujuh) dua elektron jadi seluruhnya :2+8+18+32+32+18+2=112. Dengan dapatnya dihitung muatan maksimal dari atom, itu menunjukkan adanya 112 macam atom didalam jagat yang sekarang baru dikenal sebanyak 102 macam atom.