Senin, 26 Desember 2011

Akhirat yang abadi 4


Akhirat yang abadi ( 4 ) 
                                              
                                      BAB SATU
PERISTIWA KEHANCURAN BUMI DAN ALAM

               Pengertian Iman Kepada Hari Akhirat

Iman kepada hari akhirat merupakan keyakinan umat Islam yang seharusnya diperhitungkan sejak sekarang karena iman kepada hari akhir ini memerlukan bekal persiapan di bumi.  Sesuai dengan definisi iman yang harus diyakini dengan hati dan dikokohkan oleh lisan ( pikiran ) kemudian diamalkan dalam perbuatan.  Tahap pertama dan kedua mengimani hari akhir cukup dengan adanya dalil dari ayat yang benar-benar diyakini dengan hati dan ada dalil atau teori sains yang logis agar diyakini akal pikiran,  namun untuk mengamalkannya tidak cukup dengan meyakini adanya kehidupan yang kedua kali,  tetapi harus ada upaya membenahi kehidupan yang sekarang di dunia dengan amal saleh sebagai modal pulang keakhirat..
Iman kepada hari akhirat berkaitan dengan dua peristiwa.  Pertama peristiwa kehancuran jagat raya, dan yang kedua adanya hari Qiyamat ( hari berbangkit ) yang pada umumnya umat Islam tidak membedakan kedua hari tersebut. Sebenarnya kedua peristiwa itu berbeda.  Peristiwa kehancuran bumi ini dinamakan Zulzil (kegoncangan), Sa’ah (waktu), Thammah (malapetaka), Shaihah (suara dahsyat), Ash-Shur (terompet), dan beberapa istilah lainnya.  Adapun kata Qiyamat artinya “bangkit”, jadi kata ini khusus ditujukan kepada manusia yang nanti akan bangkit kembali pada kehidupan kedua  Kalau bumi ini atau langit,  mana mungkin qiyamat (bangkit), yang bangkit itu manusianya. Bumi dan langit akan hancur, kembali menyusut seperti semula ketika awalnya dijadikan Allah, lalu hancur kemudian diganti Allah dengan alam yang baru, jadi alam semesta tidak qiyamat yang qiyamat hanyalah manusia.

1.    Data Al-Qur’an tentang Kehancuran Alam Semesta

Firman Allah :
Aku bersumpah dengan hari Qiyamat,
Dan Aku bersumpah dengan Jiwa yang selalu menyesal
Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan kembali
tulang belulangnya
Bukan demikian sebenarnya Kami kuasa menyusun kembali jari jemariny
dengan sempurna
Bahkan manusia itu mau melakukan maksiat terus terusan
Ia bertanya : “ bilakah hari Qiyamat itu ?”
Maka bila mata telah terbelalak
Dan bulan telah hilang cahayanya
Bulan dan matahari dikumpulkan
Pada hari itu manusia berkata : “Kemanakah tempat lari”
Sekali kali tidak, tidak ada tempat berlindung
Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali
Pada hari itu diberikan kepada manusia apa yang dikerjakannya
dan apa yang dilalaikannya
(Q.S. 75 Al Qiyamah :1 s/d 13 )

1.1.    Peristiwa di Bumi

يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ(1)يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ(2)

“Hai segenap manusia! Bertaqwalah kepada Tuhan kamu sesungguhnya goncangan Sa’ah  itu adalah sesuatu yang amat dahsyat.  Pada hari itu tiap-tiap ibu yang menyusui lupa akan anak yang disusuinya. Dan tiap-tiap wanita yang mengandung menghantarkan kandungannya (melahirkan). Dan engkau lihat manusia itu semuanya pada mabuk padahal mereka itu bukanlah mabuk akan tetapi azab Allah itu sungguh maha dahsyat” (Q.S. 22/Al-Hajj:  1-2).

وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (4) مَا يَنْظُرُونَ إِلا صَيْحَةً وَاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُون َ(4) فَلَا يَسْتَطِيعُونَ تَوْصِيَةً وَلَا إِلَى أَهْلِهِمْ يَرْجِعُون(َ0)
“ Mereka berkata : ‘ Bilakah ( terjadinya ) janji itu ( hari kehancuran ) jika kamu memang benar. Mereka tidak menunggu melainkan satu ledakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar. Mereka tak ada kesempatan lagi untuk membuat wasiat dan juga tidak kuasa untuk kembali kekeluarganya. ( Q.,S 36 Yaa Siin: 48-50 )

إِذَا زُلْزِلَتِ الأَرْضُ زِلْزَالَهَا(1) وَأَخْرَجَتِ الأَرْضُ أَثْقَالَهَا(2) وَقَال الإِنْسَانُ مَا لَهَا (3) يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا (4) بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا (5) يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُم ْ(6) فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (7) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَه ُ8

“Apabila bumi digoncangkan segoncang-goncangnya dan bumi itu memuntahkan segala isi perutnya.  Dan manusia pada berkata: “mengapakah dia?  Pada hari itu ia (bumi) menceritakan keadaannya.Pada hari itu sekalian manusia keluar dalam berbagai-bagai keadaan untuk memperlihatkan semua amal perbuatan mereka.  Barangsiapa berbuat amal kebaikan seberat atom sekalipun niscaya akan dilihatnya.  Dan barangsiapa yang berbuat amal kejahatan seberat atom sekalipun niscaya akan dilihatnya” (Q.S. 99/Al-Zilzalah:  1-8).
 
1.2.   Kehancuran Solar Sistim dan Beberapa Solar yang Lain dimana Bumi Kita Pecah dan Hancur.

إِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ (1)  وَإِذَا الْكَوَاكِبُ انْتَثَرَت ْ(2)  وَإِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْ (3) وَإِذَا الْقُبُورُ بُعْثِرَت ْ(4) عَلِمَتْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ وَأَخَّرَتْ (5)

“Manakala langit pecah dan segala bintang-bintang jatuh bertaburan, segala laut berpancaran dan semua kubur terbongkar sadarlah tiap-tiap diri akan apa-apayang telah ditunaikannya dan ditangguhkannya” (Q.S. 82/Al-Infithar:  1-5).

يَوْمَ تَمُورُ السَّمَاءُ مَوْرًا (9) وَتَسِيرُ الْجِبَالُ سَيْرًا (0)
“Pada hari ketika langit benar-benar bergoncang.  Dan gunung-gunung berlari (terlempar)” (Q.S. 52/Ath-Thur:  9-10).

إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَت ْ(1) وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَت ْ(2)

“Apabila matahari digulingkan dan planet-planet terpelanting” (Q.S. 81/At-Takwir:  1-2).
يَوْمَ تَكُونُ السَّمَاءُ كَالْمُهْل ِ(8)

“Ruang angkasa nampak bagaikan cairan tembaga panas’ (Q.S. 70/Al-Ma’arij: 8).

1.3.   Kehancuran Jagat Raya

يَوْمَ نَطْوِي السَّمَاءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِ كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ وَعْدًا عَلَيْنَا إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ(1)
“Pada hari Kami gulung langit seperti menggulung lembaran kertas.  Sebagaimana Kami telah memulai dengan penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya, itulah suatu janji yang pasti Kami tepati, sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya” (Q.S. 21/Al-Anbiya’: 104).
 فَإِذَا انْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهَان ِ(3) فَبِأَيِّ ءَالَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَان (3) فَيَوْمَئِذٍ لَا يُسْأَلُ عَنْ ذَنْبِهِ إِنْسٌ وَلا جَان ٌّ(9) فَبِأَيِّ ءَالاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ(4) يُعْرَفُ الْمُجْرِمُونَ بِسِيمَاهُمْ فَيُؤْخَذُ بِالنَّوَاصِي وَالْأَقْدَام ِ(4) فَبِأَيِّ ءَالَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ(4) هَذِهِ جَهَنَّمُ الَّتِي يُكَذِّبُ بِهَا الْمُجْرِمُونَ  (4) يَطُوفُونَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ حَمِيمٍ ءَانٍ(4) فَبِأَيِّ ءَالَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ(4)
“Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti kilapan minyak.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?  Pada waktu itu manusia dan Jin tidak ditanya tentang dosanya.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamudustakan? Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandanya lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka.  Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Inilah neraka jahannam yang didustakan oleh orang-orang berdosa.  Mereka berkeliling diantaranya dan diantara air yang mendidih yang memuncak panasnya.  Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (Q.S. 55/Ar-Rahman: 37-45).

2.                Alam Jagat diganti dengan yang baru

يَوْمَ تُبَدَّلُ الاأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَوَاتُ وَبَرَزُوا لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّار    (>)

“(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit dan mereka semuanya (di bumi Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa” (Q.S. 14/Ibrahim: 48).

    Dari kumpulan ayat ayat diatas yang menginformasikan tentang kehancuran alam semesta ada dua faham dalam hal ini. Pertama faham yang menduga bahwa kehancuran Alam tidak sekaligus tapi bermula dengan kehancuran Matahari matahari kerena telah terlempar dari orbitnya. Selain ada dalil ayat yang menjelaskan ( Q.S 81 At Takwir:1,2) faham ini didukung dengan penelitian para Astronom yang menurut mereka bahwa dalam jagat raya ini sudah banyak Bintang / Matahari yang sudah pecah  Setiap matahari tentu mempunyai bumi dan pada setiap bumi itu tentu ada manusia penghuninya maka dengan pecahnya bintang itu mereka telah duluan mengalami Kiamat ( dalam arti buminya telah hancur bukan kiamat dalam arti sebenarnya : hari berbangkit ) Kedua adalah faham yang berpendapat sesuai bunyi ayat ayat diatas yang tidak menjelaskan adanya kehancuran permulaan terhadap bumi yang lain lainnya baru sesudah itu kehancuran alam semesta, maka kehancuran alam semesta hanya sekali gus saja  ketika sangkakala pertama dibunyikan. Sebab kalau kehancuran alam dimulai dengan Qiyamat Shughra     ( kehancuran bumi bumi yang ada dijagat ) berapa milyar tahunkah manusia yang lebih dahuluan mati menunggu di Barzakh  sampai Qiyamat besar itu datang ? Sebenarnya masalah berapa lama manusia menunggu tidak perlu dipermasalahkan kerena di Barzakh itu manusia sudah merupakan makhluk Rohani yang tidak dipengaruhi oleh waktu. Bagi mereka tidak ada perasaan lama atau sebentar, kalaupun alam ini hancur secara bertahap atau sekaligus. Qiyamat ( hari berbangkit ) terjadi setelah alam semesta ini hancur dan berganti dengan yang baru. Pada alam semesta yang baru kembali berulang kehidupan diatas bumi yang baru itu seperti dulu Allah mula mula menjadikan bumi, bagi-Nya tidak sulit untuk mengulangi kembali apa yang telah diperbuat-Nya. Kalaupun ada yang menduga Alam jagat Raya ini sudah ada yang hancur dimana alam jagat yang sekarang ini hanyalah pengganti yang sudah hancur itu, bukan suatu hal yang mustahil itu mungkin saja hanya tidak ada diberitakan Allah kejadiannya kepada kita.







Minggu, 11 Desember 2011

AKHIRAT YANG ABADI 3


Akhirat yang abadi  ( 3 ).

       2.2. Bumi Mengalami Penyakit Psikosis

Dimasa bangsa kita merebut kemerdekaan rakyat Indonesia mengalami krisis seperti yang digambarkan Al-Qur’an yaitu krisis kelaparan dan ketakutan.  Getaran jiwa dari manusia yang kelaparan dan ketakutan itu mematerialisasi ( mewujud menjadi makhluk ) sehingga pada waktu itu muncul hama kutu dan tungau menyebakan berjangkitnya penyakit gatal-gatal kerena penderitaan rakyat dari tekanan penjajah. Bukan hanya itu tapi menular pula penyakit puru dan bubul ( sejenis puru yang tumbuh ditelapak kaki )  Keadaan seperti ini dalam ilmu Metafisika disebut dengan istilah “Hama Perang”.  Alam yang mematerialisasi itu sudah pernah terjadi di Mesir pada zaman Fir’aun dan Nabi Musa, sebagaimana yang diinformasikan al-qur’an surat 7/Al-A’raf:  133).
فَأَرْسَلْنَا عـَلَيْهِمُ الطُّوفَانَ وَالْجَرَادَ وَالْقُمَّلَ وَالضَّفَادِعَ وَالدَّمَ ءَايَاتٍ مُفَصَّلَاتٍ فَاسْتَكْبَرُوا وَكَانُوا قَوْمًا مُجْرِمِينَ(1)
“Maka Kami kirim kepada mereka (bangsa Mesir) topan yang dahsyat, hama belalang dan kutu, katak, ( penyakit )  darah , itulah ayat yang jelas (mematerialisasi) tapi mereka tetap sombong dan adalah mereka kaum yang berdosa” (Q.S. 7/Al-A’raf:  133).
Dimasa Nabi Musa bangsa Mesir yang dikuasai Fir’aun telah mengalami petaka bencana alam dengan munculnya makhluk melata berbentuk kutu, tungau, belalang, katak dan penyakit darah ( mungkin sekarang demam berdarah ) yang kesemuanya itu merupakan perwujudan (mematerislisasi) dari limbah pikiran manusia yang ingkar kepada Allah.  Mungkin anda heran kenapa bisa terjadi yang demikian?  Anda tentu mengetahui bahwa kotoran hewan bisa dijadikan pupuk ( pupuk kandang ).  Kotoran tersebut merupakan limbah tapi bagi tanaman merupakan makanan yang amat lezat. 
Limbah pikiran manusia yang kotor adalah merupakan pupuk yang sangat subur bagi perkembangan makhluk sejenis hama, maka ketika kehidupan dalam krisis yang sangat parah bermunculanlah kutu, tungau yang mengganggu. Kalau limbah pikiran kotor itu semakin menebal dan mengandung radiasi maka yang muncul bukan hanya hama kutu tetapi bisa makhluk yang lebih besar lagi. Bila belalang terkena radiasi pikiran kotor akan melahirkan telor-belalang  berjuta kali lipat, tikus, katak, bisa berkembang dengan berlipat lipat ganda jadi hama yang tiba tiba saja muncul menghabiskan semua tanaman berhektar hektar,kemudian lenyap begitu saja.
Waktu itu penduduk Mesir dikalangan atas sangat serakah sehingga rakyat Mesir kalangan bawah menjadi tertindas dan meletuplah energi limbah pikiran keserakahan itu dalam bentuk gelombang radiasi terhadap makhluk belalang dan belalangpun bertelur dengan berlipat-lipat ganda jumlahnya lalu muncullah hama belalang yang dahsat.  Disisi lain banyak rakyat yang darahnya telah dihisap oleh lintah darat, sementara dipojok lain ada orang-orang yang menjilat untuk mendapatkan kedudukan sehingga pikiran kotor ini pun menebar di aura langit, mewujudkan penyakit demam berdarah. Katak bermunculan dimana mana kerena banyaknya sehingga menjadi hama yang menjijikkan. Sisanya umat yang penuh dengan penderitaan hidup yang tak ada lagi tempat mengadu, limbah pikiran ini pun demikian tebalnya sehingga melahirkan hama kutu dan tungau.

3. Penyakit yang mematerialisasi itu telah muncul di negri kita

Pemunculan makhluk kecil yang melata karena  akibat proses materialisasi limbah pikiran manusia yang perwujudannya dalam bentuk belalang, katak, kutu, penyakit darah sudah pernah muncul di tanah air kita.  Kita telah melihat dan mendengar dari siaran TV, berhektar-hektar ladang masyarakat Lampung habis dilalap belalang, baru baru ini kita dengar dan lihat juga di TV terjadi hama ulat bulu yang meresahkan masyarakat.  Penyakit demam berdarah ada dimana-mana dan sudah banyak memakan korban.  Bukan hanya katak sebagai perwujudan kotoran jiwa orang yang suka menjilat, tapi tikus gemukpun ikut menghabiskan sawah rakyat yang tidak ikut melakukan dosa.  Mungkin karena keserakahan orang-orang yang keterlaluan sehingga bukan hanya hutan saja yang digunduli malah dibakar beribu-ribu hektar.  Sudah kaya tapi belum lagi puas merasakan kekayaan itu sehingga menjadi ingkar kepada nikmat Allah.  Untuk menimbun kekayaan harus punya modal besar, maka dipinjamlah modal dari luar negeri dengan perhitungan dolar.  Waktu meminjam nilai dolar sekitar Rp. 5.000,- ( misalnya ) dan ketika mau membayar dolar sudah bernilai Rp. 10.000,- maka konglomeratpun ikut menjadi melarat. Tapi melaratnya konglomerat masih bisa sembunyi diluar negeri, melaratnya orang miskin menyebabkan mereka menderita busung lapar
Peristiwa-peristiwa tersebut merupakan tanda-tanda bumi kita sedang sakit keras dikarenakan umatnya telah dilanda penyakit “krisis”.  Mula-mula yang berjangkit adalah krisman (krisis iman) dan akibat krisis itu muncullah penyakit baru yaitu krismen (krisis mental).  Akibat dari dua macam krisis tersebut muncul lagi krisis-krisis lain yaitu krismon (krisis moneter) karena banyak yang korupsi dan kolusi dan akhirnya muncullah krismor (krisis moral) yang berdampak banyaknya perampokan, perjudian, pembunuhan, pemerkosaan, perzinahan dan tindak pidana lainnya.  Dan pada puncaknya akan muncul lagi krispol (krisis politik) yang menjadikan Wakil Rakyat di DPR hanya mewakili Partai yang belum tentu mereka siap sebagai wakil rakyat yang punya ilmu/keterampilam merencanakan bagaimana supaya Negeri ini menjadi makmur dan aman sentosa, Bagaimana mencegah agar para penguasa tidak melakukan kesewenangan, main culik, main ciduk, money politik, nepotisme dan lain-lain?.
Krisis yang muncul di bumi Indonesia ini malah lebih parah dari apa yang pernah terjadi di zaman Fir’aun, ini menunjukkan bahwa umat manusia di Indonesia juga telah mengidap penyakit “krisis” yang lebih parah dari krisis di zaman Fir’aun.  Kebanyakan orang-orang yang menjadi penyebab terjadinya krisis di zaman Fir’aun itu adalah kalangan atas dan si Fir’aunnya sendiri yang telah melakukan kedurjanaan di bumi.
Kalau ciri-ciri krisis yang dialami suatu bangsa sama dengan dizaman Fir’aun atau malah lebih dahsyat lagi, itu berarti pemerintah di negara itu sama seperti Fir’aun yang menelantarkan rakyat. Wakil rakyat yang dipilih rakyat dengan membutakan-mata  lalu yang terpilih itu rupanya hatinya juga buta, maka ketika ia melangkah sengaja atau tidak telah menginjak rakyat sehingga rakyat dibawah terpijak oleh yang diatas.. Keadaan masyarakat sudah seperti  umat Musa yang mereka lebih mempercayai Samiri si tukang sihir dari pada ajaran  Musa . Sekarangpun keadaan sudah seperti itu, orang lebih percaya kepada dukun/paranormal daripada ayat Allah. Percaya kepada yang ghaib yang dianjurkan Quran semestinya diamalkan dengan menyadari adanya Malaikat yang selalu memperhatikan dan merekam segala perbuatan kita tapi sekarang dipopulerkan orang bahwa percaya pada yang ghaib dengan percaya adanya hantu  penunggu rumah yang  mengganggu,oleh para Kiyai, Paranormal hantu itu diusir dengan tenaga dalam, ditangkap dan  dimasukkan kedalam botol. Hantu itu apa ? Apakah Hantu itu merupakan badan Rohani orang mati yang masih tertinggal dibumi, atau mereka yang sudah di Barzakh bisa turun lagi kebumi ? Apakah Hantu itu Syaithan yang mengganggu ? Apakah ada penjelasannya menurut Al Quran, Hadits atau Sain?, Secara ilmiahnya ”gantu” hanyalah merupakan pikiran pikiran yang tertinggal setelah Badan Rohaninya meninggalkan dunia ?
Kepercayaan pada hal hal yang bersifat mistik itu merupakan virus penyakit jiwa yang merasuki qalbu lalu merusak Iman dan Aqidah. Tetapi acara menangkap Hantu semakin memasyarakat dan dibudayakan


Kamis, 08 Desember 2011

AKHIRAT YANG ABADI 2

BUMI MULAI  SAKIT-SAKITAN
.
Allah sengaja memprogram manusia menjadi khalifah-Nya di bumi agar manusia itu meneruskan rencana Allah untuk menata bumi (Q.S. 2:  30), menggantikan umat yang   telah punah, dengan membangun kembali dunia baru (Q.S. 7:  74), lalu menegakkan kebenaran dan keadilan di bumi (Q.S. 38:  26), meneruskan peradaban yang punah dengan peradaban baru (Q.S. 10:  73). Namun karena zholim dan jahilnya manusia tak mampu memikul amanah itu  ( Q.S.33:72 )  ) maka program Allah  tinggal program hanya dibaca dan dilagukan tak mampu membumikannya, ini dikarenakan karena umat tak memiliki sumber-daya manusia, lupa diri dan lupa kepada Allah.

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ ءَامِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ(1)

“Allah telah membuat suatu perumpamaan (falsafah hidup), ada sebuah negeri yang pada masa lampau aman tenteram, rezkinya berlimpah-ruah yang datang dari segala penjuru tetapi penduduknya ingkar terhadap nikmat-nikmat Allah , maka dirasakan Allah kepada mereka selimut kelaparan dan ketakutan disebabkan oleh perbuatan mereka sendiri” (Q.S. 16/ An-Nahl:  112)

فلما نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ(4)

“Tatkala mereka itu lupa terhadap apa yang telah diperingatkan dengannya (al-qur’an) Kami bukakan untuk mereka itu pintu-pintu dari segala macam kenikmatan, sehingga mereka itu sangat gembira dengan apa yang telah mereka dapatkan, maka Kami ambil kembali (kenikmatan itu) dengan tiba-tiba, maka mereka ketika itu  menjadi kebingungan” (Q.S. 6. Al-An’am :  44).

Dari kedua ayat tersebut di atas Allah telah memberikan informasi kepada kita bahwa “krisis total” yang dialami manusia, negeri yang makmur tapi rakyatnya miskin disebabkan oleh usaha mereka sendiri      (بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ ) kemajuan teknologi ciptaan manusia itu sendiri, bukan kerena ujian dari Allah karena Dia ingin tahu apakah hamba-Nya beriman atau tidak.  Kemajuan teknologi yang menimbulkan dampak negatif itu karena manusianya melupakan aturan Allah dan lupa diri  asik memburu keduniaan.  Akibatnya, ditengh-tengah negeri yang makmur itu rakyat  jadi kelaparan, sementara kalangan konglomerat dan pejabat yang hidup berfoya-foya dengan kenikmatan yang dianugerahkan Allah tetap  masih kelaparan lagi; sehingga uang negara habis dimakan ( korupsi ) hutan hutan digunduli, maka dengan tiba-tiba Allah menarik kembali kekayaan mereka(أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً) lalu mereka menjadi bangkrut. jadi kebingungan dan stres dan sakit-sakitan.

1.                  Penyakit yang melanda kehidupan manusia

Bila kita berbicara tentang penyakit manusia, maka ada tiga faktor penyebabnya.
  1. Fisik yang lemah, organ tubuh tidak kuat akhirnya kuman-kuman mengalahkan pertahanan tubuh.
  2. faktor kecelakaan.
  3. faktor kejiwaan.  Faktor ini ada yang disebut dengan penyakit Psikosis dan ada juga yang disebut Psikosomatik.
Faktor pertama dan kedua tidak perlu dibicarakan karena hal itu bagian dari ilmu kedokteran, akan tetapi penyakit yang disebabkan faktor kejiwaan perlu dibicarakan karena masalah jiwa ada sangkut-pautnya dengan masalah agama.
Penyakit yang diakibatkan dari faktor kejiwaan ini banayk sekali penyebabnya, diantaranya yang paling banyak adalah “stres”.  Kalau diusut lagi stres itu penyebabnya juga banyak sekali.  Karena krisis moneter orang bisa stres,  gara gara putus cinta orang bisa stres sampai ada yang bunuh diri.  Ada perempuan yang melahirkan anak  yang tidak diharapkannya kerena dia belum kawin menjadi nekat lalu melompat dari lantai tiga rumah sakit dan jatuh ditanah, itu  penyebabnya kerena stres lantaran siperempuan itu tak tahan menanggung malu ( ini peristiwa nyata ).
Ada dua macam  akibat/efek bila orang  mengidap penyakit jiwa:
1.                  Menimbulkan dua macam penyakit.
Bagi orang-sakit yang jiwanya kuat tapi lemah fisiknya maka penyakit akan muncul pada fisiknya, penyakit ini disebut Psikosomatik.  Bagi yang lemah jiwanya tapi kuat fisiknya, maka yang menanggung penyakit itu adalah jiwanya, penyakit ini disebut Psikosis. 
2.                  Mendorong manusia bertingkah laku yang tidak wajar.
Orang yang jiwanya tidak sehat bila ia mempunyai wewenang, ia akan bertindak sewenang-wenang, menyalahgunakan jabatan dengan bertindak tidak adil, korupsi, kolusi.  Yang mempunyai kekuasaan akan jadi serakah-jabatan ( tak mau turun dari jabatannya ), tamak dan  senang melakukan kebejatan moral. Pejabat yang demikian adalah pertanda jiwanya tidak sehat.
     
2.                  Kini Bumi sedang sakit-sakitan

Anda tidak akan percaya dan mungkin mentertawakan penulis bila mengatakan bahwa bumi kita juga sedang sakit, sejak dulu sakit-sakitan dan sekarang semakin parah.  Namun manusia tidak pernah peduli malah tidak sadar bahwa manusialah sebagai penyebab bumi menjadi menderita, terpukul dan stres yang akhirnya bumi juga mengidap penyakit Psikosis dan Psikosomatik. 

2.1.Penyakit Psikosomatik Bumi
Penyakit yang diderita bumi sama seperti yang diderita manusia tapi yang perlu dibicarakan adalah jenis penyakit Psikosis dan Psikosomatik.  Seperti yang dialami manusia dengan penderitaan Psikosomatik, dunia kita juga mengalami penyakit jenis ini.
Data al-qur’an menunujukkan bahwa pada masa lampau pernah terjadi hal-hal sebagai berikut:

1.      Banjir Besar akibat kedurhakaan manusia pada Allah di zaman Nabi Nuh.  Berita ini dapat kita temukan dalam Q.S. 11:  29-49.

وَقِيلَ يَاأَرْضُ ابْلَعِي مَاءَكِ وَيَا سَمَاءُ أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاءُ وَقُضِيَ الاَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ وَقِيلَ بُعْدًا لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ(4)

 “Dikatakan Allah: “Hai bumi telanlah airmu, hai langit berhentilah!”  Dan airpun disurutkan, perintahpun usai dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit judi dan dikatakan lagi:  “binasalah orang-orang yang zalim” (Q.S. 11/Hud:  44).
 
2.      Hujan batu pada masa Nabi Luth akibat kedurjanaan kaum Sadum yang homoseksual   Beritanya dapat kita temukan pada Q.S. 7/Al-A’raf:  80-84.

وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِينَ(4)

 “Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu), maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berbuat dosa” (Q.S. 7/Al-A’raf:  84).

إِنَّا أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ حَاصِبًا إِلا ءَالَ لُوطٍ نَجَّيْنَاهُمْ بِسَحَرٍ

“Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu batu ( menimpa mereka ) kecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkamn sebelum fajar” ( Q.S. 54 Al Qomar : 34 )

3.         Negeri ‘Ad hancur karena kedurhakaan kaum ‘Ad pada zaman Nabi Hud.  Beritanya kita temukan pada Q.S. 11:  50 sampai dengan 60, Q.S. 26: 123-140.

فَكَذَّبُوهُ فَأَهْلَكْنَاهُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لايَةً وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنِين فَكَذَّبُوهُ فَأَهْلَكْنَاهُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنِينَ

“Maka mereka mendustakan Hud, lalu Kami binasakan mereka.  Sesungguhnya yang demikian itu adalah suatu ayat dan kebanyakan mereka itu tidak juga beriman” (Q.S. 26/Asy-Syu’ara:  139).

 4 Gempa dahsyat diiringi suara yang keras menghancurkan peradaban tinggi bangsa Tsamud pada zaman Nabi Shalih karena mereka mendustakan ayat Allah.  Beritanya dapat kita baca pada Q.S. 11:  61-68  kemudian pada Surat Al-A’arf/7:  73-84 dan Surat 54 Al Qomar :23 – 31:
فَأَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دَارِهِمْ جَاث

“Mereka itu dihantam gempa maka jadilah mereka itu mayat-mayat bergelimpangan di tempat tinggal mereka” (Q.S. 7/Al-A’raf:  78)

إِنَّا أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ صَيْحَةً وَاحِدَةً فَكَانُوا كَهَشِيمِ الْمُحْتَظِرِ(1)

       “Sesungguhnya Kami telah menimpakan atas mereka sekali saja suara yang amat keras   maka jadilah mereka seperti  rumput kering (di ) kandang ternak”

 5. Suara ledakan dahsyat yang mematikan penduduk Madyan pada zaman Nabi Syu’aib yang dikisahkan alqur’an dalam Surat 11/Hud:  84-95.
وَأَخَذَتِ الَّذِينَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دِيَارِهِمْ جَاثِمِينَ(4)

“..... dan dibinasakanlah orang-orang zalim dengan suara ledakan yang amat keras, maka bergelimpanganlah mereka di tempat tinggalnya sendiri” (Q.S. 11/Hud:  94).

فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ بِالْحَقِّ فَجَعَلْنَاهُمْ غُثَاءً فَبُعْدًا لِلْقَوْمِ الظَّالِمِين َ(4) ثُمَّ أَنْشَأْنَا مِنْ بَعْدِهِمْ قُرُونًا ءَاخَرِين َ(4) مَا تَسْبِقُ مِنْ أُمَّةٍ أَجَلَهَا وَمَا يَسْتَأْخِرُون َ(4) ثُمَّ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا تَتْرَى كُلَّ مَا جَاءَ أُمَّةً رَسُولُهَا كَذَّبُوهُ فَأَتْبَعْنَا بَعْضَهُمْ بَعْضًا وَجَعَلْنَاهُمْ أَحَادِيثَ فَبُعْدًا لِقَوْمٍ لا يُؤْمِنُونَ ( 4)

“Maka dimusnahkanlah mereka dengan suara ledakan yang maha dahsyat, maka Kami jadikan mereka sebagai sampah  banjir maka bagi orang orang zhalim itu kebinasaan.  Kemudian Kami ciptakan sesudah mereka generasi-generasi yang lain.  Tidak satu umatpun dapat hidup melebihi ajalnya atau menguranginya.  Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) Rasul-rasul Kami berturut-turut Tiap seorang Rasul datang kepada ummatnya, ummat itu mendustakannya maka Kami ikutkan sebagian mereka dengan sebagian yang lain . Dan Kami jadikan mereka jadi issu dalam masyarakat maka kebinasaanlah bagi orang yang tak beriman”. (Q.S. 23/Al-Mukminun:  41-44).

6.                  Topan dan kemarau panjang di Mesir pada zaman Nabi Musa dan Fir’aun.  Beritanya terdata dalam Al-Quran Surat 7/Al-a’raf:  130-133.

فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الطُّوفَان......... ََ
“Maka Kami kirim kepada mereka itu topan ..... “ (Q.S. 7/Al-A’raf:  133).

وَلَقَدْ أَخَذْنَا ءَالَ فِرْعَوْنَ بِالسِّنِينَ وَنَقْصٍ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُون1)

“Dan sesungguhnya Kami ambil kekayaan keluarga Fir’aun dengan datangnya musim kemarau panjang dan kekurangan buah-buahan, mudah-mudahan mereka ingat (sadar)” (Q.S. 7/Al-A’raf:  130).

Enam macam bentuk bencana yang pernah terjadi pada masa lampau bukan tidak mungkin terjadi di negeri kita yang makmur tapi rakyatnya kelaparan dan orang-orang kayanya juga kelaparan sampai melahap hutan dan kas negara dan jadi miskin kerena berselimut hutang luar negeri.  Bencana itu sudah kita alami seperti kebakaran hutan serta musibah krisis moneter yang bermula dari krisis mental dan berlanjut menjadi krisis iman. Bagaimana mungkin ada hubungan antara kerisis mental dengan bencana alam ? Rasanya tidak ada hubungan antara keduanya. Bencana alam itu disebabkan kerena alam yang telah semakin tua lalu rusak, kerusakan alam itu jadi bencana besar bagi umat manusia. Kemungkinan yang ada hubungannya dengan bencana alam hanyalah pengrusakan Hutan kerena digunduli yang berakibat datangnya banjir , tapi kalau gunung meletus, bumi terbelah ada letupan dahsyat dilangit apa hubungannya dengan kedurjanaan manusia ? Begitulah diam diam hati manusia meragukan keterangan Al- Quran kerena logika belum mendapatkan dalil untuk mengakuinya walau dibibir tidak berani menyatakan, padahal sedikit saja keraguan itu timbul didalam hati atau pikiran maka rusaklah iman. Ayat ayat yang menceritakan peristiwa bencana alam yang dahsyat pada masa lampau itu disebabkan kerena manusia mendustakan ayat Allah. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Pernahkah anda mendengar peristiwa bahwa akibat keteledoran seseorang, yang listrik dirumahnya korslet, lalu rumahnya terbakar, nyala api dirumahnya menyambar rumah tetangga yang akhirnya seluruh kawasan komplek perumahan terbakar semuanya. Apakah penyebab terbakarnya komplek perumahan itu ? Tentu jawabnya “Sang Listrik”. Sang Listrik sebenarnya tidak membakar komplek perumahan itu hanya akibat energi panas listrik keluar dari jalur lalu menjadi api yang menyambar dan membakar. Perumpamaan ini dapat dijadikan perbandingan. Manusia mengaku percaya kepada Tuhan sementara hatinya berpaling kepada kehidupan dunia yang mempesona, hati itu telah buta tidak bisa lagi menerima petunjuk. Allah selalu memberi Hidayah tapi hidayah itu tidak masuk kedalam hati manusia  jadi energi Ilahy itu lepas kealam. Alam tidak tahan menerima Energi- Ilahy sebagai mana yang difirmankan Allah. Mari kita baca Al Quran :

لَوْ أَنْزَلْنَا هَذَا الْقُرْءَانَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ(1).

“Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Quran ini kepada gunung pasti kamu akan melihatnya tunduk ( patuh kepada Sunnatu’llah ) lalu terpecah-belah disebabkan takut kepada Allah  Dan perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka mau berpikir”( Q.S. 59 Al Hasyr :21 )
     Menurut penulis, akibat Energi Ilahy yang Maha dahsyat, yang manusia tak bisa dan tak mau menerima kerena keengkarannya  maka Energi itu menerpa alam maka dimana bagian bumi yang sudah lemah disitulah terjadi malapetaka itu, seperti kejadian Gelombang Sunami di Aceh, Energi Ilahy yang maha dahsyat itu telah mematahkan lempeng bumi dibagian tanah Aceh bukan kerena Allah murka kepada orang Aceh kerena disana ada GPK. Kalau perkara jahat, bukankah lebih jahat Tantara Amerika yang memerangi Irak daripada GPK yang mau melepaskan diri dari Republik, kenapa  Tanah Amerika tidak diluluh lantakkan dengan gempa yang dahsyat ?. Jadi energi Ilahi yang menerpa alam itu kelihatannya seperti hanya bencana alam semata padahal kerena ulah perbutan jahat manusia yang mengengkari Sunnah Allah.

Selasa, 06 Desember 2011

AKHIRAT YANG ABADI


Perkataan Akhirat didalam Al Qur’an tertera sebanyak 115 kali dan kalimat anjuran beriman kepada Hari akhirat terdapat didalam Al-Qur’an sebanyak 25 kali dan lebih 20 kali ancaman  Allah terhadap orang orang yang engkar dan mendustakan serta yang tidak yakin dengan adanya hari akhirat, menunjukkan begitu pentingnya meyakini tentang hari akhirat itu. Berbicara tentang Hari akhirat mengingatkan kita tentang “Yamu’l qiyamah” ( hari berbangkit ), dimana manusia akan bangkit dari kuburnya, hidup lagi sekali lagi dalam  kehidupan yang abadi. Hari Akhirat adalah hari yang wajib diyakini oleh Ummat Islam kerena “iman kepada hari akhirat”  adalah salah satu dari Rukun Iman. Namun bagaimana sebenarnya hakikat keberadaan hari ahirat itu itulah yang sulit dijelaskan oleh kerena itu banyak faham orang  tentang keadaan Hari berbangkit ini. Diantara faham faham itu setelah disaring hanya ada dua pendapat  yang memiliki argumentasi yang kuat yang sejak masa lampau sudah berkembang. Setuju dengan faham pertama atau faham kedua tidak akan mengurangi nilai Iman kepada Akhirat yang penting bahwa kita meyakini adanya hari akhirat itu  apakah nanti kejadiannya dibumi ini juga atau dialam lain, Allahu A’lam.
Faham Pertama  menduga bahwa Hari akhirat itu terjadi setelah alam ini hancur lalu diganti Allah dengan Bumi dan langit yang baru. Alam baru itu adalah buminya manusia ini juga kerena manusia nanti akan dibangkitkan dari kuburnya tentu dari kuburan orang mati itu dibuminya sendiri. Hanya bumi  ini sudah mengalami perubahan yang demikian rupa sehingga kesuburannya berlipat ganda penuh dengan tanaman buah yang lezat tidak ada bandingannya, luasnyapun  seluas langit  dan bumi. Manusia setelah berbangkit itu mendapatkan kembali badan fisiknya yang lama, tulang daging dan kulitnya kembali seperti sediakala  Bumi menjadi demikian indahnya tidak ada hutan balantara yang mengerikan yang ada taman  indah dengan air yang mengalir dibawahnya kerena itu disebut “ jannah ( sorga )” disitulah orang yang terpilih kerena mengamalkan Al-Qur’an mendapatkan lahan tinggal. Adapaun manusia yang bejat akan dimasukkan ke Neraka. Neraka itu ( dibumi itu juga ) seperti penjahat yang dimasukkan kepenjara disana mereka itu disiksa dengan penyiksaan yang amat dahsyat. Mereka dibakar dalam api neraka yang bahan bakarnya termasuk manusia manusia yang kafir itu. Firman Allah:

.......... فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ(4)

“……………peliharalah dirimu dari api nereka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang orang  kafir”
Ulama dari kelompok pertama ini ada yang fahamnya lebih ekstrim yang mengatkan bahwa neraka itu adalah Matahari, jadi mereka yang berodqsa dicampakkan oleh Malaekat ke Matahari yang buminya hanya api yang menyala. Uraian secara ilmiah dari faham pertama ini telah ditulis oleh Agus Mustopa dalam bukunya : “ Ternyata Akhirat Tidak Kekal” tahun 2004

Faham kedua menduga bahwa Akhirat itu adanya bukan dibumi tapi dialam lain di alam ghaib, kerena kalaupun dikatakan  manusia akan mendapatkan tubuhnya kembali namun tubuh yang diakhirat itu tidak sama dengan tubuh ketika dibumi ternyata ada ayat mengatakan bahwa orang yang dimasukkan keneraka itu, kulit daging dan tulangnya tidak lenyap ( mati ) setelah hancur dibakar api neraka akan tumbuh kembali sehingga mereka disana tidak pantas dikatakan hidup atau mati. Kalau begitu  mereka memiliki badan yang abadi maka sipendosa didalam neraka itu merasakan siksa yang abadi dan para Mukmin yang di Sorga juga mengalami hidup bahagia yang abadi. Kalau bumi kita setelah Qiyamat diwujudkan lagi dalam bentuk baru dimana bumi tersebut berada dalam alam syahadah pastilah akan dipengaruhi  hukum hukum alam syahadah yaitu FANA yang tidak kekal itulah sebabnya Agus Mustopa mengatakan “ternyata akhirat itu tidak kekal”, padahal ayat Qur’an mengatakan AKHIRAT ITU BAQA ( Q.S 87/ Al A’la : 17 ).

Selain itu Al Qur’an juga mengatakan bahwa akhir perjalanan  manusia diakhirat  itu tidak lain adalah kembali kepada Allah.

كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَا تًا فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ(2)
Mengapa kamu engkar kepada Allah padahal tadinya kamu mati lalu kamu dihidupkan kemudian dimatikan kemudian dihidupkan lagi kemudian kepada-Nya kamu kembali “( Q,S.2/ Al Baqarah :28 )

Kembali kepada Allah berarti kita telah meninggalkan dunia menuju Alam Baqa. Alam Baqa adalah akhir perjalanan manusia, itulah AKHIRAT.
           Harapan tertinggi bagi Mukmin adalah hasrat ingin bertemu dengan Allah. Al Qur’an menjelaskan bahwa orang yang beriman akan menemui Tuhannya ( Q.S. 6/ Al An’am : 154 ). Dalam pertemuan itu apakah kita bisa melihat Allah ? Pertanyaan yang serupa pernah diajukan oleh Abu Dzar kepada  Rasulallah :
                   
 هل رأيت ربك؟ قال نور اني اراه ( رواه مسلم)
( Hal ro’aita robbaka ?, qola : nuurun annaa aro-ahu ?! )
“Apakah anda melihat Allah ? Jawab beliau : Dia Maha Cahaya bagaimana  aku bisa melihatnya”( Hadits Riwayat Muslim )

 Dari makna hadits ini jelaslah bahwa Allah tidak bisa dilihat selagi kita masih punya fisik yang materi, kecuali kalau kita sudah berada dialam Baqa ( akhirat) kerena kita memiliki tubuh rohani maka kita bisa melihat Allah. Ada Hadits yang berasal dari Shuhaib dimana Rasulullah menjelaskan :

اذا دخل اهل الجنة الخنة قال يقول لله تبارك وتعالي تريدون شيـْا ازيدكم؟ فيقولون الم تبيض وجوهنا ا لم تدخلنا الجنة وتنجنا من النار ؟ قال فيـكشف ا لحجاب فما اعـطوا شيـْا احــب ا ليهم من ا لنظــر الي ربهـم عـز وجـل ( رواه مسلم )
“Apabila penduduk sorga telah masuk kedalam Sorga Allah Tabaroka wa Ta’ala berfirman kepada mereka : Apakah kamu semua memerlukan lagi sesuatu , akan Aku tambah untukmu. Jawab mereka ( penghuni sorga ) : “Bukankah muka kami telah  putih berseri seri, bukankah kami telah Engkau masukkan kedalam sorga dan Engkau bebaskan dari Neraka”?.( Kata Rasulallah selanjutnya ): Lalu Allah membukakan tabir yang menutup-Nya, sekonyong konyong penduduk Sorga itu merasakan Nikmat Cinta yang tiada tara selain hanya memandang Allah Azaa Wajalla “ ( Hadits  Shohih Riwayat Muslim )
       Dari Hadits ini kita dapat memahami bahwa kehidupan akhirat itu adalah dialam Baqa dimana kita memiliki tubuh Rohani sehingga kerenanya kita dapat melihat Allah, kalau kehidupan akhirat itu dibumi ( hidup kedua kalinya di bumi yang baru) dengan tubuh materi yang pernah dipakai dahulu ( tubuh fisik yang sudah jadi tanah lalu didaur ulang ) itu berarti kita memakai tubuh materi yang berlaku kepadanya hukum hukum fisika. Itulah sebabnya Nabi Muhammad ketika ditanya apakah selama hidupnya ia pernah melihat Allah ? Jawabannya jelas : Allah itu Maha Cahaya mana mungkin bisa dilihat

 Kalau akhir perjalanan kita kembali kepada Allah pastilah akhirat itu tidak dibumi ini  ( walau bumi sudah diganti dengan yang baru ). Apakah sesudah Qiyamat Allah turun kebumi lalu manjadi penguasa langsung di Bumi ? Kerena penulis termasuk orang yang sefaham dengan faham kedua maka  penulis mencoba memberikan analisa  secara ilmiah yang didukung ayat ayat Al Qur’an agar ikhwan yang sefaham dengan faham kedua, bahwa akhirat itu abadi ( baqa ) mendapatakan argumentasi ilmiah  dengan dalil aqal dan naql dalam buku ini yang berjudul :  AKHIRAT YANG ABADI, sebagai koreksi buku saudara Agus Mustofa yang berjudul : Ternyata Akhirat tidak kekal “. Mudah mudahan buku ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi amal sholih bagi penulis.

Penulis,


           ( Drs.H. Mas Rahim Salaby )