Minggu, 05 Februari 2012

Akhirat yang abadi 7


Jadi dimanakah akhirat itu?
 Alam semesta ini adalah alam syahadah ( alam nyata ) sifatnya fana (akan hancur ) jadi  berakhirnya alam syahadah  tentu bukan di alam syahadah tapi dialam yang lain; boleh dikatakan di Alam Ghaib ( Alam Baqa ). Di alam ini manusia telah berganti fisik, keadaannya  tidak seperti fisik  di bumi, memang ada kulit ada daging dan tulang, tapi kulit daging dan tulang yang zatnya abadi walaupun  terbakar hangus di neraka tapi tidak jadi abu, tidak hilang atau mati. Kalau Taman Sorga itu ada dibumi (bumi baru), tentu manusia yang tinggal dibumi akan mengalami hukum hukum hidup di bumi, mereka akan berusaha lagi untuk mencari makan, mereka akan buang kotoran ( BAB ) dan kencing, mungkinkah orang yang makan dan minum terus menerus tapi tidak kencing dan BAB ?  Padahal disorga orang tidak buang air kalau mereka kenyang hanya mengeluarkan gas dari mulutnya dengan aroma  kesturi, kalau begitu alam sorga itu adalah alam yang lain.  bukan dibumi )  Disorga itu ada sejenis tempat tidur, ada tilam dan bantal yang empuk. Siapakah yang memproduksi difan, tilam dan bantal itu? Kalau itu buatan manusia yang ada disorga; padahal tidak ada lagi orang yang bekerja dalam sorga. Mungkinkah dikerjakan oleh Malaikat ? Kalau itu kerjaan Malaikat, malaikat tidak memiliki budaya membuat barang barang, lagi pula Malaikat kalau ada di bumi tidak kelihatan kerena dia makhluk ghaib, kalau begitu Sorga itu alamnya sama dengan alam Malaikat yaitu Alam Ghaib. Siapakah Satpam yang menjaga pintu sorga apakah orang orang Sorga  atau Malaikat ?. Sebelum orang masuk sorga penjaga itu sudah ada, kalau dia Malaikat tentu Sorga itu ada di alam yang sama dengan alam Malaikat; tak mungkin tempat hunian Manusia, Satpamnya Malaikat.
Kalau dari pendapat pertama memajukan argumentasi bahwa pada hari qiyamat itu orang dibangkitkan dari kuburnya, itu artinya bukan keluar dari ”tanah pekuburan” di Bumi tapi keluar dari ”qubur Barzakh alam penantian”. Kalaupun ada ayat menyatakan bahwa orang yang dibangkitkan dihari Qiyamat mereka dibangkitkan bersama fisiknya, itu memng benar ada dalilnya, fisik mereka itu berdaging, bertulang dan berkulit, tapi zatnya lain bukan materi tapi yang bersifat Ruh, sebab ayat juga menjelaskan bahwa  didalam neraka, kulit, daging dan tulangnya hangus, hancur tapi tumbuh lagi berarti kulit daging dan tulang itu bukan seperti milik orang bumi alam syahadah yang fana  tapi kulit daging dan tulang dengan zat yang baqa, maut memang datang dari segala penjuru tapi mereka disana tidak pernah mati ( Q.S. 14 : 17 ). Jelaslah bahwa badan orang orang yang di Mahsyar terbuat dari Rohani yang abadi dapat disimpulkan bahwa Bumi Mahsyar itu berada dialam Baqa, begitu pula Sorga dan Neraka itu berada di Alam Baqa.”TERBUKTI AKHIRAT ITU MEMANG BAQA” Dan kehidupan Akhirat itu lebih baik dan lebih kekal ( baqa )” ( Q.S. 87/ Al A’la :17 ) kelihatannnya pendapat ini bertentangan dngan pendapat Agus Mustofa yang katanya :” Ternyata akhirat tidak kekal”

5. Apakah Surga dan Neraka itu dibangun setelah Qiyamat atau secara otomatis   sudah ada ?

Pertanyaan diatas akan dijawab Al Quran :
إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ()وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ()وَإِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْ()وَإِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْ()وَإِذَا الْوُحُوشُ حُشِرَتْ()وَإِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْ()وَإِذَا النُّفُوسُ زُوِّجَتْ()وَإِذَا الْمَوْءُودَةُ سُئِلَتْ()بِأَيِّ ذَنْبٍ قُتِلَتْ()وَإِذَا الصُّحُفُ نُشِرَتْ()وَإِذَا السَّمَاءُ كُشِطَتْ()وَإِذَا الْجَحِيمُ سُعِّرَتْ()وَإِذَا الْجَنَّةُ أُزْلِفَتْ()عَلِمَتْ نَفْسٌ مَا أَحْضَرَتْ()فَلَا أُقْسِمُ بِالْخُنَّسِ()الْجَوَارِ الْكُنَّسِ()وَاللَّيْلِ إِذَا عَسْعَسَ()وَالصُّبْحِ إِذَا تَنَفَّسَ()

“ Bila Matahari digulungkan, dan bila bintang bintang berjatuhan, dan bila unta unta yang bunting ditinggalkan ( tidak dipedulikan lagi ), dan bila binatang binatang liar dikumpulkan, dan bila lautan dipanaskan, dan Diri-diri dijodohkan, dan bila bayi bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanyai  kerena dosa apakah dia dibunuh, dan bila catatan peribadi dibuka, dan bila langit dilenyapkan dan bila nereka jahim dinyalakan dan sorga didekatkan, maka setiap diri akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya” ( Q.S.81 At Takwir : 1 s/d 14 )

Ayat diatas akan menambah kekuatan dalil bagi faham pertama bahwa dihari Qiyamat orang yang di Mahsyar itu akan mendapatkan kembali tubuh fisiknya, itu menunjukkan bahwa bumi Mahsyar adalah bumi kita ini juga setelah diganti dengan yang baru kerena pada ayat diatas tertulis :   وَإِذَا النُّفُوسُ زُوِّجَتْ “ yang mereka terjemahkan: dan apabila Roh roh dipertemukan dengan tubuhnya, ( terjemahan ini sengaja dimanipulasi agar cocok dengan fahamnya ) padahal terjemahan harfiahnya :  “ dan apabila Diri diri/ jiwa jiwa dijodohkan” maksudnya setiap Diri nanti disana akan mendapatkan jodohnya masing- masing.

 jiwa jiwa ( al’ nufusu )
 dijodohkan ( zuwwijat : dari kata zaujun = pasangan hidup, boleh juga diartikan: jadi  suami atau isteri )”

Dikatakan lagi pada ayat diatas “ apabila langit dilenyapkan, nerakapun dinyalakan dan sorga didekatkan”, ayat ini mengandung arti bahwa setelah langit lenyap maka nereka dinyalakan berarti neraka memang sudah ada tinggal menyalakan saja dan Surga juga sudah ada hanya tinggal mendekatkannya. Dan diayat lain dikatakan bahwa : “ surga ‘Adn telah dijanjikan Allah sekalipun surga itu tidak nampak” ( Q.S. 19/ Maryam : 61 ). Gambaran keadaan ini menunjukkan bahwa peristiwa ini adalah peristiwa gaib yang  terjadinya dialam jiwa secara otomatis.
 Kesimpulan pemikiran penulis bahwa: “ Berkumpulnya hamba Allah di akhirat itu berarti manusia sudah kembali ke Kerajaan Allah yang Maha Gaib. Bila hamba Allah ketika hidupnya dibuminya masing masing telah mendapatkan keperibadiannya yang Muthmainnah maka Sorga yang dijanjikan itu secara otomatis diperolahnya. Apa yang diinginkan hatinya terwujud, seluas apapun sorga yang diperuntukkan pada setiap peribadi  tidak akan menjadi sempit alam akhirat itu walau diisi alam pikiran hamba Allah dari segala planet bumi dijagat – raya ini. Seperti kita menonton filem tiga dimensi ” Kita melihat kejadian yang terjadi didunia yang begitu luas dan perjalana kisah itu sangat jauh dari Amerika sampai Afrika, yang kejadian peristiwanya dari remaja sampai tua dan kita ikut menyaksikan kejadian itu dan bersama sama mengikuti jalan cerita itu padahal sebenarnya kita hanya duduk pada ruang  2X2 meter saja”. Surga itu didekatkan, si ahli sorga otomatis mengalami didalam sorga keindahan dan kepuasan hidup. Begitu juga keadaannya Nabi Muhammad yang Mi’raj kelangit, sebenarnya bukan Nabi Muhammmad yang naik kelangit melewati Galaksi tetapi langit itu yang didekatkan kepada Nabi
               Bagaimana caranya agar Sorga itu didapatkan ? Caranya sangat mudah tapi sulit mengamalkannya. Mari kita renungkan sejenak tentang diri manusia. Dalam tubuh manusia itu ada lebih kurang 500- 600 trilliun sel. Sel itu keadaannnya seperti sebuah kota yang berdinding tembok yang didalamnya ada : pembangkit tenaga sel, pabrik penghasil protein, ada unit unit untuk pertukaran kimia, ada sistim angkutan yang mengatur pengiriman bahan kimia tertentu. Dalam  Sel itu terdapat benang benang yang tersusun halus terdiri dari 23 pasang disebut Kromosom. Setiap Kromosom memiliki untaian manik manik disebut Gen. Gen itu merupakan padatan atom atom DNA yang menyimpan lebih 3.000.000.000 huruf-huruf-kimia memiliki sifat keturunan dan pembentukan karakter seperti patron untuk suatu bentuk dan merupakan peta perjalanan hidup anak manusia. Perintah perintah dari DNA itu kalau ditulis akan jadi buku yang tebalnya 6000 halaman itu cerita kehidupan anak manusia yang sudah ada patronnya didalam dirinya. Setelah kecambah bibit manusia tumbuh menjadi manusia seutuhnya ia harus berupaya memasukkan esensi ajaran Al Quran kedalam inti jiwanya supaya didalam jiwanya tersimpan program yang berisi gambaran kehidupan di akhirat. Karena ketika  hari berbangkit nanti  setiap diri diperintahkan membaca gambar yang ada dalam jiwanya masing masing yang berdasarkan gambar itulah ia akan masuk sorga atau neraka:
اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا()
 “Bacalah bukumu cukuplah dirimu sendiri pada hari itu sebagai penghitung                    (   pemeriksa ) buatmu” ( Q.S Al Israk : 14 )
.       Kalau seseorang yang didalam hidupnya esensi Qurannya yang tercacat ( yang tersimpan dalam Disket jiwanya ) tidak jelas, disebabkan pengamalan Imannya yang tidak jelas kerena pesona dunia, mabuk dunia, morfin dunia ; samalah keadaannya seperti ibu hamil yang suka meminum minuman keras, merokok, makan pil ekstasi, atau makan obat untuk menggugurkan kandungan, maka janin yang kuat kemungkinan akan lahir juga tapi cacat. Begitulah orang orang yang bangkit dihari Qiyamat seolah olah ia lahir dari Rahim-Barzakh dalam keadaan cacat yang mereka tidak mendapatkan sorga, firman Allah :
يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ()
 “Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan bermacam macam, untuk diperlihatkan kepada mereka apa yang mereka amalkan” ( Q.S. 99 Al Zalzalah : 6 ).    
وَمَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِهِ وَنَحْشُرُهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى وُجُوهِهِمْ عُمْيًا وَبُكْمًا وَصُمًّا مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ كُلَّمَا خَبَتْ زِدْنَاهُمْ سَعِيرًا
“Dan barangsiapa yang ditunjuki Allah, dialah yang mendapat petunjuk dan barangsiapa yang Dia sesatkan maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah neraka Jahannam. Tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya.“ ( Q.S.17 Al Israk : 97).”

نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ()الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ()إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ()فِي عَمَدٍ مُمَدَّدَةٍ()
( Neraka ) adalah api Allah yang marak, yang terbit ( menyala ) pada hati ( manusia  ) Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang. ” ( Q.S. 104/ Al Humazah : 6 s/d 8 )
    
              Jadi neraka juga otomatis marak dari dalam jiwa setelah hari berbangkit kerena ketika masih dibumi ia sudah menyimpan disket gambaran  neraka didalam hatinya karena dosa-dosanya, sebaliknya Surga juga otomatis mendekat ( didekatkan ) karena catak biru Sorga itu sudah ada rancangannya dalam jiwanya karena perbuatan baiknya selama hidup..
Catatan
          ”Waktu kita keluar dari Alam Ruh memasuki Alam dunia kita telah membawa program kehidupan yang ada dalam Gen kita yang disimpan dalam atom DNA dengan  lebih-kurang sebanyak 3000.000.000 huruf-huruf-kimia yang berisi informasi dan printah-perintah untuk mewujudkan jalan hidup, qodho dan qadar, namun sehebat hebatnya orang baru yang dapat dioperasionalkan dan diwujudkan sekitar 5-10 % saja dari program itu. Sebaliknya di dunia kita berkarya, berbuat, bersikap semuanya itu akan membentuk bion- bion amal karya kehidupan yang gambarnya akan direkam Nafs untuk dibawa pulang keakhirat dan akan mewujud diakhirat dengan pengembangan 700 kali lipat ( seperti menanam sebuah biji akan tumbuh batang bercabang tujuh setiap cabang buahnya seratus. QS2/ Al-Baqarah : 261 )”