Sabtu, 28 Januari 2012

Akhirat yang abadi 6


2.3. Hidup Sesudah Mati

Gambaran kehidupan diakhirat itu tidak dapat diceritakan dengan jelas hanya dengan data-data yang dikutip dari Al-Quran saja beginilah keadaan akhirat itu.
 Ketika sangkakala kedua berbunyi panjang, ketika itu dinding barzakhpun terbuka maka berhamburanlah manusia dari segala zaman, dari segala pelanet bumi yang ada di jagat raya   berkumpul di mahsyar yang Al-Qur’an menceritakan:
يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ

 “Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang berterbangan”(Q.S.101/Al-Qari’ah:4).
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ ذَلِكَ يَوْمُ الْوَعِيدِ . وَجَاءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَعَهَا سَائِقٌ وَشَهِيدٌ

”Dan ditiuplah Sangkakala, itulah hari terlaksananya ancaman.  Dan datanglah tiap tiap diri bersama dengan dia seorang Malaikat pengiring dan seorang Malaikat sebagai saksi ( Q.S. 50 Qaf : 20,21 )

  Mereka itu bangkit hanya dengan terompet sekali berbunyi , maka dengan serta merta mereka bangkit dari kuburnya (Q.S. 79/An-Naziat).  Hati manusia pada waktu itu sangat ketakutan, pandangannya tertunduk tak sanggup melihat situasi pada hari itu (Q.S. 79/An-Naziat:  8-9).
يَوْمَ يَقُومُ الرُّوحُ وَالْمَلائِكَةُ صَفًّا لا يَتَكَلَّمُونَ إِلا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَقَالَ صَوَابًا      .  ذَلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّ فَمَنْ شَاءَ اتَّخَذَ إِلَى رَبِّهِ مَآبًا.

“Pada hari itu  Ruh Allah menampakkan diri dan Malaikat-pun berbaris baris mereka tidak berkata kata kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan yang Maha Pemurah dan ia mengucapkan kata yang benar. Itulah hari yang pasti terjadi . Maka barangsiapa yang mau niscaya ia menempuh jalan yang lurus untuk kembali kepada Tuhan”.( Q.S. 78/ An Naba’ :38,39 )وَجِيءَ يَوْمَئِذٍ بِجَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ يَتَذَكَّرُ الإنْسَانُ وَأَنَّى لَهُ الذِّكْرَى
 يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي
“Dan pada hari itu diperlihatkanlah Neraka jahannam dan pada hari itu ingatlah manusia akan kesalahannya akan tetapi tidak ada gunanya lagi mengingat itu baginya, dia mengatakan:“Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu mengerjakan amal soleh untuk hidupku ini “ ( Q.S. 89/ Al Fajr: 23,24.)
 يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلأتِ وَتَقُولُ هَلْ مِنْ مَزِيدٍ
     “Hari itu Kami bertanya kepada  Jahannam : Apakah kamu sudah penuh? Dia menjawab : Malah apakah ada lagi tambahan ? ( Q.S.50/ Qaf :30 )
 مِنْ وَرَائِهِ جَهَنَّمُ وَيُسْقَى مِنْ مَاءٍ صَدِيدٍ
يَتَجَرَّعُهُ وَلا يَكَادُ يُسِيغُهُ وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ وَمِنْ وَرَائِهِ عَذَابٌ غَلِيظٌ

”Dihadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman air nanah. Diminumnya air nanah itu dan dia tidak bisa menelannya dan datanglah ancaman maut dari segala penjuru tapi dia tidak juga mati dan dihadapannya masih ada lagi azab yang berat”      ( Q.S. 14 Ibrahium : 16,17 )

 Ada gambaran lain tentang jahannam : 
 
يَوْمَ يُحْمَى عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَى بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ هَذَا مَا كَنَزْتُمْ لأنْفُسِكُمْ فَذُوقُوا مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُونَ

“Pada hari itu dipanaskan  emas, perak dalam neraka jahannam itu lalu dibakar dengannya dahi , lambung dan punggung mereka lalu dikatakan kepada mereka : Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri maka rasakanlah sekarang akibat dari apa yang kamu simpan itu “    ( Q.S. 9/ At Taubah :35 )

Bagi para pendosa yang  didalam jiwanya masih terselip iman walau sebesar sebutir debu akan mendapat keampunan juga. Penjelasannya dapat kita temukan dalam Shahih Bukhari sebagai berikut :
عن ابي سعيد الخدري, ر. ض. عن النبي صلعم قال: يدخل اهل ا لجنة الجنة واهل النار النار, ثم يقول الله تعالي:اخرجوا من كان في قـلبه مثقال حبة من خردل من ايمان فيخرجون منها قـد اسود وا  فيلقون في نهر الحياة فينبتون كما تنبت الحبة في جانب السيل , الم تر انها تخرج صـفراء ملتوية ( رواه البخاري )
“ Dari Abi Sa’id Al Khudri Nabi Saw bersabda : “ Ahli Sorga masuk Sorga dan Ahli Neraka masuk Neraka kemudian Allah berfirman : Keluarkanlah orang orang yang masih tersimpan didalam hatinya Iman walau sebesar biji sawi. Maka keluarlah dari Neraka itu orang orang yang telah hitam lalu mereka dimasukkan kedalam Sungai kehidupan maka mereka tumbuh lagi sebagaimana tumbuhnya biji ditepi sungai. Apakah tidak kamu lihat bahwa tumbuhnya itu kuning bengkok?  ( Hadits Riwayat Bukhari )

Bagi orang yang selama hidupnya berbuat baik dan mempersiapkan bekal sebelum mati, pribadinya telah mencapai muthmainnah Allah memanggilnya:
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ  * ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً
فَادْخُلِي فِي عِبَادِيوَ * ادْخُلِي جَنَّتِي
“Hai diri yang muthmainnah!  Kembalilah kepada Tuhanmu dengan perasaan ridho dan diridhoi.  Masuklah ke dalam kelompok hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku” (Q.S. 89/Al-Fajr:  27-30.)

Orang orang yang diridhai Allah itu adalah Golongan kanan :

وَأَصْحَابُ الْيَمِينِ مَا أَصْحَابُ الْيَمِينِ*فِي سِدْرٍ مَخْضُودٍ*وَطَلْحٍ مَنْضُودٍ*وَظِلٍّ مَمْدُودٍ*
وَفَاكِهَةٍ كَثِيرَةٍ* وَمَاءٍ مَسْكُوبٍ * لا مَقْطُوعَةٍ وَلا مَمْنُوعَةٍ * وَفُرُشٍ مَرْفُوعَةٍ * إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً * فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا * عُرُبًا أَتْرَابًا * لأصْحَابِ الْيَمِينِ 
“ Golongan kanan, apa golongan kanan itu, mereka berada di taman sorga  diantara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon yang tumbuh bersusun susun, ( itu1ah ) naungan yang terbentang luas. Ada air terjun yang tercurah, dan buah buahan yang banyak, yang tak berhenti berbuah dan tak terlarang mengambilnya. Disorga itu ada kasur yang tebal dan empuk. Sesungguhnya Kami menciptakan mereka ( bidadari ) dengan langsung  dan Kami jadikan mereka itu gadis gadis perawan, penuh cinta birahi dan umurnya sebaya  hanya untuk Golongan Kanan.”( Q.S 56 Al Waqiah :27 s/d 38 )

Begitulah  gambaran kebahagiaan dihari berbangkit dan  keindahan Sorga dengan Bidadari cantik berdasar Sumber Al-Quran dan Hadits yang kenikmatan itu dijelaskan hanya untuk para Mukmin yang laki laki, bagaimana para Muslimat mukminat ?.Tidak ada penjelasan bahwa perempuan sholihat  akan mendapatkan pasangan hidupnya seorang Bidadara ganteng, Kalau kita mengikuti jejak pemikiran Ahli Fiqh bahwa kalau ditemukan perintah Allah yang ternyata kalimat kalimat dalam ayat perintah itu tertuju kepada laki laki seperti perintah Sholat, Puasa, Zakat dan Haji, itu bukan bermakna bahwa hanya laki laki saja yang mengemban perintah itu tapi perempuan juga terkena dengan perintah tersebut. Maka dalam hal sorga walaupun perempuan tidak disebut sebut namun sebagaimana laki laki mereka akan mendapatkan sorga demikianlah halnya kaum perempuan akan mendapatkan hak yang sama di sorga, mendapatkan cinta dari laki laki ganteng walau tidak disebut bidadara tapi kemungkinan manusia Mukmin dibumi yang mereka sudah menjadi bidadara, sebagaiman Rasulullah mengatakan bahwa wanita mukminat dibumi diakhirat kelak dia akan lebih cantik dari bidadari.

2.4.Dimanakah Bumi Mahsyar itu ?

Mahsyar adalah tempat berkumpulnya manusia setelah hari berbangkit, disana manusia datang dari semua bumi yang ada didalam jagat, manusia yang keluar dari segala zaman Berapa banyakkah ummat manusia itu ? Tak bisa dihitung belum lagi dengan tambahan mahkluk Jin yang juga mereka ikut dibangkitkan. Tentang Bumi Mahsyar ada dua  pendapat.

           Pendapat Pertama adalah yang meyakini bahwa Bumi Mahsyar itu adalah bumi kita ini juga setelah melalui rehabilitasi dari kehancurannya diganti dengan bumi baru  yang luasnya sudah seluas langit dan bumi.( Q.S. 3/Ali Imran : 133 ) ; firman Allah di Surat 14 /Ibrahim : 48 :

“Pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain dan demikian pula langit dan mereka semuanya ( yang telah qiyamat ) berkumpul di Mahsyar menghadap kehadirat Allah yang  Maha Esa lagi maha Perkasa “

Orang orang yang  dihidupkan itu  keluar dari dalam kuburnya lengkap dengan jasadnya yang dulu, berarti bumi baru itu adalah bumi dimana manusia itu terkubur. Hanya setelah bumi kita hancur lalu diwujudkan lagi melalui peroses jutaan tahun sampai bumi itu pantas untuk dihuni, namun lamanya peroses bumi itu tak terasa bagi orang orang yang didalam Kubur kerena mereka yang dikubur tidak mengenal waktu. Bagaimana mungkin bumi yang sudah hancur lebur menjadi debu bisa menjadi bumi besar, utuh, subur, indah menjadi taman ( jannah ) ? Masalah itu mudah bagi Allah.
 Pernahkah anda melihat adegan dalam filem seorang jagoan terjun dari tebing kesungai kemudian keluar lagi dari dalam air itu naik keatas tebing dengan kekuatan tenaga dalam ( begitu maksud sutradaranya ) Padahal putaran filem itu dibalikkan sehingga kita melihat jagoan itu keluar dari air lalu naik ketebing. Kalau  anda melemparkan gelas kelantai lalu pecah berantakan, bila filemnya diputar terbalik maka kita melihat  gelas yang pecah itu menjadi gelas yang utuh ditangan anda. Begitulah perumpamaannya, Allah telah membalikkan hukum alam itu sehingga alam yang hancur kembali jadi utuh, firman-Nya :
وَهُوَ الَّذِي يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ وَهُوَ أَهْوَنُ عَلَيْهِ وَلَهُ الْمَثَلُ الْأَعْلَى فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ()

“Dialah Allah yang menciptakan dari permulaan kemudin menggembalikannya kembali dan menghidupkan kembali itu lebih mudah bagi-Nya...... ( Q.S. 30 Ar Rum : 27 )

Setelah bumi sempurna alamnya sudah  dipenuhi tanam-tanaman yang subur maka dibangkitkanlah manusia dari kuburnya.
وَأَنَّ السَّاعَةَ ءَاتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ

“ Dan sesungguhnya hari berbangkit itu pasti datang tidak ada keraguan padanya dan bahwa Allah membangkitkan manusia dari quburnya “ ( Q.S.22 / Al Hajj : 7 )

            Manusia yang bangkit dari kuburnya itu kembali mendapatkan badan fisiknya :
لَا أُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيَامَةِ()وَلَا أُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ()أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَلَّنْ نَجْمَعَ عِظَامَهُ()بَلَى قَادِرِينَ عَلَى أَنْ نُسَوِّيَ بَنَانَهُ()
“Aku bersumpah dengan Hari Qiyamat dan Aku bersumpah dengan Jiwa yang selalu menyesal, apakah manusia menduga bahwa Kami tidak akan mengumpulkan tulang belulangnya ? Bukan demikian sebenarmnya Kami kuasa menyusun kembali jari jemarinya dengan sempurna “  (Q.S 75 Al Qiyamah : 1-4 ).

Dari ayat ini kita menerima penjelasan  bahwa diakhirat manusia akan mendapatkan kembali tubuh fiisiknya dahulu tubuh yang pernah dipakai ketika hidup dibumi.
Tentu Bumi baru itu demikian besarnya sehingga dapat menampung orang orang yang keluar dari kubur segala zaman sejak zaman Adam hingga zaman Nabi Muhammad mungkin juga menampung manusia dari seluruh pelanet yang ada dijagat raya. Allah mengatakan bahwa luasnya Bumi Sorga itu seluas langit dan bumi sekarang ( Q.S.3 Ali Imran : 133, Q.S. 57 Al Hadidi : 21 ). Mungkin setelah alam hancur benda benda langit yang tak terhitung banyaknya itu dijadikan satu menjadi sebuah bumi saja.  Setelah pengadilan digelar maka manusia akan digiring kesorga atau keneraka. Mereka yang terpilih kesorga akan  mendapat jatah lahan yang indah, ada kebun yang rindang penuh beraneka buah buahan . Jelasnya lahan Sorga itu sebagai berikut : Taman sorga itu berada pada tempat yang tinggi yang dibawahnya ada aliran sungai ( Q.S. 29 / Al Angkabut : 58), Taman Sorga itu kaya dengan buah buahan ( Q.S 43/Az Zukhrof :73 ), pohon pohon didalamnya rindang buahnya mudah dipetik ( Q.S 76 /Al Insan : 14 ) Surga itu sebuah tempat yang dipagari, masuk melewati pintu gerbang dan ada satpamnya ( Q. S.  39 /Az Zumar : 73 ) Didalam Sorga disediakan tempat istirahat/santai yang dilengkapi dengan tempat tidur tilam dan bantal empuk  ( Q.S.76 / Al Insan :13, Q.S. 56 Al Waqi’ah : 34 ),  Di Sorga penduduknya tidak merasakan mati kecuali mati ketika mereka di Bumi tempohari. ( Q.S 44 Ad Dukhon : 56 ).
Manusia yang disorga  masing masing mendapat lahan yang amat luas mereka tidak perlu membangun rumah tinggal tak perlu berbelanja dan menyiapkan makanan semuanya lengkap dengan layanan bidadari cantik jelita yang siap setiap saat melayani kebutuhan lahir dan batin. Rasulullah menjelaskan tentang cantiknya Bidadari itu sebagai berikut :
عن انس بن مالك رضي الله عنه عن النبي صلعم : قال لو ان امراة من اهل الجنة الطلعت الى اهل الارض لاضاءت ما بينهما ومللاته ريحا ولنصيفها على رأسها خير مـن الدنيا وما فيها ( رواه البخاري )
“Dari Anas bin Malik Ra, dari Nabi saw bersabda : “ Seandainya seorang wanita penghuni sorga muncul ditengah tengah penduduk  bumi niscaya dia menyinari  apa saja yang ada diantara keduanya dan aroma wanginya akan memenuhinya dan tutup kepala yang ada dikepalanya lebih baik  dari isi dunia dan segala yang didalamnya “    ( Hadist Shahih Riwaryat Bukhari )

Orang orang yang jahat mendapatkan lahan ( mungkin ) digunung gunung yang aktif mengeluarkan lahar berbukit terjal  yang penuh ditumbuhi  pohon zaqqun dan sungainya dialiri lahar panas
إِنَّ شَجَرَةَ الزَّقُّومِ()طَعَامُ الْأَثِيمِ()كَالْمُهْلِ يَغْلِي فِي الْبُطُونِ()كَغَلْيِ الْحَمِيمِ()

 Sesungguhnya pohon zaqqun itu, adalah makanan orang orang yang banyak dosa,   ( mereka meminum air )  kotoran minyak yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas” ( Q.S 44 Ad Dukhon : 43 –46 )

إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًا()لِلطَّاغِينَ مَآبًا()لَابِثِينَ فِيهَا أَحْقَابًا()لَا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا()إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا()
 “ Sesungguhnya neraka Jahannam itu ada tempat pengintai, dan juga menjadi tempat kembali bagi orang yang kelewatan didalam hidup, mereka akan tinggal didalamnya berabad abad lamanya, mereka tidak akan merasakan  kesejukan dan tidak mendapat minum, selain air yang mendidih dan nanah” Q S, 78/ An Naba’: 21 –25

Penduduk neraka mendapat siksa yang mereka  tidak mati dan hiduppun tidak.      ( Q.S 20 Thaha : 74 ) Di neraka itu ada penjaga yang selalu mengintai penghuninya agar tidak bisa keluar dari penjara Neraka itu menyeberang ke kawasan Sorga..
 Pendapat pertama ini telah diuraikan secara ilmiah berdasarkan pemikiran logis yang berdalilkan ayat ayat Al-Quran oleh Agus Mustofa dalam bukunya “ Ternyata Akhirat itu Tidak Kekal”

Pendapat kedua, adalah kajian berdasarkan firman Allah dan Sain dengan dalil yang sama dengan pendapat pertama hanya berbeda persepsi. Pendapat ini berpijak pada landasan  yang meyakini bahwa Alam baru yang dikatakan Allah itu adalah bumi dan langit pengganti yang telah hancur dimana Allah mengulangi lagi ciptaannya seperti semula. Alam baru itu bukan Alam Akhirat, tapi  adalah Alam pengganti yang sudah hancur, yang sebelumnyapun sudah pernah diganti entah berapa kali ulang, Allahu A’lam. Alam Baru itu adalah Alam yang fana juga, bila alam itu sampai saatnya mengalami kehancuran akan diganti lagi oleh Allah  dan Allah tidak akan istirahat dalam membangun alam dan menggantinya lagi, Allah itu selalu dalam kesibukan. ” Semua yang ada dilangit dan dibumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan “ ( Q.S. 55/ Ar Rahman : 29 ). Penulis termasuk yang meyakini bahwa akhirat itu abadi, adanya di alam Ruh bukan dialam jagat raya yang baru diganti. Manusia dibangkitkan dengan tubuhnya lengkap dengan tulang belulangnya tapi bukan daging dan tulang dari tubuh ketika hidup dibumi adalah daging dan tulang yang tak habis dibakar api neraka dan setelah hangus kembali utuh sehingga manusia merasakan terus siksaan neraka itu. Daging dan tulang yang bagaimana itu? Tentu daging dan tulang yang bukan seperti yang dipakai dibumi. Tulang itu berasal dari tulang sulbi yang tahan api sebagai mana yang dijelaskan Rasulullah:
كل ابن ادم يأكله التراب الا عجب الذنب، منه خلق وفيه يركب
Seluruh Anak Adam ( Manusia ) akan dimakan tanah kecuali tulang ekor ( sulbi ) darinyalah dia dijadikan dan padanyalah dibangkitkan ( Hadits Riwayat Muslim )

Ilmuan Jerman Hans Spemann telah membuktikan bahwa tulang ekor ( tulang sulbi ) itu tahan api


Rabu, 11 Januari 2012

Akhirat yang abadi 5


1.         Tentang Qiyamat

1.1.   Dalil-dalil tentang Peristiwa Qiyamat

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ(1) قَالُوا يَاوَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُون (2) إِنْ كَانَتْ إِلا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ(3)فَالْيَوْمَ لا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَلاتُجْزَوْنَ إِلا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ(4)إِنَّ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ(5)هُمْ وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلَالٍ عَلَى الاَرَائِكِ مُتَّكِئُونَ(5) لَهُمْ فِيهَا فَاكِهَةٌ وَلَهُمْ مَا يَدَّعُونَ(5)
”Dan ketika ditiup sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya menuju (kepada) Tuhan mereka. Mereka berkata : Aduh, celakalah Kami ! Siapakah yang membangkitkan kita dari tempat tidur kita ? Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul (Nya}. Tidak adalah letupan itu selain sekali letupan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami. Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit-pun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah  kamu kerjakan. Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). Mereka dan istri-istri mereka berada pada tempat yang teduh, bertelekan diatas dipan-dipan. Disurga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta.” (Q.S. 36/Yaa Siin : 51-57).

فَإِذَا جَاءَتِ الصَّاخَّة ُ(3) يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيه ِ(4) وَأُمِّهِ وَأَبِيه ِ(3) وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ(3) لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ(3) وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ مُسْفِرَةٌ(3) ضَاحِكَةٌ مُسْتَبْشِرَةٌ(3) وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌ(4) تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ(4)أُولَئِكَ هُمُ الْكَفَرَةُ الْفَجَرَةُ(4)

“Ketika suara yang memekakkan tiba. Pada hari seseorang lari dari saudaranya, lari dari ibunya dan lari dari ayahnya dan lari dari istrinya serta anaknya. Pada hari itu tiap-tiap seseorang mempunyai urusan yang memaksa seluruh perhatiannya tiada hirau, selain daripada dirinya. Dimana pada waktu itu ada muka-muka yang berseri-seri ketawa dengan gembiranya. Dan ada muka-muka yang dipenuhi dengan abu dan diselubungi oleh hitam. Mereka itulah orang-orang yang ingkar lagi durhaka”. (Q.S. 80/Abasa 33-42)

فَإِذَا جَاءَتِ الطَّامَّةُ الْكُبْرَى(4) يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الْإِنْسَانُ مَا سَعَى(5) وَبُرِّزَتِ الْجَحِيمُ لِمَنْ يَرَى(6) فَأَمَّا مَنْ طَغَى(3) وَءَاثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا(3) فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَى(3) وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى(4) فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى(4)يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا (4) فِيمَ أَنْتَ مِنْ ذِكْرَاهَا (4) إِلَى رَبِّكَ مُنْتَهَاهَا(4) إِنَّمَا أَنْتَ مُنْذِرُ مَنْ يَخْشَاهَا(4) كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوا إِلا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَا(4)

“Maka apabila telah tiba “bencana” yang maha dahsyat itu ; pada hari dimana manusia teringat kepada apa-apa yang telah dilakukannya. Dan diperlihatkan neraka itu bagi siapa yang melihat. Adapun orang-orang yang durhaka, lagipula ia lebih mementingkan kehidupan dunia (materialistis), maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya. Dan adapun orang-orang yang takut pada derajat Tuhannya, serta dia mencegah dirinya dari godaan nafsunya, maka sesungguhnya sorgalah tempat tinggalnya. ( Orang orang Kafir itu ) bertanya kepadamu tentang Qiyamat ( hari berbangkit ) kapan terjadinya. Siapakah engkau yang dapat menyebutkan ( waktunya ). Hanya kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya. Engkau ( Muhammad ) hanyalah pemberi ingat bagi siapa yang takut kepada-Nya . Pada hari mereka melihat peristiwa berbangkit itu mereka merasa seakan akan tidaklah tinggal di bumi melainkan sebentar diwaktu sore atau pagi hari”. (Q.S. 79/An-Naziaat 34-46).

إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيقَاتًا(1) يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا(1)
 “Sesungguhnya hari “putus” itu (hari kiamat) adalah waktu (yang tertentu). Yaitu pada hari ditiupnya terompet, lalu kamu datanglah berduyun-duyun”.(Q.S. 78/An-Naba 17-18)

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ ذَلِكَ يَوْمُ الْوَعِيدِ(0) وَجَاءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَعَهَا سَائِقٌ وَشَهِيدٌ(1) لَقَدْ كُنْتَ فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ(2) وَقَالَ قَرِينُهُ هَذَا مَا لَدَيَّ عَتِيدٌ(2) أَلْقِيَا فِي جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيدٍ(4) مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُرِيبٍ(2) الَّذِي جَعَلَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا ءَاخَرَ فَأَلْقِيَاهُ فِي الْعَذَابِ الشَّدِيدِ(2) قَالَ قَرِينُهُ رَبَّنَا مَا أَطْغَيْتُهُ وَلَكِنْ كَانَ فِي ضَلَالٍ بَعِيدٍ(2) قَالَ لَا تَخْتَصِمُوا لَدَيَّ وَقَدْ قَدَّمْتُ إِلَيْكُمْ بِالْوَعـِيد( 2)    مَا يُبَدَّلُ الْقَوْلُ لَدَيَّ وَمَا أَنَا بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ(2) يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِنْ مَزِيدٍ(0) وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيد  ٍ(1) هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ(2) مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيبٍ(3)ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ ذَلِكَ يَوْمُ الْخُلُودِ(4) لَهُمْ مَا يَشَاءُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ(3)

“Dan terompet ditiup ; itulah hari yang dijanjikan (hari kiamat). Dan tiap-tiap diri datang menghadap Tuhannya bersama-sama malaikat yang menggiringnya dan yang menjadi saksinya. Sesungguhnya engkau telah lupa pada hal ini. Maka sekarang Kami bukakan tabirmu, sehingga penglihatanmu pada hari ini dapat melihat dengan tajam. Dan berkatalah temannya itu (malaikat) : Inilah siksaan yang telah disediakan padamu. Diperintahkan kepada malaikat itu : Lemparkanlah kedalam neraka semua orang yang kafir, yang selalu menolak kebenaran itu ! Yang ia senantiasa mencegah perbuatan yang baik lagi melampaui batas serta ragu-ragu didalam agamanya, yang membuat Tuhan lain bersama Allah. Maka lemparkanlah ia kedalam siksa yang amat pedih. Berkatalah temannya (yakni setan yang waktu di dunia menyesatkannya):  “Wahai Tuhan Kami, tiadalah Kami menyesatkannya akan tetapi dialah sendiri yang berada di dalam kesesatan yang jauh.  Allah berfirman:  Janganlah kamu berbantah-bantahan dihadapan-Ku karena dahulu telah Aku kemukakan kepada kamu akan janji-janji siksa itu.  Keputusan itu tidak akan diubah-ubah dan Kami selamanya tidak akan menganiaya terhadap segala hamba Kami.  Pada hari itu Kami akan bertanya kepada Neraka:  “Apakah engkau sudah penuh?  Iapun lantas menjawab:  “Apakah masih ada tambahan lagi?  Sorgapun didekatkan dan tidak jauh bagi orang yang bertaqwa.  Inilah apa yang telah dijanjikan kepada kamu bagi setiap orang yang takut kepada Ar-Rahman (Allah) dengan keadaan  ghaib dan datang dengan hati yang bertaubat. Masuklah ke dalam surga itu dengan sejahtera!  Itulah hari yang kekal.  Di dalam sana mereka akan mendapatkan segala apa yang dikehendakinya sedang tambahan tersedia pada Kami” (Q.S. 50/Qaaf:  20-35). 

3.2. Proses Kejadian Alam  dan Keadaan Alam menuju hari Qiyamat

a. Adanya Allah itu berarti adanya Nur Allah yang meliputi semesta alam :
Allah  itu Nuur tujuh petala langit dan bumi, perumpamaan Nur Allah itu seperti sebuah lubang ( yang tak tembus ) didalamnya ada lampu. Lampu itu didalam semprong kaca Semprong lampu itu seolah olah  bintang bercahaya seperti mutiara, yang marak dengan minyak dari pohon yang mengandung berkah yaitu zaitun yang tidak ada di timur maupun barat, hampir saja minyak itu membuat nyala walau tak disentuh api. Cahaya didalam cahaya ( bersinar binar ) Allah membimbing manusia kepada Cahaya-Nya bagi siapa yang mau. Dan Allah telah membuat perumpamaan untuk manusia Dan Allah atas tiap sesuatu itu Ia Maha Mengetahui  “ ( Q.S. 24 An Nuur “ :35 )

b.Nur Allah yang meliputi semesta alam mewujudkan  akal pertama.   ( dalam Hadits ada dikatakan : awwalu ma khalaqa’llah al ‘aqlu dan dalam matan yang lain dikatakan : Inna awwalu ma khalaqa’llah al qolam   ). Akal pertama itu juga dinamakan Al-Qalam. Setelah akal itu beraktivitas, merancang bangun alam semesta lalu mewujudkan Ruang dan Waktu, yang didalamnya akan mewujud alam semesta dan segala isinya, perkembangannya dan kehancurannya semua terencana dalam Kitab Allah ( Lauhu’l Mahfudz ).  Dalam waktu yang panjang tak terduga itu energi ruh memadat, maka mewujudlah energi dasar (Netron) lalu Netron membelah jadi proton dan elektron yang berpasangan   ( positip, negatif )

c.  Kerena adanya energi yang bergerak cepat menimbulkan panas lalu pusaran panas itu semakin lama semakin tinggi. Tekanan temperatur yang sangat tinggi itu mengakibatkan terjadi puncak massa kritis dan terjadilah ledakan dahsyat (Big- Bang).Dengan ledakan dahsyat itu terjadilah dalam alam itu gelombang uap panas ( dukhan ). ( Q.S. 41/Fushilat:  9-12)
.
  1. Lalu terjadi pemadatan energi dan mewujudlah unsur-unsur dasar dalam alam berupa netron yang beratnya 4 x H.  Netron ini membelah melepaskan dua elektronnya maka terwujudlah atom yang memiliki dua elektron dan dua proton itulah Helium, lalu berikutnya muncul energi yang beratnya 7 x berat H, 9 x H, 11 x H, 14 x H, 16 x H, 19 x H, 20 x H, itulah atom Lithium, Brillium, Baron, Karbon, Nitrogen, Oksigen, Fluor, Neon sampai unsur yang beratnya 253 x berat Hidrogen yaitu Nobelium.  Jelaslah  kepada kita bahwa atom yang mula-mula tercipta adalah hidrogen yang Allah menginformasikannya dalam al-qur’an dengan istilah Al-Maa’Firman Allah: “Dialah (Allah) yang telah menjadikan langit dan bumi dalam enam periode dan adalah ‘Arsy-Nya di atas air (Q.S. 11/Hud:  7).
Kata ‘Arsy mengandung dua pengertian:  singgasana dan bangunan.  Dalam ayat ini janganlah ‘arsy itu diartikan dengan singgasana atau kursi kerajaan tetapi lebih tepat dengan arti : bangunan. Kalau kata ‘Arsy diartikan Singgasana atau ”Kursi- Kerajaan” maka terjemahannya menjadi: Singgasana Allah itu diatas Air   Bila Allah duduk diatas singgasananya maka Allah seperti Raja dan Dia ada dalam alam.  Kalau Kursi Allah terapung diatas air bila air beriak dan bergelombang maka kursi Tuhan akan bergoyang goyang.  Tapi kalau makna ‘Arsy yang dipilih  adalah : “ bangunan” maka terjemahannya : Bangunan Allah (Alam semesta) itu diatas Air”  artinya alam yang dibangun Allah ini ”dasar pembangunannya adalah Hidrogen (zat air)” .
 Maka terbentuklah inti alam semesta setelah melalui waktu milyaran tahun mewujudlah isi alam semesta. Dan alam terus mengembang tak berhenti sampai suatu ketika diberhentikan Allah maka terjadilah kehancuran alam.
وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ

Langit itu Kami bangun ia dengan kekuatan Kami dan sesungguhnya Kami  mengembangkannya/meluaskannya.” (Q.S. 51/Adz-Dzariyat:  47).
.
  1. Maka terbentuklah kelompok galaksi (al-buruj) yang tak terhingga banyaknya dialam jagat, yang setiap galaxy itu memiliki ratusan mikliar matahari dengan solar sistim serta planet-plenetnya, satu diantara matahari yang milliaran dalam sebuah galaksi Bima Sakti  adalah matahari kita dan satu diantara satelit matahari itu adalah bumi kita, dan bertabur bumi bumi yang lain didalam jagat ini tak terhitung banyaknya. Untuk tidak membingungkan Allah tidak menceritakan lagi tentang bumi bumi yang lain, tentang manusianya tentang Nabinya tantang Kitab sucinya, cukuplah bagi kita memikirkan tentang bumi kita sendiri dan kehidupan kita di bumi sampai kekehidupan di Mahsyar nanti.
  2. Berapa lamakah bumi kita sudah ada dalam jagat ini ? Sarjana yang ahli dibidang ini memperkirakan bahwa bumi kita sudah ada diatas angka 3.350.000.000 tahun yang lalu. Bumi kita mengalami evolusi yang panjang, kira kira 2000 juta tahun lalu bumi mulai mendingin, dan pembentukan kulit bumipun berlangsung.  Laut, sungai, gunung terbentuk, hanya ada peristiwa endapan belum ada kehidupan.  1000 juta tahun yang lalu mulai membekas kehidupan yang pertama, binatang ber sel satu juga tumbuhan yang ber sel satu, hanya itulah bentuk kehidupan.  600-500 juta tahun yang lalu mulai ada tumbuhan lumut, binatang karang, tiram, udang karang, cacing, itulah penghuni dunia. Dari 500-400 juta tahun yang lalu, bumi sekonyong-konyong kaya dengan fauna udang karang, tiram, cacing dan binatang karang, tetumbuhan di darat berupa lumut.  Hewan air mulai ada, ikan yang bertulang rawan juga demikian.  Dari 400-350 juta tahun lalu tumbuhan jenis ekor kuda, pakis kawat, pakis raksasa dan hewan laut berupa ikan berkelopak, hiu, pari, dan juga di darat mulai ada serangga, binatang yang menjalar mulai hidup sekitar 350-225 juta tahu lalu.  Sejak 500 juta hingga 225 juta tahun disebut Zaman Primair.  Antara 225 hingga 70 juta tahun yang lalu disebut Zaman Secundair dimana mulai ada binatang menyusui pertama, tumbuhan jenis cycas dan pohon semacam cemara.  Binatang terbang  jenis burung sudah ada tetapi hanya burung yang bergigi seperti kelelawar.  Lalu didaratan berkembang  pepohonan dan binatang seperti pohon-pohon berbunga, binatang reptil berupa bengkarung raksasa, stegosaurus, brontosaurus, iguanodom, tirannosaurus dan yang sebangsanya.
Sejak 70 juta tahun hingga 2 juta tahun yang lalu bumi melewati Zaman Tertiair, dimana semua golongan pohon dan bunga yang terdapat sekarang sudah ada.  Selain binatang yang jenis merayap, ikan, burung, juga sudah ada jenis monyet suku primata dan juga rumpun binatang buas yang berkuku, gajah yang tidak berbelalai.  Antara 40 sampai dengan 25 juta tahun yang lalu mulai ada jenis monyet gibbon, binatang menyusui, kuda berjari sisi yang tidak mencapai tanah.  Jenis orang utan  mulai ada pada masa antara 25-10 juta tahun lalu.  Dalam masa 10-2 juta tahun lalu sudah ada jenis Pithekanthropus (manusia monyet yang berjalan).  Dari 2 juta sampai dengan sejuta tahun lalu sudah ada manusia Primitip yaitu pada Zaman Quartair pada periode PleistocenDiduga manusia jenis Homo sudah lama menghuni dunia kita, lebih kurang sejuta tahun yang lalu.  Bagaimanakah munculnya manusia modern di bumi, apakah mereka berevolusi dari Pithekanthropus atau sepasang  manusia asal (Adam dan Hawa) yang diturunkan dari surga atau ada kemungkinan teori lain yang punya data dan fakta? ( akan dibicarakan pada Bab tersendiri : Kedatangan Manusia di Bumi )
              
g. Manusiapun  berkembang biak dalam berbagai bangsa dan suku begitu pula pikiran, peradaban dan kebudayaannya. Peradaban manusia semakin maju dan puncak kemajuan itu dari sejak 2000  tahun yang lalu entah sampai keabad berapa tak seorang ilmuan yang dapat menduga namun kemajuan peradaban Bangsa bangsa dibumi silih berganti. Puncak peradaban tinggi itu menandakan bahwa bumi kita sudah semakin tua dan kalau diumpamakan orang sudah mulai sakit sakitan.  Tanda-tanda ketuaannya terlihat dengan banyaknya kegoncangan dahsyat di bumi seperti yang telah diinformasikan Allah dalam surat 23/Al-Mukminun ayat 41-44 yang telah dikutip bahwa telah terjadi ledakan dahsyat (dunia banjir dilanda gelombang sunami dan manusia hanyut bagai sampah, lalu umat manusia diganti Allah dengan umat yang lain) sejak itu Rasulpun diutus Allah berturut-turut hingga sampai Nabi Muhammad datang untuk yang terakhir.

      h.  Kelak bumi kita akan mengalami kegoncangan yang amat dahsyat sebagimana yang diberitakan dalam Surat 99/Al-Zalzalah ayat 1 sampai dengan 8 dan disitulah akhir dari umur bumi dan umur manusia.  Apa yang menyebabkan bumi kita hancur?  Hal ini dikerenakan matahari kita telah terguling sehingga planet (satelit matahari yang 10 buah) ikut terpelanting, termasuklah bumi kita ikut terpelanting di ruang angkasa (Q.S.81/At-Takwir: 1-3).  Matahari kitapun meletup menyemburkan api sehingga langit bagaikan cairan tembaga panas (Q.S. 70/Al-Ma’arij:  8). Bumi kita bergoncang sangat hebat, betapa tidak kerena waktu matahari terguling maka satelit matahari yang satu dengan yang lain bertabrakan lalu pecah berkeping keping. Kepingan itu tidak semuanya hancur masih tersisa berupa batu padat yang besarnya berkili kilo meter, jatuh menimpa bumi tembus kedalam magma lalu perut bumipun memuntahkannya dengan bentuk semburan api panas. Batu mateor yang jatuh kelaut menjadikan gelombang sunami yang dahsyat yang tinggi gelombangnya berkilo-kilo meter. Gelombang itu menyapu pantai beratus kilo meter jauhnya kedarat meluluh lantakkan semua isi dataran, itu kalau yang jatuh satu batu meteor coba anda bayangkan yang jatuh itu beribu batu mateor bagai mana tidak dikatakan dahsyat? Peristiwa itu telah diceritakan Allah dalam Q.S. 99 Al-Zalzalah : 1-2 ) dan Q.S 101 Al Qari’ah :1-5 )
Peristiwa seperti ini sudah banyak terjadi pada matahari lain dalam galaksi kita dan juga akan menyusul sesudah meletupnya matahari kita walaupun jarak antara suatu peristiwa itu dihitung dalam jutaan tahun.  Menurut kajian ahli astronomi banyak sudah matahari yang pecah (matahari yang sekelompok dengan matahari kita dalam galaksi Bima Sakti ini.).Tapi itu belum disebut Peristiwa Qiyamat

  1. Kekuatan ekspansi alam semesta suatu ketika lenyap kemudian ditarik, dicabut dengan sekuat-kuatnya. Alampun menyusut (kontraksi) seperti yang diinformasikan Allah:
وَالنَّازِعَاتِ غَرْقًا(1) وَالنَّاشِطَاتِ نَشْطًا(2) وَالسَّابِحَا  سَبْحًا (3)  فَالسَّابِقَاتِ سَبْقًا (4) فَالْمُدَبِّرَاتِ أَمْرًا (5) يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُ (6) تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ (7)
“Demi yang mencabut (kekuatan ekspansi alam) dengan sekuat-kuatnya.  Demi yang tangkas dengan cekatan.  Demi (bintang-bintang) yang berenang dengan mengapung.  Demi yang mendahului dengan kencang.  Demi yang mengatur urusan (peristiwa kiamat) ketika hari kegoncangan yang menggoncangkan.  Mengikutinya pula yang mengikut” (Q.S. 79/An-Nazi’at).

Ayat tersebut menjelaskan bahwa energi yang mendorong alam untuk berekspansi telah ditarik dengan sangat kuat sehingga langit dengan segala isinya (Galaksi galaksi, matahari matahari bersama satelitnya) seolah-olah berenang dalam ruang alam jagat terpental saling dahulu-mendahului.  Alam semakin menyusut berubah menjadi uap pijar seperti dahulu ketika alam mulai menjadi.  Lalu menjadi atom dan menyusut lagi dan alam menjadi hilang hanya ada energi.  Perobahan yang tiba-tiba ini menimbulkan letupan dahsyat (Big Bang).  Letupan yang panjang disebut sangkakala pertama dimana semua manusia yang telah berbentuk nafs terlempar ke dalam Barzakh yaitu  manusia dari segala planet bumi yang ada di jagat raya ini.  Sangkakala kedua merupakan tanda terbelahnya barzakh (alam tempat berkumplnya Ruh setelah meninggalkan jasadnya), tiba-tiba saja semua makhluk merasa terbangun dari mimpi sudah berada dalam alam akhirat, alam baqa (Q.S. 50/Qaf:  20-35, 79/An-Naba’:  17-18, 36?Yasin:  51-57, 80/’Abasa:  33-42, 79/An-Naziat:  34-42). Sebenrnya Sangkala pertama dengan yang kedua diselangi waktu yang amat panjang tapi bagi makhluk penghuni Alam Barzakh yang tidak lagi dipengaruhi oleh waktu maka dalam ayat  seolah olah sangkakala pertama dan kedua selang hanya beberapa saat saja. Setelah peristiwa Kiamat itu itu Allah menciptakan lagi alam yang baru, langit baru dan bumi yang baru, yang berevolusi dari uap panas seperti dahulu Allah mula mula menjadikan, ada galaksi, matahari-matahari dan bumi-bumi yang berekspansi seperti semula. Kemudian kehidupan kembali berevolusi seperti semula dibumi-bumi itu menempuh masa bermilyar milyar tahun kemudian ekpansi alam jadi maksimal lalu kembali menyusut dan hancur lalu kembali lagi terus menerus tak berhenti Alam mengembang dan menyusut dan hancur itu hanyalah seperti tarikan nafas saja. Allah berfirman:
يَوْمَ نَطْوِي السَّمَاءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِ كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ وَعْدًا عَلَيْنَا إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ(4)
“Akan datang suatu hari dimana Kami akan menggulung langit seperti menggulung kertas, Kami tetapkan lagi (kejadian alam) seperti awalnya dulu Kami menciptanya.  Itulah janji Kami sesungguhnya Kamilah yang memperbuatnya”  (Q.S. 21/Al-Anbiya’:  104).